Akhlak yang mulia kepada diri sendiri adalah bagian dari amal shalih. Sebagai contoh sifat malu. Sifat malu bisa baik dan sebaiknya bisa buruk bagi seseorang. Apabila ia malu melakukan sesuatu karena Allah, dipastikan ia malu meninggalkan perbuatan yang diperintahkan oleh-Nya, atau melakukan perbuatan yang dilarang-Nya. Sifat malu seperti ini, adalah bagian dari keshalehan seseorang dan akan memberikan manfaat bagi dirinya serta akan menyebabkan ia akan menjadi orang mulia. 2. MACAM-MACAM AKHLAK TERHADAP DIRI SENDIRI indikatornya adalah sifat perbuatan yang langsung berpengaruh atau berakibat baik atau memberi manfaat dan menjadikan derajatnya mulia bagi diri orang yang menyandangnya. sifat yang di maksud , yaitu; khauf dan raja’, malu, rajin, hemat dan istiqamah. a. Khauf dan Raja’ Secara bahasa, khauf adalah lawan kata al-amnu. Al-Amnu adalah rasa aman, dan khauf adalah rasa takut. Khaufa adalah perasaan takut terhadap siksa dan keadaan yang tidak mengenakkan karena kemaksiatan dan dosa yang telah diperbuat. Sedangkan raja’ adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai kenikmatan lainnya, sebagai buah dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Bagi seorang muslim, kedua rasa ini mutlak dihadirkan. Karena akan mengantarkan pada satu keadaan spiritual yang mendukung kualitas keberagamaan seorang muslim. b. Malu Malu adalah sifat atau perasaan yang membentengi seseorang dari melakukan yang rendah atau kurang sopan. Ajaran Islam mengajarkan pemeluknya memiliki sifat malu karena dapat menyebankan akhlak seseorang menjadi tinggi. Orang yang tidak memiliki sifat malu, akhlaknya akan rendah dan tidak mampu mengendalikan hawa nafsu. c. Rajin Sifat rajin dapat difahami sebagai kondisi jiwa yang dapat mendorong kesungguhan untuk melakukan kegiatan tertentu secara terus-menerus dalam mencapai suatu tujuan. Kebalikannya adalah sifat malas, sifat yang melekat dengan kuat di dalam sudah yang mendorong seseorang tidak mau, segan atau tidak berminat melakukan sesuatu. d. Hemat Hemat dalam kehidupan sehari-hari adalah sifat jiwa yang sudah menyatu dengan dirinya yang dapat mendorong seseorang menggunakan segala sesuatu yang dimilikinya, baik harta, tenaga maupun waktu sesuai dengan kebutuhan. Hemat berarti tidak boros dan juga tidak kikir atau pelit. Orang-orang yang hemat bisa menahan nafsunya untuk tidak membeli barang yang tidak penting. Orang yang hemat akan berusaha dengan upaya yang maksimal untuk membeli dan memenuhi kebutuhannya, meskipun dalam kondisi serba kekurangan. e. Istiqamah istiqamah adalah sifat yang sudah menyatu dengan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan jalan yang lurus (benar) berupa ketaatan mutlak kepada Allah Swt. secara konsisten dan terus menerus dalam keadaan apapun dan di mana pun ketika menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ketaan kepada Allah Swt. yang dawam (terus- menerus) merupakan bagian penting dari Istiqamah.