Anda di halaman 1dari 13

MATERI I

Pernahkan Anda mendeteksi adanya kenyataan ini, jelang persaingan di pemilu 2014. Anda
mungkin sudah memiliki sederet daftar kira-kira siapa saja prosfek pemilih Anda. Anda melihat yang
jauh, padahal orang-orang dekat Anda sendiri ternyata belum tentu akan memilih Anda. Siapa saja
mereka dan apa alasannya? Bila kurang piawai mengelola strategi dan langkah kemenangan, maka
banyaknya uang bukan lagi menjadi sebuah jaminan untuk menang di pemilu 2019. Pemilu sekarang
adalah sebuah wilayah persaingan total yang dilakukan secara individu, caleg itu sendiri. Persaingan
total terjadi karena harus menghadapi pihak internal dan eksternal. Pihak internal yang harus anda
hadapi adalah caleg lain di partai anda. Pihak eksternal adalah caleg-caleg dari partai lain. Makin berat
lagi adalah sebagaimana disebutkan di awal. Orang-orang dekat anda yang belum tentu memilih
Anda.Ini memang kondisi membingungkan, namun benar-benar nyata terjadi. Seperti yang mungkin
sudah Anda pikirkan. Persaingan sengit dalam Pemilu Legislatif tergolong menjadi 2 zona persaingan.
Anda perlu bertarung di dua zona itu sekaligus. Partai dipastikan tidak menjamin caleg mana yang pasti
menang.

Pertama, zona internal. Anda bersaing dengan internal. Dengan teman-teman satu partai. No
urut tidak banyak membantu kemenangan Anda. Anda kini harus bersaing untuk mendapatkan suara
terbanyak, menyingkirkan rekan-rekan Anda. Struktur partai tidak menjamin akan mendukung Anda,
kecuali Anda punya power di struktur. Bila tidak, jangan harap. Ada yang mungkin pro Anda, tapi
lihatlah, bisa dihitung dengan jari. Mereka tentu memilih netral. Namun berdasarkan pengalaman saya
Yang pernah menjati Ketua Tum Sukses Caleg di pileg 2009, Netral itu tidak pernah Ada. Struktur
meskipun secara lisan netral tapi tindakan dilapangan, sangat bisa di amati, bercerita lain. Kedua, Zona
Eksternal. Anda bersaing dengan caleg di partai lain. Ini tentu suatu kewajaran. Jadi tak perlu ada
pembahasan lebih detail disini.

Anda harus bersaing total disini, dan kelihatannya, persaingan pemilu kali ini, lebih cenderung,
merupakan persaingan individu. Makanya semakin hebat strategi dan langkah, maka berpeluang akan
mampu menyaingi para saingan. Semoga Anda menemukan langkah dan strategi yang mantap.

BAGAIMANA DENGAN STRATEGI MEMBAGIKAN UANG?

Sangat mungkin akan salah perhitungan. Bila seorang caleg, yang membagikan uang, mengira
dirinya akan dipilih, sebaiknya angapan ini perlu dipikir ulang?Asumsi ini salah besar. Bila tidak
menang, ya kalah. Tidak ada pilihan lain, hanya dua pilihan. Sementara kenyataan yang Ada saat ini
strategi money politik hanya akan mengotori tangan saja, namun Menang belum tentu. Ini sangat
memungkin terjadi karena bukan satu caleg saja di dapil itu yang bagi-bagi uang. Beberapa caleg
pesaing juga sangat mungkin melakukannya. Bagi yang awalnya tidak akan melakukan pun hampir-
hampir akan tergoda untuk melakukannya karena melihat suasana dilapangan, pesaing melakukan
langkah ini. Bila perang uang, hingga satu orang hak pilih mendapatkan 3-4 amplop, maka tentu yang
akan dipilih hanya satu, tidak mungkin semuanya. Siapa kira?Tidak ada yang tahu. Bisa jadi yang
paling besar isi amplopnya. atau, Bisa jadi justru yang tidak ngasih amplop, tapi ada kedekatan dengan
sang caleg. Ini benar-benar terjadi dilapangan. Atau……..?blank, tak ada yang tau, hanya dia dengan
Tuhan.

MEMILIH ZONA GARAPAN KAMPANYE BIAR MENANG

Ada sebuah pemahaman yang mungkin perlu menjadi pertimbangan sang caleg dalam
kampanye yaitu ia tidak perlu melakukan kampanye di semua wilayah, kampung atau desa. Fokuskan
hanya menggarap wilayah-wilayah tertentu berdasarkan hasil pemetaan kekuatan dan peluang suara
Anda. Anda bisa melihat sebuah fakta dari pemilu legislatif tahun 2009 yang menunjukkan ternyata
untuk bisa menang meraih satu kursi tidak perlu suara puluhan ribu. Dengan suara di bawah 5000 saja
sudah bisa berhasil mendapat satu kursi. Tentu bukan berarti Anda berlenggang kangkung tanpa kerja
keras. Hanya saja ini untuk memperlengkap data sehingga Anda tidak buang-buang waktu dan tenaga
sehingga Anda menjadi fokus wilayah mana saja yang perlu di optimalkan pada periode kampanye.
Pada daerah pemilihan Anda, yang terdiri dari beberapa kecamatan dan terdiri dari puluhan desa. Maka
Anda bisa memilah kecamatan dan desa mana yang harus jadi prioritas. Demikian juga dalam satu desa
tidak semua kampung menjadi wilayah garapan. Wilayah-wilayah yang bukan prioritas, posisinya
hanya untuk suara tambahan saja. Ada yang milih sang caleg, Alhamdulillah. Tida juga, tidak ada
masalah. Namun bila ada kemungkinan mereka masih mau memilih partai maka mereka diorientasikan
untuk menambah angka pada suara partai saja. Jadi suara sang caleg di jagokan dari wilayah-wilayah
yang sedang fokus menjadi sasaran kampanye.

PRESENTASE KAMPANYE DENGAN TEKNOLOGI

Apakah Anda pernah melihat sesuatu yang tidak lajim dilakukan saat seorang calon anggota
legislatif ketika menyampaikan presentasi kampanye di tengah kumpulan masyarakat? Presentase
kampanye yang benar-benar berbeda dengan kampanye yang dilakukan kebanyakan caleg. Tidak
banyak program secara komprehensif yang mereka paparkan, yang ada hanya ngobral janji mau ngasih
ini dan itu sebelum pemilihan dilakukan. Terkadang ada pula yang memberi sumbangan kepada
mushola berupa karpet, misalnya. Visi misi mereka tidak jelas, ngambang. Langkahnya kelihatan
timpang dan rapuh. Ini terlihat dari penguasaan sang caleg terhadap konsep yang mentah bahkan nyaris
tidak ada. Berbicara langkah dan strategi apalagi, nyaris tidak pernah terucap. Ada yang berbeda cara
kampanyeu yang dilakukan salah satu caleg. Jadwal kampanye disiapkan; setiap pertemuan kampanye
di dampingi oleh tim teknologi, pembawa acara, dan tim-tim lainya. Sebelum jam kampanyeu tiba,
peralatan dipastikan sudah disiapkan oleh tim khusus kampanye. Meliputi, pengeras suara, laptop,
infocus, dan layar. Isi materi kampanyeu di periksa sehingga dipastikan sudah siap. Termasuk film-film
yang menghibur untuk mencairkan suasana dan tidak terkesan terlalu formal. Jadi metode kampanye-
nya tidak hanya lisan saja. Ini sudah menjadi prosedur standar kampanye caleg tersebut. Salah satu film
atau dokumen yang disampaikan diantaranya film atau dokumen kegiatan-kegiatan sang caleg, prestasi-
prestasinya, profilenya dan sebagainya. Diramu menjadi sebuah rangkaian yang tidak menjemukan. Di
salah satu sesi acara disediakan waktu khusus untuk tanya jawab, curah pendapat, dan menampung
keluhan-keluhan masyarakat.

TIM SUKSES UJUNG TOMBAK KEMENANGAN

Anda mungkin sudah membayangkan dan mengukur posisi TIM SUKSES caleg merupakan sisi
yang harus sangat diperhatian secara serius untuk menembus kabut pekat persaingan pemilu. Mereka
memiliki posisi kunci untuk memenangkan Anda. Seperti yang sudah Anda maklumi keberadaannya.
Peranan Tim Sukses dalam pemilihan Umum (Presiden , Gubernur, Bupati/Walikota), Bahkan hingga
ke tinggkat pemilihan Kepala Desa dan karang taruna, merupakan UJUNG TOMBAK bagi kandidat
untuk MENANG pemilu. Yang sangat tampak adalah tanpa tim sukses yang baik dan solid,
kelihatannya sulit bagi calon kandidat untuk bisa meraih suara dari masyarakat. Inilah pekerjaan rumah
politik bagi CALEG dalam menghadapi pemilu.Lihatlah banyak hal, diantaranya melalui tim sukses,
tidak terlepas publikasi yang giat kepada masyarakat umum, berharap mendapat apresiasi masyarakat
luas. Tentu sudah disadari pula, Tim sukses mengatur strategi komunikasi politik sehingga visi dan misi
yang dijanjikan dapat didengarkan dan diterima publik dan basis dukungannya. Dalam proses
sosialisasi keliling, turun lapangan, perkenalan caleg kepada masyarakat, tim sukses sangatlah
menentukan.Tim sukses adalah ujung tombak untuk merebut kemenangan.

HATI-HATI, TIM SUKSES YANG KONTRA PORUKTIF SANGAT MEMBAHAYAKAN

Dua pengalaman dalam kasus pemilu legislatif 2009 dan Pilkades ini diharapkan jadi pelajaran
penting untuk caleg dalam memilih dan menyeleksi TIM SUKSESnya. Kami mengistilahkannya
“CALO POLITIK”. Peristiwa ini menimpa pada orang yang sama. Ditemukan dari pengamatan
sederhana kami di lapangan. Dan dua kali pencalonan itu selalu kalah. Inilah bagaimana potret memilih
tim sukses yang sembarangan. Asal Comot.

1. Tim sukses ini, tidak pernah menujukkan secara tegas bahwa ia mendukung sang kandidat.
“Milih boleh siapa saja.” Dari pembicaraannya, ia tidak punya kepercayaan diri untuk
menujukkan dirinya berada di pihak siapa, padahal semua orang tahu ia berada di pihak
sang kandidat. Anehnya ia tidak pernah menunjukkannya dengan tegas.

2. Tidak pernah memanfaatkan kesempatan saat berkumpul dengan rekan-rekannya untuk


menyampaikan, setidaknya, permintaan bantuan, pada saat hari H, mereka memilih sang
kandidat.

3. Kebanyakan waktu, hanya duduk di rumah sang kandidat, kumpul dengan orang-orang yang
hampir tiap waktu datang ke rumah sang kandidat.
4. Tim Sukses tersebut, sangat kentara terlihat tidak punya konsep marketing politik, sama
sekali. Anehnya masih saja dipelihara. Mungkin ada kualitas tertentu yang dilihat sehingga
orang ini tetap dipilih menjadi tim sukses.

5. Tim sukses itu, terlihat semangat saat ketika dikasih uang jalan, atau uang operasional. Ada
uang baru bergerak. Disuruh baru bergerak, seperti goong, yang baru berbunyi setelah ada
yang memukul.

6. Tim Sukses itu, apa2 minta ongkos. Tak ada ongkos tak bergerak. Bergerak hanya asal
terlihat tidak diam.

7. Tidak ada jalur komunikasi yang jelas, Tidak ada ring yang jelas, sehingga sang kandidat
sangat mudah di manfaatkan oleh orang-orang yang tiba-tiba mengaku2 mendukung
dirinya. Yang ujung-ujungnya minta ongkos atau minta opersional untuk kegiatan
pendukungannya.

8. Tim sukses kelihatan ada gerak program berkeliling, di malah hari H, itu pun saat bagi-bagi
uang saja, selebihnya tidak tampak. Suatu saat dimalam hari H pemilihan, seorang TIM
SUKSES ditugaskan untuk membagikan Amplop. Setelah beberapa hari diketahui ia
bekanja beberapa furnitur rumah. Kometar orang bermacam-macam bernada miring. “Wah
ia dapat uang besar rupanya, soalnya tumben belanja perlengkapan rumah.”

Kemudian terdengar kabar, tidak semua amplop dibagikan sesuai rencana. Dan Amplop diganti,
sementara jumlah isi amplopnya dikurangi. Hasil pemilihan mengatakan, Setelah selesai perhitungan,
suara di lokasi TPS tempat untuk bagi-bagi uang, yang ditargetkan mendapat ratusan pemilih, buktinya,
hanya dapat belasan. KEMANA uang itu larinya. Kemana target pemilih itu memberikan suaranya.
Setidaknya, ada dua kemungkinan jawabannya : Pertama, Kemungkinan uang itu tidak di bagikan
Kedua, Kemungkinan orang yang di kasih uang, ternyata memilih kandidat lain yang ternyata
memberikan uang lebih besar. Seperti inikah TIM SUKSES yang Anda harapkan? Pengorbanan waktu,
uang, tenaga, dan pikiran, ternyata sia-sia. Terbuang begitu saja.

INILAH STRATEGI KAMPANYE PEMILU LEGISLATIF MURAH MERIAH DAN


EFEKTIF

Bagian ini memang akan mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan dan sedikit tidak lajim
dalam melakukan kampanye pemilu legislatif. Bagian ini menyajikan strategi kampanye pemilu
legislatif yang murah meriah, bermanfaat sekaligus efektif. Ingatkan Anda, ini mungkin sangat
menarik. Mari ingat-ingat, berapa kali Anda mendiskusikan bersama-sama secara serius rencana
strategi dan taktik membahas topik mengenai strategi kampanye atau strategi kemenangan Anda?
KAMPANYE CARA LAMA

Beberapa kampanye cara lama tentu sudah Anda kenal. Anda bisa mengidentifikasinya sendiri.
Bagi kaos, sebarkan uang, memasang baliho dengan gambar-gambar yang aneh, bagi-bagi sembako,
sosialisasi keliling. Dsb. Ini tentu sah-sah saja untuk Anda lakukan. Ternyata ada juga strategi lain yang
mungkin belum Anda sentuh, atau bahkan baru kali ini melihat kemungkinanya, yaitu sebuah strategi
kampanye yang mungkin belum lazim dilakukan dalam kampanye di pemilu-pemilu sebelumnya.

STRATEGI KAMPANYE YANG TAK LAJIM

Berikut ini strategi yang tidak lajim dilakukan pada pemilu legislatif sebelumnya. Anda
mungkin melihatnya ini sebuah terobosan baru yang sangat bagus. Menurut Hendra Sipayung, di
politik.kompasiana.com, menyebutkan 3 strategi yang mungkin bisa Anda terapkan jelang pemilu
legislatif. Strategi ini mungkin yang paling murah untuk dilakukan dibanding cara-cara lama. Cara
yang paling murah adalah dengan berbagi “hal yang produktif”. Apa itu?
Pertama, Pengetahuan Kedua, Alat produktif Ketiga, Menyampaikan visi dan misi melalui sarana
tertulis. Pengetahuan. Untuk berbagi pengetahuan, Anda bisa membuat pelatihan untuk menjawab
tantangan yang sedang dihadapi dapil Anda. Misalnya untuk target pemilih kaum Ibu, Anda bisa
berbagi pengetahuan tentang usaha, kesehatan anak, dsb. Anda juga bisa menyebarkan buku atau hal-
hal yang bermanfaat dimana Anda sebagai narasumbernya, melalui buku atau internet. Internet mampu
menjangkau orang dimanapun berada. Anda bisa bayangkan kemungkinanya. Tapi apakah dengan
strategi itu cukup? Tidak. Anda harus membuat sebuah sistem dan strategi. Misalnya Anda
mengajarkan petani cara berbisnis maka Anda bisa melatih mereka untuk berusaha dengan modal
pinjaman kecil, yang Anda titipkan melalui koperasi. Atau Anda bisa membantu masyarakat untuk
menjual produk kerajinannya setelah Anda mengajarkan tentang membuat sebuah hiasan unik. Dengan
strategi ini Anda hanya mungkin mengeluarkan biaya untuk mendatangkan narasumber, dan akan lebih
murah jika Anda lakukan sendiri. Mungkin untuk penerbitan buku atau website modalnya juga tidak
terlalu mahal, bahkan beberapa diantaranya gratis. Alat Produktif. Anda bisa menyediakan peralatan
yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan tindakan produktif. Misalnya mesin
pengolahan untuk petani, mesin untuk membuat minuman, dsb. Dimana peralatan tersebut bisa
dimanfaatkan masyarakat secara kolektif. Visi dan Misi. Mengenai visi-misi Anda sampaikan kepada
target Anda secara tertulis. Untuk golongan yang terdidik Anda bisa menyajikannya dalam bentuk buku
yang memberikan penjelasan secara rasional. Namun untuk masyarakat kurang terdidik, Anda bisa
menyampaikan visi secara lebih umum, dalam tulisan yang singkat dan tidak terlalu tebal dan lebih
banyak visual dan ilustrasi. Jadi ada banyak strategi yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan
dukungan dari masyarakat. Diantaranya memberikan hal yang produktif bagi masyarakat sebelum Anda
menjadi anggota legislatif. Dan telah bisa mendatangkan solusi sebelum Anda memiliki power untuk
menghasilkan penyelesaian masalah yang lebih besar. Apakah Anda sudah memperhatikan setidaknya
ada 6 kategori calon pemilih Anda, dimana dari masing-masing kategori itu memerlukan sentuhan yang
berbeda satu sama lain, untuk menggiring mereka sehingga memilih Anda. Beda kategori beda cara
menyentuhnya. Untuk mengetahui 6 kategori calon pemilih Anda dan bagaimana langkah yang perlu
dilakukan untuk menyentuh masing-masing, luangkah waktu untuk membaca buku “Menang
Cemerlang Tanpa Uang Merebut Kursi Legislatif”.

MENGELOLA PERODE WAKTU JELANG PEMILU

Apakah Anda pernah memperhatikan waktu yang masih luang ini. Setidaknya ada 3 pembagian
periode waktu yang perlu Anda perhatikan yang kemudian menggunakannya se-efektif mungkin untuk
merebut kemenangan. Sudahkah anda mengamati? Pemilu legislatif 2014, juga 2009, sudah masuk
kedalam wilayah zona persaingan individu. Maka sudah seharusnya Anda lebih jeli lagi memperhatikan
berbagai segi kemungkinan untuk dimanfaatkan menjadi sarana pendulang suara. Pertama, waktu
sebelum Anda ditetapkan jadi CALEG. Bila ada wacana kuat dan memang Anda pasti akan menjadi
caleg di partai Anda. Maka manfaatkan waktu ini untuk membangun opini, membangun citra. Anda
bisa membuat alat produktif sebagai mana sudah Anda ketahui di bagian Atas. Anda bisa mempelajari
cara obama bekampanye saat jelang pemilihan presiden yang pertama. Ada beberapa kategori calon
pemilih dimana masing-masing diberikan sentuhan yang berbeda. Satu hal yang dilakukan pada saat-
saat awal adalah, melakukan kampanye, namun tidak pernah ada kata-kata atau himbauan berupa
ajakan untuk memilih Obama. Tahap ini yang disampaikan adalah kisah-kisah Obama, dan hal lainnya
diluar tema ajakan memilih. Bahkan kadang kegiatan yang sama sekali kelihatannya tidak nyambung
dengan tema kampanye atau tema politik, seperti kisah lucu atau humor. Tak melulu tema-tema serius.
Kedua, Waktu Setelah Penetapan Caleg. Sekarang Anda sudah ditetapkan menjadi Caleg oleh partai
dan sudah resmi terdata di KPU. Saat penetapan Caleg tentu waktu yang Anda miliki masih sangat
banyak. Masih sangat luang. Waktu yang masih sangat jauh untuk kampanye habis-habisan.
Kelihatannya merupakan langkah yang sangat tidak efektif dan pemborosan jika waktu diperode ini
Anda langsung melakukan sosialisasi. Bayangkan berapa uang yang harus Anda gelontorkan dalam
waktu yang sangat lama ini. Tahap ini langkah Anda adalah harus sudah mulai melakukan kategorisasi
calon pemilih Anda. Manfaatkan buku “Menang Cemerlang Tanpa Uang Merebut Kursi Legislatif”
untuk mengetahui 6 kategori calon pemilih Anda. Mungkin buku ini bisa membantu Anda.
Gerakkanlah tim sukses Anda untuk melakukan beberapa hal. Salah satunya mengindentifikasi 6 calon
pemilih Anda.

BERIKUT TIPS MANAJEMEN TIM SUKSES.

 Jangan semua tim sukses Anda langsung berhubungan dengan Anda, buat sistem
terkoordinasi melalui TIM SUKSES Ring 1

 Buat Ring 2, 3 dan 4…..4 Lapis Ring sudah cukup

 Pilih Tim Sukses yang bisa digerakkan dan menggerakkan


 Pahamkan TIM SUKSES mengenai 6 kategori calon pemilih (Bisa lihat di
buku”Menang Cemerlang Merebut Kursi Legislatif), dan diskusikan cara untuk
menyentuhnya supaya memilih. Bukan hanya memilih tapi mereka mau mengajak orang
lain untuk memilih

FUNGSI TIM SUKSES :

1. Mengajak
2. Mengkaunter (Fitnah/Opini/Isu Kontraprodukti)
3. Menggerakkan
4. Membangun Citra
5. Pribadi Sebagai Simbol
6. Spionase

Setelah Anda sudah mengidentifikasi 6 calon pemilih maka ini senjata yang memudahkan Anda
untuk melakukan langkah yang efektif dan tepat sasaran. Ketiga, Waktu Dekat Jelang Hari Pemilihan.
Periode ini kira-kira sekitar 1 tahun atau 6 bulan menjelang hari H Pemilihan. Jangan heran bila
diperiode ini mulai terlihat spanduk, dan berbagai macam bentuk kampanye. Di periode ini saatnya
mulai melakukan pertarungan sesungguhnya. Periode ini masa-masanya sengit dan ketat. Namun Anda
sudah berhasil melakukan start sejak awal tanpa tertangkap radar. Pada periode ini mulai banyak
dermawan dadakan. Mulai banyak program-program sosial dadakan, dengan berbagai cara dan bentuk.
Inilah pertarungan terberat, bila Anda baru memulai. Mungkin ada nilai positifnya. Namun
kelihatannya tidak ada cara lama yang dianggap efektif di periode ini. Dengan berbekal identifikasi 6
kategori calon sangat membantu sekali. Diperiode ini tidak mungkin semua wilayah, RT, atau Desa, di
dapil Anda digarap semua. Maka anda bisa menyimpulkan mana yang tidak perlu lagi disentuh, mana
yang perlu sentuhan sekedarnya, dan mana yang perlu intens disentuh dan ini yang harus menjadi
prioritas Anda.

6 JENIS CALON PEMILIH ANDA

1. Pertama Tipe : Antipati Orang dalam kategori ini dipastikan tidak akan memilih Anda,
bukan hanya itu ia mungkin menjelek-jelekan Anda yang pada intinya orang lain supaya
tidak memilih Anda.

2. Kedua Tipe : Acuh Orang dalam kategori ini mungkin karena tidak kenal Anda atau masa
bodoh dengan Anda. Orang dalam kategori ini kemungkinan tidak memilih Anda.

3. Ketiga Tipe : Memperhatikan Orang dalam kategori ini berpeluang besar akan memilih
Anda. Ia akan mempelajari latar belakang Anda, kehidupan sehari-hari Anda dan lainnya.
Ada rasa penasaran mereka yang ingin diketahui dari Anda. Orang dalam kategori ini
berpeluang besar memilih Anda.
4. Keempat Tipe : Simpati Orang dalam kategori ini simpatik dengan Anda. Mungkin tidak
bisa dipastikan alasannya. Bisa jadi karena Anda dipandang orang baik, tepat janji, punya
kinerja bagus, pemberani, punya prestasi yang dianggap bisa diandalkan, dsb. Hampir
dipastikan orang dalam kategori ini akan memilih Anda.

5. Kelima Tipe : Loyal Orang dalam kategori ini apapun isu dilapangan tentang Anda, apapun
kejadian yang menimpa Anda-positif atau negative- ia tetap akan memilih Anda.

6. Keenam Tipe : Mengajak Orang dalam kategori ini merupakan orang-orang yang sebaiknya
anda himpun. Bila Anda memiliki semakin banyak orang-orang pada kategori ini maka
Anda berpeluang besar dapat meraih kemenangan secara gemilang

Orang dalam kategori ini bukan hanya akan memilih Anda tetapi mereka akan mengajak
orang lain untuk memilih Anda. Bahkan mereka akan mengklarifikasi fitnah-fitnah yang akan
menjatuhkan Anda. Langkah Anda tentu semakin mantap dan penuh optimis meraih
kemenangan begitu Anda memiliki banyak orang dalam kategori mengajak. Untuk itu langkah-
langkah Anda yang perlu dilakukan adalah mengarahkan orang-orang dari kategori Antipati
menjadi kategori Acuh dan seterusnya, hingga mereka berada pada kategori “mengajak”.

14 TIP MEMBANGUN TIM SUKSES HEBAT

Bagian ini akan menunjukkan 14 resep untuk membangun sebuah tim sukses yang
efektif. Seperti yang Anda lihat, TIM SUKSES merupakan salah satu kunci yang menentukan
apakah sang caleg meraih kemenangan atau tidak.Mengelola tim secara tidak tepat setidaknya
dapat merugikan sang caleg. Rugi yang paling tidak diharapkan adalah KALAH, rugi lainnya,
setidaknya uang yang dirogoh selama ini, mubajir tanpa hasil. Pemilu 2014 sebentar lagi
datang. Karenanya, memerlukan ambil langkah segera. Ada pemaparan menarik dari Djajendra,
Apr 27, 2009, di djajendra-motivator.com/?p=1093, mengatakan dalam setiap tindakkan untuk
merealisasikan rencana menjadi hasil yang diharapkan, pemimpin harus fokus untuk
mempekerjakan orang-orang yang kreatif, proaktif, strategis, disiplin, dan optimistis di dalam
sebuah tim sukses. Kecerdasan pemimpin dalam membangun tim sukses yang efektif akan
sangat membantu si pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan strategis yang
membutuhkan konsentrasi dan fokus yang lebih intensif.

Kemampuan pemimpin untuk menempatkan pribadi-pribadi yang loyal, antusias, selalu


berjuang dalam motivasi yang tinggi, dan yang mau bekerja keras untuk menyelesaikan semua
tugas dan tanggung jawab, adalah sebuah syarat terpenting di dalam pembentukan tim sukses
yang efektif. Berikut ini 14 tips untuk membangun tim sukses yang efektif dan yang dapat
memberikan keberhasilan buat si pemimpin.
1. Pemimpin wajib menetapkan tujuan utama tim, kemudian memotivasi tim untuk
membangun mind set bahwa tujuan utama dari tim adalah membuat sukses setiap program
2. Tim sukses harus menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, terdefinisi, dan konsisten.
3. Setiap anggota tim sukses harus berkomitmen untuk Menunaikan tanggung jawab mereka
secara total.
4. Pemimpin harus cerdas dalam memilih karakter dari pribadi-pribadi yang akan berada di
dalam tim sukses.
5. Pemimpin harus memiliki pemahaman yang jelas tentang bakat dan potensi dari masing-
masing pribadi tim sukses tersebut.
6. SOP, aturan, dan kebijakan wajib ditetapkan sebagai fondasi dasar untuk membangun etos
kerja tim sukses yang efektif.
7. Setiap anggota tim sukses harus tahu tentang fungsi dan peran mereka di dalam tim sukses
8. Tim sukses harus bekerja melalui sebuah proses kerja yang selalu fokus dalam menjaga
keutuhan dan kekompakkan tim sukses.
9. Setiap melakukan tindakan tim harus melakukan pertemuan di antara anggota dan
pemimpin, baru kemudian membuat keputusan yang tepat sasaran, dan mendefinisikan
semua perkembangan baru dalam sebuah rencana kerja yang disetujui oleh semua anggota
dalam tim.
10. Apapun perbedaan di antara anggota tim. Setiap orang wajib saling menghormati, saling
mendengar, dan saling peduli.
11. Setiap konflik harus dikelola dengan besar hati dan penuh empati, kemudian diselesaikan
dengan menghormati semua pihak secara profesional.
12. Pemimpin harus menggunakan kekuatan intuisi untuk melihat hal-hal yang tak terlihat oleh
panca indera. Lalu, membuat tindakan-tindakan yang memotivasi anggota tim untuk bekerja
dengan emosi baik dan pikiran terang.
13. Tim sukses dan pemimpin harus membangun hubungan dan komunikasi positif dengan
“stakeholder” dalam sebuah suasana yang saling menguntungkan.
14. Tim sukses harus membuat tabel rencana kerja dengan memasukan semua tips di atas
sebagai faktor-faktor kerja tim yang harus diperhatikan secara terus-menerus.
MATERI II

Konsep Pemenangan Pemilihan Legislatif

PEMETAAN POLITIK

1. Pemetaan Perilaku Pemilih

 Memetakan pemilih berdasarkan demografi dan preferensi politik (menentukan market, atau
konstituen secara tepat dengan mengikuti aturan wilayah dan pandanganpolitiknya)
 Memetakan isu-isu strategis local (Menyusun Visi dan Misi yang sesuai dengan keadaan
masyarakat atau konstituen di daerah pemilihan)
 Memetakan nama-nama yg berpotensi menjadi kawan dan lawan (Menginventarisir kekuatan
dan kelemahan yang berasal baik dari konstituen atau kompetitor)
 Memetakan media komunikasi yg efektif digunakan oleh pemilih
 (Penyesuaian penggunaan media dalam dalam memberikan informasi yang bersifat sebagai
promosi)
 Output: Strategi Mempengaruhi Perilaku Pemilih

2. Pemetaan Jaringan
 Inventarisir Jaringan yang potensial jadi mesin politik (Internal dan Eksternal, baik dari kader
partai internal maupun dari konstituen bebas)
 Memetakan wilayah dari masing2 jaringan ( Jika diperlukan adanya Maping)
 Inventarisir Nama-nama yang memiliki potensi menjadi tim sukses (susun dan bentuk tim
sukses dengan komponen terstruktur)
 Ouput: Strategi Mobilisasi

STRATEGI MOBILISASI

A. PEMBANGUNAN JARINGAN DAN ORGAN POLITIK


 Design Struktur tim sukses
 Pembentukan tim sukses tingkat kecamatan dan desa
 Perluasan jaringan sosial.

B. PELATIHAN MANAJEMEN TIM SUKSES


 Pemahaman perilaku pemilih,
 Organisasi tim sukses,
 Media kampanye,
 Targeting,
 Penyusunan dan evaluasi program

C. PENYUSUNAN PROGRAM PEMENANGAN


 Design program kunjungan
 Orasi Politik (penyampaian visi dan misi)
 Aksi sosial,
 Peresmian,
 Kontrak politik,
 Turnamen,
 Pawai,
 Hiburan,
 Komunikasi tradisional,
 Komunikasi multimedia dan alternatif

D. PEMENUHAN PERSYARATAN PENCALONAN


 Dukungan partai politik
 persyaratan administrasi KPU

E. PEMBENTUKAN TIM KAMPANYE


F. PEMBENTUKAN TIM SAKSI
G. PEMBENTUKAN TIM MOBILISATOR

TUJUAN :
1. Membangun organisasi pemenangan Caleg yang Efektif dan Efisien
2. Mendesign kerangka kerja organisasi yang jelas dan terukur
3. Menentukan target-target pemenangan dan jadwalnya.

STRATEGI PENCITRAAN

· PEMBENTUKAN MEDIA CENTER


 Mengorganisasi program,
 Membuat target dan evaluasi program pencitraan kandidat

· STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA CETAK, RADIO DAN TELEVISI
Meliputi : Design, contain, timming, volume dan budgeting
(Contoh : Kalender, pamflet, leaflet, sticker, Audiensi ke Surat Kabar atau radio dll)

· STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA OUTDOOR


Meliputi : Design, isi, timming, volume, budgeting
(Contoh : Kaos, poster, spanduk, rontag, baliho dll)

· STRATEGI KOMUNIKASI SOSIAL


Meliputi : Design, isi, timming, volume, budgeting
(Sosial media di Internet misal : Facebook, Twiter dll), memperbanyak jumlah kunjungan ke daerah
pemilihan, dan pengenalan pribadi serta penyampaian visi dan misi.

· STRATEGI KOMUNIKASI TATAP MUKA


 Arisan
 Rapat warga (RT, RW, dukuh, dlll)
·
STRATEGI KOMUNIKASI ALTERNATIF
Mobilisasi massa melalui seni dan budaya
Mengadakan lomba
Membentuk barisan, pasukan pemenangan

TUJUAN :
1. Membentuk citra diri kandidat sesuai dengan visi, misi dan target pemilih,
2. menentukan media komunikasi politik yang efektif
3. Mendesign isi komunikasi politik
4. Mempengaruhi isi liputan media massa

“Cara promosi paling efektif adalah dari mulut ke mulut. Beriklan itu penting, karena sama dengan
berinvestasi. Beriklan politik tidak sama dengan cara kerja petani yang menanam padi lantas 3—4
bulan panen. Beriklan politik seperti menanam jati, lama dan perlu dirawat,”
MAPPING WILAYAH YANG DI GARAP
oleh Tim Pemenangan Caleg atau Tim Sukses.
1. WILAYAH DALAM :
Wilayah ini adalah wilayah dimana domisili anda, yang sangat memungkinkan untuk meraup suara
maksimal, dikarenakan faktor populisnya anda di wilayah tersebut, dan menciptakan emosi history
ataupun emosi personal.

2. WILAYAH LUAR :
Wilayah ini adalah wilayah yang mengelilingi wilayah domisili anda, di luar RT, RW, dukuh dan desa
anda, prosentase raupan suara maksimal sekitar 25% dengan asumsi sosialisai dan kunjungan ke daerah
tersebut dalam tingkatan kedua setelah wilayah dalam.

3. WILAYAH TAMBAHAN/ SUPLEMEN:


Wilayah ini adalah wilayah pemanfaatan terhadap, sodara, kawan (kenalan) ,kader dan kader yang ada
di luar wilayah anda dan masih termasuk dalam dapil anda. Asumsi sosialisasi dan kunjungan
maksimal hanya ± 15% dari total sosialisai dan kunjungan anda selama waktu efektif.

Sehingga pada kesempatan ini pula saya sampaikan konsep baru yang mungkin akan terkesan
idealis tetapi sangat realistis dengan keadaan bangsa Indonesia saat ini yaitu sebuah konsep “Edukasi
Politik”. Edukasi Pollitik adalah strategi politik pemenangan Pilkada, Pileg, dan Pemilu dengan
memberikan pendidikan atau pelatihan ataupun sebuah stigma atau pandangan politik yang bermartabat
dan yang bermanfaat untuk masyarakat sehingga memiliki efek jangka panjang dan bermanfaat bagi
bangsa Indonesia yang sedang membangun. Dengan kata lain Edukasi Politik adalah pemahaman
tentang politik baik dilihat dari fungsi atau manfaat, cara atau tata laksana serta implementasinya
kepada masyarakat penerima kebijakan yang dihasilkan dari kerja politik.

Saat ini masyarakat terlalu sering dimanfaatkan oleh kepentingan elit politik yang berkuasa
sehingga yang terjadi, masyarakat hanya menjadi penonton atas keinginan dan aspirasi mereka yang
tidak pernah tercapai. Peluang inilah yang akhirnya ditangkap oleh elit politik untuk “membeli” suara
rakyat untuk mendukung mereka menjabat sebagai DPRD, DPR RI, maupun pemegang kekuasaan
lainnya. Dari ketidaktahuan masyarakat tentang politik mengakibatkan kesempatan para caleg, cawali,
cabup, cagub dan capres membeli suara tersebut, sehingga yang terjadi di periode mereka memimpin
merekapun hanya akan diam tanpa melakukan yang sekiranya bisa membela konstituennya atau rakyat
pemilihnya karena mereka merasa sudah membeli suara rakyat yang diwakilinya. Contoh lain
masyarakat kita terlalu sering menikmati hasil di awal dari pada di belakang, sehingga Konsep
KeTuhananpun sering dilupakan.
Konsep KeTuhanan merupakan sebuah perintah untuk patuh menjalankan perintahnya dan
menjauhi larangannya yang mempunyai hasil di belakang yaitu akherat yang abadi dan yang lebih
menyenangkan akan tetapi masyarakat sering tidak menghiraukan kaidah itu dan lebih memilih
menikmati yang ada saat ini. Oleh sebab itu perlu ada suatu gebrakan yang berani menantang menuju
perubahan yang lebih baik dengan Edukasi Politik.

ASUMSI PENGHITUNGAN SUARA DI DAERAH PEMILIHAN CALEG DPRD I

Jumlah pemilik suara di daerah pemilihan setelah dilakukan pemutakhiran data dari panwaslu
Misal :
1. Jumlah suara (DP4) Kota Yogyakarta tahun 2009 : 341.000 suara
2. Jumlah Kecamatan di Kota Yogyakarta : 14 Kecamatan
2. Jumlah Partai peserta pemilu : 12 partai
3. Rata-rata Caleg/ partai : 7 orang (7 orang x 12 partai = 84 orang)
DP4 : Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu
Penghitungan :
341.000 suara : 14 kecamatan = 24.358 suara / kecamatan (Rata-rata dapil terdiri dari 3 kecamatan)
24.358 suara x 3 kecamatan = 73.074 suara
73.074 suara : 12 partai = 6990 suara/partai
6990 suara : 7 orang (caleg) = 870 suara

Jika total suara terbagi seperti diatas maka tidak akan ada calon legislatif yang memperoleh
suara absolut atau mutlak, dan ini bisa dipastikan akan terjadi. Sehingga yang sangat dimungkinkan
dilakukan oleh masing-masing caleg adalah optimalisasi perolehan suara di daerah domisilinya, dan
apabila yang terjadi di tiap dapil mendapat jatah kuota anggota legilatif sebanyak 9-10 orang maka nilai
suara amanpun akan berubah. Dalam hal ini dapat saya contohkan seperti dibawah ini :
Dapil memiliki 73.074 suara
12 partai peserta pemilu

Kuota anggota legislatif tiap-tiap dapil misal 9 orang, berarti 73.074:12 partai = 6090 suara dan
dibagi kepada 9 orang dan misal masing –masing mendapat nilai yang sama yaitu 677suara tiap caleg
tiap partai, Maka Angka atau suara 677 tersebut merupaka angka 50% untuk jadi anggota dewan,
sehingga mesin politik atau tim sukses harus mampu mencapai target 50% plus 1 untuk dapat
mengamankan 1 kursi. Dengan asumsi total suara belum dikurangi dengan kemungkinannya yang suara
rusak, suara tidak digunakan atau abstain, maka sangat dimungkinkan perhitungan suaru tersebut juga
akan mengalami perubahan, akan tetapi kewajiban tim sukses minimal mampu mencapai suara aman
untuk mendapatkan 1 kursi.
Diawal saya sebutkan untuk optimalisasi jumlah suara maka caleg wajib optimalisasi raupan
suara di daerah domisillinya, dikarenakan tingkat populis caleg dan emosi personal mudah di dapat dari
masyarakat sekitar dimana anda tinggal. Dalam pencapaian suara untuk memenangkan salah seorang
kandidat dibagi dalam 3 (tiga) tahapan :

1. Push Political Marketing : strategi pemasaran produk politik secara langsung ke pemilih
2. Pull Political Marketing : Strategi penyampaian pesan yang dilakukan melalui media massa baik
elektronik, cetak, luar ruang, Mobile +Internet.
3. Pass Political Marketing : Strategi penyampaian pesan melalui individu, kelompok atau organisasi
yang mempunyai pengaruh.

Anda mungkin juga menyukai