Anda di halaman 1dari 1

Kami menguji efek dari penurunan glukosa terhadap resistansi/ketahanan stres selular terhadap

Temozolone (TMZ), sebagai kemoterapi standar untuk terapi GBM, secara in vitro. Sel diinkubasi pada
media glukosa konstentrasi rendah (0,5 g/L) atau normal (2.0 g/L) selama 24 jam sebelum atau selama
pemberian terapi pada model dengan kadar glukosa selama short-term starvation (STS) dan pemberian
makan ad libitum,secara respektif. Sel Murine GL26 dijaga pada medium dengan kondisi yang dibuat
menyerupai pada mencit pada kondisi puasa menunjukkan peningkatan kematian sel setelah terapi TMZ
dibadingkan dengan sel yang diterapi dalam kondisi normal (Figure 1A). Sebuah peningkatan tiga kali
lipat dosis TMZ (6 mM vs. 2 mM) penting untuk mengakibatkan ±90% krmatian sel pada sel GL26 yang
dikultur pada media yang mengandung 2.0 g/L glukosa disbanding 0.5 g/L glukoasa pada media
menyerupai keadaan puasa/ starvation-mimicking media (Figure 1A). efek yang mirip juga dapat diamati
pada sel glioblastoma LN229, A172, dan pada tingkat lebih rendah, sel U251, yang menunjukkan
peningkatan sitotoksisitas pada TMZ dosis rendah. Hal ini memberikan kesan bahwa restriksi glukosa
dapat diaplikasikan pada kasus glioma pada manusia. Namun pada sel keganasan / malignan, toksisitas
TMZ pada glia primer secara signifikan tidak berespon terhadap perubahan kadar glukosa(Figure 1F).
data ini menunjukkan bahwa restriksi/pembatasan glukosa peka terhadap sel glioma, tetapi bukan glia
primer, pada terapi TMZ secara in vitro.

Anda mungkin juga menyukai