Laporan Pendahuluan Osteoartritis
Laporan Pendahuluan Osteoartritis
J
DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI DI ASRAMA 8
PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI
KABUPATEN GOWA
OLEH
ISTIANAH, S.KEP
21607036
( ) ( )
A. Definisi
yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu tapi dimulai sejak
pra sekolah, sekolah, remaja, dewasa dan lansia. Tahap berbeda ini
B. Klasifikasi Lansia
kesehatan.
C. Karakteristik Lansia
1. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No. 13
tentang kesehatan).
lanjut maka ia tetap akan melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada
secara santai
E. Tipe lansia
panutan.
2. Tipe Mandiri
4. Tipe Pasrah
5. Tipe Bingung
santai
A. Pengertian
usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih
sering dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin
terbentuknya tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang
C. Penyebab
1. Umur
umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya
3. Kegemukan
kegemukan.
4. Trauma
tersebut.
5. Keturunan
sedangkan wanita, hanya salah satu dari orang tuanya yang terkena.
7. Joint Mallignment
8. Penyakit endokrin
menurun.
9. Deposit pada rawan sendi
D. Patofisiologi
yang paling sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat badan,
seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan
proksimasi.
gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau
tersebut.
fraktur ada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada
tulang menjadi tebal dan terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan
,1995)
E. Gambaran Klinis
3. Peradangan
4. Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan
keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat.
Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar,
Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat
diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan Sendi
cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
6. Deformitas
7. Gangguan Fungsi
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Penatalaksanaan
1. Tindakan preventif
b. Pencegahan cedera
mengalami inflamasi
artroscopik,
c. Pembedahan; artroplasti
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
pada sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan
2. Kardiovaskuler
3. Integritas Ego
4. Makanan / Cairan
membran mukosa.
5. Hygiene
6. Neurosensori
7. Nyeri/kenyamanan
jaringan lunak pada sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pagi
hari).
8. Keamanan
9. Interaksi Sosial
peran: isolasi.
10. Penyuluhan/Pembelajaran
tanpa pengujian
1. Nyeri akut/kronis
Intervensi (NIC) :
a. Kaji keluhan nyeri; catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0 – 10).
non verbal
c. Bantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau
individu.
petunjuk.
Intervensi (NIC):
hadirnya/pembatasan kontraktor
melakukan aktivitas.
Intervensi (NIC):
seksual
ketergantungan
aktivitas.
Intervensi (NIC):
diantisipasi.
latihan.
c. Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri.
5. Kurang Pengetahuan
Intervensi (NOC) :
terapi.
aktivitas.
perawatan.
Rhosma Dewi Sofia. 2014. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. CV Budi Utama.
Yogyakarta
Proses Penuaan
Trauma
- Intrinsik
- Ekstrinsik
Pemecahan Perubahan
kondrosit Komponen sendi
- Kolagen
- Progteogtikasi Perubahan
- Jaringan sub metabolisme sendi
Proses penyakit
kondrial
degeneratif
yang panjang
MK: Pengeluaran
Kerusakan enzim lisosom
Penatalaksanaan
lingkungan
Kerusakan
- Kurang
matrik kartilago
kemampuan
mengingat
- Kesalahan Penebalan Perubahan
interpretasi tulang sendi fungsi sendi
Penyempitan Deformitas
MK: Kurang rongga sendi sendi
pengetahuan Kontraktur
- Penurunan MK: Kerusakan
Kekuatan mobilytas fisik
- nyeri
Distensi Cairan