Anda di halaman 1dari 16

Kamis, 19 April 2012

Askep kb ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BERENCANA

Diposkan oleh munajat afiat di 00.18

Tujuan dan Sasaran

TUJUAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MALANG

Tujuan Program Keluarga Berencana secara makro untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk
dan menurunkan angka kelahiran, secara mikro mewujudkan ketahanan keluarga dan kesejahteraan
masyarakat, yang diwujudkan dalam kegiatan sebagai berikut :

1. Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan

2. Pengaturan kelahiran

3. Pembinaan ketahanan keluarga

4. Peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera

5. Meningkatkan koordinasi dan peran serta aparatur serta masyarakat sehingga mampu mewujudkan
koordinasi dalam membangun Keluarga Berencana

6. Meningkatkan peran penyuluh dalam peningkatan capaian program

SASARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MALANG

1. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk

2. Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi

3. Meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan keluarga

4. Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB

Ada beberapa metode kontrasepsi atau KB yang tersedia. Untuk memilih apa kontrasepsi atau KB yang
cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui kebaikan dan kekurangan dari metode KB ini.
Beberapa metode kontrasepsi:

Metode Perlindungan:

Metode kontrasepsi jenis ini yang paling banyak digunakan adalah Kondom; yang juga termasuk metode
ini adalah diafragma, kondom untuk wanita , dan juga spremisida.

Kondom berkeja dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan.

Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan spermasida ( senyawa kimia
terdapat dalam bentuk jeli, tablet vagina, kream, busa vaginal yang berfungsi membunuh sperma.).

Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar. Kegagalan kondom dapat
diperkecil dengan menggunakan kondom dengan cara benar, gunakanlah saat ereksi dan lepaskan pada
saat ejakulasi.

Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada saat
ejakulasi sehingga terjadi perembesan. Efek samping dari kondom adalah bila terdapat alergi terhadap
karet kondom.

Keuntungan dari kondom dapat dibeli secara bebas diapotik-apotik, mudah digunakan dan kondom juga
memperkecil penularan penyakit kelamin.

Hormonal

Ada beberapa cara/metode yang dapat diberikan yaitu suntikan,bentuk pil yang diminum serta susuk
atau implant .

Pil Kb termasuk metode yang efektif saat ini ----bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur.
Pil Kb mempunyai efektifitas yang tinggi 99% bila digunakan dengan tepat dan secara teratur .

Keuntungan lain pil kb tetap membuat menstruasi yang teratur, mengurangi kram atu sakit saat
menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakain pil kb dapat mencegah terjadinya kanker
rahim. Kesuburan juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian pil ini saja.

Tentu saja ada sedikit efek samping dari pil kb ini yaitu kenaikan atau penurunan berat badan, payudara
terasa kencang, mual, muntah, depresi. Dan wanita dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung
dianjurkan tidak menggunakan pil kb ini.

Dalam pemakaian Pil Kb diperlukan komitmen dari wanita untuk dapat memakai secara teratur dan
tepat.

Suntikan dan implant /susuk mempunyai cara kerja seperti pil kb. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan
sekali (depo Provera) keuntungannya mengurangi resiko lupa minum pil kb, dan keamanan selama 3
bulan.

Efek samping yang diberikan , menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan serta
pemulihan kesuburan agak terlambat.

Implant/susuk dengan cara memasukkan tabung kecil dibawah kulit di bagian tangan yang dilakukan
oleh dokter anda, dan hormone yang terdapat dlam tabung akan terlepas sedikit –sedikit untuk
mencegah kehamilan.

Keuntungannya tidak harus minum pil atau suntikan, dan proses memasukkan tabung ini 1 X dan untuk
2-5 tahun. Dan bila anda ingin berencana hamil kembali hanya melepas implant ini kembali.

Efek samping yang ditimulkan seperti menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan.
Pemakaian KB dengan metode hormonal tidak dianjurkan untuk wanita dengan riwayat tekanan darah
tinggi atau penyakit jantung.

Pilihlah Metode KB yang Tepat

1. Kondom

Kondom terbuat dari lateks yang dipakai untuk membungkus penis saat berhubungan intim. Gunanya,
untuk mencegah sperma masuk ke liang vagina sehingga tidak menimbulkan pembuahan. Harganya
relatif murah.

Tingkat efektivitasnya: 85 persen

Keuntungannya: Selain harganya murah, kondom juga juga mudah didapat dan bisa dipakai bersamaan
dengan bentuk pengontrol kelahiran lainnya. Kondom juga efektif mencegah infeksi penyakit yang
ditimbulkan dari hubungan seksual dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin.

Kerugiannya: Sekitar 75 persen pengguna kondom alergi dengan bahan lateks dan butuh menggunakan
kondom yang non lateks. Kondom juga mengurangi sensasi dalam berhubungan suami istri. Bahkan
sejumlah pasangan merasa bahwa mereka bisa mendapat efek negatif dalam kehidupan seksualnya
akibat penggunaan kondom.

2. Pil

Pil ini adalah alat kontrasepsi yang berisi estrogen dan progesteron. Estrogen menghentikan produksi sel
telur sementara progesteron menghalangi sperma untuk tidak membuahi sel telur. Harganya 14-50
dolar per bulan.

Tingkat efektivitasnya 92 persen.

Keuntungannya: Tidak perlu pake apa-apa saat berhubungan. Hormon bisa melindungi kangker dan
penyakit yang menimbulkan radang.
Kerugiannya: Penggunaan pil memiliki efek samping seperti mual, bintik-bintik pada tubuh. Kombinasi
estrogen dan progesteron memang bisa efektif mencegah kehamilan tetapi dia bisa meningkatkan
serangan jantung dan truk.

3. Morning After Pil

Pil jenis ini adalah pengontrol kelahiran yang diminum setelah melakukan hubungan seks. Bisa minum
sampai lima hari. Cara kerja pil ini sama dengan pil. Bedanya, jumlah yang diminum lebih banyak.
Harganya 10-70 dolar.

Efektivitasnya: 89 persen

Keuntungan: Dalam keadaan darurat, motede ini adalah pilihan terbaik.

Kerugian: Sekitar 50 persen perempuan yang menggunakan cara ini dalam mengontrol kelahirannya
merasa mual-mual tetapi akan hilang setelah 24 jam. Efek samping lainnya adalah sakit kepala,
kelelahan, dada gerdegup kencang. Penggunaan pil ini juga membuat jadwal datang bulan tidak teratur.

4. Suntikan

Suntikan adalah melepaskan hormon progesteron yang bisa menghalangi sperma menjangkau sel telur.
Harganya 35-75 dolar.

Efektivitasnya: 97 persen.

Keuntungan: Dipakai harus dengan resep dokter sekali dalam tiga bulan. Progesteron bisa mengurangi
menstruasi dan tidak memiliki banyak efek samping negatif bagi estrogen.

Kerugian: Cara ini memiliki dampak jangka panjang yaitu bila suatu saat tiba-tiba anda ingin memiliki
momongan, maka kecil kemungkinan hal itu terwujud. Efek lainnya menstruasi tidak beraturan, sakit
kepala, mual-mual dan sebagainya.
5. Cincin Vagina

Cincin Vagina ini adalah sebuah cincin plastik yang dimasukkan ke dalam vagina sekali dalam sebulan
dan berada di sana selama tiga minggu. Cincin itu diambil pada minggu keempat dalam bulan. Cincin itu
melepas estrogen dan progesteron ke tubuh. Estrogon menghentikan produksi sel telur. Harganya 15-50
dolar.

Efektivitas: 92 persen

Keuntungan: Hanya dua hal yang harus diingat yaitu masukan cincin pada hari pertama dalam bulan dan
keluarkan lagi pada pada akhir bulan.

Kerugian: efek negatif hanya pada estrogen dan progesterone.

6. Kontrasepsi "Bolu"

Kontrasepsi jenis ini terbuat dari busa berbentuk bolu dengan diameter sekitar dua inci. Saat melakukan
hubungan seks, busa ini dimasukkan ke dalam vagina. Fungsinya membendung sperma. Harganya 9-15
dolar per paket (isi tiga)

Efektivitas: 84 persen bagi mereka yang belum melahirkan dan 68 persen bagi mereka yang sudah
pernah melahirkan.

Keuntungannya: Penggunaannya tidak boleh lebih dari 30 jam. Anda bisa melakukan hubungan sepuas
mungkin (bahkan sepanjang 30 jam) tanpa perlu melepaskan busa ini. Dia tidak memiliki efek pada
hormon anda.

Kerugiannya: Sebagian orang merasa geli saat memasukan atau menggerakkan busa itu. Sebagian lagi
saat berhubungan terasa terlalu basah atau kering saat berhubungan.
7. Kondom Cewek

Kondom jenis ini adalah sebuah plastik flesibel dengan cincin pada kedua ujungnya. Sebelum
berhubungan seks, kondom cewek ini dimasukan ke dalam vagina. Cincin pada bagian ujung dimasukan
ke dalam vagian, sementara cincin yang lainnya berada di luar vagina selama melakukan hubungan seks.
Harganya 4 dolar per buah.

Efektivitas: 79 persen.

Keuntungan: Kondom jenis ini sangat mudah digunakan dan mampu mengontrol kehamilan seorang
perempuan. Kondom cewek tidak menyebabkan perubahan hormonal pada perempuan dan mampu
mencegah risiko penyakit kelamin.

Kerugian: Sejumlah pasangan merasa penggunaan kondom cewek memiliki satu efek negatif pada
kualitas kehidupan seksual mereka. Suaranya brisik dan mengurangi rasa dan sensasi saat berhubungan.
Selain itu, kondom cewek ini bisa menyebabkan iritasi.

8. IUD (Hormonal Intrauterine Device)

Bentuknya kecil dan berupa huruf T, terbuat dari plastik yang fleksibel. Fungsinya bisa melepas sedikit
progesteron secara berkala. IUD dimasukkan dokter. Tujuannya untuk mencegah sperma mencapai sel
telur. Harganya mahal, 250-950 dolar.

Efektivitas: 99,8 persen

Keuntungan: masa pakainya paling lama 7 tahun dan sama sekali tidak terasa salama berhubungan seks.
IUD juga bisa membuat periode haid menjadi lebih jelas.

Kerugian: setelah IUD dimasukan ke dalam vagina, Anda mungkin akan merasa lebih ringan selama
beberapa hari dan selama 3-6 bulan jadwal haid anda menjadi tidak teratur.
Nah, tinggal pilih, metode mana yang tepat bagi anda dalam mengontrol kehamilan anda.
[healthline.com/A-21

Metode – metode Kontrasepsi

Pil

Cara Kerja : Menghasilkan hormon estrogen dan progesterone buatan, yang cara kerjanya menyerupai
hormon alami yang diproduksi oleh tubuh setiap bulan. Estrogen akan mencegah produksi sel telur
(ovum) dari ovarium, sehingga pembuahan tidak terjadi. Mini-pil biasanya hanya mengandung
progesterone.

Efektifitas : 99% untuk pil kombiniasi dan 86% untuk mini pil

Keuntungan : Mengurangi risiko kanker uterus, ovarium serta radang panggul. Mengurangi sindroma pra
menstruasi, jerawat, perdarahan, anemia, kista ovarium, dan nyeri payudara. Siklus menstruasi lebih
teratur. Tidak mengganggu aktifitas seksual.

Mini pil dapat dikonsumsi saat menyusui.

Kelemahan : Tidak dianjurkan untuk: wanita yang pernah menderita kanker payudara atau mempunyai
resiko penggumpalan darah, penyakit hati, ginjal, perdarahan uterus tanpa sebab, wanita perokok di
atas 35 tahun, dan yang sedang dalam pengobatan tertentu, penderita tekanan darah tinggi, diabetes,
migren, depresi, penyakit sickle sel (penyakit kelainan darah), fibroid.

Efek Samping : Jarang: gumpalan darah, penyakit hati, tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu,
dan migren.

Sering: mual, nyeri payudara, perdarahan pada pertengahan siklus menstruasi dalam beberapa bulan
pertama, berat badan naik, nafsu makan meningkat, mood yang berubah-ubah, depresi, sakit kepala,
dan gangguan kulit.

Cara Penggunaan : Satu tablet setiap hari selama 21 hari, jangan diminum waktu menstruasi selama 7
hari. Gunakan kondom atau alat pencegah kehamilan lain jika Anda lupa minum pil atau sedang dalam
pengobatan dengan antibiotika.

Susuk KB (Implan)
Cara Kerja : Sama dengan pil kecuali susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di lengan atas. Implan
mengandung progesterone yang akan terlepas secara perlahan dalam tubuh.

Efektifit : 99 %

Keuntungan : Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera setelah
pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan. Melindungi
wanita dari kanker rahim. Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui. Tidak mengganggu
aktivitas seksual.

Kelemahan : Tidak dianjurkan untuk: penderita penyakit hati, kanker payudara, perdarahan tanpa sebab,
penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol tinggi,
siklus menstruasi tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang tampak dari
luar atau terasa bila diraba.

Efek Samping : Perdarahan, siklus menstruasi lebih panjang, rambut rontok, gairah seksual turun,
jerawat dan depresi.

KB Suntik

Cara Kerja: Sama dengan pil

Efektifitas : 99%

Keuntungan : disuntikkan setiap tiga bulan sekali, efektif, tahan lama, melindungi Anda terhadap kanker
rahim. Aman digunakan setelah melahirkan dan saat menyusui. Mengurangi kram saat menstruasi, tidak
mengganggu aktivitas seksual.

Kelemahan : kesuburan akan kembali setelah 6-24 bulan suntikan terakhir. Tidak boleh digunakan oleh
wanita yang perneh mengalami pembekuan darah, kanker payudara, ganguan hati, perdarahan uterus
tanpa sebab, wanita dengan riwayat keluarga kanker payudara, hasil mamografi abnormal, siklus
menstruasi tidak teratur, tekanan darah tinggi, migren, asma, epilepsy, diabetes, dan depresi.

Efek Samping : siklus menstruasi tidak teratur, gairah seksual menurun, berat badan naik, sakit kepala,
depresi, kandungan mineral tulang berkurang.

Cara Penggunaan : penyuntikkan setiap 3 bulan oleh dokter. Jika Anda ingin hamil dalam waktu 1-2
tahun, jangan menggunakan metode ini.

Intra - Uterine Device (IUD)/Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKR)

Cara Kerja : Mencegah kehamilan dengan mempengaruhi pergerakan sperma atau implantasi sel telur
yang telah dibuahi dalam dinding rahim. Ada 2 jenis IUD: berisi progesterone dan berisi tembaga
berbentuk T.

Efektivitas : IUD bentuk T = 99%, IUD Progesterone = 97%


Keuntungan : Membutuhkan sedikit perhatian (hanya pemeriksaan benang setiap bulan), kesuburan
Anda segera kembali setelah melepas IUD. Tidak mengganggu aktivitas seksual dan aman digunakan
selama menyusui. IUD bentuk T hanya perlu diganti dalam waktu 10 tahun, IUD progesterone sebaiknya
diganti setahun sekali.

Kelemahan : tidak dianjurkan bagi wanita yang belum pernah melahirkan atau masih mengharapkan
anak, wanita yang sering berganti pasangan, pernah menderita radang pinggul atau kehamilan tuba.
Dapat keluar dengan sendirinya.

Efek Samping : Kram, sakit punggung, timbul bercak darah, menstruasi berat, meningkatnya resiko
radang panggul, kehamilan tuba, dan menjadi tidak subur.

Cara penggunaan : Alat ini harus dimasukkan oleh dokter biasanya pada saat siklus menstruasi. Benang
IUD harus diperiksa setiap kali siklus menstruasi usai.

Spermisida (Krim, Foam, Supositoria Vagina)

Cara Kerja : mengandung zat kimia yang dapat membunuh sperma, atau membuat sperma menjadi tidak
aktif sehingga tidak mampu membuahi sel telur.

Efektivitas : 80%

Keuntungan : tidak memerlukan resep, dan tidak berbahaya terhadap kesehatan. Kesuburan dapat pulih
seketika aetelah tidak digunakan lagi. Ada yang memiliki efek selama 24 jam dan tidak perlu
menggunakan setiap kali melakukan hubungan badan selama 24 jam tersebut.

Kelemahan : Kurang efektif dibandung alat KB lainnya. Efektivitasnya meningkat jika digunakan bersama
kondom. Si pemakai harus menunggu 8 jam sebelum bisa mandi. Dapat mengganggu hubungan intim,
dan kebanyakan hanya bertahan untuk satu kali hubungan intim saja.

Efek Samping : Iritasi pada vagina, dapat menimbulkan reaksi alergi.

Cara penggunaan : Harus dimasukkan ke dalam vagina paling lambat 30 menit setelah ejakulasi. Bentuk
supositoria harus dimasukkan 1 jam sebelum melakukan hubungan badan. Perhatikan instruksi pada
kemasan.

Diafragma & Cervical CAP

Cara Kerja : Terbuat dari karet lunak, mencegah sperma mencapai leher rahim. Gel Spermisida
digunakan bersama untuk mematikan atau mengganggu gerakan sperma.

Efektivitas : 85%

Keuntungan : Aman, kesuburan dapat pulih seketika alat dilepas. Diafragma dapat dimasukkan 2-3 jam
sebelum hubungan intim, sedangkan cervical cap (penutup serviks) dapat dimasukkan beberapa jam
sebelum hubungan intim. Tidak perlu membubuhkan spermisida setiap kali akan berhubungan intim jika
menggunakan cervical cap.
Kelemahan : Harus diresepkan dan digunakan dibawah pengawasan dokter. Harus tetap tinggal di dalam
vagina selama 6-8 jam setelah berhubungan intim dan harus digunakan setiap kali hendak berhubungan
intim. Posisi alat bisa berubah.

Dapat menimbulkan alergi. Lebih repot karena harus selalu digunakan bersama spermisida setiap kali
berhubungan intim. Meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.

Cervical cap tidak boleh digunakan oleh wanita dengan riwayat sindroma syok akibat keracunan (toxic
shock syndrome), danpernah mempunyai hasil pap smear abnormal. Harus sering melakukan pap smear
pada 1-2 tahun pertama penggunaankarena dapat mengakibatkan perubahan pada sel-sel dalam
serviks.

Cara Penggunaan : Masukkan spermisida ke bagian paling dalam vagina, sehingga melewati serviks.

Kondom Pria

Cara Kerja : Mencegah sperma mencapai serviks (leher rahim)

Efektivitas : 80-90% (dapat meningkat jika digunakan bersama spermisida)

Keuntungan : Tidak memerlukan resep. Melindungi terhadap beberapa penyakit akibat hubungan
seksual, aman, kesuburan Anda segera pulih setelah tidak memakai kondom lagi.

Kelemahan : Risiko bocor. Memerlukan rencana terlebih dahulu, menimbulkan reaksi alergi pada wnaita
akibat spermisida atau karet. Hanya dipakai sekali, dapat mengganggu spontanitas seksual.

Catatan : Kondom yang terbuat dari kulit binatang, TIDAK DAPAT melindungi Anda dari PHS.

Cara Penggunaan : menutupi penis yang dalam keadaan ereksi dan di ujungnya membentuk seperti
kantong untuk wadah sperma.

Tubektomi (Sterilisasi pada wanita)

Cara Kerja : Tuba fallopi (pembawa sel telur ke rahim) dipotong dan diikat dengan teknik yang disebut
kauter, atau dengan pemasangan klep atau cicin silastik.

Efektivitas : 99%

Keuntungan : aman bagi kesehatan setelah prosedur dilakukan. Tidak mengganggu hubungan intim.

Kelemahan : memerlukan operasi bedah. Prosedur ini hanya untuk pasangan yang sudah memutuskan
untuk tidak akan punya anak lagi.

Prosedur operasi : Merupakan operasi kecil melalui irisan kecil di bagian pusar. Dengan bantuan alat
laparoskopi (alat untuk memeriksa bagian perut). Alat ini akan memotong dan mengikat tuba fallopi,
atau dengan tehnik kauter.

Biasanya dilakukan bersamaan dengan operasi sesar dengan persetujuan pasangan.


Vasektomi (Sterilisasi Pria)

Cara Kerja : Saluran vaas deferens yang berfungsi mengangkut sperma dipotong dan diikat (lihat
gambar), sehingga aliran sperma dihambat tanpa mempengaruhi jumlah cairan semen. Jumlah sperma
hanya 5% dari cairan ejakulasi. Cairan semen diproduksi dalam vesika seminalis dan prostat sehingga
tidak akan terganggu oleh vasektomi.

Efektivitas : 99% lebih

Keuntungan : Tidak akan mengganggu ereksi, potensi seksual, produksi hormon.

Kelemahan : Sama dengan sterilisasi yang dilakukan wanita.(Idh)

------------------

Suryaningrum (www.balita-anda.com)

Askep kb

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BERENCANA

Dalam keluarga berencana peran perawat adalah membantu pasangan untuk memilih metoda
kontrasepsi yang tepat untuk digunakan sesuai dengan kondisi, kecendrungan, sosial budaya dan
kepercayaan yang dianut oleh pasangan tersebiut, oleh karena itu proses keperawatan lebih diarahkan
kepada membantu pasangan memilih metode kontrasepsi itu sendiri.

Kegagalan penggunaan metode kontrasespsi terjadi disebabkan karena kurangnya pengetahuan wanita
tersebut terhadap alat kontrasespsi itu sendiri sehingga memberikan pengaruh terhadap kondisi
fisiologis, psikologis, kehidupan sosila dan budaya terhadap kehamilan tersebut.. maka disinilah letak
peran perawat untuk memberikan pengetahuan yang tepat, sehingga hal diatas tidak terjadi.

Pengkajian

Karena masalah kontrasepsi merupakan suatu hal yang sensitif bagi wanita, maka dalam mengkaji hal ini
perawat harus sangat memperhatikan privasi klien. Rendahkan suara ketika mengkaji untuk
menigkatkan rasa nyaman klien dan pertahankan rasa percaya diri yang tinggi klien.

Selain pengkajian umum( Identitas klien, Riwayat kesehatan, Riwayat obstetri, PF), pengkajian khusus
yang perlu kita lakukan untuk memenuhi peran sebagai edukator dalam pemilihan metode kontrasepsi
yang tepat adalah :
1. Pengetahuan klien tentang macam-macam metoda kontrasepsi

Pengkajian ini dilakukan dengan menanyakan kapan wanita tersebut berencana untuk memiliki anak.
Kemudian tanyakan metoda apa yang sedang direncanakan akan dipakai oleh klien. Bila klien
menyatakan satu jenismetoda perawat dapat menanyakan alas an penggunaan metoda
tersebut.pertanyaan-pertanyaan ini akan mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi klien terkait
dengan kontrasepsi yang digunakannya.

2. Pengetahuan tentang teknik penggunaan metoda kontrasepsi

Dalam melaksanakan perannya sebagai educator perawat harus dapaat menetukan tingkat
pengetahuan klien tentang teknik penggunaan kontrasepsi. Misalnya tanyakan tentang bagaimana klien
tersebut memakai dafragma, kapan dan dimana spermisida dioleskan atau berapa kali dalam sehari
klien tersebut harus mengkonsumsi pil KBm dengan menggali tingkat pengetahuan klien ni perawat
dapat menentukan bila ada kesalahan persepsi dalam penggunaan yang akan menyebabkan tidak
efektifnya alat kontrasepsi yang dipakai dan akan menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak
direncanakan.

3. Kenyamanan klien terhadap metoda kontrasepsi klien terhadap metoda kontrasepsi yang sedanga
dipakai

Dalam mengkaji kenyamanan klien, dengarkan keluhan-keluhan klien terhadap efek samping dari
kontrasepsi yang digunakannya. Dengarkan juga pernyataan klien tentang kenyamanannya
menggunakan metoda kontrasepsi bulanan seperti suntik hormone dari pada pil keluarga berencana
yang harus di konsumsi setiap hari. Keefektifan suatu metoda meningkat seiring dengan peningkatan
kenyamanan klien dalam menggunakan metoda tersebut.

4. Faktor-faktor pendukung penggunaan metode yang tepat

Jika klien berencana untuk mengganti metoda kontrasepsi diskusikan tentang pilihan-pilihan yang cocok
untuk digunakan. Kaji factor-faktor yang dapat membantu pemilihan metode terbaik seperti riwayat
kesehatan dahulu klien yang merupakan kontraindikasi dari metoda kontrasepsi, riwayat obstetric,
budaya dan kepercayaan serta keinginan untuk mencegah kehamilan.

Adapun kontraindikasi penggunaan metoda kontrasepsi yang berkaitan dengan riwayat kesehatan
adalah:

a. Kontrasepsi oral
1. Pil keluarga berencana terpadu

Riwayat TBC, kejang, kanker payudara, benjolan payu dara, telat haid, hamil, pendarahan abnormal,
hepatitis, penyakit jantung, tromboplebitis.

Untuk wanita perokok, usia lebih dari 35th, pengidap DM, epilepsy, dan penderita hipertensi tidak
dianjurkan menggunakan pil keluarga berencana.

2. Mini Pil

Mini pil ini sebaiknya tidak digunakan pada wanita yang harus menghindari segala jenis metoda
hormonal, atau yang mejalani pengobatan kejang

b. Kontrasepsi Hormonal

1. Hormone Implant

Kanker/benjolan keras di payudara, terlambat haid, hamil, perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya, penyakit jantung dan keinginan untuk hamil kurang dari lima tahun.

2. Hormone Injeksi

Suntikan terpadu tidak boleh diberikan pada wanita dalam masa menyusui.

c. Kontrasepsi Mekanik

1. Diafragma dan kap servik

Diafragma dan kap servik tidak dipakai pada wanita dengan riwayat alergi lateks dan riwayat toksik
shock syndrome.

2. IUD

Hamil atau kemungkinan hamil, resiko itnggi terkena penyajit yang menular lewat hubungan seks,
riwayat infeksi alat reproduksi, infeksi sesudah persalinan/ aborsi, kehamilan ektopik, metroragia
dismenorhea, anemia dan belum pernah hamil, mola.

d. Kontrasepsi Mantap

Kontrasepsi ini tidak ada kontraindikasinya, karena sifatnya permanen. Digunakan bagi pasangan yang
sudah tidak ingin atau sudah tidak memungkinkan untuk mempunyai anak
Analisa Data

Kurang pengetahuan tentang keluarga berencana merupakan penyebab tersering dari gangguan fisik,
psikologis dan social dalam kaitannya dengan kehamilan yang tidak direncanakan.

Diagnosa yang mungkin berdasarkan pengkajian dan data adalah Resiko Perubahan Pemeliharaan
Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.

Sedangkan diagnosa keperawatan lain yang dapat timbul yaitu:

1. Resiko konflik pengambilan keputusan b.d alternatif kontrasepsi

2. Rasa takut b.d efek samping kontrasepsi

3. Resiko tinggi infeksi b.d kondisi aktif secara seksual dan penggunaan metoda kontrasepsi

4. Resiko tinggi perubahan pola seksualitas b.d takut hamil

5. Nyeri b.d pemulihan pascaoperasi sterilisasi

6. Resiko tinggi infeksi b.d kerusakan membran mukosa akibat operasi, pemasangan spiral, hormone
implant

7. Distress spiritual b.d ketidakcocokan keyakinan agama atau budaya dengan metoda kontrasepsi yang
dipilih

Rencana Intervensi
Diagnosa : Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan
Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.

Kriteria hasil

Setelah dilakukan intervensi, pasangan akan :

1. Menjabarkan dengan benar tentang cara penggunaan metoda kontrasepsi yang dipilih dan
pemecahan masalahnya.

2. Dapat menjelaskan tentang efek samping dan komplikasi dari metoda kontrasepsi yang dipilih.

3. Melaporkan adanya kepuasan terhadap metoda kontrasepsi yang dipilih.

4. Menggambarkan metoda lain yang dapat dipakai dan memilih salah satu dari metoda tersebut bila
pasangan inggin mengganti metod kontrasepsi.

Askep kb

Anda mungkin juga menyukai