PENDAHULUAN
lokasi yang mudah diakses kendaraan umum. SD Negeri Jonjo 1 terdiri dari 6
ruangan belajar. Kegiatan pembelajaran dilakukan pada pagi hari sampai siang
operator, guru kelas/wali kelas, guru bidang studi, dan bujang sekolah dengan
o Operator : 1 orang
1
2
Tugas
NAMA/ Jabatan Tugas
No Pokok/
NIP/ NIGK Guru Mengajar
Tambahan
Darmawati, S.Pd.SD
2. PNS Guru Kelas Kelas I
Nip. 198607142014072002
Rosmiati, S.Pd
4. PNS Guru Kelas Kelas III
Nip. 197204011998032004
Kartini, S.Pd
5. PNS Guru Kelas Kelas IV
Nip. 196604211989072004
Jumariah, S.Pd
6. PNS Guru Kelas Kelas V
Nip. 196805181988032007
Nenang, S.Pd.I
7. PNS Guru Kelas Kelas VI
Nip. 196406051986112002
3
Pend.
Hajrah, S.Pd.I Guru Bidang
8. PNS Agama
Nip. 198004212008012018 Studi
Islam
Guru Bidang
9. Sauddin, S.Pd.I Honorer Studi/ Penjaskes
Operator
Bujang
10. Usman - -
Sekolah
pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Yang seharusnya
sehingga materi tidak dipisahkan per mapel lagi melainkan per tema, subtema,
dan per pembelajaran, di dalam pembelajaran terdapat dua atau tiga mapel
pendekatan saintifik yaitu lebih menfokuskan pada siswa bukan pada guru
tapi, selama ini proses pembelajaran yan terjadi adalah kebanyakan masih
kepada murid yang pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu
metode ceramah dan mengharapkan murid duduk, diam, dengar, catat dan
dan kurang menarik perhatian murid. Kondisi seperti itu tidak akan
oleh guru. Akibatnya nilai akhir yang dicapai murid tidak seperti yang
diharapkan. Di kelas I selama ini muridnya masih kurang aktif dalam hal
bertanya dan menjawab, murid yang aktif hanya 40 %, dan murid yang
pada ulangan hariannya, hasil yang dicapai murid kelas 1 sangat jauh dari
memuaskan, dimana hanya mendapat daya serap kurang dari 60% atau nilai
rata-rata kelas atau Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) kurang dari 50,
sehingga pemahaman materi siswa sangat kurang. Maka dari itu saya akan
saya hanya meneliti satu mata pelajaran saja yaitu Bahasa Indonesia. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya semua mata pelajaran dilihat dari nilai rata-
rata kelas kurang dari nilai KKM begitu pun juga dengan mata pelajaran
metode Example non Example yang mana di dalam rpp kurikulum 2013 telah
Bahasa Indonesia dilakukan suatu pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang
mana guru hanya menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran tersebut agar
siswa lebih memahami apa yang diajarkan. Metode yang tepat yang dapat
kelas dominan. Oleh karena itu perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi masalah
kreatif, bisa bekerja sama dan membangun daya pikir yang optimal. Untuk itu
disajikan.
meningkatkan hasil belajar murid pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh
Belajar
Metode ini merupakan salah satu jenis metode yang biasa digunakan
bahwa Example non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk
secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non
example dari suatu definisi konsep yanga ada dan meminta siswa untuk
memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang
F. Tujuan Penelitian
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa