Anda di halaman 1dari 6

TRANSPARANSI INTI

WUJUD ZAT
1. Fasa, Komponen dan Derajat Bebas
1.1 Jumlah Fasa (P)
Fasa adalah bagian dari sistem yang bersifat homogen, dan
dipisahkan dari bagian sistem yang lain dengan batas yang jelas.
Jumlah Fasa (P): jumlah bagian-bagian homogen itu dalam sistem.
Contoh:
• Kesetimbangan air dan uapnya: P = 2
• Air + alkohol dan uapnya: P = 2
• Air + minyak dan uapnya: P = 3
• Santan/susu/krim pembersih muka: P = banyak

1.2 Jumlah Komponen (C)


Jumlah komponen adalah jumlah spesi kimia minimum yang
diperlukan untuk menggambarkan keadaan sistem.
Contoh:
• Campuran air, etanol dan asam asetat: C = 3, P = 1.
• Campuran N2, H2 dan NH3 (pada keadaan setimbang): C = 2
Campuran ini dalam keadaan belum/tidak setimbang: C = 3
Campuran setimbang ini, tapi berasal dari NH3: C = 1.
• Campuran CaCO3(s) U CaO(s) + CO2(g) (dalam keadaan
setimbang), C = 2, P = 3
Jika sistem ini belum/tidak setimbang, C = 3, P = 3

1.3 Derajat Kebebasan (F)


Derajat kebebasan adalah jumlah besaran makroskopik yang
diperlukan untuk menggambarkan keadaan sistem.
Aturan fasa Gibbs: F=C–P+2

KIMIA-TPB Departemen Kimia FMIPA ITB


TRANSPARANSI INTI

2. Diagram Fasa Satu Komponen


2.1 Diagram Fasa Zat Beranomali
Contoh: diagram fasa air
p
l
s

g T

2.2 Diagram Fasa Zat Tanpa Anomali


Contoh: diagram fasa CO2

2.3 Titik Transisi, Titik Tripel dan Titik Kritis


Titik transisi: titik didih, titik leleh, titik sublim
Titik tripel: suhu dan tekanan tertentu ketika terjadi titik kese-
imbangan antara padat, cair dan gas.
Titik kritis: suhu dan tekanan tertentu dimana pada suhu dan
tekanan di atasnya, gas dan cair tak dapat dibedakan.
Titik didih: suhu kesetimbangan antara cair dan gas, pada tekanan
tertentu. Definisi yang serupa untuk titik beku dan titik sublim.

2.4 Penerapan
Pemahaman terhadap diagram fasa memungkinkan kita untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah air bila ditekan bisa menjadi es?
• Apakah karbon dioksida cair yang ditekan bisa menjadi karbon
dioksida padat?

KIMIA-TPB Departemen Kimia FMIPA ITB


TRANSPARANSI INTI

• Jika tekanan dinaikkan, bagaimana titik beku air?

2.5 Aturan Trouton


Menurut aturan Trouton:
∆H b
≈ 21 kal/K.mol
Tb
Penyimpangan terhadap aturan Trouton:
• Senyawa yang mengandung ikatan hidrogen (gaya tarik kuat
yang menyebabkan harga lebih besar dari aturan Trouton)
• Senyawa dengan ikatan kovalen murni, atau gas mulia, seperti
H2, He, Ar, Ne dll. (gaya tarik terlalu lemah, yang menyebab-
kan harga lebih rendah dari aturan Trouton)

3. Gas dan Hukum-Hukumnya


3.1 Hukum Boyle
Pada T, n tertentu, pV = tetap (atau p1V1 = p2V2)

3.2 Hukum Gay Lussac


Pada V, n tertentu, p/T = tetap (atau …)

3.3 Hukum Charles


Pada p, n tertentu, V/T = tetap (atau …)

3.4 Hukum Boyle-Gay Lussac

3.5 Hukum Dalton tentang Tekanan Parsial


Tekanan parsial adalah tekanan suatu komponen gas, jika
ditempatkan pada volume yang sama pada suhu yang sama, tetapi
tanpa kehadiran gas-gas yang lain.
Hukum Dalton:
pt = p1 + p2 + p3
p1 = x1 pt
dengan: pt = tekanan total
p1 = tekanan parsial gas 1.

KIMIA-TPB Departemen Kimia FMIPA ITB


TRANSPARANSI INTI

3.6 Hukum Graham


Laju efusi berbanding terbalik dengan akar kerapatan gas (atau
massa jenis gas).
1
v∝
ρ
Laju efusi adalah laju keluarnya suatu gas melalui lubang kecil ke
ruang hampa.

4. Persamaan Keadaan Gas


4.1 Persamaan Keadaan Gas Sempurna
Persamaan keadaan gas sempurna:
pV = nRT
Gas sempurna pada buku-buku yang lama disebut gas ideal.
Latihan: Jelaskan hukum-hukum gas dari 3.1 s/d 3.5 dengan
menggunakan persamaan keadaan gas ideal.

4.2 Asumsi Gas Sempurna


Gas sempurna mengikuti asumsi-asumsi berikut:
• Gas terdiri atas partikel yang sangat banyak, yang bergerak
secara acak, dengan kecepatan tetap di antara 2 tumbukan.
• Tak ada gaya tarik atau gaya tolak antar partikel-partikel gas.
• Tumbukan partikel gas dengan dinding wadah, dan antar
partikel-partikel gas itu sendiri, bersifat lenting sempurna
• Volume partikel gas dianggap nol (diabaikan terhadap volume
ruang).
• Pada partikel-partikel gas berlaku hukum-hukum mekanika
• Energi kinetik partikel gas rata-rata berbanding lurus dengan
suhu ruangan.

KIMIA-TPB Departemen Kimia FMIPA ITB


TRANSPARANSI INTI

4.3 Massa Jenis Gas


m
ρ=
V
pV = nRT
m
pV = RT
Mr
pMr m pMr
= ⇒ ρ=
RT V RT

4.4 Gas Nyata


Van der Waals mengoreksi asumsi “tanpa gaya” dan “tanpa
volume partikel” pada gas ideal. Persamaan keadaannya;
 n2 a 
 p + V 2  (V − nb ) = nRT
 
a = faktor koreksi tekanan
b = faktor koreksi volume

5. Teori Kinetik Gas


5.1 Teori Kinetik
Materi terdiri atas partikel-partikel yang bergerak. Gerakan
partikel-partikel ini bisa menjelaskan berbagai sifat dan perilaku
materi.

5.2 Teori Kinetik Gas Ideal


Teori kinetik yang akan diuraikan, dilandasi oleh asumsi-asumsi
gas ideal di atas.

5.3 Tekanan Gas

KIMIA-TPB Departemen Kimia FMIPA ITB


TRANSPARANSI INTI

Dari penurunan di atas, diperoleh:


1 Nmv 2
p=
3 V

5.4 Energi Kinetik Gas dan Konsep Suhu


Bandingkan harga tekanan menurut teori kinetik dengan tekanan
menurut persamaan keadaan gas ideal ( pV = NkT ).
1 3
Kita peroleh: ε = mv 2 = kT (energi kinetik partikel gas)
2 2

5.5 Hukum Graham


Hukum Graham dapat dibuktikan dengan teori kinetik gas.
Pertama-tama, substitusikan ungkapan massa jenis yang dibahas
pada 2.2, ke dalam persamaan hukum Graham (1.6):

Bandingkan persamaan ini, dengan persamaan yang diperoleh


pada 3.4 (Energi Kinetik Gas):
3kT
v2 = vark = … v = … vmax = …
m

KIMIA-TPB Departemen Kimia FMIPA ITB

Anda mungkin juga menyukai