BAB 1
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa yang penting karena masa ini adalah masa
yang dinamis dalam kehidupan seorang individu terutama wanita. Pada masa ini,
terjadi proses transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan
pada dekade kedua masa kehidupan. Pada masa remaja, seorang anak perempuan
akan mengalami pubertas yang ditandai dengan konsepsi yaitu menarche. Setiap
Syndrome (PMS) pertama kali dijelaskan pada 1931 oleh Frank dan Horne2.
wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang
syndrome dialami sekitar 65,7% remaja putri3. Studi epidemiologi tahun 2007
2
menunjukkan bahwa 5-10 % wanita kelompok usia reproduksi dari populasi yang
hubungan interpersonal penderita cukup besar. Hasil survei pada penderita PMS
oleh Robinson dan Swindle (2000) yang menganalisis persepsi subjektif penderita
tentang dampak gangguan PMS terhadap aktivitas sosial dan pekerjaan penderita
gangguan dalam derajat ringan, 36% menilai sedang, 14,2% menilai berat dan
menunjukkan lebih tingginya angka tidak masuk kerja selama lebih dari 5 hari
kerja per bulan, berkurangnya produktivitas kerja sebesar 50%, serta lebih
belum dapat disimpulkan dengan pasti, diduga bahwa PMS terjadi secara
premenstruasi adalah indeks massa tubuh (IMT). Perempuan yang memiliki skor
indeks massa tubuh >30, memiliki risiko tiga kali lipat mengalami sindroma
premenstruasi dibandingkan perempuan dengan indeks massa tubuh < 30. Indeks
massa tubuh merupakan salah satu ukuran untuk memprediksi presentase lemak di
dalam tubuh manusia. Lemak merupakan salah satu senyawa di dalam tubuh yang
sindroma premenstruasi, namun masih sedikit data yang ada mengenai hubungan
Premenstrual Syndrome.
4
sebagai berikut: “Adakah hubungan antara Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan
2013?”
Ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti yaitu hubungan antara IMT
dengan Pre Menstrual Syndrome. Penelitian ini akan dilakukan pada minggu
pertama bulan juni 2014, pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Nusa Cendana
1.4 Hipotesis
2013.
5
1. Bagi Peneliti
a. Peneliti sekarang
Premenstrual syndrome.
b. Peneliti selanjutnya
penelitian selanjutnya.
Syndrome.
4. Bagi Pemerintah
remaja.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
tahun 1985 bahwa batasan orang normal ditentukan berdasarkan indeks massa
tubuh. IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang
dewasa (usia 18 tahun keatas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan
kelebihan berat badan. IMT tidak dapat ditetapkan pada bayi, anak, ibu hamil,
remaja, dan olahragawan. Juga tidak dapat ditetapkan pada keadaan khusus
BB (Kg)
IMT =
TB2 (m)
Pre Menstrual Syndrome adalah gejala fisik , psikologis dan perilaku yang
menyusahkan yang tidak disebabkan oleh penyakit organik yang terjadi secara
teratur dan berulang selama fase siklus menstruasi yang sama dan banyak
mengalami regresi atau menghilang selama waktu haid yang tersisa. (Hacker,
Moore, 1992)6.
wanita mengalaminya dan lebih dari 5 juta wanita memerlukan perawatan medis.
Gejala ini akan berkurang dan menghilang sampai terjadinya haid. (Edward,
2006)6.
sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental, dialami 7-10 hari
Keluhan yang dialami bisa bervariasi dari bulan ke bulan, bisa lebih ringan
ataupun lebih berat dan berupa gangguan mental (mudah tersinggung, sensitif)
ketidakstabilan emosi dalam diri masing- masing wanita. Gejala ini bersifat
temporer yang akan berkurang dan menghilang dengan sendirinya jika sang
wanita telah mendapatkan haid. Meskipun hanya bersifat temporer, gejala ini
8
wanita yang mengalaminya baik dari segi produktifitas dan hubungan sosial.
Karena sifatnya yang hormonal dan temporer maka gejala yang ditumbulkannya
pun sangat beragam. Tidak setiap bulan sang wanita mengalami gejala Pre
sekali6.
Gejala yang sering ditimbulkan dari Pre Menstrual Syndrome bisa berupa
gejala emosional dan gejala fisik. Gejala emosional yang biasanya terjadi adalah
emosi yang seperti tidak terkontrol, perasaan cemas, selalu terlihat murung,
mudah marah, mudah tersinggung, mudah panik, libido yang tinggi hingga
keadaan sedih yang tak terbendung dan pada akhirnya menangis. Selain gejala
emosional terdapat juga gejala fisik yang kerap mendatangi wanita saat
dengan kondisi kesehatan seperti sakit kepala, migren, penat yang biasanya
keseharianya6.
Banyak ahli medis berusaha untuk menemukan teori yang sekiranya dapat
Menstrual Syndrome. Akan tetapi tidak satupun teori secara universal yang benar-
Teori – teori yang ada saat ini ialah ketidakseimbangan hormon estrogen
dalam tubuh dapat mengakibatkan Pre Menstrual Syndrome1. Selain itu juga
9
terdapat teori yang membahas mengenai faktor biokimia, kekurangan vitamin dan
Syndrome belum dapat diketahui secara pasti. Banyak dugaan bahwa Pre
dimana salah satunya adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi sebelum
menstruasi6.
penting terhadap munculnya Pre Menstrual Syndrome, dalam hal ini estrogen
mekanisme yang terlibat dalam gangguan mood dan afektif yang kebanyakan
dapat merangsang hormon endorfin keluar dan menimbulkan perasaan tenang saat
Gangguan metabolisme dan pola hidup yang tidak sehat juga juga
metabolisme pola nutrisi yang tidak seimbang berupa diet tinggi lemak, tinggi
garam dan gula, rendah vitamin dan mineral. Mengonsumsi sedikit serat juga
a. Psikososial
sebagai suatu stimulus yang mengancam konflik yang telah diresepsi. Secara tidak
kesukaran dalam hubungan antar pribadi, atau oleh sikapnya sendri terhadap
syndrome orang yang suka merengek, suka mengeluh, mudah marah, feminim,
pasif, keterpaksaan untuk menerima tugas-tugas yang berat karena tak kuasa atau
berani menolak.
11
b. Genetik
Sekitar 70% anak wanita dengan ibu Pre Menstrual Syndrome juga menderita
c. Biologik
sebagai Pre Menstrual Syndrome. Itu berarti, antara lain keseimbangan hormon
Terdapat kurang lebih 200 gejala yang dihubungkan dengan Pre Menstrual
Syndrome namun gejala yang paling sering ditemukan adalah iritabilitas (mudah
tersinggung) dan disforia (perasaan sedih). Gejala mulai dirasakan 7-10 hari
gejala Pre Menstrual Syndrome dapat meliputi gejala fisik dan psikis diantaranya:
a. Suasana hati yang tidak menentu, putus asa, pikiran yang tertekan.
c. Perasaan yang labil yang ditandai dengan dengan perasaan sedih tiba-tiba,
e. Kurang konsetrasi.
f. Mudah lelah/fatique.
12
h. Insomnia/hipersomnia
j. Keluhan fisik yang meliputi : payudara tegang, sakit kepala, nyeri otot,
Dari gejala-gejala klinis yang dialami selama masa Pre Menstrual Syndrome
maka menurut Dr. Guy E. Abraham (1984), ahli kandungan dan kebidanan dari
gejalanya yakni tipe A,H,C dan D. Sekitar 80% gangguan Pre Menstrual
syndrome tipe C sebanyak 40% dan pre menstrual syndrome D sebanyak 20%.
Setiap tipe pre menstrual syndrome memiliki gejala sendiri yaitu tipe A
(anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang,
perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang
saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon
dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid ). Gejala ini biasanya disebakan
oleh hormon estrogen yang memiliki efek hampir sama dengan aldosteron yaitu
gula dalam jumlah banyak timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung
karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin makan
depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam
bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya pre menstrual syndrome tipe D
2.2.3 Diagnosis
a. Pada kebanyakan siklus menstruasi selama setahun, lima atau lebih dari
gejala-gejala berikut terjadi dalam minggu terakhir dari fase luteal, dan
makanan tertentu
berat badan
atau sekolah.
2.3 Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Pre Menstrual Syndrome
PMS dimana wanita yang mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) diatas 27
megalami gejala PMS yang lebih berat (12%) daripada wanita yang memiliki IMT
Salah satu faktor resiko pre menstrual syndrome adalah indeks massa tubuh
(IMT). Perempuan yang memiliki skor IMT > 30, memiliki resiko tiga kali lipat
massa tubuh merupakan salah satu ukuran untuk memprediksi persentase lemak di
dalam tubuh manusia. Lemak merupakan salah satu senyawa di dalam tubuh
persentase lemak di dalam tubuh, yang artinya semakin tinggi indeks massa
tubuh, akan semakin besar resiko seorang perempuan untuk mengalami pre
Menurut Moran dan Norman (2002), hubungan antara indeks massa tubuh
dengan pre menstrual syndrome adalah melalui kerja hormon insulin. Kadar
insulin di dalam tubuh berbanding lurus dengan persentase lemak di dalam tubuh.
sensitivitas dan sekresi insulin. (Speroff dkk, 2005). Hal ini disebabkan karena
bentuk inaktif. Apabila kadar SHBG menurun maka estrogen aktif meningkat dan
Asupan makan
Sensitivitas meningkat
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
- Asupan makanan
- Aktivitas fisik
- Psikososial
- Genetik
: yang diteliti
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yakni sebagai berikut :
Variabel
penelitianDefinisi Alat Ukur Kriteria Skala Sumber
Indeks Merupakan Antropometrik Kurang Ordinal Kriteria
Masa perhitungan BB/TB2 Normal WHO
Tubuh sederhana dalam Lebih
(IMT) menentukan
status gizi
dewasa (usia 18
tahun ke atas)
Pre Gangguan yang Kuisioner Mengalami. Nominal Jurnal tentang
Menstrual dipicu oleh Tidak Premenstrual
Syndrome perubahan mengalami. Syndrome
(PMS) hormonal 1-2 and
minggu sebelum Premenstrual
menstruasi, Dysphoric
gangguan dapat Disorder:
berupa gejala Issues of
fisik , psikologis Quality of
dan perilaku life, Stress
yang and Exercise,
menyusahkan hasil
yang tidak penelitian M.
disebabkan oleh Kathleen, B.
penyakit organik Lustyk, W.G.
dan berkurang Gerrish(2010)
atau menghilang
selama waktu
haid yang
tersisa. (Edward,
2006), (Hacker,
Moore, 1992).
19
menggunakan jenis ini karena peneliti ingin melihat hubungan antara indeks
massa tubuh dan pre menstrual syndrome pada saat yang sama8.
3.6.1 Populasi
Cendana angakatan 2012 dan 2013. Alasan peneliti mengambil populasi ini
karena menurut peneliti populasi ini sudah mengalami menarche dan populasi ini
dianggap kooperatif. Selain itu juga gejala PMS dapat mengganggu produktivitas
kerja, konsentrasi belajar dan aktifitas sosial, sehingga peneliti tertarik untuk
3.6.2 Sampel
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling yaitu total sampling
dengan cara setiap responden yang memenuhi kriteria penelitian (inklusi dan
c. Sudah menarche.
lengkap
selesai.
c. Sedang hamil.
21
Rangkaian alur atau prosedur dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Pemelihan sampel
Informed Consent
berdasarkan rumus yang ada dan dinterpretasikan berdasarkan standar yang ada.
kuisioner.
22
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer atau data yang
berasal langsung dari subyek penelitiannya. Data yang diteliti memiliki skala data
berupa skala ordinal pada pada variabel bebas (IMT) dan skala nominal untuk
Tahap analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat
responden meliputi, usia dan interpretasi IMT. Analisis bivariat dilakukan untuk
mengetahui hubungan 2 variabel yakni variabel bebas (IMT) dan variabel terikat
(PMS). Data yang sudah diperoleh akan diolah menggunakan program komputer
dengan uji Chi Squere untuk mengetahui hubungan 2 variabel, apabila terbukti
2014 2015
No. Kegiatan Bulan Bulan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
1. Penyusunan
Proposal
2. Seminar
Proposal
3. Persiapan
Penelitian
4. Pengumpulan
Data
5. Pengelolaan
Data
6. Analisis
Data
7. Penyusunan
Laporan
8. Ujian Skripsi
Inform Consent merupakan hal yang sangat penting dilakukan pada subyek
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I
MENDAPAT PENJELASAN
Nama : _____________________________________________________
Umur : _____________________________________________________
Bersedia untuk :
1. Mengisi Kuesioner
Saya tahu bahwa keikutsertaan saya ini bersifat suka rela tanpa paksaan,
sehingga saya bisa menolak ikut atau mengundurkan diri dari penelitian ini. Juga
saya berhak bertanya atau meminta penjelasan pada peneliti bila masih ada hal yang
LAMPIRAN II
KUISIONER
PREMENSTRUAL SYNDROME
PETUNJUK
jujur.
Data Responden
Nama : ....................................................................
Umur : .....................................................................
Angkatan : .....................................................................
KUISIONER
Cemas, gelisah
Sulit berkonsentrasi
tertentu
Pelupa
Nyeri payudara
Sakit kepala
a. YA
b. TIDAK