Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AKHIR MODUL 4

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

NAMA : YULI BUDIARTO


NOMOR PESERTA : 201503126998
Subtema : Mengaplikasikan teori trigonometri dalam kehidupan nyata.
Model : PBL

Saya akan membagi kelas menjadi 2 kelompok besar untuk mengerjakan tugas proyek.
Langkah-langkah penyelesaian:
1. Peserta didik menemukan permasalah dalam kehidupan sehari-hari misal akan mengukur
ketinggian pohon atau tiang bendera, atau bisa juga menara sinyal pemancar yang ada di
lingkungan sekitar mereka.
2. Peserta didik membuat suatu rancangan permasalahan dalam bentuk gambar visual atau
dengan bantuan video dokumentasi.
3. Siwa membuat alat pengukuran ketinggian menggunakan klinometer
4. Peserta didik melakukan proses pengukuran langsung ke lokasi dengan bantuan meteran
dan klinometer
5. Peserta didik menghitung menggunakan rumus hasil dari pengukuran
6. Peserta didik membuat pelaporan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan lisan.

PERTANYAAN 1 :
BAGAIMANA PENGELOLAN KELAS DAN MENGAKOMODASI PEMBELAJARAN?
Analisis rincian Peserta didik sebagai berikut.
Karakteristik Jumlah Peserta didik = 30 orang
Gender Laki – Laki = 20 orang
Perempuan = 10 orang
Status Sosial pekerja pabrik = 15 orang
PNS = 6 orang
pedagang = 3 orang
pegawai swasta/BUMN = 6 orang
Minat Peserta didik olah raga = 15 orang
akademik = 3 orang
seni = 6 orang
keterampilan = 6 orang
Kemampuan Peserta didik batas bawah = 12 orang
batas menengah = 12 orang
batas tinggi = 6 orang
Preferensi Belajar Kinestetik = 12 orang
visual = 9 orang
auditory = 9 orang
Berdasarkan data tersebut maka dalam mengelola kelas pada proses pembelajaran, saya
melakukan berdasarkan:
a. Gender
Kelas dibagi menjadi 2 kelompok belajar yang berarti akan ada 2 tugas proyek yang
dikumpulkan dan masing masing kelompok beranggotakan 15 Peserta didik. Masing-masing
kelompok A dan B adalah 10 Laki-Laki dan 5 Perempuan. Pembagian kelompok didasarkan
pada membentuk kelompok yang heterogen dengan perbandingan jumlah laki-laki dan
perempuan sama antara kelompok A dan kelompok B. Dibagi menjadi 2 kelompok karena
pengerjaan proyek memerlukan banyak laki-laki karena pengerjaan proyek sebagian besar
berada di luar kelas.

b. Status Sosial
Dengan data yang ada terlihat bahwa dominan adalah anak dari pekerja buruh pabrik. Itu
memungkinkan sebagian besar penghasilan orang tuanya menengah ke bawah. Untuk
menghindari kesenjangan sosial saat berdiskusi, pembagian jumlah berdasarkan satus sosial
tersebar dalam dua kelompok tersebut.

c. Minat
Pada studi kasus tersebut diatas, terlihat bahwa minat pada kegiatan olah raga lebih dominan,
kemudian seni, keterampilan dan yang paling rendah adalah akademis. Pembagian kelompok
terutama yang minat akademik dibagi merata agar 1 kelompok ini ada yang bisa memimpin
tim dalam hal penguasaan hitungan matematis. Tiap kelompok juga terdapat anak berbakat
olahraga, anak dengan bakat akademik dan terampil, serta memiliki jiwa seni. Hal ini dilakukan
karena masing masing dari mereka akan menunjukkan bakatnya untuk kerjasama TIM.

c. Kemampuan Peserta didik


Ada 3 anak disetiap kelompok dengan kemampuan awal tinggi, 6 anak masing-masing
kelompok dengan kemampuan awal sedang, dan 6 anak masing-masing kelompok dengan
kemampuan awal rendah. Hal ini dilakukan agar nanti saat pelaksanaan tugas,mereka dengan
kemampuan rendah bisa belajar dari teman yang memiliki kemampuan diatasnya, dan saling
membelajarkan, saling membantu.

d. Preferensi Belajar
Pembagian kelompok yang didasarkan pada gaya belajar kinestetik,visual, dan auditorial juga
merata di dua kelompok. Mereka akan belajar dengan caranya masing-masing, dengan melihat
langsung, mendengarkan instruksi, dan melakukan langsung di lapangan.
PERTANYAAN 2 :
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KECERDASAN MAJEMUK DENGAN
KARAKTERISTIK DIATAS?
Proses jalannya diskusi tugas :
Bagian 1
Peserta didik yang memiliki bakat akademik dan kemampuan awal yang tinggi mereka akan
segera menemukan topik yang akan dijadikan proyek. Karena mereka telah mempunyai
pengetahuan yang lebih tentang aplikasi materi trigonometri.
Bagian 2
Setelah mereka mendapatkan permasalahan,,Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual
mereka akan mencoba memvisualkan ide tersebut dalam bentuk gambar dibantu oleh mereka
yang memiliki minat dan bakat dalam seni dan terampil dalam menggambar.
Bagian 3
Peserta didik laki-laki dan perempun yang memiliki keterampilan dalam hal membuat alat
peraga klinometer dibantu oleh mereka yang memiliki gaya belajar kinestetik (praktik
lapangan) baik laki-laki maupun perempuan akan saling bantu membantu untuk menciptakan
alat tersebut.
Bagian 4
Setelah alat jadi,mereka akan langsung praktek pengukuran. Saat Peserta didik berada
dilapangan, mereka tidak akan membedakan status sosial mereka. Mereka akan saling
membantu susah senang untuk mewujudkan hasil pengukuran langsung dilapangan. Terlebih
untuk Peserta didik yang berbakat olahraga,mereka akan mampu efektif memimpin jalannya
pembelajaran di lapangan.
Bagian 5
Setelah dilakukan pengukuran, maka didapat data mentah yang siap diolah. Anak yang
memiliki kemampuan awal kurang, bisa belajar langsung dari proses melihat dan mendengar
dari teman yang berbakat secara akademis dan memiliki kemampuan awal tinggi untuk
mengolah data mentah kedalam teori hitung dan menjabarkan proses hitung secara detail dan
jelas menurut teori trigonometri yang telah dipelajarinya. Dan disini mereka bisa mengajarkan
kepada temannya yang belum paham.
Bagian 6
Bagian terakhir yaitu pelaporan, Semua Peserta didik dapat saling belajar dan membelajarkan,
saling bantu membantu, menjaga kekompakan dan solid.

Anda mungkin juga menyukai