Anda di halaman 1dari 16

TIMBANG TERIMA (OPERAN)

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Bejo Danang Saputra, M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Novia Pratiwi (108116014)
Pramesti Vitriyani (108116019)
Anton Budi Nugroho (108116028)
Ruci Indra Jhaladri (108116029)
Isnaeni Romayanti (108116030)

S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

i
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan sub bab materi “Timbang Terima” untuk melengkapi materi berikutnya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada nara sumber yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf penulis sampaikan apabila
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih dalam tahap
belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah
wawasan kepada pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
guna perbaikan di masa yang akan datang. Terima kasih.

Cilacap, 26 April 2019

Penulis

DAFTAR ISI

ii
Halaman Utama................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................3
D. Manfaat Penilitian...............................................................................4
BAB II Pembahasan........................................................................................... 5
A. Pengetian Timbang Terima.................................................................5
B. Tujuan Timbang Terima......................................................................5
C. Manfaat ..............................................................................................6
D. Metode Pelaporan...............................................................................6
E. Tahapan Dan Bentuk Pelaksanaan Operan.........................................7
F. Prosedur Pelaksanaan..........................................................................7
G. Hal-hal yang perlu Diperhatikan........................................................8
H. Pelaksanaan Dalam Penerapannya.....................................................9
I. Bentuk – Bentuk Operan Jaga...........................................................11
J. Dokumentasi Dalam Operan.............................................................11
K. Contoh Dokumentasi Operan...........................................................12
BAB III Penutup................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengoptimalan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi
mandiri merupakan satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme
pelayanan keperawatan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan
tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang
terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus
bersifat kondusif dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan dan
langkah- langkah konkret dalam pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut
dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan
perbaikan dokumentasi keperawatan.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang
efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu
bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat
pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima merupakan
teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan
seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer
antar shift secara tulisan dan lisan.

1
Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima informasi yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima
harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas
dan komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang
sudah dilakukan saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan
lisan.
Selama ini timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang
terima yang dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis,
diagnosa keperawatam, program terapi yang sudah dilakukan dan rencana
tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan
tertulis kemudian keliling ke semua pasien. Timbang terima perlu terus
ditingkatkan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan
bagian penting dalam menginformasikan permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting,
karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang
diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan
tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima
tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan
keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa
digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan
menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan
pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan
dan ditingkatkan kualitasnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengetian Timbang Terima ?
2. Apa Tujuan Timbang Terima ?
3. Apa Manfaat Timbang Terima ?
4. Bagaimana Metode Pelaporan dari Timbang Terima ?

2
5. Apa saja Tahapan Dan Bentuk Pelaksanaan Operan ?
6. Bagaimana Prosedur Pelaksanaan dari Timbang Terima ?
7. Apa saja Hal-hal yang perlu Diperhatikan dari Timbang Terima ?
8. Bagaimana Pelaksanaan Dalam Penerapannya dari Timbang Terima ?
9. Apa saja Bentuk – Bentuk Operan Jaga ?
10. Bagaimana Dokumentasi Dalam Operan ?
11. Bagaimana Contoh Dokumentasi Operan ?

C. Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk:
1. Untuk memenuhi Pengetian Timbang Terima.
2. Untuk memenuhi Tujuan Timbang Terima.
3. Untuk memenuhi Manfaat dari Timbang Terima.
4. Untuk memenuhi Metode Pelaporan dari Timbang Terima.
5. Untuk memenuhi Tahapan Dan Bentuk Pelaksanaan Operan.
6. Untuk memenuhi Prosedur Pelaksanaan dari Timbang Terima.
7. Untuk memenuhi Hal-hal yang perlu Diperhatikan dari Timbang Terima.
8. Untuk memenuhi Pelaksanaan Dalam Penerapannya.
9. Untuk memenuhi Bentuk – Bentuk Operan Jaga.
10. Untuk memenuhi Dokumentasi Dalam Operan.
11. Untuk memenuhi Contoh Dokumentasi Operan.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan studi banding bagi ilmu yang relevan
b. Untuk memperbaiki teori yang sudah ada
2. Manfaat Praktisi
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui Pengetian Timbang Terima.
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui Tujuan Timbang Terima.
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui Manfaat Timbang Terima.
d. Agar mahasiswa dapat mengetahui Metode Pelaporan Timbang
Terima.
e. Agar mahasiswa dapat mengetahui Tahapan Dan Bentuk Pelaksanaan
Operan.

3
f. Agar mahasiswa dapat mengetahui Prosedur Pelaksanaan dari
Timbang Terima.
g. Agar mahasiswa dapat mengetahui Hal-hal yang perlu Diperhatikan
dari Timbang Terima.
h. Agar mahasiswa dapat mengetahui Pelaksanaan Dalam Penerapannya
dari Timbang Terima.
i. Agar mahasiswa dapat mengetahui Bentuk – Bentuk Operan Jaga.
j. Agar mahasiswa dapat mengetahui Dokumentasi Dalam Operan.
k. Agar mahasiswa dapat mengetahui Contoh Dokumentasi Operan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengetian
Timbang terima ( operan ) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan
keadaan klien.
Timbang terima memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu
diantaranya handover, handoffs, shift report, sign out, sign over dan cross
coverage. Handover adalah komunikasi verbal dari informasi tentang pasien
yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga.
Friesen (2008) menyebutkan tentang definisi dari handover adalah
transfer tentang informasi (termasuk tanggungjawab dan tanggunggugat) selama

4
perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang
pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien.
Nursalam (2008), menyatakan timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.
Handover adalah waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer
tanggungjawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain.
Tujuan dari handover adalah menyediakan waktu, informasi yang akurat tentang
rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan
terjadi dan antisipasinya.

B. Tujuan
1. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada klien.
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Timbang terima (handover) memiliki 2 fungsi utama yaitu:
a. Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan mengekspresikan
perasaan perawat.
b. Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam penetapan
keputusan dan tindakan keperawatan.

C. Manfaat
1. Dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu
ditindak lanjuti oleh perawat pada shift berikutnya.
2. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal
yang dilaporkan dengan keadaan klien yang
sebenarnya.
3. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara
langsung bila ada yang belum terungkap.

D. Metode Pelaporan
1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien
melaporkan langsung kepada perawat penanggung

5
jawab berikutnya. Cara ini memberikan kesempatan
diskusi yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan
rencana keperawatan.
2. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di
ruang perawat kemudian dilanjutkan dengan berkeliling
mengunjungi klien satu persatu.

E. Tahapan Dan Bentuk Pelaksanaan Operan


Menurut Lardner et.all (1996), operan memiliki 3 tahapan, yaitu:
1. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan
melimpahkan tanggungjawab. Meliputi factor informasi
yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
2. Pertukaran shift jaga, dimana antara peraat yang akan
pulang dan dating melakukan pertukaran informasi.
Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa
pertukaran informasi yang memungkinkan adanya
komunikasi dua arah antara perawat yang shift
sebelumnya kepada perawat shift yang datang.
3. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang dating
tentang tanggung jawab dan tugas yang dilimpahkan.
Merupakan aktifitas dari perawat yang menerima
operan untuk melakukan pengecekan data informasi
pada medical record atau pada pasien langsung.

F. Prosedur Pelaksanaan
1. Kedua kelompok dinas sudah siap.
2. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji
secara penuh terhadap masalah, kebutuhan dan segenap
tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal yang

6
penting lainnya selama masa perawatan ( tanggung
jawab )
3. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian
yang matang sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada petugas berikutnya.
4. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
b. Masalah Keperawatan yang masih muncul.
c. Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan
( secara umum )
d. Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
dalam kegiatan operatif, pemeriksaan
laboratorium / pemeriksaan penunjang lain,
persiapan untuk konsultasi atau prosedur yang tidak
rutin dijalankan.
f. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu
dilaporkan.
5. Perawat yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan atau berhak terhadap keterangan-keterangan
yang kurang jelas.
6. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang
jelas, singkat dan padat.
7. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5
menit,kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.

G. Hal-hal yang perlu Diperhatikan


1. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas
yang disepakati.
2. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat
primer.

7
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
4. adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari
penanggung jawab.
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat,
sistematik dan menggambarkan kondisi klien pada saat
ini serta kerahasiaan klien.
6. Timbang terima harus berorientasi pada masalaha
keperawatan yang ada pada kliwn, dengan kata lain
informasi yang diberikan berawal dari masalahnya
terlebih dahulu ( setelah diketahui melalui pengkajian ),
baru kemudian terhadap tindakan yang telah dilakukan
dan belum dilakukan serta perkembangan setelah
dilakukan tindakan.
7. Timbang terima dilakukan didekat pasien,
menggunakan volume suara yang pelan dan tegas
( tidak berbisik ) agar klien disebelahnya tidak
mendengarkan apa yang dibicarakan untuk menjaga
privacy klien, terutama mengenai hal-hal yang perlu
dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara
langsung di dekat klien.
8. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien
terkejut sebaiknya jangan dibicarakan didekat klien
tetapi diruang perawat

H. Pelaksanaan Dalam Penerapannya


1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian
shift/opean
2. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk
melaksanakan imbang terma dengan mengkaji secara
komprehensif yang berkaitan tentang masalah
keperawatan klien, rencana tindakan yang sudah dan

8
belum dilaksanakan serta hal – hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan
3. Hal-hal yang sifatnya khisis dan memerlukan perincian
yang lengkap sebaiknya dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan kepada perawat yang
berikutnya
4. Hal – hal yang perlu disampaikan pada saat timbang
terima adalah:
a. Identitas klien dan diagnose medis
b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih
muncul
c. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum
dilaksanakan
d. Intervensi kolaborasi dan dependen
e. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
dalam kegiatan selanjutnya, misalnya operasi,
pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan penunjang
lainnya, persiapan untuk konsultasi atau prosedur
lainnya yang tidak dilaksanakan secara rutin.
5. Perawat yang melakukan timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, Tanya jawab dan
melakukanvalidasi terhadap hal-hal yang kurang jelas.
Penyampaian pada saat timbang terima secara singkat
dan jelas
6. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari
5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan
penjelasan yang lengkap dan rinci
7. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara
langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat.

I. Bentuk – Bentuk Operan Jaga


1. Menggunakan tape recorder.

9
Melakukan perekaman data tentang pasien kemudian
diperdengarkan kembali saat perawat jaga selanjutnya
telah datang. Metode itu berupa one way
communication
2. Menggunakan komunikasi oral atau spoken.
Melakukan pertukaran informasi dengan berdiskusi
3. Menggunakan komunikasi tertulis-written
Melakukan pertukaran informas dengan melihat pada
medical record saja atau media tertulis lain. Berbagai
mede yang digunakan tersebut masih relevan untuk
dilakukan bahkan beberapa rumah sakitmenggunakan
ketiga metode untuk dikombinasi

J. Dokumentasi Dalam Operan


1. Identitas Klien
2. Diagnosa Medis Klien
3. Dokter yang menangani
4. Kodisi saat ini klien
5. Masalah Keperawatan
6. Intervensi yang sudah dilakukan
7. Intervensi yang belum dilakukan
8. Tindakan kolaborasi
9. Rencana umum dan persiapan lain
10. Tanda tangan dan nama terang

K. Contoh Dokumentasi Operan


Ny. Ponirah (40 tahun), no registrasi 58.700.49 dengan Ca Mammae post
mastektomi, pasien Dr. Jhontor. KU lemah, komposmentis. TD 110/80, N 100
x/menit, RR 20 x/menit, T: 37 C. keluhan nyeri pada luka lengan atas sebelah
kanan dengan skala 7. Terpasang infuse di median cubiti lengan kiri, dengan
cairan NaCl. Masalah keperawatan: nyeri, resiko infeksi,dan gangguan
integritas kulit. Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV, relaksasi dan
disrasksi, ganti balut, injeksi tramadol 1 ampul, injeksi cefotaxim 500 mg.
rencana yang belum dilakukan: kaji tanda-tanda infeksi, kaji luka dan kaji nyeri.

10
Terapi: Tramadol 3x1 amp, cefotaxim 2x500 mg, Infus Nacl 20tts/mnit.
Persiapan lain tidak ada.

11
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan
menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang
terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian
shift.Selain laporanan tar shift,dapat disampaikan juga informasi-informasi
yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai
keadaan klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang
optimal.
Pelaksanaan timbang terima pada hari ...........terhadap seluruh klien
kelolaan di ruang bedah ,...... sebanyak 8 klien. Pelaksanaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan
kegiatan sesuai peran masing-masing.

B. Saran
1. Pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse
stasion atau saat di pasien
2. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tandatangan
PP pagi dan PP sore sebagai dokumentasi keperawatan

12
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, (2008).Manajemen Keperawatan:Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Salemba Medika. Jakarta.

Gillies, (1989).Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem,Edisi


Terjemahan.Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

https://dokumen.tips/download/link/dialog-role-play-timbang-terima. Diunduh pada


Tanggal 26 April 2019.

https://www.academia.edu/16987157/MAKALAH_TIMBANG_TERIMA. Diunduh
pada Tanggal 26 April 2019.

13

Anda mungkin juga menyukai