0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
425 tayangan4 halaman
Makalah ini membahas syarat-syarat pengujian hipotesis dalam penelitian, yaitu hipotesis harus dirumuskan secara singkat dan jelas, menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan didukung oleh teori. Ada dua jenis hipotesis yakni hipotesis kerja yang menyatakan hubungan antara variabel, dan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada perbedaan antara variabel.
Makalah ini membahas syarat-syarat pengujian hipotesis dalam penelitian, yaitu hipotesis harus dirumuskan secara singkat dan jelas, menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan didukung oleh teori. Ada dua jenis hipotesis yakni hipotesis kerja yang menyatakan hubungan antara variabel, dan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada perbedaan antara variabel.
Makalah ini membahas syarat-syarat pengujian hipotesis dalam penelitian, yaitu hipotesis harus dirumuskan secara singkat dan jelas, menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan didukung oleh teori. Ada dua jenis hipotesis yakni hipotesis kerja yang menyatakan hubungan antara variabel, dan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada perbedaan antara variabel.
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dosen Pengampu: Rusana, M.Kep.,Sp.Kep.An
Disusun Oleh : 1. Annisa Purnamasari (108116007) 2. Yuliatin Soliah (108116021) 3. Anton Budi Nugroho (10811028)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020 SYARAT-SYARAT UJI HIPOTESIS
Syarat-Syarat Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang
penting kedudukannya dalam penelitian. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas. Borg dan Gall (dalam buku Arikunto,2006: 73) mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas. Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris. Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris. 2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel. Maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variable yang akan dikaji. Kedua variable 11 tersebut adalah variable bebas dan variable tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variable tergantung dua variabel bebas. 3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian: a. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternative, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Rumusan hipotesis kerja: 1) Jika……………………maka…………… Contoh: Jika orang banyak makan, maka berat badannya akan naik. 2) Ada perbedaan antara……… ….dan Contoh: Ada perbedaan anatar penduduk kota dan penduduk desa dalam cara berpakaian. 3) Ada pengaruh………………terhadap………… Contoh: Ada pengaruh makanan terhadap berat badan. b. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan sttistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Pemberian nama “hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat dimengerti dengan mudah karena tidak ada perbedaan antara dua variabel. Dengan kata lain, selisish verbal pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. Rumusan hipotesis nol: 1) Tidak ada perbedaan antara…………..dengan……….. Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan mahasiswatingkat II dalam disiplin kuliah. 2) Dalam pembuktian hipotesis alternative (Ha) diubah menjadi Ho, agar peneliti tidak mempunyai prasangka. Jadi, peneliti diharapkan jujur, tidak terpengaruhi pernyataan Ha. Kemudian dikembangkan lagi ke Ha pada rumusan akhir pengetesan hipotesis. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.