Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Syarat-Syarat Uji Hipotesis


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu: Rusana, M.Kep.,Sp.Kep.An

Disusun Oleh :
1. Annisa Purnamasari (108116007)
2. Yuliatin Soliah (108116021)
3. Anton Budi Nugroho (10811028)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
SYARAT-SYARAT UJI HIPOTESIS

Syarat-Syarat Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang


penting kedudukannya dalam penelitian. Oleh karena itulah maka dari peneliti
dituntut kemampuannya untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas.
Borg dan Gall (dalam buku Arikunto,2006: 73) mengajukan adanya persyaratan
untuk hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas. Harus dinyatakan
secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus
bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan
penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum,
maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris. Harus dapat diuji
secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan
dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang
didapatkan secara empiris.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua
atau lebih variabel. Maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang
peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variable yang akan dikaji.
Kedua variable 11 tersebut adalah variable bebas dan variable tergantung.
Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variable tergantung dua
variabel bebas.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli
atau hasil penelitian yang relevan. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan
dalam penelitian:
a. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternative, disingkat
Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X
dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Rumusan
hipotesis kerja:
1) Jika……………………maka…………… Contoh: Jika orang
banyak makan, maka berat badannya akan naik.
2) Ada perbedaan antara……… ….dan Contoh: Ada perbedaan
anatar penduduk kota dan penduduk desa dalam cara berpakaian.
3) Ada pengaruh………………terhadap………… Contoh: Ada
pengaruh makanan terhadap berat badan.
b. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho Hipotesis nol sering juga
disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian
yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan sttistik. Hipotesis
nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak
adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Pemberian nama
“hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat dimengerti dengan mudah
karena tidak ada perbedaan antara dua variabel. Dengan kata lain,
selisish verbal pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil.
Rumusan hipotesis nol:
1) Tidak ada perbedaan antara…………..dengan……….. Contoh:
Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan
mahasiswatingkat II dalam disiplin kuliah.
2) Dalam pembuktian hipotesis alternative (Ha) diubah menjadi Ho,
agar peneliti tidak mempunyai prasangka. Jadi, peneliti diharapkan
jujur, tidak terpengaruhi pernyataan Ha. Kemudian dikembangkan
lagi ke Ha pada rumusan akhir pengetesan hipotesis.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta:Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai