Anda di halaman 1dari 36

LBM 4

Step 1

- Bula : suatu kelainan kulit yg berbentuk bult menonjol dgn diameter lebih dr 2cm dan berbatas
tegas, jk pecah akan timbul erosi
- Escar : jaringan parut palsu, bukan kulit sejati tetapi menyelimuti luka bagian lapisan kulit.
Jaringan yg berwarna coklat, hitan kecoklatan yg menempel kuat.

Step 2

1. Mengapa luka bakar menyebabkan bula?


2. Mengapa urin pasien berwarna kuning kemerahan dan hanya 5cc?
3. Mengapa pasien merasakan nyeri dan kesemutan pada tangan kiri?
4. Mengapa pasien saat batuk terdapat dahak kehitaman?
5. Bagaimana interpretasi dari ttv?
6. Apa etiologi dari luka bakar?
7. Bagaimana respon tubuh terhadap luka bakar?
8. Apa saja jenis-jenis luka bakar?
9. Apa saja derajat dr luka bakar?
10. Apa saja fase fase luka bakar?
11. Bagaimana cara mengetahui luas luka bakar?
12. Bagaimana penentuan diagnosis dari luka bakar?
13. Mengapa pasien diberikan resusitsi cirn RL 30 tetes /menit dn bagaimana cra mnghitung cairan?
14. Bagaimana pertolongan pertama pada pasien luka bakar dan algoritma penatalaksanaan luka
bakar?
15. Apa saja komplikasi dr luka bakar?
16. Bagaimana patofisiologinya?
17. Kontraktur dan pencegahannya?
18. Terapi cairan mnggunakan rules of 9

Step 3

1. Mengapa luka bakar menyebabkan bula?


Terjadi pada luka bakar derajat sedang , krn tjd kerusakan pd lapisan kulit bagian atas dn tengh,
di bag atas ada kelenjar keringat--> shg menyebabkan keringat menumpuk
Kulit da 3 lpisn
-epidermis : d 4 lp: strtum bslis ( pling bwh, trdpr aktibitas dr profenitor, pmbelahan sel byk tjd).
Lp strtum spinosum ( plng tebl)
Lp strtum gemintifum
Strtum korneum : tdd dr epitel squmos berkertin
- Dermis : lpisn ppilri, bnyk rteri
- Subkutan
Epidermolisis : terlepsny ddesi ntr sel sel
2. Mengapa urin pasien berwarna kuning kemerahan dan hanya 5cc?
Kuning kemerhn : krn ggn gfr di ginjl --> eritrosit kelur--> urin kemerhn
Krn pningktn permebilits--> peningktn mioglobin--> kuning
Krn st tjd truma pnas--> pningkatan penguapn cairan--> mnggnggu crdic output--> pnurunn gfr
di ginjal--> memicu pengeluran hormon di ginjl--> penurunn gfr terus menerus--> inkompenssi
dr ginjl--> msuk eritrosit ke kpiler glomerulus
5cc : kren co ny hnya sedikit
Dipsng kteter untuk memntu urinny

3. Mengapa pasien merasakan nyeri dan kesemutan pada tangan kiri?


Krn di lpisn kulit terdpt byk reseptor sensoris
Meissner : sntuhn
Kruse : dingin
Pccini
Kren tjd pengikisn di lpisn tsny shg lpisnn ini reseptor reseptorny lebih mudh terngsng
Gmbr
4. Mengapa pasien saat batuk terdapat dahak kehitaman?
Kren d trum inhlsi, atau tjd infeksi stlh tjd kebkrn di ruang tertutup--> dhk kehtman
Karena yg terhirup dlh dlm bntuk crbon--> wrna hitam
5. Bagaimana interpretasi dari ttv?
Rr : 28 : menghirup bnyk carbon --> hipoksia (penurunan o2) dikompenssi dg peningktn RR
Jmlah oksigen yg msuk sdikit--> hipoksi--> kemoreseptor terngsng--> ke pust pernpsn
Td 100/70 : krn d pengupn di skuler--> venous return sdikit--> tknn drh turun
N : 100 menghirup bnyk Carbon hipoksia (penurunan o2) dikompenssi dg peningktn RR

6. Apa etiologi dari luka bakar?


- Luk bkr krn suhu tinggi (terml burn) : krena suhu pns karena air panas, tubuh yg lngsung
terpapar api( flash : jilatan api< flame: kontak lngsung), logm pnas
Luka bkar krn bhn kimi (chemicl burn) krn t kimi yg mngndung sm kut,tergntung jenis bhn ki,
konsentrsi ny,dn wktu lama kontaknya, yg pling berbahaya yg alkali atau basa ph diatas 11,5Luka
bakar karena asam kuat : sm terken kulit--> air di jaringan tertarik--> kulit jd cekung, kering dn
kehitmn. -->perforsi
Bsa kuat --> bisa menembus dinding sel--> kulit berwrn kelbu kekuningn, licin jk dirba
- Luk bakr krennaa sengtan listrik : rusk di tunik intima
Krena arus listrik
Ledkan
- Luk bkr rdisi : psien terppaar sumber rdisi
- Flame burn : kontak lngsung dgn pi, cth ledkn gas ( bisa smpai terkena rmbut)
7. Bagaimana respon tubuh terhadap luka bakar?
Pda wajah : rusk pd mukos--. Edem di lring--> obstruksi jln nps
Terkurung di rungn tertutup--> kercunn CO--> hb tidk mengikt o2--> hipoksia
Peningkatan kapiler--> ekstravasasi kapiler--> onkotik turun--> hipovolemi dan hemokonsentrasi
--> perfusi tdk adekuat--> metabolisme meningkat--> glukoneogenesis
Kerusakan kulit --> resiko tinggi thd infeksi, ggn aktivitas, ggn rasa nyaman
Luka bakar--> peningkatan permeabilitas--> hipovolemia--> penurunan liran drh ke jaringan
Gfr menurun --> oligouri

8. Apa saja jenis-jenis luka bakar?


1. Flame burns --> kontk langsung dg api. Begntung dg lama dg kontak api. Sebabkan luka
bakar drajat 2 dan 3
2. Kontak burns --> luka bakar karena kontak langsung dg obejk panas . ex : besi panas
3. Radian burn --> kulit terpajan dg gelombang panas , tp tdk harus kontak langsung . manifest
: kulit gelembung daneritem . dalam waktu yg lama menyebabkan carbonisaso
4. Luka bakar karena cairan panas , co : ir panas . biasanya menyebabkan luka drajat 3 dg suhu
70 drajat C .

Derajat keseriusan luka


-luka bakar mayor : luas luka dewasa: 25% dr luas tubuh, anak anak 20%. Fullthicknes
Luka baakar : wajah tangan, telinga, kaki sampai ke perineum, ada tanda2 multiple injury,
krna serngn listrik
- Luka bakar modert : dews 15-25%, anak anak : 10-15%. Fullthickness : <10%
- Luk bakar minor : dewsa <15%, anak2 : <10%. Tidak ada trauma inhalasi, tdak ada fraktur

9. Apa saja derajat dr luka bakar?


- drjat 1 : rusak di lap epidermis: kulit kering, eritem, iritas, smbuh spontan 5-10 hari, belum ada
bula
- Drjat 2 dangkal : rusak di sebagian bag dermis, organ2 kulit sprti rembut, kelenjar keringat,
sembuh dlm 10-14 hari
Drjt 2 dalam : rusak di sebagian dermis, organ kulit sprti folikel rambut, kelenjar keringa,
kesembuhan >1 bulan, masih nyeri hebat walaupun hanya tersapu udara dan biasanya ada bula,
luka lembab, memerh, dan memutih
- derajat 3 : meliputi dermis sampai subkutan, kulit berwarna abu2 dan pucat, pnyembuhan lama
karena tdk tjd proses epitelisasi spontan dr dasar luka, hasil bisa mnjadi sikatrik, luka kering,
putih

dewasa :
kepala leher : 9%
slah satu lengan : 9%
dada dan perut : 18%
punggung dan anus 18 %
paha slh satu 18 %
genitalia 1 %

berdasarka pnyebab:
1. karena api
2. karena air panas
3. karena bhan kimia
4. karen listrik
5. rdiasi rendah

berdasarkan keseriusan luka: mayor, minor

10. Apa saja fase fase luka bakar?


1. Fase akut : tjd obstruksi di sal napas, ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, pasien di
keadaan relative , ggn jalan napas dan sirkulasi tjd bbrp saat stlh luka bakar,
2. Fase sub akut: inflamasi dan infeksi, berangsung stlh fase akut teratasi
3. Fase lanjut: tbntuk maturasi jar parut akibat luka bakar, penyulit : keloid, ggn pigmen,
deformitas

11. Bagaimana cara mengetahui luas luka bakar?


Bayi: rules of 10
Kepala leher 20%
Dada perut 20%
Punggung 20%
Ekstremitas atas 10%
e.bwh 10%

anak2: rules of 9
kepala leher 15%
ddada peru 20%
punggung dan pantat 20%
ekstremitas atas 10 %
e. bawah 10%

derajat unt prognosis : dtentuka dr kedalaman,


ringan : drjat 2 <15%, drjat 3 <
sedanga : drjat 2 15-40%, drjat 3 < 10 % tanpa mngenai area wajah
berat : drjat 2-3 sudah lbih dr 40%, drjat 3 sdh mngenai area wajah serta ada trauma jalan
napas, bs jg karna trauma listrik

12. Bagaimana penentuan diagnosis dari luka bakar?


Dengan rules of 9
13. Mengapa pasien diberikan resusitsi cirn RL 30 tetes /menit dn bagaimana cra mnghitung cairan?
Rl : pasien luka bakr--> permeabilitas kapiler mningkat--> kebocoran cairan dr intravasuler ke
intrasisial. Bocor >20%--> syok hipovolemik
Rl adlah cairan isotonis untuk rehidrasi syok hipovolemik

14. Bagaimana pertolongan pertama pada pasien luka bakar dan algoritma penatalaksanaan luka
bakar?
1. Morfin dosis kecil intravena, anak2 : 0,05mg
2. Pasien masih nyeri--> benzodiazepin

- Airway : pasang ET, api dipadamkan dulu, perhatikan pemasangan terapi intravena
- C : terapi intravena
- D: evaluasi urin
- E:
- Menangani mnurut drjat
- 1 : larutan antiseptic , povidon iodin
- 2 : injeksi TT
- 3 : tdk luas tp terbuka: cuci dgn larutan antiseptik dan tutup dgn kasa steril, lalu rujuk ke rmh
skit
- Indikasi rawat inap jk luka di bagian wajah, ekstremitas atasatau bawah, atau ada trauma
inhalasi

15. Apa saja komplikasi dr luka bakar?


- Gagal jntung kongestif
- Edem pulmonal
- Sindrom kompartemen
- Ileus paralitik
- Syok sirkulasi
- Gagal ginjal akut
- Terjadi kontraktur

16. Bagaimana patofisiologinya?


17. Kontraktur dan pencegahannya?
18. Terapi cairan mnggunakan rules of 9

Step 4

Lki2 25 thn, luka bakar, ledakan tbung gas --> etiologi, jenis, derajat--> tatalaksana: pertolongan pertama
(ABCDE), alur dx, PF,P.Penunjang, terapi farmakologi--> komplikasi
Step 7

1. Mengapa luka bakar menyebabkan bula?


Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda
yang menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi dari
matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat,
basa kuat).
(Wim de Jong. 2005. Bab 3 : Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah.)

Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan dalam
homeostasis.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang
merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari
mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan.Pembuluh kapiler yang
terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas meninggi.Sel darah yang ada di dalamnya ikut
rusak sehingga dapat terjadi anemia.Meningkatnya permeabilitas menyebabkan oedem dan
menimbulkan bula yang banyak elektrolit.Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan
intravaskuler.Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat
penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat
dua dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat tiga. Bila luas luka bakar kurang
dari 20%, biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa mengatasinya, tetapi bila lebih dari
20% akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang khas, seperti gelisah, pucat, dingin,
berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urin berkurrang.
Pembengkakkan terjadi pelan-pelan, maksimal terjadi setelah delapan jam.
(David, S. 2008. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka.Dalam : Surabaya Plastic Surgery.
http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com)
1. Mengapa luka bakar menyebabkan bula?

Clinical Dermatology; 3rd edition; John Hunter, John Savin, and Mark Dahl; Chapter 9: Bullous / Blister

2. Mengapa urin pasien berwarna kuning kemerahan dan hanya 5cc?

Sumber: Repository USU


2. Mengapa urin pasien berwarna kuning kemerahan dan hanya 5cc?
• Myoglobinuria

3. Mengapa pasien merasakan nyeri dan kesemutan pada tangan kiri?


Saraf saraf byk ada di kulit sensasi nyeri 

3. Mengapa pasien merasakan nyeri dan kesemutan pada tangan kiri?


Junqueira; Basic Histology Text and Atlas Chapter 18 : Skin

4. Mengapa pasien saat batuk terdapat dahak kehitaman?

Sumber : epository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52395/Chapter%20II.pdf;...4
 Adanya luka bakar di daerah wajah dapat memungkinkan adanya trauma inhalasi  ketika
suhu panas yang di hirup secara berlebih oleh hidung  kerusakan langsung pada sel-sel
epitel  kegagalan fungsi dari apparatus mukosilier  akan merangsang terjadinya suatu
reaksi inflamasi akut yang melepaskanmakrofag serta aktivitas netrofil pada daerah
tersebut  bebaskan oksigenradikal, protease jaringan, sitokin, dan konstriktor otot polos
(tromboksan A2, C3A, C5A)  peningkatan iskemia pada saluran nafas yang rusak,
selanjutnyaterjadi edema dari dinding saluran nafas  hambatan jalan nafas  takipnea,
stridor, suara parau, dan dahak bewarna gelap jelaga/seperti butiran arang  RR
meningkat
 Dahak berawarna hitam juga dapat terjadi ketika pasien terjebak diruang yang terbakar
dan menghiru suhu yang tinggi serta partikel-partikel yang dihasilkan saat kebakaran.
sehingga yang normalnya saluran pernafasan yang menghasilkan mukus akan menjadi
hipersekresi mukus  partikel yang dihirup terperangkap didalam mukus  dahak
bewarna hitam.
 Harus mencurigai bahwa seseorang telah mengalami trauma inhalasi antara lain :
a) Luka bakar pada wajah
b) Alis mata dan bulu hidung hangus
c) Adanya timbunan karbon dan tanda-tanda inflamasi akut di dalam orofaring
d) Sputum yang mengandung arang atau karbon
e) Wheezing, sesak dan suara serak
f) Adanya riwayat terkurung dalam kepungan api
g) Ledakan yang menyebabkan trauma bakar pada kepala dan badan
h) Tanda-tanda keracunan CO (karboksihemoglobin lebih dari 10% setelah berada
dalamlingkungan api) seperti kulit berwarna pink sampai merah, takikardi,
takipnea, sakitkepala, mual, pusing, pandangan kabur, halusinasi, ataksia, kolaps
sampai koma

4. Mengapa pasien saat batuk terdapat dahak kehitaman?

Burn Wound Infections; Deidree Chruch; Sameer El-Sayeh; American Society of Microbiology

5. Bagaimana interpretasi dari ttv?


 Rr : 28
menghirup bnyk carbon --> hipoksia (penurunan o2) tubuh mengkompensasi dengan
meningkatkan respirasi rate
 Td : 100/70
krn terjadi banyak penguapan cairan di sirkuler sehingga --> venous return sdikit --> tknn drh
turun

 Berat ringannya luka bakar tergantung pada faktor, agent, lamanya terpapar, area yang
terkena, kedalamannya, bersamaan dengan trauma, usia dan kondisi penyakit sebelumnya.
 Derajat luka bakar terbagi menjadi tiga bagian; derajat satu (superficial) yaitu hanya
mengenai epidermis dengan ditandai eritema, nyeri, fungsi fisiologi masih utuh, dapat terjadi
pelepuhan, serupa dengan terbakar mata hari ringan. Tampak 24 jam setelah terpapar dan fase
penyembuhan 3-5 hari. Derajat dua (partial) adalah mengenai dermis dan epidermis dengan
ditandai lepuh atau terbentuknya vesikula dan bula, nyeri yang sangat, hilangnya fungsi
fisiologis. Fase penyembuhan tanpa infeksi 7-21 hari. Derajat tiga atau ketebalan penuh yaitu
mengenai seluruh lapisan epidermis dan dermis, tanpa meninggalkan sisa-sisa sel epidermis
untuk mengisi kembali daerah yang rusak, hilangnya rasa nyeri, warnanya dapat hitam, coklat
dan putih, mengenai jaringan termasuk (fascia, otot, tendon dan tulang).
 Fisiologi syok pada luka bakar akibat dari lolosnya cairan dalam sirkulasi kapiler
secara massive dan berpengaruh pada sistem kardiovaskular karena hilangnya atau rusaknya
kapiler, yang menyebabkan cairan akan lolos atau hilang dari compartment intravaskuler
kedalam jaringan interstisial. Eritrosit dan leukosit tetap dalam sirkulasi dan menyebabkan
peningkatan hematokrit dan leukosit. Darah dan cairan akan hilang melalui evaporasi sehingga
terjadi kekurangan cairan.
 Kompensasi terhadap syok dengan kehilangan cairan maka tubuh mengadakan respon
dengan menurunkan sirkulasi sistem gastrointestinal yang mana dapat terjadi ilius
paralitik, tachycardia dan tachypnea merupakan kompensasi untuk menurunkan volume
vaskuler dengan meningkatkan kebutuhan oksigen terhadap injury jaringan dan perubahan
sistem. Kemudian menurunkan perfusi pada ginjal, dan terjadi vasokontriksi yang akan
berakibat pada depresi filtrasi glomerulus dan oliguri.
 Repon luka bakar akan meningkatkan aliran darah ke organ vital dan menurunkan aliran
darah ke perifer dan organ yang tidak vital.
 Respon metabolik pada luka bakar adalah hipermetabolisme yang merupakan hasil dari
peningkatan sejumlah energi, peningkatan katekolamin; dimana terjadi peningkatan temperatur
dan metabolisme, hiperglikemi karena meningkatnya pengeluaran glukosa untuk kebutuhan
metabolik yang kemudian terjadi penipisan glukosa, ketidakseimbangan nitrogen oleh karena
status hipermetabolisme dan injury jaringan.
 Kerusakan pada sel daerah merah dan hemolisis menimbulkan anemia, yang kemudian
akan meningkatkan curah jantung untuk mempertahankan perfusi.
 Pertumbuhan dapat terhambat oleh depresi hormon pertumbuhan karena terfokus pada
penyembuhan jaringan yang rusak.
 Pembentukan edema karena adanya peningkatan permeabilitas kapiler dan pada saat
yang sama terjadi vasodilatasi yang menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dalam
kapiler. Terjadi pertukaran elektrolit yang abnormal antara sel dan cairan interstisial dimana
secara khusus natrium masuk kedalam sel dan kalium keluar dari dalam sel. Dengan demikian
mengakibatkan kekurangan sodium dalam intravaskuler.
Skema berikut menyajikan mekanisme respon luka bakar terhadap injury pada anak/orang
dewasa dan perpindahan cairan setelah injury thermal.
Brunner & Suddarth, (1996) Text Book of Medical-Surgical Nursing,
Suriadi & Yuliani, (2001) Asuhan Keperawatan pada Anak,
Https://harnawatiaj.files.wordpress.com/2008/05/luka-bakar4.doc.

6. Apa etiologi dari luka bakar?


A.Flame Burns
Terjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan api
Keparahan tergantung lamanya waktu kulit terpajan dengan api
Bentuk lain dari flame burns adalah flash burns
a. Disebabkan oleh ledakan yang berasal dari gas, atau berupa partikel- partikel halus suatu
benda panas
b. Menyebabkan luka bakar derajat dua dan tiga pada seluruh daerah kulit yang terkena,
termasuk rambut
B.Contact Burns
Terjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan objek yang panas, misalnya besi
panas, setrika, dll. Jenis luka bakar ini, dapat memberikan gambaran mengenai bentuk benda
panas yang menyebabkan luka bakar tersebut
C.Radiant Burns
Terjadi apabila kulit terpajan dengan gelombang panas
– Tidak selalu diperlukan kontak langsung dengan benda yang menghasilkan gelombang
panas untuk menimbulkan luka bakar
– Dapat menimbulkan lepuh dan eritema
– Bila pajanan terjadi dalam jangka waktu lama dapat meimbulkan karbonisasi
D. Luka terbakar terjadi bila kulit berhubungan dengan cairan panas ( biasanya air ).
1. Air pada 158°F ( 70°C ) akan menghasilkan suatu luka derajat tiga pada kulit orang dewasa,
kira-kira dalam satu detik dari kontak ; pada 131°F (55°C), hampir 25 detik dibutuhkan untuk
menghsilkan luka bakar yangsama.
2. Pemanas air hampir seluruh rumah di Amerika berasal dari pengaturan pabrik kira-kira 130°-
140°F, meskipun begitu, unit terbaru sekarang disesuaikan menjadi sekitar 120°F.
3. Luka terbakar dapat dibagi menjadi 3 tipe :
a. Luka imersi, yang mana bisa saja karena ketidaksengajaan atau kecerobohan di rumah. Luka
bakar imersi akibat kecerobohan di rumah sering terjadi karena anak kecil ditempatkan di dalam
kolam atau di bak mandi yang di penuhi dengan air panas membara, dengan tujuan untuk
mendisplinkan atau menghukum si anak. Bentuk khas luka bakar dapat terlihat, sebagai anak
yang terrefleksi tenggelam di dalam air. Disekeliling area dari kulit yang melingkari tiap-tiap
daerah lutut tidak terkena karena anak tersebut dipaksa berjongkok di dalam air.
b. Luka bakar karena percikan, atau tumpahan biasanya tidak sengaja, disebabkan karena
memercikkan, menumpahkan cairan panas ke tubuh. Luka akibat tumpahan dapat terjadi bila
seorang anak kecil menuangkan pot berisi air panas dari kompor, dan cairan tumpah ke seluruh
tubuh. Di beberapa kasus, bentuk dari luka bakar harus berhubungan dengan cerita, dengan
yang paling berat luka bakarnya dari kulit kepala atau kepala.
c. Luka bakar hangat biasanya karena ketidaksengajaan. Uap yang sangat panas dapat
menyebabkan luka berat pada mukosa saluran napas. Pada beberapa kasus, edema laring massif
dapat terjadi, penyebab asfiksia dan kematian.
7. Bagaimana patofisiologinya dan respon tubuh terhadap luka bakar?
Luka bakar mengakibatkan peningkatan permebilitas pembuluh darah sehingga air,
klorida dan protein tubuh akan keluar dari dalam sel dan menyebabkan edema yang dapat
berlanjut pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi. Burn shock ( shock
Hipovolemik ) merupakan komplikasi yang sering terjadi, manisfestasi sistemik tubuh
trhadap kondisi ini adalah :
1. Respon kardiovaskuiler
perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler melelui kebocoran kapiler
mengakibatkan kehilangan Na, air dan protein plasma serta edema jaringan yang diikuti
dengan penurunan curah jantung Hemokonsentrasi sel darah merah, penurunan perfusi
pada organ mayor edema menyeluruh.
2. Respon Renalis
Dengan menurunnya volume inravaskuler maka aliran ke ginjal dan GFR menurun
mengakibatkan keluaran urin menurun dan bisa berakibat gagal ginjal
3. Respon Gastro Intestinal
Respon umum pada luka bakar > 20 % adalah penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal
ini disebabkan oleh kombinasi efek respon hipovolemik dan neurologik serta respon
endokrin terhadap adanya perlukan luas. Pemasangan NGT mencegah terjadinya distensi
abdomen, muntah dan aspirasi.
4. Respon Imonologi
Sebagian basis mekanik, kulit sebgai mekanisme pertahanan dari organisme yang masuk.
Terjadinya gangguan integritas kulit akan memungkinkan mikroorganisme masuk
kedalam luka.

Putrie, Astrid M. Luka Bakar. Bagian bedah. FKUI. Jakarta. 2009.


RESPON LOKAL

• Zona koagulasi : tempat kerusakan paling parah. Terjadi koagulasi protein dan kerusakan
ireversibel
• Zona stasis : sekeliling zona koagulasi, penurunan perfusi. Masih dapat sembuh
• Zona hiperemia : perfusi bertambah. Zona ini dapat sembuh total.

RESPON SISTEMIK
1. Kardio-vaskuler
• Permeabilitas meningkat  protein ke interstisial
• Vasokonstriksi perifer dan splanchnic
• Kontraktilitas otot jantung berkurang
• Terjadi hipotensi dan penurunan perfusi jaringan / syok
2. Perubahan pernapasan
• Bronchokonstriksi
• Kemungkinan terjadi ARDS = adult respiratory distress syndrome
3. Perubahan metabolisme : BMR meningkat sampai 3x
4. Respons imunologis : respons imun berkurang

Sumber : ABC of burns Pathophysiology and types of burns Shehan Hettiaratchy,Peter


Dziewulski
7. Respon Tubuh thd Luka Bakar

Sumber :
Journal of Burn Care & Research Centre
American Burn Association; Jan-Feb 2017
8. Apa saja jenis-jenis luka bakar?
LUKA BAKAR LISTRIK
KERUSAKAN JARINGAN DISEBABKAN :
 ALIRAN LISTRIK (ARUS BOLAK BALIK/AC) MERUPAKAN ENERGI DALAM JUMLAH BESAR.
KERUSAKAN DAPAT EKSTENSIF LOKAL MAUPUN SISTEMIK.
 LONCATAN ENERGI DITIMBULKAN OLEH UDARA YANG BERUBAH MENJADI API
 KERUSAKAN JARINGAN AKIBAT KERUSAKAN SISTEM PEMBULUH DARAH SEPANJANG
YANG DIALIRI LISTRIK (TROMBOSIS)

LUKA AKIBAT PETIR


• Terjadi akibat sambaran petir yang mengenai tubuh secara langsung maupun tidak langsung
• Dalam petirlistrik bertenaga besar dan tegangan tinggi
• Saat tubuh tersambar, dapat terjadi ledakan udara yang juga akan menimbulkan kerusakan pada
tubuh
• Tubuh yang tersambar petir memberikan gambaran pada kulit seperti cabang
pohonarborescent mark
• Dapat terjadi pecahnya membrana timpani dengan perdarahan pada liang telinga
• Pakaian compang camping dengan tepi yang terbakar

LUKA AKIBAT ASAM KUAT

• Asam kuat bersifat higroskopis


• Bila mengenai kulitmenarik air dari jaringankulit mengering dan mencekung, teraba
kaku,warna coklat kehitaman
• Kertas lakmus dapat ditunjukkan reaksi asam pada luka yang terjadi
• Ditemukan pada kasus pembunuhan, kecelakaan, bunuh diri
• Bila asam kuat masuk melalui mulut terjadi kerusakan sepanjang saluran cerna dan dapat
timbul perforasi

LUKA AKIBAT BASA KUAT


• Larutan basa kuat akan menembus dinding sel  menimbulkan kelainan intra sel berupa
reaksi penyabunan
• Kulit pada daerah terkena basa kuat berwarna kelabu kekuningan dan menimbul serta licin
pada perabaan
• Kertas lakmusdapat ditunjukkan reaksi basa pada luka

http://dokteryudabedah.com/wp-content/uploads/2011/03/Lengkap-Tentang-Luka-Bakar.pdf

9. Apa saja derajat dr luka bakar?

Jeschke MG, Mlcak RP, Finnerty CC, Norbury WB. Burn size determines the inflammatory and
hypermetabolic response. Crit Care J;11(1):1-11.
Dalam Luka Jaringan Klinis Tes Jarum Waktu Hasil
/ Derajat Rusak Sembuh
I Epidermis -sakit Hiperalgesi 7 hari Normal
-merah
-kering
II.Dangkal -sebagian -sakit Hiperalgesi 7-14 Normal,
dermis. -merah atau normal hari pucat
Folikel /kuning berbintik
rambut dan -basah
kel keringat -bula
utuh
II.Dalam -hanya kel idem Hipoalgesi Pucat,depig-
keringat 14-21 mentasi, rata,
utuh hari mengkilat,
rambut(-),
sikatrik
hipertrofi
III Dermis -tidak sakit Analgesia > 21 hari Sikatrik
seluruhnya -putih, coklat, hipertrofi
hitam
-kering

19. Apa saja derajat dr luka bakar?

a. Luka bakar derajat I


 Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis
 Kulit kering, hiperemi berupa eritema
 Tidak dijumpai bullae
 Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi
 Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10 hari

b. Luka bakar derajat II


 Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi
disertai proses eksudasi.
 Dijumpai bulae.
 Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.
 Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas
kulit normal.
Luka bakar derajat II ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Derajat II dangkal (superficial) IIA
Kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis lapisan atas dari
corium/dermis.
Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,

kelenjar sebasea masih utuh benih2 epitel


Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa

terbentuk sikatrik

2. Derajat II dalam (deep) IIB


Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa – sisa
jaringan epitel tinggal sedikit. Organ – organ kulit seperti folikel rambut,
kelenjar keringat, kelenjar sebacea tinggal sedikit. Penyembuhan terjadi
lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan

terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.


Tusukan, kulit hitamabu2,kulit putihmerah

c. Luka bakar derajat III


 Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam.
 Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea
mengalami kerusakan.
 Tidak dijumpai bulae.
 Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat. Karena kering letaknya
lebih rendah dibanding kulit sekitar.
 Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai
eskar.
 Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi, oleh karena ujung-ujung saraf
sensorik mengalami kerusakan/kematian.
 Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi proses epitelisasi spontan dari
dasar luka.
Putrie, Astrid M. Luka Bakar. Bagian bedah. FKUI. Jakarta. 2009.
Sumber: digilib.unila.ac.id/2418/10/BAB%20II.pdf
American Burn Association menggolongkan luka bakar menjadi tiga kategori, yaitu:

Luka Bakar Mayor


• Luka bakarderajat 2, >25 % permukaantubuhpada orang dewasa
• Luka bakarderajat 2, >25 % permukaantubuhanakdenganusiakurangdari 10
tahun
• Luka bakarderajat 3, >10% permukaantubuh
• Sebagianbesarlukamengenaiwajah, mata, telinga, lengan, kaki, dan perineum
yang mengakibatkangangguanfungsionalataukosmetikataumenimbulkan disability
• Pasiendengancederainhalasi, cederalistrik, lukabakar yang terkomplikasidengan
trauma mayor lain

Luka Bakar ModeratTidakTerkomplikasi


• Luka bakarderajat 2, denganlukaantara 15-20 % permukaantubuhpada orang
dewasa
• Luka bakarderajat 2, denganlukaantara 10-20 % permukaantubuhpadaanak
• Luka bakarderajat 3, <10% permukaantubuh
Luka Bakar Minor
• Luka bakarderajat 2, denganluka<15 % permukaantubuhpada orang dewasa
• Luka bakarderajat 2, denganluka<10 % permukaantubuhpadaanak
• Luka bakarderajat 3, <2% permukaantubuh

10. Apa saja fase fase luka bakar?


1. FASE AKUT / FASE SYOK / FASE AWAL :
 KEJADIAN / IRD
 PROBLEM PERNAFASAN DAN CAIRAN
 LUKA
2. FASE SUBAKUT
 DALAM PERAWATAN
 PROBLEM LUKA, INFEKSI, SEPSIS
3. FASE LANJUT
 SETELAH BEROBAT JALAN
 PROBLEM PARUT,
 KONTRAKTUR

Sumber : Moenadjat, Yefta, Dr, Sp.BP; Luka Bakar – Pengetahuan Klinik Praktis; Jakarta, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Fase Luka Bakar

1. Fase akut.

Disebut sebagai fase awal. Pada fase ini, seorang penderita akan berada dalam keadaan
yang bersifat relatif life thretening. Dalam fase awal penderita akan mengalami
ancaman gangguan airway (jalan nafas), brething (mekanisme bernafas), dan
circulation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa
saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat
cedera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma. Cedera inhalasi adalah penyebab
kematian utama penderiat pada fase akut. Pada fase akut sering terjadi gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera termal yang berdampak sistemik.

2. Fase sub akut.

Berlangsung setelah fase akut teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan atau
kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas. Luka yang terjadi
menyebabkan Proses inflamasi dan infeksi,hipermetabolisme.

2. Fase lanjut.

Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan
fungsi organ-organ fungsional. Masalah pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang
hipertropik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.

11. Bagaimana cara mengetahui luas luka bakar?

Bagaimana interpretasi dari px fisik? Bagaimana


cara menghitung luas luka bakar ?
Luas luka bakar pada orang
dewasa rule of nine
• Kepala dan leher 9%
• Dada dan perut 18%
• Punggung – pantat 18%
• Ekstremitas atas 9%
• Ekstremitas bawah 18%
• Perineum dan organ genital
eksterna 1%

Diunduh dari
http://medicaldictionary.thefree
dictionary.com/rule+of+nines

• Pada anak dan bayi


digunakan rumus lain
karena luas relatif
permukaan kepala anak
jauh lebih besar dan luas
relatif permukaan kaki
lebih kecil.
– Rumus 10 untuk bayi
– Rumus 10-15-20 untuk
anak.

Diunduh dari
http://medicaldictionary.the
freedictionary.com/rule+of+
nines

Bila luka bakar tidakterlalu luas atau terpisah-pisah  memakaitelapak tangan


Telapak tangan termasuk jari-jari = kira-kira 1% (0.8%)
Rule of Nines (Wallace)
 cepat, hampir akurat
 anak-anak sendiri
 hanya utk diluar RS
Lund and Browder chart
 Paling akurat
 Koreksi umur

Advanced Trauma Life Support,

12. Bagaimana penentuan diagnosis dari luka bakar?


12. Penentuan dx Luka Bakar
• Combustio ……….. Derajat ………. ; …….%
Ex.
• Combustio wajah; derajat 2B; 4.5%
• Combustio thorax anterior; derajat 2B; 18%
TOTAL
• Combustio dada dan thorax anterior dengan derajat
2B ; 22.5%

13. Mengapa pasien diberikan resusitsi cirn RL 30 tetes /menit dn bagaimana cra mnghitung cairan?
BAXTER
4 ml x total burn surface area (%) x body weight (kg)
• 50% given in first 8 hours
• 50% given in next 16 hours
• 24 jam = sejak terjadi luka bakar
• Hari kedua diberikan setengah-nya
EVANS
• Luas luka bakar (%) x BB (kg) = ml RL per 24 jam
• Luas luka bakar (%) x BB (kg) = ml plasma per 24 jam
• Ditambah 2000 ml glukosa 5% per 24 jam
• 24 jam = sejak terjadi luka bakar
• Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka terjadi di wajah, dapat terjadi kerusakan
mukosa jalan napas karena gas, asap, atau uap panas yang terhisap. Oedem laring yang
ditimbulkannya dapat menyebabkan hambatan jalan napas. Sehingga butuh di berikan terapi
oksigen supaya saturasi oksigen yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi dan tidak terjadi
kematian organ vital.
• Pada luka bakar akibat terjebak diruang tertutup dalam waktu lama, memungkinkan tubuh
keracunan gas CO. Dimana CO ini akan berikatan dengan Hb lebih kuat dibandingkan oksigen
sehingga dapat berefek toxin bagi tubuh. Pemberian oksigen dalam keadaan ini sangat penting
karena dengan pemberian oksigen konsentrasi tinggi dapat CO.

PEMBERIAN RL

• Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang
berlebihan. Normalnya ketika tubuh mengalami luka bakar kurang dari 20% tubuh masih dapat
mengompensasi, namun apabila luka bakar terjadi lebih dari 20% tubuh tidak mampu lagi untuk
mengopensasi sehingga akan menyebabkan syok hipovolemik. dengan gejala yang khas, seperti
gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi
urin berkurrang. Sehingga diperlukan segera resustasi cairan
• Tujuan utama dari resusitasi cairan adalah untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan
tanpa menimbulkan edema. Kehilangan cairan terbesar adalah pada 4 jam pertama terjadinya
luka dan akumulasi maksimum edema adalah pada 24 jam pertama setelah luka bakar. Prinsip
dari pemberian cairan pertama kali adalah pemberian garam ekstraseluler dan air yang hilang
pada jaringan yang terbakar, dan sel-sel tubuh. Pemberian cairan paling popular adalah dengan
Ringer laktat untuk 48 jam setelah terkena luka bakar. Output urin yang adekuat adalah 0.5
sampai 1.5mL/kgBB/jam.
• Sumber : http://www1media.acehprov.go.id/uploads/PENANGANAN_LUKA_BAKAR.pdf

14. Bagaimana pertolongan pertama pada pasien luka bakar dan algoritma penatalaksanaan luka
bakar?
14. PERTOLONGAN PERTAMA

Circulation
Airway Breathing (checking the
Stop the Disability
Burning (LLF  check (Administer extremity and Exposure
(Glasgow Coma
Process for respiratory Supplementary BP, think about
Scale)
sound) Oxygen) Intravenous
access)

14. Pertolongan Pertama pada Luka Bakar


A
B

15. Apa saja komplikasi dr luka bakar?


Sumber :
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=we
b&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiMl8D_1NLXAhVLNI
8KHepBAf8QFgg9MAQ&url=http%3A%2F%2Fdigilib.unila.ac.i
d%2F20877%2F19%2F11.%2520BAB%2520II.PDF&usg=AOvV
aw2B8eufkd1QLv6h-6geewpU
CONTRACTURE

COMPARTMENT SYNDROME
Acute compartment syndrome occurs when the tissue pressure within a closed muscle compartment
exceeds the perfusion pressure and result in muscle and nerve ischemia ; it typically occurs to
traumatic event
How is the pathophysiology?

The cycle of events leading to acute compartment syndrome begins when the tissues pressure exceeds the venous
pressure and impare blood outflow. Lack of oxygenated blood and accumulation of waste products result in pain and
decreased peripheral sensation secondary to nerve irritation

SIGN  5P’s
1. Pallor  is a good indicator of whether the extremities is being perfused distal to the cast of injury
2. Pain  most important of impending compartment syndrome (should be differentiated  the pain was diffuse and progressive)
3. Pulse  sometimes unable to find
4. Paralysis  if the nerves distal to the extremities are injured or pressed upon by CS; the patient will not be able to move the toes
or fingers
5. Paresthesia  may not have full absence of sensations except in worsening case of CS
PROPER POSITION

• Tujuan: meminimalkan

pemendekan tendon, ligamen;


kontrol edema.

 Leher : ekstensi

 Aksila : bahu abduksi 60-90⁰

 Wrist : ekstensi 30⁰

 MCP : fleksi 30-40⁰

 Hip : abd15- 20⁰ (posisi netral)

 Knee : ekstensi dgn fleksi ringan

 Ankle : dorsofleksi 90⁰

Anda mungkin juga menyukai