Anda di halaman 1dari 4

Dislokasi

Definisi dislokasi
Dislokasi adalah suatu keadaan dimana terjadi pergeseran secara total dari
permukaan sendi. Dislokasi ditandai dengan keluarnya bongkol sendi dari
mangkok sendi atau keluarnya kepala sendi dari mangkoknya. Bila hanya
sebagian yang bergeser disebut subluksasi dan bila seluruhnya disebut dislokasi.

Dislokasi ankle adalah suatu kondisi yang ditandai oleh kerusakan dan robeknya
jaringan ikat sekitar sendi pergelangan kaki dengan perpindahan tulang.
Dikatakan Recurrent apabila terjadi suatu dislokasi berulang sedangkan Habitual
apabila dislokasi dapat diprofokasikan sendiri oleh penderitanya, keadaan ini
bersifat kongenital atau akibat injeksi berkali-kali (biasanya antibiotika) ke dalam
otot (Apley, 1995).

Etiologi
Dari segi Etiologi, Dislokasi dapat disebabkan oleh:
Cedera olah raga. Olahraga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak
bola dan hoki, serta olah raga yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat
bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan pemain sepak bola paling sering
mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena secara tidak sengaja
menangkap bola dari pemain lain.
Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga seperti benturan keras pada
sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi.
Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin
Patologis : terjadinya ‘tear’ ligament dan kapsul articuler yang merupakan
kompenen vital penghubung tulang.(Sufitmi, 2004)

Patofisiologi
Cedera akibat olahraga dikarenakan beberapa hal seperti tidak melakukan
pemanasan yang benar sebelum melakukan olahraga sehingga dapat memicu
terjadinya dislokasi, yaitu cedera olahraga yang dapat menyebabkan terlepasnya
kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi sehingga struktur sendi dan ligamen
menjadi rusak. Keadaan selanjutnya terjadinya kompresi jaringan tulang yang
terdorong ke depan sehingga merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid
menjadi teravulsi akibatnya tulang berpindah dari posisi yang normal. Keadaan
tersebut dikatakan sebagai dislokasi.

Begitu pula dengan trauma kecelakaan karena kurang tidak hati-hati dalam
melakukan suatu tindakan atau saat sedang berkendara dimana tidak
menggunakan helm atau sabuk pengaman memungkinkan terjadi dislokasi.
Trauma kecelakaan mengkompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi sehingga
dapat merusak struktur sendi dan ligamen. Keadaan selanjutnya yaitu terjadinya
penekanan pada jaringan tulang yang terdorong ke depan sehingga merobek
kapsul sehingga tulang dapat berpindah dari posisi normal dan menyebabkan
dislokasi.

Klasifikasi
Klasifikasi dislokasi menurut penyebabnya adalah:
1. Dislokasi kongenital
Hal ini terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan seseorang, paling
sering terlihat pada daerah panggul (hip).
2. Dislokasi spontan atau patologik
Hal ini dapat terjadi akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi.
misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh
kekuatan tulang yang berkurang.
3. Dislokasi traumatic
Dislokasi traumatik adalah suatu kedaruratan ortopedi, yang memerlukan
pertolongan segera. Hal ini membuat sistem vaskularisasi terganggu,
susunan saraf rusak dan serta kematian dari jaringan. Trauma yang kuat
membuat tulang keluar dari posisi anatomisnya dan mengganggu jaringan
lain seperti merusak struktur sendi, ligamen, saraf, dan sistem vaskular.
Seringkali terjadi pada orang dewasa. Bila tidak ditangani dengan segera
dapat terjadi nekrosis avaskuler (kematian jaringan akibat anoksia dan
hilangnya pasokan darah) dan paralisis saraf.

Dislokasi berdasarkan tipe kliniknya dapat dibagi menjadi :


1. Dislokasi Akut
Umumnya dapat terjadi pada bagian bahu, siku tangan dan panggul.
Dislokasi ini dapat juga disertai nyeri akut serta pembengkakan di sekitar
sendi.
2. Dislokasi Kronis
Dislokasi kronis dapat dibedakan menjadi dislokasi rekuren,
berkepanjangan atau Prolonged dan kebiasaan atau Habitual. Pada
dislokasi rekuren penderita sering mengalami dislokasi namun tidak dapat
mereposisi sendiri. Pada dislokasi berkepanjangan dapat timbul bila
dislokasi akut didiamkan saja tanpa diberikan perawatan selama
berminggu-minggu, sedangkan untuk dislokasi kebiasaan atau habitual
dislocation penderita dapat berulang-ulang mengalami dislokasi dan dapat
mereposisi sendi tersebut sendiri. Pada dislokasi rekuren dan kebiasaan
umumnya sudah terjadi perubahan bentuk kapsul maupun ligamennya
maka dari itu sendi tersebut menjadi hipermobilitas.
3. Dislokasi Berulang
Jika suatu trauma pada daerah dislokasi sendi diikuti oleh frekuensi
berulang, maka dislokasi akan berlanjut dengan trauma yang minimal, hal
disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada sendi bahu (shoulder
joint) dan sendi pergelangan kaki atas (patello femoral joint). Dislokasi
berulang biasanya sering dikaitkan dengan fraktur yang disebabkan oleh
berpindahnya ujung tulang yang patah akibat dari kuatnya trauma, tonus
atau kontraksi otot dan tarikan.
Dislokasi sendi pergelangan kaki (ankle joint)

Dislokasi pergelangan kaki (ankle) adalah suatu kondisi dimana rusaknya


dan robeknya jaringan konektif di sekitar pergelangan kaki disertai dengan
berubahnya posisi tulang dalam suatu daerah persendian. Pergelangan kaki terdiri
dari dua tulang yaitu tulang fibula dan tibia yang berdampingan. Kedua tulang ini
turut membangun persendian pada pergelangan kaki. Sendi pergelangan kaki
terdiri atas kapsul sendi dan beberapa ligamen yang membantu kestabilan dari
persendian. Dalam pergerakannya, stretching atau pemanasan yang berlebihan
dapat merusak dari jaringan konektif yang ada, sehingga tulang pada persendian
ini dapat keluar dari posisi normalnya atau mengalami dislokasi.
Dislokasi pergelangan kaki biasanya terjadi akibat trauma atau terjadi
dorongan yang keras terhadap tulang pergelangan sehingga terpisah. Hal ini dapat
terjadi akibat benturan langsung, kecelakaan motor atau pun cedera berat pada
pergelangan tersebut (severe sprain). Mekanisme dari dislokasi ini terjadi sebagai
kombinasi dari posisi plantar flexi pada bagian pergelangan kaki namun kaki juga
mengalami baik inversi maupun eversi agar dapat menahan beban.
Seseorang dengan dislokasi pada pergelangan kakinya biasanya akan
merasakan nyeri yang sangat hebat ketika mengalami cedera. Nyeri tersebut
bahkan dapat membuat pasien tidak dapat melakukan aktivitas serta menahan
beban sama sekali. Nyeri biasanya dirasakan pada bagian pergelangan kaki namun
dapat terjadi penjalaran nyeri pada bagian kaki sekitarnya. Nyeri sendiri dapat
dirasakan ketika bagian pergelangan kaki tersebut disentuh. Selain nyeri
didapatkan juga bengkak dalam hal ini. Pergerakan dari sendi lutut ini juga akan
semakin terbatas akibat membengkaknya daerah sendi dalam hal ini. Mati rasa
atau kebas dan kesemutan juga dapat dirasakan.

Anda mungkin juga menyukai