Anda di halaman 1dari 2

Biodiesel

biodiesel diproduksi dari minyak hewani dan nabati menggunakan reaksi esterifikasi atau
transesterifikasi dengan alkohol rendah. Pada umumnya minyak minyak hewani dan nabati
mengandung senyawa triacylglycerols (TAGs). Jika TAGs dijadikan campuran bahan bakar
diesel tanpa modifikasi secara kimia, Senyawa TAGs akan meningkatkan viskositas bahan bakar,
kualitas pembakaran yang buruk, dan dengan cepat mengotori bagian silinder mesin. Sehingga,
diperlukan proses kimia yang merubah minyak dan lemak menjadi ester alkil dari monohidrat
alkohol untuk memproduksi bahan bakar yang rendah viskositas yang dapat dijadikan bahan
bakar pengganti untuk solar. Sintesis utama pada teknologi produksi biodiesel adalah trans-
esterifikasi. Pada proses ini minyak hewani dan nabati yang mengandung acylglicerol
direaksikan dengan katalis dan alcohol. Pada reaksi ini terjadi perubahan acylglicerol menjadi
gliserol dan alkil ester yang rendah alkohol. Pada reaksi dibawah ini memperlihatkan reaksi
trans-esterifikasi satu mol acylglicerol bereaksi dengan tiga mol alkohol yang menghasilkan satu
mol gliserol dan tiga mol ester. (bailey,2004)

Dimana:

R = rantai panjang gugus alkil (contoh: (CH2)7(CH)2(CH2)7CH3)

R' = rantai pendek gugus alkil (contoh: CH3)


MINYAK

Kualitas minyak dan komposisinya merupakan faktor penting dalam menentukan metode
esterifikasi yang optimal. Minyak tersebut dapat mengandung beberapa komponen yang
mempengaruhi dalam efisiensi proses esterifikasi. Kontaminan umum pada minyak bahan baku
yaitu asam lemak, asilgliserol parsial, phospholipids, bahan yang tidak mudah tersaponifikasi,
dan air.

Asam lemak bereaksi dengan katalis basa yang akan membentuk sabun tidak aktif katalitik.
Reaksi kimia tersebut mengkonsumsi satu mol asam lemak tiap satu mol katalis basa. Meskipun
komposisi asam lemak tiap bahan baku bervariasi, kadar asam lemak tersebut dapat diuji dengan
titrasi yang menggambarkan jumlah katalis yang dikonsumsi oleh reaksi kimia tersebut.
Berdasarkan perhitungan, satu gram asam lemak (sebagai asam oleat) akan bereaksi dengan 0.2
gram KOH anhidrat atau 0.14 NaOH anhidrat. Seringkali, penambahan katalis akan berlebih
untuk mengesterifikasi minyak nabati yang mengandung asam lemak berkadar tinggi.

Golongan asilgliserol parsial, termasuk mono- dan diasilgliserol (DAGs),

Anda mungkin juga menyukai