Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENDINGIN

Minggu XIV

Tujuan: Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat:


1. Menjelaskan peranan sistem pendingin pada motor Diesel.
2. Mengidentifikasi tipe dan komponen sistem pendinginan motor
Diesel.
3. Mengidentifikasi fungsi dan peran komponen sistem pendinginan.
4. Menganalisis gejala-gejala kerusakan sisttem pendingginan.

Materi Sistem Pendinginan:

A. Fungsi dan peran sistem pendinginan.

Energy panas hasil pembakaran sekitar 30 persen ditransfer


kedalam komponen mesin. Jumlah energy panas ini seimbang dengan
yang diubah menjadi energy mesin. Sehingga bila diperhatihan sangat
besar jumlah panas yang haarus ditanggung oleh komponen mesin. Bila
hal ini di biarkan makan akan terjadi kerusakan pada komponen mesin.

Sistem Pendinginan Motor Diesel 1


Gambar 1. Distribusi Energy Panas Proses Pembakaran

Terjadinya kerusakan karena memijar, seperti pada katup.


Kerusakan akibat memuai, ini terjadi pada komponen yang presisi/clear-
ance yang tersedia hanya kecil. Komponen tersebut seperti ring piston,
piston, katup, dan sebagainya. Untuk mengatasi kondisi tersebut, maka
setiap mesin pembakaran selalu memerlukan suatu sistem yang bertugas
untuk menurunkan temperatur komponen mesin. Sistem tersebut adalah
sistem pendinginan.

Dengan demikian sistem pendinginan berfungsi untuk menjaga


agar mesin selalu berada pada kondisi temperatur kerja yaitu sekitar 80 0C
yang diukur pada temperatur media pendinginnya (bisa air atau udara).
Perlengkapan pendinginan mesin ini disebut sebagai sistem karena
bekerjanya menganut aliran sistem yaitu ada input, proses, dan output.
Seperti terlihat pada diagram berikut ini:

Radiasi
Temperatur Kerja Mesin
Komponen Mesin

Energy panas
proses
pembakaran Air pendingin

Minyak pelumas

Sistem Pendinginan Motor Diesel 2


INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 2. Diagram Sistem Pendinginan Motor Diesel.


Keterangan:

Input : Sebagian (sekitar 30 %) energy panas proses pembakar-


an
Proses : Penyerapan energy panas oleh radiasi, air pendingin, dan
minyak pelumas mesin.
Output : Temperatur Kerja Mesin.

Pada diagram tersebut terlihat minyak pelumas juga menjadi


media pendingin mesin. Komponen mesin yang didinginkan melalui media
oli salah satunya adalah piston mesin. Fungsi ini tentunya berdampak
pada tingkat viskositas minyak pelumas. Untuk mesin dengan ukuran kecil
dan tenaga relatif kecil, fungsi ini tidak membahayakan fungsi sistem
pelumasan. Namun untuk mesin yang berukuran besar akan
membahayakan sistem pelumasan mesin. Oleh karena itu, pada mesin-
mesin yang berukuran besar, dilengkapi sistem/perlengkapan pendingin
oli atau sering disebut dengan oil cooler.

B. Tipe sistem pendinginan mesin

Terdapat dua bentuk umum sistem pendinginan yang diperguna-


kan pada motor Diesel, yaitu sistem pendinginan air dan sistem
pendinginan udara. Sistem pendinginan yang paling banyak dipergunakan
adalah sistem pendinginan air, namun pada daerah yang bertemperatur
rendah sistem pendinginan air mengandung resiko saat air pendingin
membeku. Seperti yang diketahui saat air membeku, volumenya akan
bertambah. Kondisi ini memungkinkan terjadinya keretakan pada blok
mesin. Sehingga untuk daerah yang demikian lebih baik menggunakan
sistem pendinginan udara.

Sistem Pendinginan Motor Diesel 3


Untuk daerah yang bertemperatur panas seperti di Indonesia ini,
sistem pendinginan udara tidak efektif untuk menjaga agar mesin berada
pada temperature kerja. Berikut ini contoh sebuah motor Diesel dengan
pendinginan udara.

Gambar 3. Motor Diesel dengan sistem pendinginan udara.

Pembahasan selanjutnya akan dikonsentrasikan pada sistem


pendinginan air. Hal ini karena sistem ini yang paling banyak diperguna-
kan pada motor Diesel. Sistem pendinginan air dikelompokan menjadi
sistem alami, sistem tekan, dan sistem tertutup dan sistem terbuka.
Sistem alami yaitu memanfaatkan perbedaan temperature air untuk
membuat aliran air pendingin. Air dengan temperature rendah akan turun,

Sistem Pendinginan Motor Diesel 4


sementara air yang bertemperatur tinggi akan naik. Sistem ini diperguna-
kan pada motor Diesel berukuran kecil.

Sistem tekan yang paling banyak dipergunakan yang dicirikan


dilengkapinya sistem pendinginan tersebut sebuah pompa air untuk mem-
bentuk aliran air di dalam mesin. Sistem pendingin motor Diesel yang
besar dikelompokan menjadi dua, yaitu sistem tertutup dan sistem
teerbuka. Sistem tertutup lebih banyak dipergunakan untuk mesin Diesel
yang diipergunakan untuk transportasi, sedangkan sistem terbuka lebih
banyak dipergunakan pada motor Diesel stasioner.

Berikut ini gambarr ilustrasi sistem pendinginan terbuka yang


dipergunakan pada motor Diesel di Industri.

Sistem Pendinginan Motor Diesel 5


Gambar 4. Sistem pendinginan terbuka yang memanfaatkan air
persediaan diperkotaan.

Motor Diesel ini memanfaatkan langsung sistem aliran air


diperkotaan, dengan demikian proses pendinginan air memanfaatkan
jaringan air yang ada, sementara temperature air yang masiu selalu dalam
keadaan dingin. Untuk menjaga agar temperature kerja tetap terjamin,
maka sistem ini tetap dilengkapi dengan dua buah katup yang digerakan
oleh thermostat.

Berikut sebuah sistem terbuka dengan persediaan air tersendiri.

Gambar 5. Sistem pendinginan Terbuka dengan persediaan air


tersendiri.

Seperti terlihat sistem untuk menjaga agar air yang masuk


kedalam mesin dalam kondisi yang tidak dinggin, yaitu air input dilewatkan
pada perlengkapan heat exchanger yaitu proses untuk menaikan
tempateratur air baru kemudian oleh pompa diisap dan dimasukan
kedalam mesin. Aliran air input sistem pendingin dari tangki diisap oleh
pompa, ditekan masuk ke heat exchanger dank e tangki persediaan
(surge tank). Selanjuntnya diisap oleh pompa air mesin dan masuk ke

Sistem Pendinginan Motor Diesel 6


mesin. Aliran output sistem pendingin, air yang telah mengambil panas
dari mesin ditekan oleh pompa air mesin ke heat exchanger dank e tower
cooling.

Berikut ini sebuah contoh sistem pendinginan tertutup yang


dipergunakan pada sebuah motor Diesel yang dipergunakan pada sebuah
tractor.

Gambar 6. Sistem Pendinginan Tertutup

Sirkulasi air pendingin dipaksakan oleh psebuah pompa air


(water pump). Air panas akan mengalir keatas dan masuk keradiator
bagian atas dan bergerak turun didinginkan hingga mencapai bagian
bawah radiator, disap oleg pompa air dimasukan kedalam mesin.

C. Komponen sistem pendinginan

Dari berbagai bentuk sistem pendinginan diatas, maka dapat


diidentifikasi berbagai komponennya. Setiap mesin tentunya memiliki
bagian yang disebut dengan water jacket, yaitu bagian mesin yang
melepaskan energy panas pada komponen ke air pendingin, baik yang
terdapat pada block silinder maupun kepala silinder.

Sistem Pendinginan Motor Diesel 7


Komponen berikutnya adalah pompa air yang berfungsi untuk
memaksa terjadinya aliran air pendingin pada sistem pendingin sehingga
terjadi pergantian dari air yang panas dengan air yang dingin/temperature
yang lebih rendah.

Perlengkapan sistem pendingin yang berfungsi untuk mendingin-


kan air pendingin adalah radiator. Seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 7 Radiator Sistem Pendinginan

Air yang telah mengambil panas dari mesin (Hot Water) masuk
kebagian atas radiator. Aliran ini seperti yang telah dibahas di atas
dilakukan oleh pompa air. Selanjutnya air panas bergerak turun melalui
saluran air dan didinginkan oleh udara yang dilairkan oleh kipas (fan),
hingga mencapai bagian bawah radiator temperaturnya sudah banyak
berkurang. Selanjutnya air akan mengalir kembali kedalam mesin.

Pada sistem pendingin dilengkapi perlengkapan katup tang


menutup saluran yang menuju radiator. Katup ini disebut dengan katup
thermostat yang dibuka atau ditutup untuk menjaga agar air yang ada
pada mesin tetap pada temperature kerja. Katup ini akan tertutup pada
saat temperature air pendingin pada mesin masih berada dibawah

Sistem Pendinginan Motor Diesel 8


temperature kerja. Sehingga sirkulasi air hanya dii dalam mesin. Pada
saat air mencapai temperature kerja maka katup thermostat mulai mem-
buka dan mengalirkan air pendingin keradiator. Dengan cara demikian
mesin tidak akan mengalami kondisi yang disebut dengan over cooling,
dan bila thermostat dilepas dari sistem pendingin maka mesin akan
mengalami permasalahan overcooling. Kondisi ekstremnya seperti saat
gelas diisi, air mendadak dan pecah.

Alat untuk membuka dan menutup katup thermostat, seperti


terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 8. Unit pembuka katup thermostat.

Pada saat dingin piston berada pada bagian bawah, seperti


gambar 8 sebelah kiri. Saat temperature air pendinggin bertambah, maka
cairan lilin didalamnya akan mendorong keluar piston. Piston tersebut
dihubungkan dengan katup thermostat, saat terangkat berarti katup ter-
buka.

Sistem Pendinginan Motor Diesel 9


D. Gejala-gejala kerusakan sistem pendinginan

Kondisi kerusakan sistem pendingin dapat diidentifikasi melalui


besarnya tenperatur air pendingin yang terditeksi melalui temperature
meter. Bila jarum tidak naik berarti overcooling, dan bila jarum naik terlalu
tinggi disebut dengan over heating.

Sistem Pendinginan Motor Diesel 10

Anda mungkin juga menyukai