Anda di halaman 1dari 10

Kadar TNF-α dan IL-1β cairan sulkus gingiva setelah pemasangan

mahkota akrilik

Edy Machmud,* Roswita**


*Bagian Prostodonsia
**Mahasiswa Tahap Profesi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

ABSTRACT
Cervical margin of fixed denture either jacket crown or bridge, is usually placed
subgingivally for the natural look, however this can sometimes cause gingival
inflammation. Moreover, if the restoration material is acrylic, it sometimes can irritate
oral tissue. The aim of this study was to investigate the effect of acrylic, used as fixed
denture material, to gingival tissue reaction. This was an experimental study, using pre
and post test of 5 acrylic jacket crowns, made to patients in the Prosthodontic
Department, Dental Hospital of Hasanuddin University. Gingival crevicular fluid (GCF)
was collected before preparation, and three weeks after insertion of the jacket crowns,
then pro-inflammatory cytokines; TNF-α and IL-1β were examined. The results analyzed
by Wilcoxon sign rank test (p<0.05). The results showed the elevation of TNF-α and IL-
1β concentration after acrylic jacket crown insertion compare with the concentration
before preparation. The conclusion of this study is acrylic restoration material may cause
gingival inflammation.
Key words: acrylic jacket crown, gingival crevicular fluid, TNF-α, IL-1β

ABSTRAK
Akhiran servikal dalam pembuatan gigitiruan cekat baik mahkota maupun gigitiruan
jembatan lebih sering ditempatkan secara subgingival agar terlihat lebih alami, meskipun
kadangkala hal ini menyebabkan inflamasi pada gingiva. Hal tersebut terutama bila bahan
yang digunakan sebagai bahan restorasi adalah akrilik yang diketahui kadang-kadang
dapat mengiritasi jaringan dalam mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh bahan akrilik yang digunakan sebagai bahan restorasi gigitiruan cekat terhadap
reaksi jaringan gingiva. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan pre dan
post tes terhadap 5 orang pasien yang akan dibuatkan mahkota akrilik di Klinik
Prostodonsi RSPGM Unhas. Cairan sulkus gingival diambil sebelum preparasi dilakukan
dan tiga minggu setelah insersi mahkota akrilik, kemudian diperiksa kadar sitokin
proinflamasinya, dalam hal ini TNF-α dan IL-1β. Hasilnya dianalisis dengan Wilcoxon
sign rank test (p<0,05). Hasil penelitian adalah ada peningkatan kadar TNF-α dan IL-1β
setelah insersi mahkota akrilik dibandingkan sebelum insersi. Simpulan penelitian ini
adalah bahan restorasi akrilik dapat menyebabkan reaksi inflamasi gingiva.
Kata kunci: mahkota akrilik, cairan sulkus gingiva, TNF-α, IL-1β.

Koresponden: Edy Machmud, Bagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hasanuddin, Jl. Kandea No.5 Makassar, Indonesia.

PENDAHULUAN bentuknya, dan lebih sederhana dalam


Teknik pembuatan mahkota yang penggunaannya jika dibandingkan dengan
tepat merupakan hal yang penting pada gigitiruan lepasan, meskipun indikasinya
restorasi gigi. Adaptasi tepi, kontur restorasi, lebih terbatas. Preparasi pada bagian tepi
kontak proksimal, kehalusan permukaan servikal merupakan tahap preparasi yang
harus memenuhi syarat biologis yang sangat menentukan tingkat keberhasilan
dibutuhkan untuk mendukung jaringan gigitiruan cekat. Hal ini disebabkan tepi
periodontal. Karena kesehatan jaringan servikal rentan mengalami akumulasi plak
periodontal sangat penting, maka semua dan kondisi tersebut merupakan tahap awal
restorasi harus dibuat dengan akurat, penyakit periodontal.2
sehingga restorasi tersebut dapat Penempatan tepi servikal dapat
memberikan stimulasi fungsional yang diletakkan di daerah supragingiva, setinggi
penting untuk pemeliharaan jaringan puncak gingiva atau subgingiva.
periodontium.1 Penempatan lokasi ini tergantung dari faktor
Restorasi gigitiruan cekat merupakan estetik, kebutuhan retensi, kebersihan mulut,
salah satu pilihan yang diminati oleh pasien kerentanan seseorang terhadap karies,
karena dirasakan lebih nyaman, lebih kecil kerentanan tepi gingiva terhadap iritasi, dan
tingkat resesi gingiva. Preparasi dilakukan terjadinya inflamasi gingiva dan kedalaman
dengan menggunakan bur dengan hati-hati poket.7,8 Restorasi gigitiruan cekat dapat
agar tidak menciderai jaringan gingiva.2,3 dibuat dari berbagai macam bahan restorasi,
Lokasi batas preparasi yang terbaik diantaranya akrilik, porselen dan logam.
adalah di daerah supragingiva karena Dalam penggunaannya, bahan restorasi
lebih menjamin kesehatan periodontal. Tepi tersebut sangat berpengaruh terhadap
servikal ditempatkan di subgingiva jika ada kesehatan jaringan periodontal, terutama
karies, sudah pernah dilakukan restorasi dalam hubungannya dengan tepi preparasi
sebelumnya, mahkota klinis yang pendek, subgingiva. Beberapa sifat bahan harus
atau untuk keperluan estetik. Akan tetapi, dipertimbangkan ketika bahan tersebut
kesehatan periodontal dan keberhasilan dipilih untuk digunakan secara klinis.
restorasi tidak hanya tergantung pada Pertimbangan ini termasuk
kedalaman preparasi gigi dan kualitas tepi biokompatibilitas, sifat fisik dan kimia,
restorasi gigi, tetapi juga tergantung pada karakteristik penanganan, estetik, dan segi
kesehatan dari seluruh sistem mastikasi.4 ekonomis.7-9
Prosedur preparasi gigi sangat erat
hubungannya dengan integritas dari jaringan Sitokin
periodontal, karena tidak ada satu pun Sitokin adalah mediator berupa
prosedur perawatan gigi yang dilakukan peptida yang fungsinya dapat menurunkan
tanpa memberi pangaruh terhadap struktur atau meningkatkan respon imun, inflamasi,
jaringan pendukung gigi. Bahkan kesalahan dan respon tubuh terhadap penyembuhan
titik kontak antar gigi pun dapat jaringan yang rusak Sitokin merupakan
menyebabkan penyakit gingiva.5,6 messenger kimia atau perantara dalam
Beberapa penelitian sebelumnya, komunikasi interseluler yang sangat poten,
memberi perhatian khusus pada pengaruh dan aktif pada kadar yang sangat rendah.
lokal restorasi tuangan terhadap kondisi Dewasa ini telah diketahui lebih dari 100
jaringan periodontal pada hewan dan jenis sitokin.10
manusia. Simpulan studi tersebut adalah
bahwa tepi restorasi tuangan yang Interleukin-1
ditempatkan di daerah subgingiva akan Istilah interleukin 1 (IL-1)
menyebabkan peningkatan kemungkinan diperkenalkan pada tahun 1979. Ada 2 jenis
interleukin, yaitu IL-1α dan IL-1β. Kemungkinan kemampuan TNF untuk
Interleukin-1 dihasilkan oleh fibroblas, merangsang produksi enzim yang merusak
monosit-makrofag marrow stromal cell, juga matriks dan aktivitas resorpsi tulang
oleh sementoblas, sementoklas, osteoblas memegang peranan penting terhadap
dan osteoklas. Peranan IL-1 adalah dalam kerusakan pada penyakit periodontal.15
patogenesis berbagai peradangan kronik, Ada beberapa sitokin yang berperan
reaksi imun dan kerusakan jaringan dalam proses resorpsi tulang namun karena
periodontal, dan mempunyai aktivitas maknanya pada jaringan periodontal gigi,
resorpsi tulang yang kuat serta menghambat maka pada penelitian ini dimaksudkan untuk
pembentukan tulang. Selain itu, IL-1 mengetahui kadar TNF-α dan IL-1β cairan
meningkatkan produksi metaloproteinase, sulkus gingiva setelah pemasangan mahkota
IL-6 dan prostaglandin-E2 pada fibroblas akrilik
gingiva dan sel-sel ligamen periodontal
dengan jalan mensintesis DNA. Peranan ini BAHAN DAN METODE
terutama dilakukan oleh IL-1β bekerjasama Penelitian ini merupakan penelitian
dengan TNF-α. Dengan ditemukannya eksperimental semu dengan menggunakan
kedua jenis IL–1 pada cairan sulkus gingiva rancangan pre dan post test design, dengan
dan jaringan gingiva berarti bahwa ia menggunakan 5 orang sampel yang ingin
dihasilkan secara lokal oleh sel- sel dibuatkan gigitiruan cekat, dalam hal ini
periodonsium, semakin membuktikan mahkota akrilik. Sebelum dilakukan
peranannya pada patogesesis penyakit preparasi, diambil cairan sulkus gingiva
periodontal.11-14 pada permukaan bukal gigi penyangga,
kemudian dilakukan preparasi gigi dan
Tumor Necrosis Factor pembuatan tepi preparasi subgingiva pada
Tumor necrosis factor (TNF) terdiri permukaan gigi penyangga. Setelah 3
atas TNF-α dan TNF-β yang dihasilkan oleh minggu pasca pemasangan mahkota akrilik,
makrofag dan limfosit dan mempunyai cairan sulkus gingiva pada permukaan bukal
pengaruh yang sama dengan IL-1β dan IL-6. gigi penyangga diambil lagi untuk melihat
Sitokin jenis TNF-α dan TNF-β ini dapat kadar sitokin dalam hal ini TNF-α dan IL-
merangsang proliferasi dan diferensiasi sel 1β.
seperti osteoblas menjadi osteoklas.
Penelitian ini dilakukan di Bagian dirasakan ada tahanan dan dibiarkan
Prostodonsi Rumah Sakit Pendidikan Gigi selama 30 detik. Setelah cairan sulkus
dan Mulut FKG Unhas, Makassar, yang gingiva terserap pada paper point,
dilaksanakan pada tahun 2005. selanjutnya dimasukkan ke dalam
efendorf tube 500 l. Isolasi efendorf tube
Pemeriksaan TNF-α dan IL-1 cairan dengan parafin dan dimasukkan ke
sulkus gingiva dalam ice box dan disimpan dalam deep
Pemeriksaan cairan sulkus gingiva freezer dengan suhu minus 30 derajat
dilakukan sesuai dengan metode yang Celcius. Pengambilan sampel dilakukan
dilakukan oleh Hannigan dengan sebelum preparasi, dan 3 minggu setelah
menggunakan paper point. Sebelum paper insersi. Pemeriksaan TNF-α dan IL-1
point dimasukkan ke dalam sulkus gingiva, dilakukan dengan metode ELISA. Sampel
gingiva diisolasi dengan saliva ejector dan yang terkontaminasi dengan darah atau
cotton roll agar tidak terkontaminasi saliva tidak diikutkan dalam penelitian.
dengan saliva, kemudian dikeringkan Analisis uji statistik dilakukan dengan
dengan semprotan udara. Paper point menggunakan uji Wilcoxon (Wilcoxon sign
dimasukkan ke dalam sulkus gingiva sampai rank test).
Tabel 1. Data hasil pemeriksaan sitokin cairan sulkus gingiva, yaitu kadar TNF-α dan IL-1β
sebelum dan sesudah dilakukan pemasangan mahkota akrilik
IL-1β (µg/dl) TNF-α (µg/dl)
Pasien Pre Test Post Test Pre Test Post Test
I 0.79 0.79 0.79 0.97
II 0.80 0.85 0.79 0.98
III 0.90 0.99 0.91 0.98
IV 0.96 0.99 0.99 1.00
V 0.99 1.00 0.98 1.00
Total 4,44 4.62 4.46 4.93
Tabel 2. Hasil uji Wilcoxon untuk IL-1β pada pre dan post test

Ranking N Mean Rank Sun of Ranks ρ


Negative Ranks 0 0,00 0,00
Pre-post test Positive Ranks 4 2,50 10,00
IL-1β Ties 1 0,068
Total 5
Keterangan : N : besar sampel
ρ : kemaknaan

Tabel 3. Hasil uji Wilcoxon untuk TNF-α pada pre test dan post test

Ranking N Mean Rank Sun of Ranks ρ


Negative Ranks 0 0,00 0,00
Pre-post test Positive Ranks 5 3,00 15,00
TNF-α Ties 0 0,043
Total 5
Keterangan : N : besar sampel
ρ : kemaknaan

HASIL PENELITIAN 1β dan TNF–α) sebelum dan sesudah


Dari penelitian mengenai kadar pemakaian mahkota akrilik tidak berbeda
TNF-α dan IL-1β sebelum dan sesudah secara signifikan akan tetapi tidak menjadi
dilakukan pemasangan mahkota akrilik, patokan untuk menentukan ada tidaknya
diperoleh data yang tampak pada tabel 1. pengaruh penggunaan bahan restorasi akrilik
Data tersebut di atas merupakan data pada gingiva. Oleh karena itu untuk melihat
non- parametrik karena hanya terdiri dari ada tidaknya pengaruh, maka dilakukan uji
lima kali pengamatan. Dari data di atas juga selanjutnya, yaitu uji Wilcoxon (Wilcoxon
dapat diketahui bahwa kadar sitokin (IL–
signed ranks test) yang tampak pada tabel pre test yang menunjukkan tidak adanya
2 dan 3. perubahan kadar TNF–α pada jaringan.
Pada tabel 2, diperlihatkan bahwa Diketahui rata-rata ranking negatif TNF–
terdapat negative ranks, yaitu hasil post test α = 0,0 sedangkan rata-rata ranking positif
lebih kecil dari hasil pre test yang TNF–α = 3,00. Dari hasil uji Wilcoxon
menunjukkan adanya penurunan kadar IL– diperoleh nilai = 0.043 yang berarti
1β pada jaringan. Positive ranks bahwa ada perbedaan kadar TNF–α cairan
menunjukkan hasil post test lebih besar sulkus gingiva sebelum dan setelah 3
dari hasil pre test yang menunjukkan adanya minggu pemasangan mahkota akrilik.
peningkatan kadar IL–1β pada jaringan.
Sedangkan ties menunjukkan hasil post PEMBAHASAN
test sama dengan hasil pre test yang Hasil analisis menunjukkan adanya
menunjukkan tidak adanya perubahan kadar perbedaan yang bermakna pada kadar TNF-
IL–1β pada jaringan. Diketahui rata-rata sebelum dan sesudah pemasangan mahkota
ranking negatif = 0,00 sedangkan rata-rata akrilik (p<0,05). Hasil yang diperoleh dalam
ranking positif = 2,50. Dari hasil uji penelitian ini tidak berbeda dengan hasil
Wilcoxon diperoleh nilai P = 0,068 yang penelitian sebelumnya bahwa terjadi
berarti bahwa tidak ada perbedaan kadar IL- peningkatan kadar IL-1β cairan sulkus
1β cairan sulkus gingiva sebelum dan gingiva akibat penggunaan bahan-bahan
setelah 3 minggu pemasangan mahkota gigitiruan cekat dapat digunakan sebagai
akrilik. indikator terhadap kerusakan jaringan
Pada tabel 3 ditunjukkan bahwa periodontal,16-19 karena kerusakan pada
negative ranks, yaitu hasil post test lebih jaringan periodontal terjadi karena adanya
kecil dari hasil pre test yang menunjukkan mekanisme respon imun yang memicu
adanya penurunan kadar TNF–α pada makrofag menghasilkan sitokin proinflamasi
jaringan. Sedangkan positive ranks TNF- dan IL-1.
memperlihatkan adanya hasil post test Inflamasi periodontal bukan hanya
lebih besar dari hasil pre test yang akibat dari interaksi antara bakteri ataupun
menunjukkan adanya peningkatan kadar produk metaboliknya dengan jaringan
TNF–α pada jaringan. Ties menunjukkan periodontal di dalam rongga mulut, tetapi
adanya hasil post test sama dengan hasil dapat pula disebabkan oleh adanya iritasi
yang disebabkan oleh karena pemakaian statistik pada cairan sulkus gingiva sesudah
gigitiruan cekat seperti adaptasi tepi pemasangan mahkota akrilik (p<0,05),
restorasi yang kurang baik, penempatan tepi namun pada IL-1β tidak menunjukkan
preparasi servikal, pemakaian jenis bahan adanya perbedaan.
restorasi, maupun penggunaan bahan
sementasi.16 SARAN
Respon inflamasi di dalam tubuh Teknik pembuatan tepi servikal
dapat menyebabkan perubahan respon imun subgingiva sebaiknya dilakukan secara hati-
peningkatan aliran cairan sulkus gingiva, hati, karena dapat terjadi reaksi inflamasi
serta pelepasan bahan mediator seperti yang terjadi akibat dari kesalahan preparasi.
histamin, bradikinin, kinin, beberapa jenis Selanjutnya, hendaknya berhati-hati dalam
protein dan sitokin antara lain, TNF-α, memilih bahan restorasi untuk dipergunakan
interferon-, dan IL-1.17 sebagai bahan gigitiruan cekat, terutama
Menurut Bulut, peningkatan kadar bahan akrilik. Selain itu, karena penelitian
IL-1β cairan sulkus gingiva dapat digunakan ini mempunyai keterbatasan dalam hal
sebagai indikator terhadap kerusakan jumlah sampel yang digunakan kecil
jaringan periodontal.18 Di lain pihak, Ozen sehingga kemungkinan hasilnya bias, untuk
dkk melaporkan bahwa terjadi inflamasi itu sangat perlu dilakukan penelitian dengan
pada jaringan gingiva dan peningkatan kadar jumlah sampel yang lebih banyak lagi.
IL-1 cairan sulkus gingiva setelah
pemakaian gigitiruan cekat dari logam nikel DAFTAR PUSTAKA
kromium.19 1. CarranzaFA.Clinical periodontology.
4th ed. Philadelphia: W.B. Saunders
SIMPULAN Co.; 1984. p.906, 925-7.
Dari hasil penelitian yang dilakukan 2. Reiterneir B, Hansel K, Walter MH,
terhadap lima orang pemakai mahkota Kastner C, Touthburg H. Effect of
akrilik dengan desain tepi preparasi posterior crown margin placement on
subgingiva, diperoleh hasil bahwa bahan gingival health. J Prosthet Dent
akrilik merupakan bahan yang dapat 2002; 87: 167-71.
memberikan reaksi inflamasi pada jaringan 3. Eccles JD, Green RM. Konservasi
gingiva. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji gigi. Alih bahasa: Yuwono L. Edisi
ke-2. Jakarta: Widya Medika; a1993. Kedokteran Gigi Universitas
p. 85, 104,108,112,125-6, 213-7. Indonesia 1999: 39-42.
4. Baum L, Philips RW, Lund RM. 10. Yamasaki K. Clinical application of
Textbook of operative dentistry. prostaglandin-E upon orthodontic
Philadelphia: W.B.Saunders: tooth movement. Am J Orthod
Co.Philadelphia; 1985. p.243. Dentofac 1984; 85: 508-18.
5. Goldman, HM, Cohen DW. An 11. Davidovitch Z. Neurotransmitter
Introduction to periodontia. 4th ed. cytokine and control of alveolar bone
Saint Louis: The C.V. Mosby Co.; remodeling in orthodontic. Dent Clin
1969. p.155-61. North Am1988; 32: 411-35.
6. Shillingburg HT, Hobo S, Whitsett 12. Kanatani M, Sugimoto, T. Effect of
LD, Jacobi R., Brackett SE. 1,25-dihydroxyvitamin D3 on the
Fundamental of fixed proliferation of osteoblastic
Prosthodontics. 3rd ed. Chicago: MCT3T3-E1 cells by modulation
Quintessence Publishing Co.; 1998. the release of local regulators from
p. 119-38. monocytes. Biochem Biophys Res
7. Ellias S. Beberapa pertimbangan Commun 1993; 190: 529-35.
pada preparasi akhiran servikal 13. Stahenko P, Dewhirst FE. Synergetic
dalam menunjang keberhasilan interactions between interleukin 1,
restorasi gigitiruan cekat. Majalah TNF, lympotoxin in bone resorpsion.
Ilmiah Kedokteran Gigi USAKTI J Immunol 1987; 138: 1464-8.
1996: 1(2): 790-1. 14. Ngan PW, Crock B, Varghese J.
8. Knoenschild KL. Periodontal tissue Immunophitochemical assessment of
responses after insertion of artificial the effect of chemical and
crown and fixed partial dentures. J mechanical stimuli on CAMP and
Prosthet Dent 2000: 84-94. prostaglandin E levels in human
9. Lesmana RA. Faktor-faktor gingival fibroblast in vitro. Arch
periodontal yang harus Oral Biol 1988; 33: 163-74.
dipertimbangkan pada perawatan 15. Saito S, Ngan P, Saito M, Lanese R.
dengan gigitiruan cekat. Jurnal Interactive effects between cytokines
on PGE production by human
periodontal ligament fibroblast in
vitro. J Dent Res 1990; (8): 1456-2.
16. Omar R, Farid K. Interrelationship
between the periodontium and the
margins of artificial crown: A
review. Saudi Dent J 1989;(1): 23-6.
17. Suryono, Kido J, Hayashi N,
Kataoka M, Nagata T. Calprotectin
expression in human monocyte
induction by porphyromonas
gingivalis lipopolysaccaride tumor
necrosis factor a and interleukin -1B.
J Periodontol 2005; 76(3): 1-6.
18. Bulut U, Develioglu H, Taner IL,
Berker E. Interleukin 1 beta level in
gingival crevicular fluid in type 2
diabetes mellitus and adult
periodontitis. J Oral Sci 2001;
43(3):171-7.
19. Ozen J, Beydemir B, Seddar MA,
Dalkiz M, Saygun I, Ozdemir A. The
effect of fixed restoration materials
on the IL-1 B content of gingival
creviclar fluid. Turki J Med Sci
2001; 31: 365-9.

Anda mungkin juga menyukai