No.Dokumen: 087/PKM/SOP/UK
M/I/2018
SOP
No. Revisi : 0/0
Tgl Terbit : 10/1/2018
Halaman : 1/2
UPT
dr. Siti
PUSKESMAS
Mulhaidah
NYOMPOK
NIP.19780310.20
KECAMATAN
1001.2.010
KOPO
1. Pengertian Strongiloidiasis adalah penyakit kecacingan yang di
sebabkan oleh strongyloides stercoralis, cacing yang
biasanya hidup di kawasaan tropic dan subtropik.
Sekitar 300 juta orang di perkirakan terkena penyakit
ini di seluruh dunia. Infeksi cacing ini bisa menjadi
sangat berat dan berbahaya pada mereka yang
immunokompromais.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. pedoman pengobatan pasien dengan strongilodiasis
1. Langkah- I. Anamnesa
langkah Keluhan panda infestasi ringan
strongyloides pada umumnya tidak
meninbulkan gejala khas.
Gejala klinis
a. Rasa gatal pada kulit
b. Pada infeksi sedang dapat menimbulkan
gejala seperti di tusuk-tusuk di daerah
epigastrium dan tidak menjalar.
c. Mual
d. Muntah
e. Diare dan konstipasi saling bergantian
Faktor resiko :
a. Kurangnya penggunaan jamban
b. Tanah yang terkontaminasi dengan
tinja yang mengandung larva
strongyloides stercoralis
c. Penggunaan tinja sebagai pupuk
d. Tidak menggunakan alas kaki saat
bersentuhan dengan tanah
2. Hasil pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik
Timbul kelainan pada kulit “creefing
eruption” berupa papul eritema yang
menjalar dan tersusun linear atau
berkelok-kelok menyerupai benang dengan
kecepatan 2 cm perhari. Predileksi
penyakit ini terutama pada daerah telapak
kaki, bokong, genital dan tangan
b. Pemeriksaan generalis : nyeri epigastrium
Pemeriksaan penunjang :
a. Pemeriksaan laboraturium mikroskofik :
menemukan larva rabditiform dalam tinja
segar, atau menemukan cacing dewasa
strongyloides stercolaris.
b. Pemeriksaan laboraturium darah : dapat
ditemukan eosinofilia atau
hipereosinopilia, walaupun pada banyak
kasus jumlah sel eosinofilia normal
3. Penegakan diagnosis
Diagnosa klinis dilakukan dengan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan ditemukannya
larva atau cacing dalam tinja
4. Penatalaksanaan
a. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
antaralain:
1. Menggunakan jamban keluarga
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan aktifitas.
3. Menggunakan alaskaki
4. Hindari penggunakan pupuk dengan tinja
7. Dokumen
Terkait
8. Rekam
Historis
Perubahan