Anda di halaman 1dari 2

dibutuhkan lebih sedikit, diharapkan penangkaran b.

Sortasi Bibit
lebih tinggi dari konvensional, umur bibit lebih
Hasil dari pemotongan bibit diatas tidak semuanya
pendek (< 3 bulan bibit sudah siap tanam), umur
layak untuk ditanam karena terdapat bibit yang
tanam akan lebih maju dan seragam, setiap saat
matanya rusak terkena benturan, sehingga perlu
bibit akan tersedia sehingga jenjang pembibitan
dipilih bibit yang benar-benar bagus matanya.
lebih efektif dan efisien, kesehatan dan kemurnian
bibit lebih terjamin, presentase dan kepastian c. Perlakuan Air Panas (HWT)
tumbuh lebih tinggi. Namun demikian juga terdapat Sebelum bibit mata satu ditanam di bedengan P1,
kekurangannya yaitu : membutuhkan tenaga kerja harus dilakukan perendaman dengan air panas
yang terampil, memerlukan pengairan yang cukup o
dengan suhu 50 C selama 30 menit untuk
banyak, belum banyak diketahui masyarakat secara mencegah terserang penyakit pembuluh.
luas, dan adaptasi penanaman (transplanting) dan
sistem pemeliharaan memerlukan kajian lebih lanjut d. Perendaman Air Dingin dan Desinfektan
Pencegahan dari serangan hama dan penyakit
menggunakan desinfektan yaitu Cruiser dan Nordok
Langkah
Langkah Kerja
Kerja dengan dosis masing-masing 10 gram/liter dan 2
gram/liter air.

1.Pembuatan
1. PembuatanBedengan
BedenganUntuk
UntukPersemaian
PersemaianI 1(P1) Perendaman dilakukan selama 10 menit.
Pendahuluan Bedengan dibuat dengan ukuran sesuai kebutuhan e. Penanaman
Ketersediaan bibit baik secara kualitas antara panjang dan lebarnya. Untuk mempermudah Bibit yang sudah direndam dengan desinfektan
maupun kuantitas sudah seharusnya mendapatkan pemeliharaan biasanya dibuat ukuran lebar 1,5 m kemudian ditanam pada media yang sudah
perhatian dari manajemen tanaman untuk dan panjang menyesuaikan keadaan tempatnya. disiapkan di bedengan P1. Jarak penanaman antar
mewujudkan produksi yang optimal. Banyak faktor bibit adalah 2 x 2 cm dengan posisi mata
yang menyebabkan kekurangan bibit setiap 2.
2. Pembuatan
Pembuatan Media
Media Tanam
Tanam P1 menghadap ke atas. Setelah selesai ditanam pada
tahunnya, antara lain : penangkaran rendah, masa Media tanam untuk P1 terdiri atas komposisi pasir bedengan semua, bibit ditutupi dengan tanah
tanam terlambat (kurang tepat waktu, kesulitan halus (sudah diayak) dan kompos dengan secara merata.
mencari areal untuk lahan sewa IPL), kesehatan perbandingan 1:1. Media tersebut dimasukkan
dan kemurnian bibit belum terjamin dan bahkan f. Pemeliharaan
kedalam bedengan secara merata dengan
dalam keadaan mendesak sering membeli bibit dari ketebalan sekitar 10 cm. Untuk mempercepat pertunasan dilakukan
petani yang bersertifikat. Sebagai upaya untuk penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari selama
mengatasi permasalahan tersebut, terdapat sebuah 3. Persiapan Bahan Tanam Untuk P1
10-15 hari sampai bibit siap dipindah ke pottray.
inovasi yang diadopsi dari Colombia yang dikenal a. Pemotongan Bibit
dengan pembibitan mata satu (Single Bud Nursery).
Bibit dari varietas unggul yang dikembangkan
Model bibit ini diharapkan menjadi salah satu 4.
4. Persemaian
Persemaian Tahap
Tahap IIII (P2)
(P2)
setelah diklentek bersih akan dipotong matanya
jawaban untuk mengatasi permasalahan jenjang
yang sehat dengan menggunakan alat modifikasi Tahapan pekerjaan dalam P2 antara lain :
pembibitan secara konvensional. Kelebihan dari
bor listrik. Ukuran diameter pemotongan sekitar 2- a. Pengisian Media Tanam Di Pottray
metode pembibitan mata satu ini yaitu : areal yang
2,5 cm (disesuaikan dengan besar diameter batang
tebu). Media yang digunakan dalam P2 ini terdiri atas
Tanah lapisan atas (top soil) dan kompos dengan
komposisi 1 : 1. Pottray diisi dengan media ½
b. Penanaman b. Pemeliharaan
Bibit yang sudah diambil dari bedengan P1 Kegiatan pemeliharaan meliputi :
dipindahkan ke dalam pottray dengan posisi mata
 Pengairan
tumbuh menghadap atas kemudian ditutup rata
Pemberian air di kebun disesuaikan dengan
dengan tanah Gbr 6. Hasil tanam di bedengan (P1) Gbr 7. Bibit di P1 yang sudah tumbuh
kondisi kelengasan tanah dan diupayakan agar Tunas
c. Pemeliharaan tanaman tidak sampai layu bahkan mati. Pada
lahan tegalan dan musim kemarau biasanya
- Pottray yang sudah terisi bibit diletakkan diatas
pengairan dilakukan secara kontinyu 3-5 hari
angkringan secara teratur dengan tujuan agar akar
sekali.
tidak menyatu dengan tanah sehingga
 Pemupukan
mempermudah dalam pencabutan bibit dari pottray. Gbr 8. Proses pengisian tanah di potray dan pemin-
Pemupukan sesuai dengan dosis anjuran hasil dahan bibit ke Pottray (P2)
- Penyiraman dilakukan secara teratur pagi dan rekomendasi pemupukan. Pemberian pupuk 1
sore hari menggunakan springkle yang sudah diatur dilakukan 10 – 15 hari setelah transplanting di
waktunya dengan alat “timer” kebun, dan pupuk 2 dilakukan pada saat umur
tanaman 30 – 45 hari.
 Pembumbunan
- Pemupukan N (dosis 10-15 gram yang dilarutkan Kegiatan turun tanah dilakukan sama seperti Gbr 9. Penyusunan P2 di angkringan
ke dalam 10 liter air) dilakukan 5 hari setelah bibit pemeliharaan tanaman Plane Cane (PC) di kebun
dipindah ke pottray dan pemberian pupuk kedua secara umum Gbr 10. Proses tanam di kebun

dilakukan 30 hari setelah pupuk pertama

5.5.Sistem
SistemTanam
TanamBibit
BibitMata
MataSatu
Satu
(Single Bud Planting)
(Single Bud Planting)

a. Penanaman
 Sebelum bibit mata satu dari P2 ditanam,
dilakukan pembuatan lubang tanam dengan Gbr 1. Sumber bibit bagal di kebun
Gbr 2. Proses pemotongan bibit
menggunakan alat “gejik” ukuran dalam sekitar 10 Dengan Alat Mesin Plong
cm. Jarak antar lubang adalah 50 cm
 Bibit diambil dari pottray dan dimasukkan kedalam
lubang tanam kemudian ditutup dan sedikit
dipadatkan agar tidak roboh. Sebagian daun atas
dipotong (diroges) untuk mengurangi penguapan. Gbr 3. Hasil Potongan Bibit mata 1
Gbr 4. Perendaman dengan air panas
Gbr 11. Tanaman SBP di Kebun Koleksi
(Hot Water Treatment)
 Jika waktu tanam bertepatan dengan musim
kemarau, perlu dilakukan pengairan sebelum
penanaman.

Gbr 5. Penanaman di Bedengan (P1)

Anda mungkin juga menyukai