Anda di halaman 1dari 4

sumber : https://ilmugeografi.

com/fenomena-alam/macam-
macam-gerhana-bulan

Ringkasan materi gerhana (ojo lali sinau yo


le ;) )........ !!!!
Macam-Macam Gerhana Bulan yang Wajib
Kamu Tahu Sekaligus Nikmati
Munculnya gerhana bulan kemarin malam menjadi penutup bulan Januari yang indah di tahun ini.
Gerhana bulan kali ini menjadi fenomena langka yang ditunggu banyak orang, termasuk kamu,
karena macam macam fase bulan atau tiga gerhana bulan terjadi sekaligus dalam satu malam, yakni
supermoon (posisi bulan sangat dekat dengan bumi sehingga terlihat lebih besar), blue moon (bulan utuh
ketika purnama kedua dalam satu bulan), dan blood moon (bulan berwarna kemerahan menyerupai
darah).

Selain itu, gerhana malam kemarin ramai dinantikan kehadirannya karena terjadi hanya sekali setelah
2.380 kali purnama atau terjadi satu kali dalam 192 tahun! Maka tak heran banyak orang
merasa exited menanti munculnya gerhana bulan. Tejadi hanya 0,04% dari keseluruhan purnama,
rangkaian gerhana bulan bernama Super-Blue-Blood-Moon ini sukses menjadi headline setiap media
masa.

Untuk lebih jelasnya, gerhana bulan terjadi ketika disaat bersamaan matahari, bumi, dan bulan berada
dalam satu garis yang lurus. Gerhana bulan total terjadi ketika bulan terhalang bumi sehingga tak terkena
cahaya matahari.

Melihat atau memandang gerhana bulan dapat menggunakan mata telanjang tanpa perlu menggunakan
alat bantu. Selain tak perlu alat bantu, melihat gerhana bulan pun tidak membutuhkan pelindung mata
untuk mengamatinya. Hal ini tentunya berbeda ketika kamu sedang melihat gerhana matahari. Mengapa?
Hal ini karena cahaya dari bulan tak mengandung radiasi yang kuat seperti cahaya dari matahari.
Sehingga berlama-lama menatap gerhana bulan tanpa pelindung mata dirasa aman.

Dengan melihat dan mengenal fenomena alam yang diciptakan Tuhan tentunya akan lebih mengingatkan
kamu akan kebesaranNya. Oleh sebab itu, selain mengenal Supermoon, Bluemoon, dan Bloodmoon
simak yuk macam-macam gerhana bulan lainnya.

1. Gerhana bulan total


Gerhana bulan ini mungkin setiap tahunnya pernah kamu lihat, hal ini karena pada umumnya setiap satu
tahun terjadi dua sampai tiga kali gerhana bulan. Gerhana bulan total terjadi ketika bulan tepat berada
pada bayangan umbra atau ketika bulan seluruhnya tertutup bayangan bumi.

Ketika terjadinya gerhana bulan total, bulan masih bisa dilihat dari permukaan bumi. Hal ini karena
seluruh bagian bulan masuk ke dalam daerah bayangan umbra bumi, sehingga bulan pun berubah warna
menjadi merah tembaga, coklat atau bahkan jingga. Warn-warna tersebut sendiri berasal dari cahaya
bumi yang diteruskan oleh atmosfer bumi.

Di beberapa daerah atau negara tertentu, dampak gerhana bulan total akan tampak berwarna lebih
merah dibanding daerah atau negara lain. Gerhana yang terlihat lebih merah di suatu daerah
menandakan bahwa daerah tersebut memiliki tingkat polusi yang tinggi.

Gerhana bulan akan terjadi ketika bulan berada dalam keadaan purnama. Walau begitu belum tentu
setiap purnama menghadirkan gerhana. Mengapa? Karena bidang orbit bulan terhadap eklipta harus
membentuk sudut 5 derajat. Maka, tidak semua posisi bulan terhadap matahari akan mengakibatkan
terjadinya gerhana.

Untuk lama berlangsungnya, berapa lama gerhana bulan bertahan? Lama gerhana bulan dapat bertahan
maksimum lebih dari 1 jam 47 menit. Waktu yang cukup lama untuk kamu mengabadikan setiap
rangkaian fenomena dari gerhana bulan total ini.

Lebih detailnya, gerhana bulan total dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerhana bulan total dan
gerhana bulan total +.

Untuk gerhana bulan total, gerhana bulan ini muncul ketika bulan tepat berada di daerah NTT. Ketika
terjadi gerhana bulan ini, warna bulan terlihat kemerahan dengan warna di beberapa bagian yang tidak
rata.

Sedangkan gerhana bulan total + muncul ketika bulan melewati pusat daerah umbra. Berbeda dengan
warna gerhana bulan total, pada gerhana bulan total + warna merah pada bulan terlihat lebih rata.

2. Gerhana bulan sebagian


Ketika gerhana bulan sebagian terjadi, bulan tidak sepenuhnya terhalang bumi dari cahaya matahari.
Sebagian permukaan bulan lainnya yang teidak terhalang berada di daerah panumbara. Hal ini
mengakibatkan sebagian dari cahaya matahari masih dapat menembus permukaan bulan sehingga
dapat dilihat dari permukaan bumi.

Dapat dilihat dengan mata telanjang, gerhana bulan sebagian menyuguhkan gambaran bulan sabit yang
indah, agak suram, dan sedikit mistis.

3. Gerhana bulan penumbara

Gerhana bulan penumbara terjadi ketika bulan tidak berada dalam umbra bumi, melainkan berada dalam
kerucut penumbra bumi. Maka dinamakan penumbara. Berbeda dengan gerhana bulan total dan gerhana
bulan sebagian, pada gerhana bulan penumbara bulan tak akan hilang di langit malam.

Sama seperti namanya, gerhana bulan penumbara terjadi ketika bagian bulan berada pada bagian
penumbara. Sehingga gerhana bulan ini dapat dilihat dari permukaan bumi dengan mata telanjang walau
sedikit samar. Warna bulan ini sendiri terlihat suram.

Walau dapat dilihat dengan mata telanjang, tidak mudah untuk membedakan antara bulan yang sedang
dalam kondisi gerhana penumbara atau hanya bulan biasa ketika purnama. Jika kamu jeli, bulan
penumbara akan terlihat lebih suram dan redup cahayanya dibanding bulan purnama biasanya.

Lama waktu gerhana bulan penumbara bisa mencapai 4 jam lebih. Sayangnya, tidak seperti gerhana
bulan total, gerhana bulan penumbara tidak dapat terlihat di seluruh wilayah Indonesia.
Agar kamu lebih paham mengenai proses terjadinya gerhana bulan. Berikut penjelasannya. Muclnya
gerhana bulan terjadi ketika bulan berada dalam satu posisi dengan matahari dengan kemiringan bidang
orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5 derajat.

Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika ini membuat 2 buah titik potong muncul. Titik
potong ini disebut sebagai Node, yaitu sebuah titik dimana bulan membelah bidang ekliptika. Gerhana
bulan dapat terjadi ketika bulan beroposisi pada node diatas. Untuk bergerak, bulan memerlukan waktu
sekitar 29,53 hari dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya.

Dilihat dari sisi keindahan dan estetikanya, gerhana bulan adalah salah satu fenomena langka yang
indah sekaligus mistis. Selain dinikmati ketika berlansungnya gerhana, gerhana juga dapat dijadikan
sebagai objek fotografi yang keren. Apalagi jika gerhana bulan muncul ketika langit malam dalam kondisi
cerah. Tentunya hal ini banyak dimanfaatkan untuk para pecinta fotografi dan benda angkasa untuk
mengabadikan tiap momennya.

Banyak cara untuk dapat melihat dan menikmati gerhana bulan secara lebih jelas, yaitu dengan
menggunakan alat khusus untuk melihat benda-benda langit, contohnya seperti teropong atau teleskop.
Melihat, mengetahui, dan mempelajari fenomena alam ciptaan Tuhan seperti gerhana tentunya akan
semakin menyadarkanmu bahwa kamu hanya bagian kecil dari luasnya alam semesta ciptaan Tuhan.

Semua ciptaan Tuhan di semesta ini memiliki maksud dan tujuan kenapa ia diciptakan. Tugas kita adalah
mencari tahu dengan cara mempelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai