Anda di halaman 1dari 6

kasus 1

Tn.T; 59th; 169cm; 62kg

Angina pectoris

O2 3 lpm

Omeprazole

Ondansentron

Morfin 2 mg

ISDN 5 mg

Aspilet

CPG

Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 1 jam sebelum datang ke rumah sakit. Nyeri dada kmenjalar sampai tangan
kiri. mual muntah disangkal.BAK dan BAB Normal.

Riwayat penyakit dahulu

-Riwayat darah tinggi tidak ada

-Riwayat sakit kencing manis ada

Riwayat Psikososial:

-Riwayat minum alkohol tidak ada

-Riwayat merokok tidak ada

Riwayat Keluarga:

-Riwayat keluarga yang menderita sakit yang sama tidak ada

vital sign

TD: 140/90

HR: 95

rr: 20

T : 36,8

EKG: ST Elevasi II III AVF

PEMBAHASAN
I. Pengertian

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek

melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan


berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis.
(Barbara C. Long, 1996)

Diabetes mellitus adalah penyakit karena kekurangan hormone


insulin sehingga glukosa tidak dapat diolah tubuh dan kadar glukosa dalam
darah meningkat lalu dikeluarkan kemih yang menjadi merasa manis
(Ahmad Ramali, 2000)

Diabetes mellitus adalah masalah yang mengancam hidup atau kasus


darurat yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolute (Mariyinn E.
Donges, 2000)

Diabetes mellitus adalah kelainan heterogen yang ditandai oleh


kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smletzer C.
Suzanne, 2001).

II. Etiologi

Etiologi dari diabetes mellitus tergantung pada tipenya, tipe I yaitu

Diabetes mellitus yang tergantung insulin (IDDM) Insulin dan Tipe II yaitu

diabetes mellitus yang tidak tergantung oleh insulin (non IDDM).

1. Diabetes mellitus tipe I (IDDM) yaitu disebabkan oleh genetik, faktor

imunologi, lingkungan dan virus

2. Diabetes mellitus tipe II (NIDDM) penyebabnya belum diketahui


dengan pasti namun ada beberapa faktor risiko : yaitu usia,
obesitas, herediter, kurang gerak badan dan diit tinggi lemak
rendah karbohidrat
III. Klasifikasi diabetes mellitus

Diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :

1. Diabetes mellitus tipe I yang tergantung pada insulin / Insulin


Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) 5% - 10% dari seluruh
penderita diabetes mellitus Pada diabetes mellitus tipe I ciri-ciri
klinisnya antara lain : awitan terjadi pada segala usia, tetapi
biasanya usia muda (< 20 tahun), biasanya bertubuh kurus pada saaat
diagnosis dengan penurunan berat badan yang baru saja terjadi.
Etiologi mencakup faktor genetik, imunologik, lingkungan atau virus,
sering memiliki antibodi sel pulau langerhans terhadap insulin sekalipun
belum pernah mendapatkan terapi insulin, sedikit / tidak memiliki
insulin endogen, memerlukan insulin untuk mempertahankan
hidup, cenderung mengalami ketosis jika tidak memiliki insulin serta
komplikasi akut hiperglikemia ketosis diabetic

2. Diabetes mellitus tipe II yaitu diabetes mellitus yang tidak


tergantung oleh insulin / Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus
(NIDDM) 90% - 95% dari seluruh penderita diabetes mellitus,
obesitas 80% dan non obesitas 20%. Pada tipe II ciri-ciri klinisnya
antara lain awitan terjadi disegala usia, biasanya diatas 30 tahun,
bertubuh gemuk pada saat diagnostik. Etiologi mencakup faktor
obesitas, herediter, usia, diet tinggi lemak rendah karbohidart dan
kurang gerak badan. Tidak ada antibodi di pulau Langerhans,
penurunan produksi insulin endogen / peningkatan resistensi
insulin, mayoritas penderita obesitas dapat mengendalikan kadar gula
dalam darah melalui penurunan berat badan agens hipoglikemia
oral dapat memperbaiki kadar glukosa darah bila memodifikasi diet
dan latihan, bila tidak berhasil mungkin akan memerlukan insulin
dalam waktu yang pendekj / panjang untuk mencegah hiperglikemia,
ketosis jarang terjadi, kecuali bila dalam keadaan stress / menderita
infeksi serta komplikasi akut sindrom hiperosmalor non ketotik.
3. Diabetes mellitus dengan Malnutrisi (DMTM) Diabetes mellitus jenis ini
biasanya ditemukan didaerah tropis yang disebabkan oleh adanya
malnutrisi dan disertai kekurangan protein. DMTM ini dimasa
mendatang masih akan banyak terjadi, mengingat jumlah penduduk
yang masih berada di bawah garis kemiskinan yang masih tinggi.

4. Diabetes Gestasional

Diabetes mellitus jenis ini adalah diabetes mellitus yang timbul


selama kehamilan. Hal ini sangat penting untuk diketahui karena
dampaknya pada janin kurang baik bila tidak ditangani dengan tepat.

IV . Proses Penyakit Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus tipe I (IDDM) disebabkan oleh genetik, faktor


imunologi, lingkungan, virus. Pada diabetes mellitus tipe I terdapat
pankreas untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah
dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi akibat
produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Disamping itu, glukosa dari makan
tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tidak tetap berada dalam darah
dan menimbulkan hiperglikemia post prandial (sesudah makan).

Jika konsentrasi glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa


tersebut keluar dalam urine (glukosuria). Ketika glukosa yang berlebihan
diekskresikan ke dalam urine, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan
dan elektrolit yang berlebihan (diuresis osmotik). Sebagai akibat dari
kehilangan cairan yang berlebihan (polidipsi). Defisiensi insulin juga
mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan
penurunan berat badan, pasien dapat mengalami peningkatan selera makan
(poligfagia) akibat menurunannya simpanan kalori. Gejala lain dari tipe diabetes
mellitus mencakup kelelahan dan kelemahan. Diabetes mellitus tipe II
(NDDM) belum diketahui penyebabnya dengan pasti namun ada beberapa faktor
risiko yaitu usia, obesitas, herediter, diit tinggi lemak
rendah karbohidrat dan kurang gerak badan.
Diabetes mellitus tipe II terdapat dua masalah
utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin.
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor
tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam
metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi
insulin pada diabetes mellitus tipe II disertai
penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin
menjadi tidak efektif untuk menstimulasi
pengambilan glukosa oleh jaringan. Pada orang
yang terkena diabetes mellitus tipe II dimana
produksi insulin tidak sesuai dengan kebutuhan,
maka selalu mengalami kekurangan glukosa dan
glukosa tersebut menumpuk di pembuluh darah
sehingga ginjal tidak mampu menyerap glukosa
yang harusnya di saring oleh ginjal, keluar
melalui urine atau disebut glukosaria sehingga
mengakibatkan diuresis osmotik (pengeluaran
cairan dan elektrolit). Jika tidak ditangani segera
akan menyebabkan dehidrasi dimana dari dehidrasi
akan mengakibatkan syok hipovolemik.

Anda mungkin juga menyukai