Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan HIV/AIDS
Disusun oleh :
1. Ria Surianti Syam
2. Ridawati 3. Rina Budi Setyaningsih 4. Rina Yunita 5. Rizka Eka P. P. 6. Rizka Mutmainnah 7. Rizki Alfarikaini 8. Rr. Cinara Rahmandita K. 9. Sahrul Widyastuti 10. Satya Nur Azizah 11. Sekar Ayuningtyas 12. Septiana Resti P. 13. Siti Nur Luthfiana 14. Siti Robi’atus S. 15. Sri Jati Permata P. 16. Tica Sri A.P. 17. Tsaniya Salsabila 18. Tunggul Digjoyo Jati 19. Tyantiara Septi Ma’rufah
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019 SKENARIO ROLE PLAY KONSELING HIV/AIDS
Nama Kelompok : 1. Ria Surianti Syam
2. Ridawati 3. Rina Budi Setyaningsih 4. Rina Yunita 5. Rizka Eka P. P. 6. Rizka Mutmainnah 7. Rizki Alfarikaini 8. Rr. Cinara Rahmandita K. 9. Sahrul Widyastuti 10. Satya Nur Azizah 11. Sekar Ayuningtyas 12. Septiana Resti P. 13. Siti Nur Luthfiana 14. Siti Robi’atus S. 15. Sri Jati Permata P. 16. Tica Sri A.P. 17. Tsaniya Salsabila 18. Tunggul Digjoyo Jati 19. Tyantiara Septi Ma’rufah Pemeran Roleplay : 1. Pasien : Septiana Resti P. 2. Dokter : Satya Nur Azizah 3. Perawat : Ria surianti 4. Narator : Cinara Rahmandita K.
Disuatu hari di sebuah Poli Penyakit dalam datanglah seorang pasien
perempuan untuk memeriksakan dirinyakarena pasien merasa sering BAB, badan terasa lemas , nafsu makan menurun dan berat badan menurun, sariawan tidak sembuh-sembuh. Pasien : Assalamu’alaikum...selamat siang Suster Perawat (1) : Wa’alaikum salam, selamat siang Ibu. Sebelumnya saya akan mencatat identitas Ibu dan keluhan apa yang sedang Ibu rasakan saat ini. Pasien : Begini sus, identitas saya sesua dengan KTP saya sus, dan keluhan saya saat ini saya sering BAB lebih dari 3 bulan dan encer, sudah saya periksakan kedokter lain tidak sembuh-sembuh kemudian saya kehilangan nafsu makan saya, berat badan saya menurun dana sering lemas, bahkan saya sering sariawan terus. Perawat (1) : Apakah ada keluhan lain, sambbil saya periksa TTV nya ya Bu (T/D 100/60 mmHg, Suhu 35 0C, nadi 76 x/mnt, RR 28 x/mnt, dan BB 50 kg). Pasien : Sudah tidak ada keluhan lagi sus. Perawat (1) : Baik Ibu tunggu sebentar ya, saya panggil dokternya terlebih dahulu. Selang beberapa menit perawat tersebut memanggilkan Dokter jaga. Perawat tersebut menjelaskan kepada dokter keluhan yang dirasakan oleh pasien, kemudian dokter tersebut menghampiri pasien. Dokter : Selamat siang Ibu, apa benar keluhan Ibu diare lebih dari 3 bulan tidak sembuh-sembuh, tidak nafsu makan bb ibu menjadi menurun dan ibu merasa tubuhnya lemas. Pasien : Iya dokter benar. Keluhan saya seperti itu. Dokter : Baik Bu, ibu harus cek lab terlebih dahulu ya bu untuk memastikan kondisi ibu saat ini, jika nanti hasil lab sudah jadi ibu kembali keruangan saya. Nanti ibu akan diantarkan oleh perawat kami. Pasien : Baik dokter.
Setelah dokter mengarahkan untuk cek pemeriksaan laboratorium, perawat
mengantarkan pasien ke ruang lab untuk diambil darahnya. Satu jam telah berlalu, setelah pasien dilakukan pemeriksaan laboratorium, perawat membawa hasil dan diberikan kepada dokter jaga.
Perawat (1) : Dokter, ini hasil laboratorium dari pasien.
kearah kursi) Dokter : Begini bu setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium ternyata Ibu positif terkena HIV/AIDS (sambil memperlihatkan hasil pemeriksaan). Pasien : Astaghfirullah,, itu bukannya penyakit yang berbahaya dan mematikan ya dok ?. Dokter : begini ibu nanti biar perawat (1) akan memberikan konseling terhadap ibu. Apakah ibu bersedia. Paisen : Baik dokter saya bersedia. Perawat (1) : Jadi begini Bu, saya akan jelaskan ya Bu. HIV/AIDS termasuk salah satu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga Ibu sangat rentang untuk terkena penyakit. Pada saat ibu diare lebih dari 3 bulan, kemudian ibu bb menurun, ibu kehilangan nafsu makan, dan ibu sering sariawan itu merupakan tanda-tanda bahwa sistem kekebalan tubuh ibu sudah terserang oleh virus. HIV/AIDS juga termasuk penyakit yang menular. Oleh sebab itu ibu harus melakukan pengobatan rutin. Pasien : Terus bagaimana dengan pengobatannya Sus. Apakah bisa sembuh ? (ibu menanyakan dengan penuh rasa sedih) Perawat (1) : Untuk sembuh kemungkinannya sangat kecil Bu,akan tetapi kita dapat menekan pergerakan dari virus tersebut. Agar virus tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang semakin parah. Pasien : Tetapi apa penyebabnya sus. Perawat (1) : Biasanya virus ini bisa ditularkan dari penggunaan jarum suntik, pergaulan bebas, atau dari ibu yang terinfeksi HIV/AIDS yang kemudian menyusui anaknya. Nah bagaimana dengan pola lingkungan di sekitar Ibu.? Pasien : Jadi begini suster, saya boleh jujur. Waktu saya muda dahulu saya bekerja sebagai pemandu karaoke di cafe. Saya bingung suster harus bagaimana lagi saya bisa mendapatkan uang untuk mencukupi kehidupan anak saya, sedangkan saya janda, karena sudah ditinggal suami saya. Perawat (1) : Ibu jangan bersedih, yang lalu biarlah berlalu . sekarang ibu harus berfokus pada pengobatan yang akan ibu lakukan. Pasien : iya sus, tolong sembuhkan saya suster.pengobatan apa yang harus saya lakukan sus. Perawat (1) : Jadi nanti ibu akan melakukan pengobatan ARV ya bu, obat ARV itu merupakan suatu obat untuk memperlambat perkembangan virus HIV tersebut, ingat ya bu itu bukan untuk menyembuhkan tetapi menghambat supaya virus tersebut tidak langsung menyerang sistem kekebalan tubuh Ibu. Jadi dalam penggunaan obat tersebut ibu harus patuh minum, dan tidak boleh untuk telat atau lupa dalam meminum. Jika nanti ibu tidak patuh dalam meminum obat tersebut maka tubuh ibu akan lemas. Obat ini diminum dalam seumur hidup. Pasien : Kenapa saya bisa terkena penyakit ini ya Sus, saya sangat menyesali perbuatan saya. Perawat (1) : Ibu tidak boleh bicara begitu, ibu harus yakin kalau ibu akan sembuh, ibu harus percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar, yaitu Allah SWT . Allah akan memberikan yang terbaik bagi umatnya yang berikhtiar dan sabar. Pasien : Saya lebih baik mati saja sus, dari pada saya hidup hanya menyusahkan dan mempermalukan keluarga saya. Perawat(1) : Didunia ini tidak ada yang tidak mungkin Bu, ibu harus percaya akan hal itu. Ibu harus ingat bahwa orang disekita ibu itu sangat sayang terhadap ibu terutama anak-anak ibu. Pasien : (Terdiam) Perawat(1) : apa yang sedang ibu pikirkan ?. Pasien : Saya malu dengan masa lalu saya, jikalau saya hidup pun saya hanya akan membawa rasa malu yang akan ditanggung oleh keluarga saya. Tetapi saya harus berhuang sus demi anak-anak saya. Saya harus memberikan kebahagiaan kepada anak-anak saya. Perawat (1) : Nah seperti itu Bu ibu harus semangat untuk melawan virus yang ada didalam tubuh Ibu, Ibu harus sembuh demi anak- anak ibu. Anak-anak ibu butuh kasih sayang seorang Ibu, tanpa Ibu mereka tidak tau mau seperti apa nantinya. Pasien :Terimakasih banyak sus, suster sudah memberikan saya motivasi untuk memperjuangkan hidup saya dengan penyakit yang tidak bisa saya sembuhkan. Tapi suster janji jangan ceritakan ini ke pada keluarga saya, karena saya belum siap untuk membuka status saya sebagai seorang HIV AIDS. Pasti mereka akan mengucilkan saya. Perawat(1) : Iya Ibu saya tidak akan memberitahu siapapun. Yang penting ibu harus patuh dalam pengobatan arv. Pasien : baik terimakasih suster saya pamit terlebih dahulu, nanti jika obat ini habis saya akan kotrol kembali. Perawat(1) : hati-hati dijalan Ibu.
Dan akhirnya pasien tersebut bisa menerima kenyataan bahwa dirinya