Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

LAPORAN BIMBINGAN DENGAN KEPALA PUSKESMAS

OLEH :

Edwardus T. Adar, S.Ked 1308012050


Natalia S Dethan, S.Ked 1408010011
Imelda M. Mauti, S.Ked 1408010015
Azarella A. Ballo, S.Ked 1408010037

Kepala Puskesmas Alak :


dr. Maria Imakulata Husni

KEPANITERAAN KLINIK STASE IKM-IKKOM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
PUSKESMAS ALAK KUPANG
2018

1
LEMBAR BIMBINGAN KOASS PUSKESMAS ALAK

KEPANITERAAN KLINIK IKM-IKKOM

FAKULTAS KEDOKTERAN NUSA CENDANA

PERIODE 23 APRIL-30 JUNI 2018

BIMBINGAN I

Hari/Tanggal :15 Mei 2018

Nama : Edwardus T. Adar 1308012050


Natalia S. Dethan 1408010011
Imelda M. Mauti 1408010015
Azarella A. Ballo 1408010037
Topik : Diare

Uraian bimbingan :

Dalam bimbingan bersama kepala puskesmas Alak, kami mendapatkan materi tentang
Diare. Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari
dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Padaumumnya,
diareterjadiakibatkonsumsimakananatauminuman yang terkontaminasibakteri, virus,
atauparasit. Semua anak dengan diare, harus diperiksa apakah menderita dehidrasi dan
klasifikasikan status diare sebagai dehidrasi berat, dehidrasi ringan/sedang atau tanpa dehidrasi
dan diberi pengobatan yang sesuai.

Dehidrasi terjadi bila hilangnya cairan dan elektrolit ini tidak diganti secara adekuat,
sehingga timbulah kekurangan cairan dan elektrolit. Derajat dehidrasi diklasifikasikan sesuai
dengan gejala dan tanda yang mencerminkan jumlah cairan yang hilang.Selama anak diare,
terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit (natrium, kalium dan bikarbonat) yang
terkandung dalam tinja cair anak. Anak dengan dehidrasi berat memerlukan rehidrasi intravena

2
secara cepat dengan pengawasan yang ketat dan dilanjutkan dengan rehidrasi oral segera setelah
anak membaik.

Tanda atau gejala pada dehidrasi berat adalah, terdapat dua atau lebih dari tanda seperti
letargis atau tidak sadar, mata cekung, tidak bisa minum atau malas minum dan cubitan kulit
perut kembali sangat lambat kurang dari 2 detik. Tanda dan gejala pada dehidrasi ringan/sedang
seperti rewel, gelisah, mata cekung, minum dengan lahap, haus dan cubitan kulit kembali lambat.
Dan tanda atau gejala pada dehidrasi tanpa dehidrasi yaitu tidak terdapat cukup tanda untuk
diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau berat. Rejimen rehidrasi dipilih sesuai dengan
derajat dehidrasi yang ada.

Zinc merupakan mikronutrien penting untuk kesehatan dan perkembangan anak. Zinc
akan hilang dalam jumlah banyak selama diare. Penggantian zinc yang hilang ini penting untuk
membantu kesembuhan anak dan menjaga anak tetap sehat di bulan-bulan berikutnya. Oleh
karena itu semua anak dengan diare harus diberi zinc, segera setelah anak tidak muntah.

Selama diare, penurunan asupan makanan dan penyerapan nutrisi dan peningkatan
kebutuhan nutrisi, sering secara bersama-sama menyebabkan penurunan berat badan dan
berlanjut ke gagal tumbuh maka nutrisi sangat di perlukan, bagi anak yang masih mendapatkan
ASI tetap dilanjutkan. Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi
menyebar, terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare sebaiknya dicegah mulai dari
kontak pertama hingga penyebarannya. Menjaga pola hidup bersih dan sehat adalah kunci dari
pencegahan diare

3
LEMBAR BIMBINGAN KOASS PUSKESMAS ALAK

KEPANITERAAN KLINIK IKM-IKKOM

FAKULTAS KEDOKTERAN NUSA CENDANA

PERIODE 23 APRIL-30 JUNI 2018

BIMBINGAN 2

Hari/Tanggal :15 Mei 2018

Nama : Edwardus T. Adar 1308012050


Natalia S. Dethan 1408010011
Imelda M. Mauti 1408010015
Azarella A. Ballo 1408010037

Topik : ISPA (InfeksiSaluranNapasAkut)

Uraian bimbingan :

Dalam bimbingan bersama kepala puskesmas Alak, kami mendapatkan materi tentang ISPA.
Materi yang kami dapatkan, yaitu :

1. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut
yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14
hari. ISPA dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan riketsia. Faktor risiko ISPA adalah
sebagai berikut ; status gizi, ventilasi rumah, cahaya, faktor polusi dan kebiasaan
merokok dengan orang yang tinggal serumah.
Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi antara lain demam, pusing, malaise
(lemas), anoreksia (tidak nafsu makan), vomitus (muntah), photophobia (takut cahaya),

4
gelisah, batuk, keluar sekret, stridor (suara nafas), dyspnea (kesakitan bernafas), retraksi
suprasternal (adanya tarikan dada).
Hal penting yang harus diperhatikan dari ISPA adalah membedakan mana yang
pneumonia dan bukan pnemonia, pneumonia berat ditandai dengan tarikan dinding dada
kedalam, berbeda dengan penanganan ISPA pneumonia memerlukan penanganan yang
lebih khusus. Pada penanganan ISPAtanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan
perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk
lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan,
antihistamin, sedangkan untuk Pneumonia diperukan penanganan di rumah sakit dan
diberikan antibiotik.
Kunci utama dari keberhasilan pemberatasan ISPA adalah, dapat dilakukan
dengan ; menjaga keadaan gizi agar tetap baik, immunisasi, menjaga kebersihan
perorangan dan lingkungan.

5
LEMBAR BIMBINGAN KOASS PUSKESMAS ALAK

KEPANITERAAN KLINIK IKM-IKKOM

FAKULTAS KEDOKTERAN NUSA CENDANA

PERIODE 23 APRIL-30 JUNI 2018

BIMBINGAN 3

Hari/Tanggal :18 Mei 2018

Nama : Edwardus T. Adar 1308012050


Natalia S. Dethan 1408010011
Imelda M. Mauti 1408010015
Azarella A. Ballo 1408010037
Topik : Malaria

Uraian bimbingan :

Dalam bimbingan bersama kepala Puskesmas Alak, kami mendapatkan materi tentang
Malaria. Malaria merupakan infeksi akut hingga kronik yang disebabkan oleh satu atau lebih
spesies plasmodium, ditandai dengan panas tinggi bersifat intermitten, anemia, dan hepato-
splenomegali.

Malaria disebabkan oleh protozoa intraselluer yang masuk dalam genus Plasmodium.
Plasmodium ini di transmisikan kepada manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Pad
amanusia, plasmodium ini akan hidup dan berkembang dalam sel darah merah.Terdapat 4 jenis
plasmodium penyebab malaria pada manusia antara lain P. falciparum menyebabkan malaria
tropikana, P. vivax menyebabkan malaria tertiana, P. ovale menyebabkan malaria ovale, P.
malariae menyebabkan malaria kuartana.

Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh
terinfeksi. Gejala juga bisa muncul setahun setelah gigitan nyamuk, namun kasus ini jarang

6
terjadi. Gejala-gejala malaria umumnya terdiri dari demam, berkeringat, menggigil atau
kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.

Penderita malaria bisa sembuh total jika diobati dan dirawat dengan benar. Berbagai jenis
obat-obatan anti malaria dipakai untuk mengobati sekaligus mencegah penularan malaria.

Obat-obatan yang diberikan tergantung pada beberapa hal, yaitu tingkat keparahan
gejala-gejalanya, jenis parasit yang menjadi penyebabnya, lokasi penularan malaria, serta kondisi
pasien. Jika pasien sedang hamil, pengobatannya akan dibedakan dengan penderita yang sedang
tidak hamil.

Pada dasarnya, malaria bisa dihindari. Untuk mencegah penularan malaria, pemerintah
Indonesia telah menjalankan berbagai program, misalnya tes darah missal dan memberikan obat
anti malaria secara gratis di daerah endemik malaria seperti di wilayah perdesaan di Papua dan
Nusa Tenggara.Menghindari diri dari gigitan nyamuk adalah cara yang paling penting untuk
mencegah penularan malaria. Anda bisa memakai kelambu untuk menutupi ranjang saat tidur,
menyingkirkangenangan air di sekitar rumah, memakai losion anti serangga, dan menggunakan
pakaian atau selimut yang menutupi kulit tubuh.

7
LEMBAR BIMBINGAN KOASS PUSKESMAS ALAK

KEPANITERAAN KLINIK IKM-IKKOM

FAKULTAS KEDOKTERAN NUSA CENDANA

PERIODE 23 APRIL-30 JUNI 2018

BIMBINGAN 5

Hari/Tanggal : 22 Juni 2018

Nama Edwardus T. Adar 13080120050


Natalia S. Dethan 1408010011
Imelda M. Mauti 1408010015
Azarella A. Ballo 1408010037
Topik : Tuberkulosis

Uraian bimbingan :

Dalam bimbingan bersama kepala Puskesmas Alak, kami mendapatkan materi tentang
Tuberkulosis, Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit
menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan
terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
TB termasuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data WHO
menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus
baru TB terbanyak.

TB paling sering menyerang paru-paru dengan gejala klasik berupa batuk, berat badan turun,
tidak nafsu makan, demam, keringat di malam hari, batuk berdarah, nyeri dada, dan lemah. Jenis
batuk juga bisa berdahak yang berlangsung selama lebih dari 21 hari. Klasifikasi TB pasien TB
adalah 1. Lokasi anatomi penyakit, 2. Riwayat pengobatan sebelumnya,3. Hasil pemeriksaan uji
kepekaan obat dan status HIV pasien.

8
Diagnosis pasien TB adalah dengan gejala klinis, kemudian di patikan dengan pemeriksaan
dahak SPS ( Sewaktu-Pagi-Sewaktu ) untuk melihat bakteri tahan asam.

Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut: OAT harus
diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat
sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi). Pemakaian
OATKombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.

• Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT =
Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO) . Pengobatan TB
diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.

1. Tahap Awal (Intensif)

Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung
untuk mencegah terjadinya resistensi obat. Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan
secara tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.
Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi)dalam 2 bulan.

2. Tahap Lanjutan

Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang
lebih lama. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persistent sehingga mencegah
terjadinya kekambuhan .

9
LEMBAR BIMBINGAN KOASS PUSKESMAS ALAK

KEPANITERAAN KLINIK IKM-IKKOM

FAKULTAS KEDOKTERAN NUSA CENDANA

PERIODE 23 APRIL-30 JUNI 2018

BIMBINGAN 5

Hari/Tanggal : 22 Juni 2018

Nama Edwardus T. Adar 13080120050


Natalia S. Dethan 1408010011
Imelda M. Mauti 1408010015
Azarella A. Ballo 1408010037
Topik : Manajemen Puskesmas

Uraian bimbingan :

Dalam bimbingan bersama kepala puskesmas Alak, kami mendapatkan materi tentang
manajemen puskesmas. Penyelenggaraan berbagai pelayanan kesehatan baik perorangan maupun
kesehatan masyarakat perlu ditunjang oleh manajemen yang baik. Manajemen Puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan keluaran yang efektif dan
efisien. Manajemen Puskemas meliputi 1) perencanaan; 2) pelaksanaan - pengendalian; 3)
pengawasan - pertanggungjawaban, yang harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan.Perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas,
pelaksanaan-pengendalian adalah rangkaian kegiatan mulai dari pengorganisasian,
penyelenggaraan, pemantauan (a.l pemantauan wilayah setempat/PWS dengan data dari SP2TP
dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas). Adapun pengawasan-pertanggungjawaban adalah
kegiatan pengawasan internal dan eksternal serta akuntabilitas petugas.

Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam
mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk periode 5 (lima)
tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas sesuai siklus
perencanaan anggaran daerah. Semua rencana kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun rencana
tahunan, selain mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan kabupaten/kota harus juga

10
disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu (evidence based) dan prediksi kedepan
yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya adalah penggerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan rencana kegiatan/program yang disusun, kemudian melakukan pengawasan dan
pengendalian diikuti dengan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan (Corrective Action) dan
diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil kegiatan melalui penilaian kinerja Puskesmas.

11
Dokumentasi bimbingan bersama Kepala Puskesmas Alak

12

Anda mungkin juga menyukai