Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN BIMBINGAN KOASS PUSKESMAS BAKUNASE

KEPANITERAAN KLINIK IKM-IKKOM FK UNDANA

PERIODE 2 JULI-8 SEPTEMBER 2018

BIMBINGAN 4

Hari/Tanggal : Selasa, 29 Agustus 2018

Nama : Umbu Ananda Eka Putra (1308011009)

Dian Hesty Rahayu (1208012017)

Tirza Stephanie Pandie (1408010047)

Putri Intan Atasoge (1408010027)

Faustina Goantryani (1408010063)

Topik : Program Keluarga Berencana (KB) Implan

Uraian bimbingan :

Dalam bimbingan bersama kepala puskesmas Bakunase, kami mendapatkan materi


tentang program keluarga berencana berupa Implan atau Susuk. Keluarga berencana adalah
suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan
memakai alat kontrasepsi, untuk mewujudakan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah
ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan
kehamilan dan perencanaan keluarga.
Implant adalah salah satu jenis alat kontrasepsi berupa susuk yang terbuat dari sejenis
karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas. Kontrasepsi Implan adalah
metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian subdermal, yang hanya mengandung
progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah dan reversibel untuk wanita. Alat
kontrasepsi ini dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia Reproduksi dan aman dipakai pada
masa laktasi, dimana dalam proses pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan tenaga
kesehatan yang memadai. Segera setelah alat kontrasepsi ini dicabut, maka tingkat kesuburan
wanita akan segera kembali. Efek samping utama pemasangan implan adalah berupa
perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea.

Susuk (implan) yang sudah dimasukkan ke bawah kulit akan melepaskan hormon
progestin dengan kadar rendah untuk mencegah kehamilan. Cara kerjanya adalah dengan
mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dalam siklus bulanan). Progestin yang dilepaskan oleh
KB implan juga akan menebalkan lendir di sekitar leher rahim (serviks). Ini akan mencegah
sperma untuk memasuki rahim. Progestin juga akan menipiskan lapisan dinding rahim,
sehingga jika ada sperma yang berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit
menempel pada dinding rahim untuk memulai kehamilan.

Proses pemasangan KB implan akan dimulai dengan memberi obat bius pada bagian
lengan yang akan dimasukkan susuk, agar tidak terasa sakit. Dokter kemudian akan
menggunakan jarum kecil untuk memasukkan tabung susuk di bawah kulit. Keseluruhan
prosesnya hanya berlangsung beberapa menit saja. Setelah implan terpasang, pasien
dianjurkan untuk tidak mengangkat barang berat dulu selama beberapa hari.Untuk
mengeluarkan implan, kulit akan dibius lagi, kemudian dibuat sayatan kecil untuk mengambil
implan. Pilihan implan sebagai kontrasepsi sangat tergantung dari efektivitas konseling
tenaga kesehatan dan persepsi masyarakat terhadap efetivitas, cara pemasangan, dan efek
samping yang mungkin timbul.

Dokumentasi
Gambar. Bimbingan bersama Kepala Puskesmas Bakunase dengan materi Program
Keluarga Berencana (KB) Implan

Anda mungkin juga menyukai