Anda di halaman 1dari 15

BAB I

SINUS PRANASAL

A. PENGERTIAN
Sinus pranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit di
deskripsikan karena setiap orang bentukya berbeda-beda.Secara
embriologik,sinus pranasal berasal dari invaginasi mukosa rongga hidung dan
perkembangannya di mulai pada fetus usia 3-4 bulan.
Ada empat pasang sins pranasal, mulai dari yang terbesar sampai yang
terkecil yaitu sinus maksila, sinus prontal, sinus etmoid dan sinus spenoid
kanan dan kiri.sinus-sinus ini biasanya mencapai besar maksimal pada usia
antara 15-18 tahun.

B. FUNGSI SINUS PRANASAL


Beberapa teori yang di kemukakan sebagai fungsi sinus pranasal antara
lain :
1. Sebagai pengatur kondisi udara ( air conditioning )
Sinus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan
mengatur kelembaban udara inspirasi. Volume pertukaranudara dalam
ventilasi sinus kurang lebih 1/1000 volume sinus pada tiap kali bernapas
sehingga butuh beberapa jam untuk pertukaran udara di dalam sinus.oleh
karena itu teori ini kurang begitu sesuai dengan kenyataan yangterjadi
karena tidak di dapati pertukaran gas yang depinitif antara sinus dan rogga
sinus.
2. Sebagai penahan suhu ( thermal insulator )
Sinus pranasal berfungsi sebagaipenahan ( bufer) panas, melindungi orbita
dan fosa serebri dari suhu rongga hidung yang berubah-ubah.
3. Membantu keseimbangan kepala
Sinus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang
muka akan tetapi teori ini kurang bermakana karena apabila ruang sinus di
isi oleh tulang hanya akan menambah berat sebesar 1%.
4. Sebagai peredam perubahan tekanan udara.
Fungsi ini berjalan bila ada perubahan tekanan yang besar dan mendadak.
5. Membantu produksi mukus.
Mukus yang di hasilkan oeh sinus para nasal memang jumlahnya sedikit di
bandingkan mukus dari rongga hidung, naun efektif untuk membersikan
partikel-pertikel yang turut masuk dengan udara inspirasi karena mukus ini
keluar dari meatus medius, tempt yang paling strategis.

C. KLASIFIKASI SINUS PARANASAL


Sinus paranasal di bagi menjadi empat bagian yaitu :
1. Sinus maksila.
Sinus maksila merupakan sinus yang terbesar saat lahir sinus maksila
bervolume 6-8 ml, sinus kemdian berkemang dengan cepat dan akhirnya
mencapai ukuran maksimal yaitu 15 ml saat dewasa.sinus maksila
bernntuk segi tiga dinding anterior sinus iaah permukan fasaial os maksila
yang disebut fosa kania, dinding posterornya adalah permukaan infra-
temporal, dinding medialnya adalah dinding lateral ronga hidung, dinding
superiornya ialah dasar orbita dan dinding inferiornya ialah prosesus
alpeolaris dan palatum.
2. Sinus frontal
Sinus frnta mulai terbentuk pada usia fetus empat bulan sesdah lahir sinus
frotalis mulai berkembang pada usia 8- 10 tahundan akan mencapai
ukuran maksimal pada usia 20 tahun.ukuran sinus frontal adalah 2,8 cm
tngginya, lebarnya 2,4 cm dan dralamnya 2 cm snus frontal biasanya
bersekat-sekat dan tepi sinus berlekuk-lekuk, apabila di rontgen tidak ada
anda-tanda seperti itu menunjukan adanya infeksi sinus.sinus frontal
berdrainase melalui ostiumnya yang terletak di resesus frontal. Resesus
frontal adalah bagian dari sinus etmoid anterior.
3. Sinus etmoid
Pada orag dewasa berbentuk seperti piramid dengan dasarnya di bagin
posterior. Ukurannya dari anterior ke posterior 4-5 cm tngi 2,4 cm, dan
lebarnya 2,4 cm di bagian anterior dan 1,5 di bagian posterior.berdasarkan
letaknya sinus etmoid di bagi menjadi sinus anterior dan sinus posterior
yang bermuara di meatus posterior.sel etmoid yang terbesar adalah bula
etmoid.
4. Sinus spenoid
Sinus spenoid terletak di dalam os spenoid di belakang sinus etmoid
posterior. Sinus ini di bagi dua oleh sekat yang di sebut septum
interspenoid.ukrannya adalah tingginya 2 cm, dalamnya 2,3 cm, dan
lebatnay 1,7 cm, volumenya berpareasi dari 5- 7 ml.

D. SINUSITIS
Sinusitis adalah radang pada mukosa sinus. Sesuai dengan anatomi sinus
yang terkena, dapat di bagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid,
sinusitis prontal, dan snusitis spenoid.bila mengenai beberapa sinus disebut
multi sinusitis, bila menyerang semua sinus di sebut pan sinusitis.yang sering
terjaadi adalah sinusitia maksilaris dan sinusitia etmoidalis.
1. Patofisiologi
Bila terjadi edema di kmplek osteomeatal, mukosa yang letaknya
berhadapan aka saling bertemu, sehingga silia tidak dapat bergerak dan
lendir tidak dapat di alirkan. Makanterjadi drainase dan ventilasi di dalam
sinus, sehingga silia menjadi kurang aktif dan lendir yang di produksi
mukosa sinus menjadi kental dan merupakan media yang baik untuk
tmbuhnya bakteri patogen. Bila sumbtan terjadi terus akan terjdi hipoksia
dan retensi lendir, sehingga timbul infeksi anaerob.
2. Faktor fredisposisi
Yang menjadi faktor fredisposisi dari terjadinya sinusitis adalah obstruksi
mekanik,seperti deviasi seftum, hipertrifo konka media, benda asing di
hidung , juga polip dan tumor di hidung.
Sebagai faktor predisposisi lain ialah lingkungan berolusi, udara dingin
dan kering.
3. Klasipikasi sinusitis
Sinusitis di bagi kedalam tiga bagian yaitu:
a. Sinusitis akut
Sinusitis akut berlangsung dari beberapa hari hingga 4 minggu.
Etiologi:
1) Rinitis akut
2) Infeksi paring seperti, faringitis,adenoiditis, tonsilitis akut.
3) Infeksi gigi rahang atas , M1, M2, M3,dan P1dan P2.
4) Berenang dan menyelam.
5) Trauma
6) Barotrauma dapat menyebabkan nekrosis mukosa.

Gejala- gejala yang timbul pada sinusitis akut adalah:


Gejala subyektif dibagi menjadi dua yaitu sistemik dan lokal.gejala
sistemik adalah rasa lesu dan demam.gejala lokal pada hidung terdapat
ingus kentalyang kadang kadang berbaudan di rasakan mengalir ke
naso paring.hidung tersumbat dan yeri pada sinus yang terkena dan
juga kadang –kadang di rasakan juga di tempat lain karena nyeri alih (
refered pain ).
- sinusitis maksilaris : di bawah kelopak mata kadang menyebar ke
alveolus.
- Sinusitis etmoid : pangkal hidung dan kantus medius.
- Sinustis frontalis : dahi atau di seluruh kepala.
- Sinusitis spenoidalis : vertek, oksipital, di belakang bola mata, dan
di daerah mastoid.
Juga terjadi pembengkakan sesuai dengan daerah dimana sinusitis
yang terkena berada.

b. Sinusitis subakut
Gejala klinis hampir sama dengan sinusitis akut tapi demam,saklit
kepala hebat, dan nyeri tekan sudah reda.pada rinoskopi anterior
tampak sekret purulen di meatus medius atau superior.pada rinos kopi
posteriortampak sekret purulen di naso paring. Pada pemeriksaan
transiluminasi tampak sinus yang sakit suram atau gelap.

c. Sinusitis kronik
Ssinusitis kronik berbeda denagn sinusitis akut dalam berbagi aspek
umumnya susah di sembuhkan, harus di cari penyebabnya dan paktor
predisposisinya.
Polusi bahan kimia menyebabkan silia rusak sehingga terjadi
kerusakan pada mukosa hidung, perubahan mukosa hidung dapat
mempermudah terjadinya infeksidan infeksi menjadi kronis apabila
pengobatan pada sinusitis akut tidak sempurna.
Gejala-gejala yang muncul;
- gejala hidung dan naso paring, berupa sekret di hidung dan sekter
pada pasca nasal ( post nasal drip ).
- Rasa tidak nyam dan gatal di tenggorokan
- Pendengaran terganggu oleh tersumbatnya tuba eustachius.
- Adanya nyeri atau sakit kepala.
- Gejala pada mata ,perjalanan infeksi pada duktus naso lakrimalis
- Terganggunya saluran napas
- Terganggunya saluran cerna;gastroenteritis.
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Anda mungkin juga menyukai