SINUS
SINUS
SINUS PRANASAL
A. PENGERTIAN
Sinus pranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit di
deskripsikan karena setiap orang bentukya berbeda-beda.Secara
embriologik,sinus pranasal berasal dari invaginasi mukosa rongga hidung dan
perkembangannya di mulai pada fetus usia 3-4 bulan.
Ada empat pasang sins pranasal, mulai dari yang terbesar sampai yang
terkecil yaitu sinus maksila, sinus prontal, sinus etmoid dan sinus spenoid
kanan dan kiri.sinus-sinus ini biasanya mencapai besar maksimal pada usia
antara 15-18 tahun.
D. SINUSITIS
Sinusitis adalah radang pada mukosa sinus. Sesuai dengan anatomi sinus
yang terkena, dapat di bagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid,
sinusitis prontal, dan snusitis spenoid.bila mengenai beberapa sinus disebut
multi sinusitis, bila menyerang semua sinus di sebut pan sinusitis.yang sering
terjaadi adalah sinusitia maksilaris dan sinusitia etmoidalis.
1. Patofisiologi
Bila terjadi edema di kmplek osteomeatal, mukosa yang letaknya
berhadapan aka saling bertemu, sehingga silia tidak dapat bergerak dan
lendir tidak dapat di alirkan. Makanterjadi drainase dan ventilasi di dalam
sinus, sehingga silia menjadi kurang aktif dan lendir yang di produksi
mukosa sinus menjadi kental dan merupakan media yang baik untuk
tmbuhnya bakteri patogen. Bila sumbtan terjadi terus akan terjdi hipoksia
dan retensi lendir, sehingga timbul infeksi anaerob.
2. Faktor fredisposisi
Yang menjadi faktor fredisposisi dari terjadinya sinusitis adalah obstruksi
mekanik,seperti deviasi seftum, hipertrifo konka media, benda asing di
hidung , juga polip dan tumor di hidung.
Sebagai faktor predisposisi lain ialah lingkungan berolusi, udara dingin
dan kering.
3. Klasipikasi sinusitis
Sinusitis di bagi kedalam tiga bagian yaitu:
a. Sinusitis akut
Sinusitis akut berlangsung dari beberapa hari hingga 4 minggu.
Etiologi:
1) Rinitis akut
2) Infeksi paring seperti, faringitis,adenoiditis, tonsilitis akut.
3) Infeksi gigi rahang atas , M1, M2, M3,dan P1dan P2.
4) Berenang dan menyelam.
5) Trauma
6) Barotrauma dapat menyebabkan nekrosis mukosa.
b. Sinusitis subakut
Gejala klinis hampir sama dengan sinusitis akut tapi demam,saklit
kepala hebat, dan nyeri tekan sudah reda.pada rinoskopi anterior
tampak sekret purulen di meatus medius atau superior.pada rinos kopi
posteriortampak sekret purulen di naso paring. Pada pemeriksaan
transiluminasi tampak sinus yang sakit suram atau gelap.
c. Sinusitis kronik
Ssinusitis kronik berbeda denagn sinusitis akut dalam berbagi aspek
umumnya susah di sembuhkan, harus di cari penyebabnya dan paktor
predisposisinya.
Polusi bahan kimia menyebabkan silia rusak sehingga terjadi
kerusakan pada mukosa hidung, perubahan mukosa hidung dapat
mempermudah terjadinya infeksidan infeksi menjadi kronis apabila
pengobatan pada sinusitis akut tidak sempurna.
Gejala-gejala yang muncul;
- gejala hidung dan naso paring, berupa sekret di hidung dan sekter
pada pasca nasal ( post nasal drip ).
- Rasa tidak nyam dan gatal di tenggorokan
- Pendengaran terganggu oleh tersumbatnya tuba eustachius.
- Adanya nyeri atau sakit kepala.
- Gejala pada mata ,perjalanan infeksi pada duktus naso lakrimalis
- Terganggunya saluran napas
- Terganggunya saluran cerna;gastroenteritis.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang