Anda di halaman 1dari 9

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

KPD (ketubanpecahdini)adalahpecahnyaketubansebelumwaktumelahirkan
yang terjadipadasaatakhirkehamilanmaupunjauhsebelumnya (Nugroho,
2010).Ketubanpecahdiniadalahpecahnyaketubansebelumterdapattanda-
tandapersalinanmulaidanditunggusatu jam belumterjadiinpartu.
Sebagianketubanpecahdiniterjadipadakehamilanatermlebihdari37
minggusedangkankurangdari 36 minggutidakterlalubanyak (Manuaba, 2009).

KPD didefinisikansesuaidenganjumlah jam


dariwaktupecahketubansampaiawitanpersalinanyaitu interval periodelaten yang
dapatterjadikapansajadari 1-12 jam ataulebih. Insiden KPD
banyakterjadipadawanitadenganserviksinkopenten,polihidramnion,
malpresentasijanin, kehamilankembar, atauinfeksi vagina (Helen, 2003). Dari
beberapadefinisi KPD di atasmakadapatdisimpulkanbahwaKPD
adalahpecahnyaketubansebelumterdapattandatandapersalinan.

Penyebab KPD menurutManuaba, 2009 dan Morgan, 2009 meliputiantara lain


(1) Serviksinkompeten, (2) Faktorketurunan, (3) pengaruhdariluar yang
melemahkanketuban (infeksigenetalia), (4) overdistensi uterus , (5)
malposisiataumalpresentasejanin, (6) faktor yang menyebabkankerusakanserviks, (7)
riwayat KPD sebelumnyadua kali ataulebih, (8) faktor yang
berhubungandenganberatbadansebelumdanselamahamil, (9)
merokokselamakehamilan, (10) usiaibu yang
lebihtuamungkinmenyebabkanketubankurangkuatdaripadausiamuda, (11)
riwayathubunganseksualbaru-baruini, (12) paritas, (13) anemia, (13)
keadaansosialekonomi. SebuahpenelitianolehGetahun D, Ananthdkktahun2007
menyebutkanbahwaasmabisamemicuterjadinyaketubanpecahdini.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Ketubanpecahdiniadalahpecahnyaselaputketubansebelumpersalinan.Sebagian

besarketubanpecahdini yang terjadipadaumurkehamilandiatas 37 minggu,

sedangkanpadaumurkehamilankurang 36

minggutidakterlalubanyak.Ketubanpecahdinimerupakanmasalahkontroversial

obstetric

dalamkaitannyadenganpenyebabnya.Pecahnyaselaputketubansebelumwaktunyamenye

babkankemungkinaninfeksidalamrahim, persalinanprematuritas yang

akanmeningkatkankesakitandankematianibumaupunjaninnya (Manuaba, 2009).

OrganisasiKesehatanDunia (WHO) memperkirakan di seluruhdunialebihdari

585.000 ibumeninggaltiaptahunsaathamilataubersalin.Di Indonesia

menurutSurveiDemografiKesehatan Indonesia (SDKI) tahun2003/2004

AngkaKematianIbu (AKI) masihcukuptinggi, yaitu 307 per 100.000

kelahiranhidup.Sedangkan data DinasKesehatanProvinsiJatengmenyebutkanpada

2008 AKI mencapai 114,42/100.000 kelahiranhidup.


BerdasarkanlaporanDinasKesehatan Kota Semarang jumlahkematianibu

maternal di Kota Semarang padatahun 2009 sebanyak 22

kasusdenganjumlahkelahiranhidupsebanyak 25.739. Penyebab AKI

terdiridaripenyebablangsungdantidaklangsung,penyebablangsungdariAKI

disebabkanolehkomplikasipadamasahamil,bersalindannifasataukematian yang

disebabkanolehsuatutindakanatauberbagaihal yang terjadiakibat-

akibattindakantersebut yang dilakukanselamahamil, bersalindannifas,

sepertiperdarahan, tekanandarah yang tinggisaathamil (eklamsia), infeksi,

persalinanmacetdankomplikasikeguguran.

Beberapakomplikasipersalinansalahsatunyaadalahpersalinan

lama.Sedangkanpenyebabtidaklangsungkematianibuadalahkarenakondisimasyarakat,

sepertipendidilkan, sosialekonomidanbudaya (DinkesJateng, 2009).


DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, Sarwono. 2012. IlmuKebidanan. Jakarta:

YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo

2. Fadlun, FeryantoAchmad. 2011. “AsuhanKebidananPatologis”. Jakarta:

SalembaMedika.

3. FakultasKedokteran UNPAD, Edisi ke-2, 2010,

IlmuKesehatanReproduksiObstetriPatologis. Bandung: EGC

4. Rukiyah Ai Yeyeh&LiaYulianti. 2010. AsuhanKebidanan IV

(PatologiKebidanan). Jakarta: Trans Info Media


TUGAS OBSTETRIK
KETUBAN PECAH DINI
(KPD)
DisusunSebagaiTugasMengikutiKepaniteraanKlinik Senior (KKS)
ObstetridanGinekologi
Di RumahSakit Haji Medan
Sumatera Utara

Disusunoleh :
FaniDheaZevaHardi
18360072

Pembimbing :
dr. MuslichPerangin-Angin, Sp.OG2.1 Ketuban Pecah Dini

2.1.1 Definisi

Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai kebocoran spontan cairandari


kantung amnion sebelum adanya tanda-tanda inpartu.Kejadian KPDdapat terjadi
sebelum atau sesudah masa kehamilan 40 minggu.Berdasarkan waktunya, KPD dapat
terjadi pada kehamilan preterm ataukehamilan kurang bulan terjadi sebelum minggu
ke-37 usia kehamilan,sedangkan pada kehamilan aterm atau kehamilan cukup bulan
terjadi setelahminggu ke-37 dari usia kehamilan.Pada KPD kehamilan preterm dan
KPD kehamilan aterm kemudiandibagi menjadi KPD awal yaitu kurang dari dua
belas jam setelah pecahketuban dan KPD berkepanjangan yang terjadi dua belas jam

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU OBSTETRI


DAN GYNEKOLOGIRUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

DenganmengucapkanpujidansyukurataskehadiratAllah SWT yang

telahmelimpahkanrahmatdankarunia-Nyasehinggapenulisbisamenyelesaikantugas

Paper inigunamemenuhipersyaratankepaniteraanklinik senior di bagianIlmu

KebidanandanPenyakitKandunganRumahSakit Haji Medan denganjudul

“PlasentaInkreta”.

Padakesempataninipenyusunmengucapkanbanyakterimakasihkepadad2.1 Ketuban

Pecah Dini
2.1.1 Definisi

Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai kebocoran spontan cairandari

kantung amnion sebelum adanya tanda-tanda inpartu.Kejadian KPDdapat terjadi

sebelum atau sesudah masa kehamilan 40 minggu.Berdasarkan waktunya, KPD dapat

terjadi pada kehamilan preterm ataukehamilan kurang bulan terjadi sebelum minggu

ke-37 usia kehamilan,sedangkan pada kehamilan aterm atau kehamilan cukup bulan

terjadi setelahminggu ke-37 dari usia kehamilan.Pada KPD kehamilan preterm dan

KPD kehamilan aterm kemudiandibagi menjadi KPD awal yaitu kurang dari dua

belas jam setelah pecahketuban dan KPD berkepanj2.1 Ketuban Pecah Dini

2.1.1 Definisi

Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai kebocoran spontan cairandari

kantung amnion sebelum adanya tanda-tanda inpartu.Kejadian KPDdapat terjadi

sebelum atau sesudah masa kehamilan 40 minggu.Berdasarkan waktunya, KPD dapat

terjadi pada kehamilan preterm ataukehamilan kurang bulan terjadi sebelum minggu

ke-37 usia kehamilan,sedangkan pada kehamilan aterm atau kehamilan cukup bulan

terjadi setelahminggu ke-37 dari usia kehamilan.Pada KPD kehamilan preterm dan

KPD kehamilan aterm kemudiandibagi menjadi KPD awal yaitu kurang dari dua

belas jam setelah pecahketuban dan KPD berkepanjangan yang terjadi dua belas jam

angan yang terjadi dua belas jam osenpembimbingdr. MuslichPerangin-Angin,

Sp.OG di bagianilmuKebidanandanPenyakitKandungan.
Sayamenyadaribahwadalampenyusunanmasihterdapatbanyakkekuranganbaikdalamca

rapenulisanmaupunpenyajianmateri. OlehKarenaitu, sayamengharapkankritikdan

saran yang membangundaripembacasehinggabermanfaatbagipenyusunan paper

selanjutnya.Semoga paper inibermanfaatbagipembacadanterutamabagipenyusun.

2.1 Ketuban Pecah Dini

2.1.1 Definisi

Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai kebocoran spontan cairandari

kantung amnion sebelum adanya tanda-tanda inpartu.Kejadian KPDdapat terjadi

sebelum atau sesudah masa kehamilan 40 minggu.Berdasarkan waktunya, KPD dapat

terjadi pada kehamilan preterm ataukehamilan kurang bulan terjadi sebelum minggu

ke-37 usia kehamilan,sedangkan pada kehamilan aterm atau kehamilan cukup bulan

terjadi setelahminggu ke-37 dari usia kehamilan.Pada KPD kehamilan preterm dan

KPD kehamilan aterm kemudiandibagi menjadi KPD awal yaitu kurang dari dua

belas jam setelah pecahketuban dan KPD berkepanjangan yang terjadi dua belas jam

Medan, Juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................3

2.1 KetubanPecahDini ...................................................................................3

2.1.1 Definisi ............................................................................................. 3

2.1.2Epidemiologi ......................................................................................3

2.1.3 FaktorResiko .....................................................................................4

2.1.4 Patogenesis ........................................................................................5

2.1.5 Diagnosis...........................................................................................6

2.1.6 Komplikasi........................................................................................7

2.1.7 Penyebab KPD ..................................................................................8

2.1.8 PemeriksaanPenunjang .....................................................................9

2.1.9 Penatalaksanaan KPD .....................................................................10

BAB III KESIMPULAN ......................................................................................11

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iv

Anda mungkin juga menyukai