Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Torsi
Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan oleh crank shaft atau suatu ukuran
kemampuan motor bakar untuk menghasilkan kerja. Didalam prakteknya torsi motor
bakar berguna pada waktu kendaraan mulai berputar dan sewaktu mempercepat laju
motor bakar dan berguna untuk memperoleh kecepatan yang tinggi, biasanya torsi
(T) akan sama, berubah-rubah atau berlipat. Torsi timbul akibat adanya gaya
tangensial pada jarak sumbu dari sumbu roda berputar. Untuk sebuah motor bakar
yang beroprasi dengan kecepatan tertentu dan meneruskan gaya, maka akan timbul
gaya (F) dan jari-jari (R) dan putaran (n) dalam keadaan konstan yang besarnya dapat
ditentukan.

2.2 Putaran (RPM)


RPM adalah singkatan dari Rotation Per Minute. RPM mesin adalah angka
yang menunjukan berapa kali putaran poros engkol (crank shaft) dan pada pulley
yang digerakan dalam satu menit. RPM adalah indicator penting pada sebuah motor
bakar. Indikator ini biasanya berupa motor petunjuk (gauge) berbentuk lingkaran
atau busur lingkaran dengan angka-angka dan sebuah jarum petuntuk. Meter
petunjuk ini disebut RPM-Meter atau tachometer.

2.3 Daya (P)


Daya (Power) adalah besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor bakar pada
periode tertentu. Daya mesin dapat diukur pada ledakan yang dihasilkan pada proses
pembakaran tanpa memperhitungkan hambatan-hambatan gesekan yang mungkin
terjadi. Satu tenaga kuda adalah jumlah kerja yang dilakukan untuk mendorong
benda seberat 75 kg sejauh 1 m selama satu detik.

2.4 Daya Poros Efektif (Ne)


Daya poros diperoleh dari pengukuran, dihitung dalam watt (kgf/s) atau dalam
PS didefinisikan sebagai momen torsi dikalikan dengan kecepatan putaran poros
engkol (crank shaft).
2.5 Tekanan Efektif Rata-Rata (Pe)
Tekanan efektif rata-rata didefinisikan sebagai tekanan efektif dari fluida kerja
terhadap torak sepanjang langkahnya untuk menghasilkan kerja persiklus.

2.6 Pemakaian Bahan Bakar (mf)


Pemakaian bahan bakar dinyatakan dalam kg/jam, maka jumlah bahan bakar
yang terpakai sebanyak 10cc dalam detik.

2.7 Pemkaian bahan Bakar Spesifik (Be)


Pemakaian bahan bakar spesifik merupakan parameter penting untuk sebuah
motor yang berhubungan erat dengan efisiensi termal motor. Pemakaian bahan bakar
spesifik didefinisikan sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai per jam untuk
menghasilkan setiap kW daya motor.

2.8 Efisiensi Termal (𝜂𝑡ℎ)


Efisiensi termal menyatakan perbandingan antara daya yang dihasilkan
terhadap jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu. Efisiensi
termal juga mengindikasi seberapa besar energi dari bahan bakar dikonversikan
menjadi tenaga. Walaupun campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam
silinder lebih besar, yang berarti energi bahan bakar lebih besar, namun tidak semua
energi tersebut dikonversi menjadi mekanis. Motor bakar yang paling baik hanya
mengkonversi 1/3 energi kimianya menjadi energi mekanis.

DAFTAR PUSTAKA

Djojodiharjo, Harijono. 1987. Thermodinamika teknik. Gramedia. Jakarta

Hariyianto, Rudi. 2010, Uji eksperimental perbandingan pemakaian alcohol 96%,

biopremium dan premium terhadap unjuk kerja motor bakar. Universitas


Merdeka Malang. 6, 2;599-604

Nugraha, Beni Setya, .2011. System Temindah Tenaga Pada Sepeda Motor. Skripta media

creative. Yogyakarta

Pratomo. Rinto Yoga, 2006. Analisa performa sepeda motor supra x 125 cc PGM F.

Fakultas Teknk Universitas Indonesia. 30-33

Pudjanarsa, Astu. Dan Djati Nursuhud. 2006. Mesin Konversi Energy. CV ANDI.

Yogykarta.

Sularso. 1997. Dasar perencanaan dan pemilihan Elemen Mesin, cetakan ke-9, Pradnya

Paramita. Jakarta.

Yamaha motor Co.Ltd. 2000 Yamaha technical academy. PT Yamaha Indonesia Motor

Manufacturing.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai