Anda di halaman 1dari 22

MINI RESEARCH STATISTIK

PENGARUH METODE MENGAJAR DOSEN DAN SUASANA KELAS


TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN
MAHASISWA

Kelompok :
1. ANDHIKA HENNY NUSANTARI / F0312009
2. APRILIA AYU SETYAWATI / F0312019
3. ROSITA PUTRI DIANI / F0312109

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan mini research yang berjudul “ Pengaruh Metode
Mengajar Dosen dan Suasana Kelas terhadap Tingkat Pemahaman Mahasiswa”.
Penulisan makalah ini merupakan tugas akhir yang diberikan dalam mata kuliah
Statistik Induktif di Universitas Sebelas Maret Jurusan Akuntansi.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan mini research ini.
Penulis berharap, semoga mini research ini dapat berguna bagi banyak pihak.

Surakarta, 7 Desember 2013

Penulis

2
DAFTAR ISI

1. Halaman Judul ........................................................................................................ 1


2. Kata Pengantar ........................................................................................................ 2
3. Daftar Isi ................................................................................................................. 3
4. Bab I PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah..................................................................................... 4
b. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
c. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 5
d. Manfaat Penulisan ............................................................................................. 5
e. Metodologi Penelitian ....................................................................................... 6
5. Bab II PEMBAHASAN
a. Hipotesis Statistik ............................................................................................. 7
b. Variabel Yang Diteliti ....................................................................................... 7
c. Analisi Data Penelitian
1) Statistik Deskriptif ................................................................................ 7
2) Uji Validitas .......................................................................................... 8
3) Uji Reabilitas ........................................................................................ 12
4) Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 13
5) Uji ANOVA (Simultan) ........................................................................ 17
6) Analisis Regresi .................................................................................... 17
6. Bab III KESIMPULAN .......................................................................................... 20
7. Lampiran
- Kuisioner ........................................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Dewasa ini tidak sedikit dari mahasiswa kurang dapat menguasai mata kuliah
yang diajarkan oleh dosen pengampu, kebanyakan dari mereka hanya datang kuliah dan
mendengarkan dosen namun tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan dan materi
apa yang disampaikan. Dan ketika selesai perkuliahan, mahasiswa tidak memperoleh
ilmu apapun . Dan juga sewaktu akan menghadapi ujian , kebanyakan mahasiswa hanya
berusaha menghafalkan materi pada malam-malam sebelumnya, setelah ujian dilalui
mahasiswa sudah lupa akan materi yang dia hafalkan. Sehingga nilai IPK yang
diperoleh tidak akan maksimal. Dalam kasus ini menunjukkan bahwa kebanyakan
mahasiswa masa sekarang tidak begitu menguasai materi dan ilmu yang diajarkan
selama kegiatan perkuliahan oleh dosen, mereka hanya menghafal namun kemudian
dalam waktu yang tidak lama ilmu tersebut terlupakan. Penguasaan materi sangat
dipengaruhi oleh tingkat pemahaman mahasiswa atas mata kuliah tersebut.
Pemahaman mahasiswa terhadap suatu mata kuliah bisanya dipengaruhi oleh
berbagai faktor, bisa dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal misalnya
kemampuan mahasiswa, tingkat kecerdasan mahasiswa, mood, suasana hati, emosi,
minat dan lain sebagainya. Faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat pemahaman
mahasiswa bisa dari lingkungan sekitar, suasa kelas, pengaruh dari orang lain, dan juga
dari dosen mata kuliah tersebut. Dalam mini riset ini penulis mengambil dua faktor
yang memepengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah yang
diajarkan, yaitu metode mengajar dosen dan suasana atau kondisi kelas tempat
mahasiswa belajar.
Dengan demikian, judul dari mini riset ini adalah “Pengaruh Metode
Mengajar Dosen dan Suasana Kelas terhadap Tingkat Pemahaman Mahasiswa’.

4
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam mini riset
ini adalah :
a. Bagaimana pengaruh metode mengajar dosen terhadap tngkat pemahaman
mahasiswa terhadap suatu mata kuliah?
b. Bagaimana pengaruh kondisi atau suasana kelas tempat belajar terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa terhadap suatu mata kuliah?

3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari mini riset ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode mengajar dosen terhadap
tngkat pemahaman mahasiswa terhadap suatu mata kuliah.
b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengaruh kondisi atau suasana kelas
tempat belajar terhadap tingkat pemahaman mahasiswa terhadap suatu mata
kuliah.

4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari mini riset ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi Mahasiswa
Dapat mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman dalam
kegiatan perkuliahan sehingga mahasiswa bisa mencari solusi sendiri ketika faktor
faktor tersebut mempengaruhi konsentrasi saat perkuliahan berlangsung dan dengan
demikian mahasiswa tetap bisa memahami mata kuliah yang disampaikan dosen
meskipun banyak faktor pengganggu disekitar.
b. Bagi Dosen
Dosen bisa mengetahui apakah metode pembelajaran yang digunakan saat ini sudah
dapat diterima oleh mahasiswa apa malah justru menjadi beban bagi mahasiswa.
Dan apakah selama mengajar materi yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas
oleh mahasiswa.

5
5. Metodologi Penelitian
a. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini adalah penelitian dengan pengujian hipotesis yang menjelaskan
apakah metode mengajar dosen dan suasana kelas mempengaruhi tingkat
pemahaman mahasiswa. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah
dengan menyebar kuesioner kepada sekumpulan responden. Populasi yang menjadi
objek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Fakultas
Ekonomi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel acak,
yaitu responden diambil secara acak tidak terikat oleh suatu aturan.
b. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang didapatkan dari survei
yang dilakukan melalui kuesioner yang disebar kepada responden. Kuesioner yang
dipakai adalah tipe pilihan dengan skala yang diberi skor (nilai) tiap kategorinya :
- 1 ( sangat tidak setuju ),
- 2 ( tidak setuju ),
- 3 ( agak setuju ),
- 4 ( setuju ),dan
- 5 ( sangat setuju ).

BAB II
6
PEMBAHASAN

1. Hipotesis Statistik
H0 = metode pengajaran dan suasana kelas berpengaruh negatif terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa
H1 = metode pengajaran dan suasana kelas berpengaruh positif terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa

2. Variabel yang Diteliti


a. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.
Pada penelitian ini menggunakan variabel dependen Tingkat Pemahaman
Mahasiswa.
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel variabel yang mempengaruhi variabel
dependen. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen metode
mengajar dosen dan suasana kelas.

3. Analisis Data
a. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

metode 30 2,00 9,00 5,4000 1,65258


suasana 30 3,00 14,00 7,6667 3,25188
pemahaman 30 11,00 18,00 14,2000 1,97222
Valid N (listwise) 30

Penghitungan statistik derskriptif diatas telah melalui uji validitas dan


reliabilitas sehingga data yang digunakan telah mengalami perubahan dengan
penghilangan data karena adanya data yang tidak valid ataupun tidak reliabel
sebagai syarat untuk pengujian regresi.
Tabel diatas menunjukkan responden sebanyak 30. Mean dari metode
sebesar 5,4 dengan standar deviasi 1,65258 . Diperoleh nilai maksimum metode

7
sebesar 9,00 dan nilai minimum metode sebesar 2,00 . Diperoleh mean dari suasana
sebesar 7,6667 dengan standar deviasi sebesar 3,25188 , dengan nilai maksimum
14,00 dan nilai minimum 3,00 . Dari data tersebut juga diperoleh mean dari
pemahaman sebesar 14,2000 dengan standar deviasi sebesar 1,97222 , nilai
maksimum sebesar 18,00 dan nilai minimum sebesar 11,00 .

b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak suatu kuisioner. Uji
validitas mengukur apakah pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner betul-
betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dalam mengukur validitas dalam
penelitian ini digunakan teknik Pearson Correlation. Suatu item dikatakan valid
apabila signifikansi < 0,05 atau Pearson Correlation >0,03.

Correlations

8
m1 m2 m3 m4 m5 totalmetode
Pearson Correlation 1 ,324 ,163 -,201 ,206 ,501**
m1 Sig. (2-tailed) ,080 ,390 ,286 ,276 ,005
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,324 1 ,011 ,185 ,324 ,623**
m2 Sig. (2-tailed) ,080 ,955 ,328 ,080 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,163 ,011 1 ,245 ,231 ,584**
m3 Sig. (2-tailed) ,390 ,955 ,191 ,219 ,001
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -,201 ,185 ,245 1 ,172 ,510**
m4 Sig. (2-tailed) ,286 ,328 ,191 ,364 ,004
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,206 ,324 ,231 ,172 1 ,664**
m5 Sig. (2-tailed) ,276 ,080 ,219 ,364 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,501** ,623** ,584** ,510** ,664** 1
Totalmetode Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,001 ,004 ,000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel diatas, seluruh item pernyataan dari metode valid


karena nilai Pearson Correlationnya >0,3 dan tingkat signifikansi < 0,05.
Kesimpulannya seluruh item pernytaan dari instrumen metode adalah valid.

Correlations

9
s1 s2 s3 s4 s5 totalsuasana
Pearson Correlation 1 ,709** ,593** -,415* -,752** ,626**
s1 Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,022 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,709** 1 ,853** -,356 -,641** ,835**
s2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,053 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,593** ,853** 1 -,264 -,477** ,885**
s3 Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,159 ,008 ,000
N 30 30 30 30 30 30
* *
Pearson Correlation -,415 -,356 -,264 1 ,458 ,039
s4 Sig. (2-tailed) ,022 ,053 ,159 ,011 ,839
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -,752** -,641** -,477** ,458* 1 -,316
s5 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,008 ,011 ,089
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,626** ,835** ,885** ,039 -,316 1
totalsuasana Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,839 ,089
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pengujian validitas untuk variabel dependen “suasana” yang valid adalah


s1, s2, dan s3 karena tingkat signifikansi <0,05 dan Pearson Correlation >0,03.
Sedangkan s4 dan s5 tidak valid yang kemudian dihilangkan untuk menguji regresi.

Correlations

10
p1 p2 p3 p4 p5 totalpaham
Pearson Correlation 1 ,207 ,107 -,086 ,407* ,688**
p1 Sig. (2-tailed) ,272 ,574 ,650 ,026 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,207 1 ,082 -,282 -,233 ,357
p2 Sig. (2-tailed) ,272 ,667 ,131 ,215 ,053
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,107 ,082 1 -,098 ,131 ,459*
p3 Sig. (2-tailed) ,574 ,667 ,606 ,490 ,011
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -,086 -,282 -,098 1 ,265 ,284
p4 Sig. (2-tailed) ,650 ,131 ,606 ,158 ,129
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,407* -,233 ,131 ,265 1 ,654**
p5 Sig. (2-tailed) ,026 ,215 ,490 ,158 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation ,688** ,357 ,459* ,284 ,654** 1
Totalpaham Sig. (2-tailed) ,000 ,053 ,011 ,129 ,000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pengujian validitas variabel dependen “tingkat pemahaman” diperoleh p1,


p2, p3, dan p5 adalah valid karena tingkat signifikansi < 0,05 dan Pearson’s
Correlation > 0,03. Sedangkan p4 tidak valid, sehingga p4 dihilangkan dalam
dalam pengujian regresi.

c. Uji Reliabilitas

11
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah suatu kuisioner mempunyai
peran sebagai indikator dari variabel . Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan uji statistik
Cronbach’s Alpha dari masing masing instrumen dalam satu variabel. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 . Hasil
pengujian reliabilitas dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut :

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,607 9

Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
m3 23,8333 17,316 ,241 ,593
m5 25,3000 19,390 ,017 ,647
s1 24,9333 14,961 ,527 ,510
s2 24,5333 13,499 ,620 ,468
s3 24,6667 13,057 ,643 ,455
p1 23,3333 17,885 ,292 ,581
p2 23,4667 18,533 ,154 ,611
p3 22,8333 20,213 -,019 ,637
p5 25,2333 18,944 ,100 ,623

12
Dari pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil seperti dalam data di atas.
Data yang diperoleh tersebut telah mengalami beberapa kali penghilangan item agar
meperoleh Cronbach’s Alpha terbesar yaitu sebesar 0,607, sehingga data tersebut
bisa dikatakan reiabel karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 dengan diperoleh
beberapa item dari tiap variabel. Data tersebut sudah dapat digunakan untuk
pengujian regresi.

d. Uji Asumsi Klasik


Model persamaan regresi masih perlu diuji untuk memenuhi kriteria BLUE
(Best Linear Unbiased Estimator) . Persyaratan dari kriteria BLUE adalah
Normalitas, Multikolinearitas, Auto Korelasi, dan Heteroskedastisitas.
- Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan
variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal.Data yang normal akan berbentuk bell shaped, tidak condong
ke arah tertentu. Salah satu cara untuk meneliti kenormalan suatu data adalah
dengan Normal Probability Plot. Jika data berasal dari populasi normal maka
titik-titik data akan terkumpul di sekitar garis lurus yang melalui 0 dan tidak
berpola.

13
Dari kedua hasil pengujian diatas, data sudah dapat dikatakan normal
karena dalam histogram terbentuk bell shaped yang tidak condong ke arah
tertentu. Selain itu pengujian dengan menggunakan Normal Probability Plot

14
menunjukkan bahwa titik-titik data berada tidak jauh dari garis lurus yang
melalui titik 0.

- Uji multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan hubungan linier antar variabel independen,
apabila satu variabel independen berubah akan merubah variabel independen
lain. Uji multikolinaritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
terdapat korelasi antar-variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, namun memiliki
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. . Metode yang
digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dalam penelitian ini yaitu
dengan melihat besarnya nilai tolerance dan nilai VIF . multikolinearitas terjadi
bila nilai tolerance mendekati 1 dan nilai VIF < 10 , maka tidak terjadi
multikolinearitas antar-variabel independen.

Dari data yang telah diuji dan terlihat pada tabel diatas diketahui bahwa
data tersebut lulus uji multikolinearitas dengan nilai tolerance mendekati 1 dan
nilai VIF < 10. Sehingga menunjukkan bahwa modal sendiri dan modal
pinjaman tidak memiliki hubungan atau keterkaitan yang saling mempengaruhi.

- Uji Heteroskedastisitas
Agar memenuhi kriteria BLUE, maka residual/error dalam model regresi harus
mempunyai varian yang sama (homokedastis). Heteroskedastisitas umumnya
ditemui pada data cross-section. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas
dengan menggunakan scatterplot, data dikatakan homokedastis apabila titik-
titik data tidak membentuk pola tertentu.

15
Suatu data dikatakan lulus uji heteroskedastisitas ketika plot data tersebut
tidak membentuk suatu pola atau menyebar. Dan berdasarkan gambar tersebut
diatas dapat dilihat bahwa data memenuhi syarat uji heteroskedastisitas karena
plot data tersebut tidak berpola.

- Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan hubungan antara data di suatu waktu dengan data di
waktu lainnya. Autokorelasi terjadi pada data time series.Untuk mendeteksi
adanya autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson, dimana nanti nilai
DW dibandingkan dengan Tabel Durbin Watson. Dalam beberapa buku
dinyatakan bahwa data terbebas dari masalah autokorelasi jika nilai DW
mendekati 2.

Model Summaryb
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
l Square the Estimate Watson
1 ,171a ,029 -,043 2,01399 1,764
a. Predictors: (Constant), suasana, metode

16
b. Dependent Variable: pemahaman

Dalam data tersebut tidak terjadi hubungan antara data ketika penelitian
dilakukan dengan data tahun tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari nilai Durbin
Watson data sebesar 1,764. Syarat suatu data tidak berautokorelasi adalah ketika
nilai Durbin Watson mendekati 2.

e. Uji ANOVA (Simultan)


Merupakan pengujian variabel independen secara bersama-sama.

.
Bagian ini menggambarkan tingkat signifikansi. Dari uji ANOVA atau F-test,
didapat F sebesar 0,405 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,671. Karena
probabilitas (tingkat signifikansi) ini lebih besar daripada 0,05 maka model regresi
ini tidak bisa dipakai untuk memprediksi tingkat pemahaman mahasiswa. Dapat
disimpulkan bahwa metode mengajar dosen dan suasana kelas tidak secara
bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mahasiswa.

f. Analisis Regresi

17
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson


Square the Estimate

1 ,171a ,029 -,043 2,01399 1,764

a. Predictors: (Constant), suasana, metode


b. Dependent Variable: pemahaman

Dalam tabel juga terlihat nilai r square sebesar 0,29. Itu artinya adalah pemahaman
mahasiswa terhadap satu mata kuliah dipengaruhi oleh metode mengajar dosen dan
suasana kelas sebesar 2,9 %. Sedangkan 97,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar
metode dan suasana atau kondisi kelas. Std.Error of the Estimate yang nilainya
2,01399 menggambarkan tingkat ketepatan predeksi regresi, dimana semakin kecil
angkanya maka semakin baik prediksinya.

Tabel diatas menggambarkan besarnya koefisien regresinya. Berdasarkan tabel


diatas didapat persamaan persamaan regresi :
Y = 13,640 – 0,44X1 + 0,104X2,
dengan
Y = tingkat pemahaman mahasiswa
X1 = metode mengajar dosen
X2 = suasana kelas

Konstanta sebesar 13,640 menyatakan bahwa tingkat pemahaman


mahasiswa bernilai 13,640 jika tidak ada metode mengajar dosen dan suasana
kelas.

18
Koefisien regresi suasana adalah positif 0,104, ini menunjukkan bahwa
variabel suasana berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman.
Koefisien regresi variabel metode mengajar dosen bernilai negatif -0,044.
Hal ini menunjukkan bahwa jika metode mengajar dosen diganti atau diubah akan
mengurangi resiko ketidakpahaman atas apa yang disampaikan dosen.
Sedangkan uji-t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap
variabel independen.
1. Hipotesis yang dibangun adalah sebagai berikut:
Ho = Koefisien Regresi Tidak Signifikan
Hi = Koefisien Regresi Signifikan
2. Pengambilan keputusan (berdasarkan probabilitas, lihat kolom Sig.) adalah
sebagai berikut:
Jika Sig. > 0,05 maka Ho diterima
Jika Sig. < 0,05 maka Ho ditolak , Hi diterima

3. Kesimpulan hipotesis
Terlihat bahwa pada kolom Sig. untuk kedua variabel tersebut yaitu, metode
sebesar 0,849 dan suasana sebesar 0,378 mempunyai angka signifikansi >
0,05. Dengan demikian Ho diterima dan Hi ditolak atau dengan kata lain kedua
variabel tersebut tidak cukup signifikan mempengaruhi tingkat pemahaman
mahasiswa.

19
BAB III
KESIMPULAN

Tingkat pemahaman mahasiswa umumnya dipengaruhi oleh metode pengajaran dosen


dan suasana atau kondisi kelas. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan
penyebaran kuesioner dan kemudian diuji dengan spss didapatkan hasil bahwa kedua variabel
tersebut tidak berpengaruh secara signifikan.
Hal ini terlihat juga pada adjusted r square yang menunjukkan nilai negatif yaitu -0,043.
Kesimpulan lain dapat kita lihat pada nilai signifikansi metode mengajar dosen sebesar 0,849
dan suasana kelas sebesar 0,378 yang mempunyai angka signifikansi > 0,05. Nilai itu
menunjukkan ke tidak signifikansian data, karena data dikatakan signifikan jika nilai
signifikansi < 0,05.
Berdasarkan hasil yang telah kita olah dapat diambil kesimpulan bahwa metode
pengajaran dan suasana kelas tidak cukup berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa.

20
KUISIONER
Pengaruh Metode Mengajar Dosen dan Suasana Kelas Tempat Mahasiswa Belajar
terhadap Tingkat Pemahaman Mahasiswa terhadap suatu Mata Kuliah

Kriteria Penilaian :
- Sangat setuju =5
- Setuju =4
- Agak Setuju =3
- Tidak Setuju =2
- Sangat Tidak Setuju = 1

Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban anda


No Pernyataan Penilaian
1 2 3 4 5
1. Saya lebih paham apabila dosen menjelaskan
materi dengan menggunakan PPT
2. Saya paham terhadap materi jika dosen
menjelaskan hanya menggunakan text book
3. Saya paham terhadap penjelasan dosen jika
dosen menggunakan metode ceramah
4. Saya paham terhadap materi kuliah yang
diajarkan jika dosen mengajak diskusi tentang
materi
5. Saya lebih paham terhadap materi kuliah jika
dosen hanya menyuruh meresume materi yang
diajarkan
6. Saya bisa berkonsentrasi dan paham jika suasana
kelas berfantakan, gelap,dan kotor
7. Saya paham terhadap materi kuliah jika suasana
kelas ramai dan tidak kondusif
8. Sirkulasi udara di kelas yang buruk dan AC yang
mati mempengaruhi pemahaman saya terhadap
materi
9. Dengan ruang kelas yang baru, bersih dan
nyaman tingkat pemahaman saya meningkat
karena bisa berkonsentrasi terhadap apa yang
diajarkan dosen
10. Lokasi kelas yang strategis untuk proses belajar
mengajar mempengaruhi tingkat pemahaman
saya terhadap suatu materi
11.
12.
13.
14.

21
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Loan admini

22

Anda mungkin juga menyukai