Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM), SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN

SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL


PADA PT. PRODUK REKREASI (KIDS FUN)

Iman Niyati

Abstract
The company's competition in the global market causes intense competition among
companies. The company must manage the business effectively and efficiently through improved
performance, in addition to improving the quality of products and services. The problem formulation
of this research is how Total Quality Management influence, performance measurement system
and reward system to managerial performance.
The data used in this study is the primary data in the form of questionnaires. Respondents
used in this research are managerial level employees of PT. Produk Rekreasi (Kids Fun), with a
sample of about 50 respondents. Data analysis used in this research is multiple linear regression
analysis.
The result shows that Total Quality Management and performance measurement system
have an effect on managerial performance. This is shown from the data processing with the result
of a significant number, meaning the hypothesis of Total Quality Management and performance
measurement system is accepted. While the reward system has no effect on managerial
performance. This is shown from the processed data with the result of a number that is not
significant.

Keywords: Total Quality Management (TQM), Performance Measurement System, Reward


System and Managerial Performance
Abstrak
Persaingan perusahaan di pasar global menyebabkan persaingan yang ketat antar
perusahaan. Perusahaan harus mengelola bisnis secara efektif dan efisien melalui peningkatan
kinerja, disamping peningkatan kualitas produk dan jasa. Rumusan masalah dari penelitian ini
bagaimana pengaruh Total Quality Management, sistem pengukuran kinerja dan sistem
penghargaan terhadap kinerja manajerial.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan level manajerial dari PT. Produk
Rekreasi (Kids Fun), dengan sampel sekitar 50 responden. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil analisis menunjukkan Total Quality Management dan sistem pengukuran kinerja
berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini ditunjukkan dari olahan data dengan hasil berupa
angka yang signifikan, artinya hipotesis Total Quality Management dan sistem pengukuran kinerja
diterima. Sedangkan sistem penghargaan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hal ini
ditunjukkan dari olahan data dengan hasil berupa angka yang tidak signifikan.

Kata kunci : Total Quality Management (TQM), sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan
dan kinerja manajerial.

PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, termasuk para manajer untuk meningkatkan
perusahaan mengalami persaingan usaha kinerjanya meliputi kemampuan dalam hal
yang semakin ketat, kompleks, dan dinamis. perencanaan, pengorganisasian,
Produk dan jasa yang dihasilkan hanya akan mengarahkan dan memecahkan masalah
dipilih oleh konsumen jika produk dan jasa (Ristauli, 2013).
tersebut memiliki keunggulan dari pesaing. Menurut Intan (2013) kinerja
Persaingan ini menuntut perusahan untuk merupakan suatu keadaan yang harus
meningkatkan efektifitas dan efisiensinya diketahui dan diinformasikan kepada pihak –
agar dapat memperoleh pelanggan dan pihak tertentu untuk mengetahui tingkat
dapat menjadi market leader dari produk dan pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan
jasa yang ditawarkan. Kondisi inilah yang dengan visi yang diemban suatu organisasi
pada akhirnya menuntut para pelaku bisnis serta mengetahui dampak positif dan negatif
1
2

dari suatu kebijakan operasional yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial,
diambil. Pada akhirnya kinerja merupakan dan manajer akan lebih termotivasi untuk
alat manajemen untuk menilai dan melihat meningkatkan kinerja, jika pengukuran kinerja
perkembangan yang dicapai selama ini atau yang tinggi dalam bentuk informasi yang
dalam jangka waktu tertentu. diperlukan yang memberikan umpan balik
Kinerja manajerial sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan pembelajaran (Intan,
dalam organisasi karena dengan kinerja 2013).
manajerial yang maksimal diharapkan Sistem pengukuran kinerja
mampu membawa keberhasilan untuk memberikan mekanisme penting bagi
perusahaan yang dipimpin. Sebagian besar manajer dan karyawan untuk digunakan
keberhasilan perusahaan diukur dengan dalam menjelaskan tujuan, standart –
prestasi dan kinerja manajerialnya. Manajer standart kinerja dan memotivasi kinerja
dituntut untuk memanfaatkan kemampuan individu diwaktu selanjutnya (Raisa, 2013).
yang dimilikinya semaksimal mungkin agar Penerapan sistem pengukuran kinerja pada
perusahaan menjadi lebih unggul dalam perusahaan adalah guna mengetahui
bersaing dibanding perusahaan – karakteristik dan kualitas kinerja serta
perusahaan lainnya (Intan, 2013). mengidentifikasikan tindakan apa yang perlu
Perusahaan dapat berhasil dilakukan untuk melakukan perbaikan dalam
melakukan perbaikan secara berkelanjutan rangka peningkatan kerja. Semakin sering
dan kompetitif merupakan salah satu melakukan pengukuran kinerja pada
keberhasilan manajemen. Tugas utama dari karyawan maka perusahaan akan lebih
para pemimpin dan manajer puncak adalah meningkatkan kinerja pada karyawan,
secara berkelanjutan melakukan perbaikan, sehingga dengan meningkatnya kinerja maka
dimana memerlukan dukungan secara penuh mutu yang menjadi tujuan utama akan dapat
dari pihak dalam suatu organisasi untuk tercapai.
mencapai tujuan perusahaan yang telah Selain Total Quality Management
ditetapkan sebelumnya secara bersama– (TQM) dan sistem pengukuran kinerja, faktor
sama (Anggraeni, 2010). Perusahaan dalam lain yang tidak kalah pentingnya adalah
hal ini perlu menerapkan sistem akuntansi sistem penghargaan. Sistem penghargaan
manajemen sebagai mekanisme untuk merupakan segala bentuk pengembalian baik
memotivasi dan mempengaruhi perilaku finansial maupun non finansial yang diterima
karyawan dalam berbagai cara yang manajer karena jasa yang disumbangkan
memaksimalkan kesejahteraan organisasi untuk perusahaan. Kompensasi dalam
dan karyawan. Sistem akuntansi manajemen bentuk finansial yaitu karyawan dapat
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi menerima gaji, upah, bonus, komisi,
Total Quality Management, sistem tunjangan, libur atau cuti tetapi dibayar,
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan. sedangkan dalam bentuk non finansial yaitu
Hal ini yang mendasari pemikiran karyawan dapat menerima tugas yang
akan perlunya menggunakan suatu Total menarik, tantangan tugas, tanggungjawab
Quality Management (TQM), karena Total tugas, peluang, pengakuan, pencapaian
Quality Management (TQM) merupakan tujuan serta lingkungan pekerjaan yang
sistem terstruktur dengan serangkaian alat, menarik (Nastiti, 2013). Sistem penghargaan
teknik, dan filosofi yang didisain untuk dapat menarik perhatian manajer dan
menciptakan budaya perusahaan yang memberi informasi atau mengingatkan
memiliki fokus terhadap konsumen, manajer akan pentingnya reward
melibatkan partisipasi aktif pekerja, dan dibandingkan dengan yang lain, reward juga
perbaikan kualitas terus menerus dengan meningkatkan motivasi manajer terhadap
tujuan agar sesuai dengan harapan ukuran kinerja, sehingga membantu manajer
konsumen (Purnama, 2006). Penerapan untuk mengalokasikan waktu dan usaha
Total Quality Management (TQM) juga tidak manajer (Intan, 2013).
lepas dari penilaian kinerja karyawan. PT.Produk Rekreasi (Kids Fun)
Perusahaan membutuhkan sebuah sistem merupakan sebuah perusahaan yang
untuk memotivasi dan mempengaruhi bergerak dibidang jasa rekreasi untuk anak –
perilaku karyawan dengan berbagai cara anak dan keluarga. Dibangun sejak tahun
yang memaksimalkan kesejahteraan 1997, perusahaan ini mulai resmi beroperasi
organisasi dan karyawan (Raisa, 2013). sejak tanggal 22 Januari 1998. PT.Produk
Penerapan Total Quality Management yang Rekreasi membangun sebuah taman rekreasi
3

anak dan keluarga diatas tanah seluas 5 pengukuran, pengumpulan, analisis,


(lima) hektar dan sedang melakukan pencatatan, interpretasi, dan pelaporan
perluasan lahan sebesar 5000 m2. Perluasan kejadian – kejadian ekonomi suatu badan
tersebut dilakukan untuk pembangunan usaha yang dimaksudkan agar manajemen
wahana baru. Selain tempat rekreasi yang dapat menjalankan fungsi perencanaan,
berada di Jl.Wonosari KM 10 Yogyakarta, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Kids Fun juga memiliki 26 Family Pendekatan teori kontijensi
Entertainment center (outlet) yang tersebar di mengidentifikasi bentuk – bentuk optimal
DIY, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Adapun pengendalian organisasi dibawah kondisi
konsep PT.Produk Rekreasi (Kids Fun) operasi yang berbeda dan mencoba untuk
sebagai perusahaan yang sangat menjelaskan bagaimana prosedur operasi
memperhatikan konsumennya, pengendalian organisasi. Pendekatan
memperhatikan kepuasan pelanggan dengan akuntansi pada akuntansi manajemen
konsep keselamatan, harga terjangkau, dan didasarkan pada premis bahwa tidak ada
hiburan. sistem akuntansi manajemen secara
Banyak penelitian yang dilakukan universal selalu tepat untuk dapat diterapkan
untuk melihat Total Quality Management pada setiap organisasi, namun sistem
(TQM), sistem pengukuran kinerja dan sistem akuntansi manajemen hanya sesuai (fit)
penghargaan terhadap kinerja manajerial. untuk suatu konteks atau kondisi tertentu
Menurut Nastiti (2013) hasil penelitian saja. Teori kontijensi dalam metode penelitian
menunjukkan bahwa sistem pengukuran mengargumenkan bahwa efektivitas desain
kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh sistem akuntansi manajemen tergantung
signifikan terhadap kinerja manajerial eksistensi perpaduan antara organisasi
sedangkan Total Quality Manajemen (TQM) dengan lingkungannya. Sistem akuntansi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen dikatakan variabel pemoderasi
manajerial. Raisa (2013) melakukan yang mempengaruhi hasil hubungan antara
penelitian dan menunjukkan bahwa Total penerapan TQM terhadap kinerja manajerial.
Quality Management (TQM) dan sistem Apabila sistem akuntansi manajemen fit
penghargaaan beerpengaruh signifikan dengan konteks dan kondisi organisasi maka
terhadap kinerja manajerial sedangkan diproposisikan akan menimbulkan kinerja
sistem pengukuran kinerja tidak berpengaruh superior. Menurut Hariadi (2002) akuntansi
terhadap kinerja manajerial. Cynthia (2013) manajemen merupakan identifikasi,
dalam penelitiannya menghasilkan temuan pengukuran, pengumpulan, analisis,
bahwa Total Quality Management (TQM) dan pencatatan, interpretasi, dan pelaporan
sistem penghargaan tidak berpengaruh kejadian – kejadian ekonomi suatu badan
terhadap kinerja manajerial sedangkan usaha yang dimaksudkan agar manajemen
sistem pengukuran kinerja berpengaruh dapat menjalankan fungsi perencanaan,
terhadap kinerja manajerial. pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Motivasi penulis dalam melakukan Pendekatan teori kontijensi
pengujian kembali terkait penelitian mengidentifikasi bentuk – bentuk optimal
mengenai penerapan Total Quality pengendalian organisasi dibawah kondisi
Management (TQM), sistem pengukuran operasi yang berbeda dan mencoba untuk
kinerja dan sistem penghargaan terhadap menjelaskan bagaimana prosedur operasi
kinerja manajerial karena terjadi inkonsistensi pengendalian organisasi. Pendekatan
hasil penelitian terdahulu, sehingga peneliti akuntansi pada akuntansi manajemen
mencoba untuk menguji kembali dengan didasarkan pada premis bahwa tidak ada
objek yang berbeda. Berdasarkan latar sistem akuntansi manajemen secara
belakang yang telah dipaparkan, penelitian universal selalu tepat untuk dapat diterapkan
ini bertujuan untuk menguji penerapan Total pada setiap organisasi, namun sistem
Quality Mangement (TQM), sistem akuntansi manajemen hanya sesuai (fit)
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan untuk suatu konteks atau kondisi tertentu
terhadap kinerja manajerial. saja. Teori kontijensi dalam metode penelitian
mengargumenkan bahwa efektivitas desain
Tinjauan Pustaka sistem akuntansi manajemen tergantung
Teori Kontijensi eksistensi perpaduan antara organisasi
Menurut Hariadi (2002) akuntansi dengan lingkungannya. Sistem akuntansi
manajemen merupakan identifikasi, manajemen dikatakan variabel pemoderasi
4

yang mempengaruhi hasil hubungan antara kebutuhan hidup, bobot pekerjaan, jam kerja,
penerapan TQM terhadap kinerja manajerial. wawasan karyawan, penghargaan yang
Apabila sistem akuntansi manajemen fit diberikan merupakan kontribusi manajer atau
dengan konteks dan kondisi organisasi maka karyawan yang bersangkutan (Nastiti, 2013).
diproposisikan akan menimbulkan kinerja
superior. Kinerja Manajerial
Menurut Mulyadi dan Johny (2007)
Total Quality Management (TQM) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran
Menurut Fandy (2002) TQM adalah mengenai tingkat pencapaian pada
paradigma baru dalam menjalankan bisnis pelaksanaan suatu kegiatan/program atau
yang berupaya memaksimumkan daya saing kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
organisasi melalui: fokus pada kepuasan tujuan, melaksanakan misi, guna mencapai
konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, visi organisasi. Kinerja atau nilai aktivitas
dan perbaikan secara berkesinambungan kerja dapat diartikan sebagai prestasi yang
atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dapat dicapai perusahaan dalam satu
dan lingkungan organisasi. Penerapan TQM periode tertentu dalam melaksanakan
yang tinggi akan meningkatkan kinerja kegiatan dari program berdasarkan kebijakan
manajerial, begitu juga sebaliknya manajer guna mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
akan lebih termotivasi untuk meningkatkan melalui misi perusahaan yang tertuang dalam
kinerja jika pengukuran kinerja yang tinggi rencana strategik perusahaan. prestasi yang
dalam bentuk informasi yang diperlukan dimaksud adalah efektivitas operasional
dalam memberikan umpan balik untuk perusahaan, baik dari segi manajerial
perbaikan dan pembelajaran. TQM juga maupun ekonomis. Keberhasilan suatu
merupakan perpaduan semua fungsi dari perusahaan dilihat dari kemampuan
organisasi kedalam falsafah holistik yang perusahaan dalam mengelola sumber daya
dibangun berdasarkan konsep kualitas, perusahaan untuk mencapai hasil sesuai
teamwork, produktivitas dan pengertian serta dengan rencana yang telah ditetapkan dan
kepuasan pelanggan. dilaksanakan.
Menurut Mulyadi dan Johny (2007)
Sistem Pengukuran Kinerja menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran
Sistem pengukuran kinerja mengenai tingkat pencapaian pada
merupakan proses dimana organisasi – pelaksanaan suatu kegiatan/program atau
organisasi menilai kinerja karyawan untuk kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
memperbaiki pengambilan keputusan dalam tujuan, melaksanakan misi, guna mencapai
perusahaan (Handoko, 2007). Menurut visi organisasi. Kinerja atau nilai aktivitas
Robert dan Vijay (2011) sistem pengukuran kerja dapat diartikan sebagai prestasi yang
kinerja merupakan suatu mekanisme yang dapat dicapai perusahaan dalam satu
mempengaruhi kemungkinan bahwa periode tertentu dalam melaksanakan
organisasi tersebut akan kegiatan dari program berdasarkan kebijakan
mengimplementasikan strateginya dengan guna mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
berhasil. melalui misi perusahaan yang tertuang dalam
rencana strategik perusahaan. prestasi yang
Sistem Penghargaan dimaksud adalah efektivitas operasional
Penghargaan adalah segala bentuk perusahaan, baik dari segi manajerial
pengembalian baik finansial maupun non maupun ekonomis. Keberhasilan suatu
finansial yang diterima karyawan karena jasa perusahaan dilihat dari kemampuan
yang disumbangkan keperusahaan. perusahaan dalam mengelola sumber daya
Kompensasi dalam bentuk finansial dapat perusahaan untuk mencapai hasil sesuai
berupa gaji, upah, bonus, komisi, tunjangan, dengan rencana yang telah ditetapkan dan
libur, atau cuti tetapi dibayar. Sedangkan dilaksanakan.
dalam bentuk non finansial dapat berupa
tugas yang menarik, tantangan tugas, Kerangka Berpikir
tanggungjawab tugas, peluang, pengakuan, Pada Penelitian ini terdapat dua
pencapaian tujuan serta lingkungan variabel, yaitu variabel terikat (dependen) dan
pekerjaan yang menarik. Adapun indikator – variabel bebas (independen). Variabel
indikator yang mempengaruhi antara lain, dependen pada penelitian ini adalah kinerja
penghargaan yang diberikan memenuhi manajerial, sedangkan variabel independen
5

adalah Total Quality Management (TQM), perubahan dasar falsafah dari setiap
sistem pengukuran kinerja dan sistem orang dalam perusahaan, terutama
penghargaan. Adapun kerangka konseptual manajemen (Intan, 2013).
penelitian ini terlihat pada gambar 1. H1 : Total Quality management
(TQM) berpengaruh terhadap
Total Quality kinerja manajerial.
Management
(TQM) 2. Hubungan antara Sistem Pengukuran
Kinerja dan Kinerja Manajerial
Kinerja Pengukuran kinerja adalah suatu
Sistem proses untuk mengetahui seberapa
Manajerial
Pengukuran bagus kinerja yang dilakukan karyawan
Kinerja atau kelompok dalam rangka mencapai
sasaran strategis. Pengukuran kinerja
yang dilakukan secara berkelanjutan dan
Sistem . memberikan umpan balik merupakan hal
Penghargaan yang penting dalam upaya perbaikan
secara terus - menerus dan mencapai
keberhasilan dimasa mendatang
sehiingga perusahaan dapat
Gambar 1. Kerangka Penelitian. mempertahankan kelangsungan
usahanya. Pengukuran terhadap kinerja
Perumusan Hipotesis adalah suatu hal yang penting dilakukan
1. Hubungan antara Total Quality agar diketahui apakah selama
Management (TQM) dan Kinerja pelaksanaan kinerja terdapat
Manajerial kesenjangan dari rencana yang telah
Total Quality Management (TQM) ditentukan atau kinerja dapat dilakukan
merupakan suatu usaha untuk sesuai dengan yang diharapkan. Sistem
memaksimumkan daya saing organisasi pengukuran kinerja yang dilakukan oleh
yang berfokus pada perbaikan terus perusahaan akan memotivasi manajer
menerus untuk memenuhi kepuasan untuk bekerja lebih baik karena prestasi
pelanggan. Penerapan TQM yang tinggi kerjanya sangat diperlukan perusahaan (
akan meningkatkan kinerja manajerial. Restauli, 2013 ).
Karena dengan adanya TQM yang H 2 : Sistem pengukuran kinerja
merupakan suatu sistem, yang berpengaruh terhadap kinerja
melakukan perbaikan secara terus manajerial.
menerus dan tetap konsisten baik dalam
melayani pelanggan, maka diharapkan 3. Hubungan antara Sistem
akan memberikan dampak positif bagi Penghargaan dan Kinerja Manajerial
kinerja manajerial yaitu perbaikan kinerja Penghargaan (Reward) dapat
manajerial dari perusahaan. posisi menarik perhatian manajer Kids Fun dan
manajerial diharapkan mampu memberi informasi atau mengingatkan
menghasilkan suatu kinerja manajerial, akan pentingnya reward dibandingkan
berbeda dengan kinerja karyawan yang dengan yang lain, reward juga
pada umumnya bersifat konkrit, kinerja meningkatkan motivasi manajer Kids Fun
manajerial bersifat abstrak dan komplek. terhadap ukuran kinerja, sehingga
Manajer menghasilkan kinerja dengan membantu manajer mengalokasikan
mengarahkan bakat dan kemampuan, waktu dan usaha. Usaha manajer juga
serta usaha beberapa orang lain yang dipengaruhi oleh nilai penghargaan yang
berada di dalam daerah wewenangnya. diterima. Jika manajer memperoleh
Tujuan perusahaan dalam menghasilkan kepuasan terhadap yang diterimanya,
produk berkualitas adalah tercapainya maka dengan adanya sistem reward
kepuasan pelanggan yang ditandai kinerja manajerial akan meningkat dan
dengan berkurangnya keluhan dari akan berusaha bekerja lebih baik guna
pelanggan sehingga menunjukkan mendapatkan reward yang dijanjikan
kinerja perusahaan yang meningkat. oleh perusahaan. Maka dapat
Total Quality Management membutuhkan
6

disimpulkan bahwa dengan adanya Teknik Pengumpulan Data


sistem reward maka akan berfungsi Jenis data yang digunakan dalam
sebagai pemotivasi yang dapat penelitian ini adalah data primer. Data primer
meningkatkan kinerja manajerial secara merupakan sumber data yang diperoleh
positif. secara langsung dari sumber asli atau pihak
H 3 : Sistem penghargaan berpengaruh pertama. Metode pengumpulan data yang
terhadap kinerja manajerial. dilakukan yaitu kuesioner dengan cara
mengedarkan daftar pertanyaan kepada
METODE PENELITIAN responden yang nantinya akan diberi nilai
Waktu dan Tempat Penelitian atau scoring. Kuesioner tersebut diberikan
Penelitian ini dilaksanakan pada atau dibagikan kepada pihak yang
perusahaan yang bergerak dibidang jasa berkepentingan yang secara langsung
rekreasi untuk anak – anak dan keluarga. berhubungan dengan masalah yang diteliti
Waktu penelitian dilakukan bulan Mei 2017 dengan batas waktu yang ditetapkan oleh
sampai dengan bulan Agustus 2017 untuk peneliti (Nastiti, 2013).
mengetahui pengaruh beberapa variabel
independen terhadap variabel dependen. Teknik Analisis Data
Tempat penelitian ialah peusahaan Uji Kualitas Data
PT.Produk Rekreasi (Kids Fun) dengan cara Data ini merupakan data primer maka
mengedarkan daftar pertanyaan kepada uji kualitas data penelitian ini menggunakan
responden. uji validitas dan uji reliabilitas :
a. Uji Validitas
Metode Penentuan Subjek Uji validitas yaitu digunakan untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah mengukur valid tidaknya suatu
Manajer dan supervisor. Sampel penelitian kuesioner. Hasil pengujian validitas
yang diambil adalah berdasarkan kriteria- dapat diketahui dari tingkat signifikan
kriteria berikut: yang diperoleh indikator pada variabel
1. Manajer yang minimal telah bekerja Total Quality Management (TQM),
selama 1 tahun, dengan alasan bahwa Sistem pengukuran kinerja, sistem
manajer tersebut memegang kendali penghargaan, dan kinerja manajerial
atas semua keputusan dalam menunjukan nilai signifikansi < 0.05;
pencapaian tujuan perusahaan pada PT. yang berarti bahwa semua item
Produk Rekreasi (KIDS FUN). pertanyaan yang digunakan dalam
2. Karyawan staff dengan level terendah variabel telah valid (Ghozali, 2011).
supervisor yang minimal telah bekerja b. Uji Reliabilitas
selama 1 tahun dan berhubungan Uji reliabilitas merupakan alat untuk
langsung dengan kinerja manajerial pada mengukur suatu kuesioner yang
PT. Produk Rekreasi (KIDS FUN). merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
Variabel/Objek Penelitian reliabel atau handal jika jawaban
Variabel dalam penelitian ini responden terhadap pernyataan adalah
dibedakan menjadi dua yaitu variabel konsisten atau stabil dari waktu ke
independen dan variabel dependen. waktu. Suatu konstruk atau variabel
1. Variabel independen dikatakan reliabel moderat jika memiliki
Variabel independen yang digunakan nilai Cronbach Alpha > 0.50 (Ghozali,
dalam penelitian ini antara lain Total 2007).
Quality Management (X1), sistem
pengukuran kinerja (X2), dan sistem Uji Hipotesis
penghargaan (X3). Uji hipotesis bertujuan untuk
2. Variabel dependen menjawab hipotesis yang telah dibuat.
Menurut Indriantoro dan Supomo Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan:
(2013) variabel dependen adalah tipe a. Uji F
variabel yang dijelaskan atau Uji statistik F pada dasarnya
dipengaruhi oleh variabel independen. menunjukkan apabila semua variabel
Penelitian ini variabel dependennya bebas yang dimasukkan dalam model
adalah kinerja manajerial (Y). mempunyai pengaruh secara bersama –
sama terhadap variabel terikat. Selain
7

itu, uji F dapat digunakan untuk melihat e = Kesalahan regresi (regression error)
model regresi yang digunakan sudah
signifikan atau belum, dengan ketentuan d. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
bahwa jika p value < (α) = 0.05 berarti Koefesian determinasi (R2) pada
model tersebut signifikan dan bisa intinya mengukur seberapa jauh
digunakan untuk menguji hipotesis. kemampuan model dalam menerangkan
Tingkat kepercayaan (α) untuk pengujian variansi variabel terikat. Adjusted R2
hipotesis adalah 95% atau (α) = 0.05 berarti R2 sudah sesuai dengan derajat
(5%) (Ristauli, 2013). masing – masing jumlah kuadrat yang
mencakup dalam perhitungan Adjusted
b. Uji t R2. Nilai koefisien determinasi adalah nol
Menurut Ristauli (2013), uji t atau satu. Nilai Adjusted R2 yang kecil
bertujuan untuk menguji pengaruh berarti kemampuan variabel – variabel
secara parsial antara variabel bebas independen dalam menjelaskan variansi
terhadap variabel tidak bebas variabel dependen sangat terbatas.
dengan variabel lain dianggap
konstan, dengan asumsi jika HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
siknifikan nilai f hitung yang dapat
dilihat dari analisa regresi Uji Validitas
menunjukkan kecil dari α = 0.05 Hasil pengujian validitas item
berarti variabel independen kuesioner menunjukan bahwa seluruh item
berpengaruh terhadap variabel pernyataan dalam setiap variabel (X1), (X2)
dependen dengan kriteria sebagai dan (X3) memiliki nilai korelasi diatas 0.3 dan
berikut : nilai signifikansi < 0.05 sebagai nilai batas
1. Bila tingkat signifikansi (Sig < suatu item kuesioner penelitian dikatakan
0,05), maka Ha diterima dan H0 dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga
ditolak,variabel independen dapat dikatakan bahwa item angket variabel
berpengaruh terhadap variabel Total Quality Management (X1, sistem
dependen. pengukurran kinerja, dan sistem
2. Bila tingkat signifikansi (Sig > penghargaan valid dan dapat digunakan
0,05), maka Ha ditolak dan H0 untuk mengukur variabel yang diteliti.
diterima,variabel independen
tidak berpengaruh terhadap Uji Reliabilitas
variabel dependen. Hasil uji reliabilitas yang ditunjukkan dalam
tabel 10 menunjukkan bahwa nilai cronbach
c. Analisis Regresi Linier Berganda Alpha untuk masing-masing variabel sudah
Analisis regresi berganda lebih besar dari 0.50 yaitu variabel Total
digunakan untuk mencari quality Management sebesar 0.712, variabel
pemecahan penelitian. Penggunaan sistem pengukuran kinerja sebesar 0.680,
analisa agar bisa mengetahui ada variabel sistem penghargaan sebesar 0.555
tidaknya pengaruh variabel bebas dan variabel kinerja manajerial sebesar
dan variabel terkait (Nastiti, 2013). 0.739. maka dapat disimpulkan bahwa
Analisis yang digunakan dalam masing-masing variabel diatas sudah reliabel.
penelitian ini adalah menggunakan
analisis regresi berganda dengan Analisi Regresi Linear berganda
persamaan regresi sebagai berikut: Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e pengaruh dari variabel bebas (Total Quality
Management, sistem pengukuran kinerja dan
sistem penghargaan) terhadap variabel
Keterangan: terikat (kinerja manajerial).
Y = Kinerja Manajerial Hasil olah data yang dihasilkan dari
a = Konstanta analisis regresi linear berganda pada
X1=Total Quality Management penelitian ini disajikan pada tabel dibawah ini
(TQM) yang mewakili masing – masing uji yang
X2= Sistem Pengukuran kinerja berbeda, sebagai berikut:
X3= Sistem Penghargaan
8

Tabel 1 c. Uji Statistik t (Uji Parsial)


Hasil Uji Koefisien Regresi Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari output SPSS pada tabel
Model B t Beta Sig.
(Constant) -0.473 -0.281 0.780
11, menunjukkan hasil tiga hipotesis (Ha)
Total Quality yang diajukan dalam uji t, yaitu untuk
0.571 6.081 0.672 0.000
Management variabel Total Quality Management (X 1 )
Sistem nilai sig. 0.000 < 0.05, variabel sistem
Pengukuran 0.360 2.381 0.353 0.021 pengukuran kinerja (X 2 ) nilai sig. 0.021
Kinerja
Sistem < 0.05, variabel sistem penghargaan (X 3 )
-0.078 -0.629 -0.075 0.532
Penghargaan nilai sig. 0.532 > 0.05.
F = 100.100 0.000
2
Adjusted R = 0.859 d. Uji R2 (Uji Koefisien Determinan)
Sumber: data primer diolah tahun 2017
Koefisien Determinasi merupakan
besaran yang menunjukan besarnya
a. Uji Koefisien Regresi variasi variabel dependen yang dapat
Berdasarkan tabel 11 diatas, dijelaskan oleh variabel independennya.
dapat diperoleh rumus regresi pada Koefisien determinasi ini digunakan
penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk mengukur seberapa jauh variabel-
Y= -0.473+0.571X 1 +0.360X 2 + -0.078X 3 variabel bebas dalam menerangkan
Model persamaan regresi berganda variabel-variabel terikatnya. Nilai
diatas menunjukan: koefisien determinasi ditentukan dengan
1. α = Nilai konstanta yang diperoleh nilai Adjusted R square.
sebesar -0.473, artinya apabila tidak Berdasarkan hasil olah data yang
ada variabel independen, maka dihasilkan dalam tabel 11, maka dapat
kinerja manajerial sebesar -0.473. diketahui bahwa nilai R2 adalah sebesar
2. X 1 nilai koefisien regresi variabel TQM 0.859. Nilai tersebut dapat disimpulkan
(X 1 ) sebesar 0.571, artinya setiap bahwa kinerja manajerial dipengaruhi
peningkatan satu satuan TQM (X 1 ) oleh Total Quality Management, sistem
akan menyebabkan kenaikan pengukuran kinerja, dan sistem
akumulasi kinerja manajerial sebesar penghargaan sebesar 0.859.
0.571.
3. X 2 nilai koefisien regresi variabel Pembahasan
sistem pengukuran kinerja (X 2 ) 1. Pengaruh Total Quality Management
sebesar 0.360, artinya setiap terhadap Kinerja Manajerial
peningkatan satu satuan sistem Hipotesis pertama menunjukkan
pengukuran kinerja (X 2 ) akan bahwa Total Quality Management
mengakibatkan kenaikan akumulasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial,
kinerja manajerial sebesar 0.360. artinya dengan adanya Total Quality
4. X 3 nilai koefisien regresi variabel Management (upaya memaksimumkan
sistem penghargaan (X 3 ) sebesar daya saing organisasi melalui perbaikan
0.078, artinya setiap peningkatan satu terus menerus atas produk, jasa, tenaga
satuan sistem penghargaan (X 3 ) akan kerja, proses, dan lingkungan), maka hal
mengakibatkan penurunan akumulasi ini akan mempengaruhi kinerja
kinerja manajerial sebesar 0.078. manajerial pada PT.Produk Rekreasi.
Demikian pula sebaliknya jika Total
b. Uji Statistik F (Uji Kelayakan Model) Quality Management tidak diterapkan
Berdasarkan pada tabel 11 di oleh perusahaan maka kinerja manajerial
atas dapat disimpulkan bahwa nilai sig perusahaan akan mengalami penurunan.
adalah 0,000 < 0,05. Maka, variabel Berdasarkan hasil penelitian diatas
independen Total Quality Management, sesuai dengan penelitian yang dilakukan
sistem pengukuran kinerja dan sistem oleh Aditya, dkk (2014), yang
penghargaan secara bersama-sama menggungkapkan bahwa secara parsial
memberikan pengaruh terhadap variabel hasil penelitian Total Quality
dependen kinerja manajerial pada Management berpengaruh terhadap
PT.Produk Rekreasi (Kids Fun). kinerja manajerial. Hasil ini memberikan
indikasi kuat bahwa penerapan
9

manajemen mutu terpadu (Total Quality tidak berpengaruh terhadap kinerja


Management), dimana dalam manajerial.
manajemen mutu terpadu semua usaha Hasil penemuan Intan (2013) sistem
manajemen diarahkan pada satu tujuan penghargaan tidak berpengaruh
yaitu terciptanya kepuasan konsumen, terhadap kinerja manajerial. Sistem
dengan perkataan lain fokus perusahaan penghargaan berbasis kinerja
adalah pelanggan. Semua ini berakhir mendorong karyawan dapat mengubah
pada peningkatan kinerja manajerial. kecenderungan semangat untuk
memenuhi kepentingan diri sendiri
2. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja kesemangat untuk memenuhi tujuan
terhadap Kinerja Manajerial organisasi. Sistem penghargaan yang
Hipotesis kedua menunjukan bahwa dimiliki perusahan PT. Produk Rekreasi
sistem pengukuran kineja berpengaruh belum diberlakukan dengan baik dan
terhadap kinerja manajerial, artinya belum dianggap memberikan kontribusi
dengan adanya sistem pengukuran yang besar dalam membantu
kinerja yang baik maka kinerja manajerial manajemen meningkatkan kinerja
juga akan semakin meningkat. Penelitian manajerial. Hasil penelitian ini dapat
ini sesuai dengan hasil penelitian I Made disimpulkan bahwa kepedulian
dan Rani (2003), menyatakan bahwa manajemen terhadap sistem
sistem pengukuran kinerja berpengaruh penghargaan sangat penting karena
terhadap kinerja manajerial. Penelitian setiap manajer di suatu perusahan dalam
dengan hasil yang sama dilakukan oleh hal ini PT. Produk Rekreasi, memerlukan
Nastiti (2013) menyatakan bahwa sistem motivasi untuk menjalankan kegiatan-
pengukuran kinerja berpengaruh kegiatan manajerial yang pada akhirnya
terhadap kinerja manajerial. akan meningkatkan kinerja manajerial.
Segala informasi yang dihasilkan oleh
sistem pengukuran kinerja akan Kesimpulan
memberikan kemudahan bagi para Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
manajer dalam mengawasi jalannya pengaruh Total Quality Management, sistem
bisnis dan mengetahui aspek-aspek pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan
bisnis yang mana yang membutuhkan terhadap kinerja manajerial yang diukur
bantuan. Maka dapat dilakukan usaha dengan melihat jawaban dari responden
perbaikan yang berkelanjutan untuk terhadap pertanyaan atas masing – masing
mencapai tujuan-tujuan perusahaan variabel dalam kuesioner yang diberikan.
dimasa yang akan datang, baik itu tujuan Berdasarkan analisis data dan pembahasan
jangka pendek maupun jangka panjang. yang telah diuraikan pada bab 4 diperoleh
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan kesimpulan sebagai berikut:
bahwa dengan diberlakukannya sistem 1. Total Quality Management berpengaruh
pengukuran kinerja yang dilakukan terhadap kinerja manajerial pada
dengan cara yang adil, berbobot, dan PT.Produk Rekreasi (Kids Fun).
dilakukan secara berkala akan sangat 2. Sistem pengukuran kinerja berpengaruh
membantu dalam mengevaluasi dan terhadap kinerja manajerial pada
meningkatkan kinerja manajerial pada PT.Produk rekreasi (Kids Fun).
PT. Produk Rekreasi. 3. Sistem penghargaan tidak berpengaruh
terhadap kinerja manajerial pada
3. Pengaruh Sistem Penghargaan PT.Produk Rekreasi (Kids Fun).
terhadap Kinerja Manajerial
Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Keterbatasan
sistem penghargaan tidak berpengaruh Berdasarkan hasil pembahasan
terhadap kinerja manajerial, artinya penelitian dan kesimpulan yang telah
dengan adanya sistem penghargan yang diuraikan di atas, terdapat beberapa
semakin baik maka kinerja manajerial keterbatasan dari peneliti yaitu sebagai
akan semakin meningkat. Berdasarkan berikut:
hasil penelitian diatas sesuai dengan 1. Adanya perbedaan pendapat dan
penelitian yang dilakukan oleh Marsalita, pengetahuan diantara masing-masing
dkk (2015), yang menggungkapkan hasil responden atau manajer perusahaan
penelitian bahwa sistem penghargaan
10

dalam memahami konteks pertanyaan Manajerial PT. POS INDONESIA.


yang disajikan dalam kuesioner. Jurnal akuntansi. Universitas Sam
2. Pada saat pemberian kuesioner, peneliti Ratulangi Manado.
menemukan kendala untuk bertemu
langsung dengan responden. Sehingga Fandy, T. 2002. Strategi bisnis. Yogyakarta:
kuesioner yang disebar peneliti ada
Andi.
kemungkinan diisi oleh pegawai lain.
3. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sangat terbatas. Fardy, T dan Diana, A. 2003. Total Quality
Management. ANDI. Yogyakarta.
Saran
Berdasarkan keterbatasan yang Ghozali, I. 2011. “Aplikasi Analisis
terdapat dalam penelitian ini, maka peneliti Multivariate dengan Program SPSS”.
mengajukan saran perbaikan untuk penelitian Semarang: Universitas Diponegoro
mendatang:
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini Ghozali, I. 2007. “Aplikasi Analisis
adalah data hasil kuesioner yang Multivariate dengan Program SPSS”.
didasarkan pada persepsi jawaban
Semarang: Badan Penerbit Universitas
responden. Hal ini dapat menimbulkan
masalah apabila presepsi responden Diponegoro
berbeda dengan kondisi sesungguhnya.
Sehingga, diperlukan keterlibatan secara Hariadi, B. 2002. Akuntansi Manajemen,
langsung dari peneliti untuk menghindari Edisi 1, Cetakan Pertama, BPFE,
hal tersebut. Yogyakarta.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
memperluas lingkup penelitian, sehingga Handoko, H. 2007. Sistem Pengendalian
hasil peneliti lebih memungkinkan untuk Manajemen. Edisi kedua, BPEE,
disimpulkan secara umum. Yogyakarta.
3. Penelitian selanjutnya akan lebih baik
jika dilengkapi dengan wawancara
Intan, R. 2013. Pengaruh Penerapan TQM,
ataupun pernyataan tertulis sehingga
dapat menggali semua hal yang menjadi Sistem Pengukuran Kinerja dan
tujuan penelitian. Sistem Penghargaan (Reward)
terhadap Kinerja Manajerial (studi
DAFTAR PUSTAKA Empiris pada Hotel di Kota Padang
Aditya, H., Amir, M., dan Linda, A. 2014. dan Bukittinggi). Universitas Negeri
Pengaruh Total Quality Management Padang.
(TQM), Sistem Pengukuran Kinerja,
dan Sistem Penghargaan terhadap I Made, N dan Rani, D.Yuniawati. 2003,
Kinerja Manajerial. Accounting “Pengaruh Interaksi Antara Total
Analysis Journal. Universitas Negeri Quality Management Dengan Sistem
Semarang. Pengukuran Kinerja Dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja
Anggraeni, Y. 2010. Pengaruh Penerapan Manajerial Studi Empiris Pada PT.
Total Quality Management Sistem Telkom Divre V Surabaya. Jurusan
Pengukuran Kinerja dan Sistem Ekonomi Akuntansi. Surabaya:
Penghargaan Terhadap Kinerja Universitas Kristen Petra.
Manajerial (Studi Empiris Pada PT.
KA (Persero) DAOP IX Jember). Indriantoro, N dan Supomo, B. 2013.
Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Metodologi Penelitian dan Bisnis
Jember: Universitas Jember. untuk Akuntansi dan Manajemen.
Cynthia, N. Kumentas. 2013. Pengaruh Total Yogyakarta: BPEE
Quality Management (TQM), Sistem
Pengukuran Kinerja, dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja
11

Kurnianingsih, R. 2000. Pengaruh Sistem Robert, A dan vijay, G. 2011. Management


Pengukuran Kinerja dan Sistem Control System. Salemba Empat.
Penghargaan Terhadap Keefektifan Jakarta.
Penerapan Teknik Total Quality
Management: Studi Empiris pada Simamora, H. 2001. Manajemen Sumber
Perusahaan Manufaktur di Indonesia, Daya ManCsia, Jakarta: Bina Rupa
Jurnal SNA III, hal 227 – 246. Aksara.
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Seiby, L., Jantje, T., dan Stanley W. 2014.
Mulyadi dan Johny, S. 2007. Sistem Total Quality Management
Perencanaan dan Pengendalian Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Manajerial Pada PT.Pegadaian
(Persero) Kanwil V Manado. Jurnal
Mulyadi dan Johny, S. 2001. Sistem EMBA. Vol.2 No.2.
Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen, Edisi Ke Dua. Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian.
Yogyakarta: Aditya Media. Bandung: CV Alvabeta.

Marsalita, S., Muhammad, M., dan Rochman, Wahyu, E. Pujianto. 2013. Pengaruh Sistem
E. 2015. Pengaruh Sistem Pengukuran Pengukuran Kinerja dan Sistem
Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Reward terhadap Total Quality
Penerapan Total Quality Management Management (TQM) dan Kinerja
(TQM) terhadap Kinerja Manajerial Manajerial pada Mic Transformer
(Study pada PT. Perkebunan Surabaya. Universitas Muhammadiyah
Nusantara XII (persero) Wilayah II – Sidoarjo. Jurusan Ekonomi Akuntansi.
Jember). Artikel Ilmiah Mahasiswa.
Yuni, S. Putri dan Erna, H. 2013. Pengaruh
Nastiti, Mintje. 2013. Pengaruh TQM, Sistem Sistem Pengukuran Kinerja, Total
Penghargaan dan Sistem Pengukuran Quality Management dan Sistem
Kinerja terhadap Kinerja Manajerial Penghargaan terhadap Kinerja
pada PT. Air Manado. Jurnal EMBA. Manajerial. Universitas Pembangunan
Vol. 1 (3). Nasional “Veteran” Jakarta.

Nasution. 2001. Manajemen Mutu Terpadu,


Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purnama, N. 2006. Manajemen Kualitas


Perspektif Global. Ekonisia,
Yogyakarta.

Ristauli, D. Sianipar. 2013. Pengaruh sistem


pengukuran kinerja dan sistem reward
terhadap kinerja manajerial. Jurusan
Ekonomi Akuntansi. Universitas
Negeri Padang.

Raisa, S. Jusuf. 2013. Analisis Pengaruh


TQM, Sistem Pengukuran Kinerja Dan
Reward Terhadap Kinerja Manajerial.
Jurnal EMBA. Universitas Sam
Ratulangi Manado. Vol.1 No.3.

Anda mungkin juga menyukai