Anda di halaman 1dari 5

Nomor :

Revisi Ke :
Berlaku Tgl :

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

PENATALAKSANAAN REFLUX GASTROESOFAGEAL


Disahkan oleh:
Kepala Puskesmas

dr. Beryl Rachmawati


NIP. 19820628 201101 2 012

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


PUSKESMAS RANDUAGUNG
Jln. Raya Randuagung No. 192 Telp. ( 0334 ) 321 080
RANDUAGUNG 67354

PENATALAKSANAAN
REFLUX GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1 / Jumlah hal.

PUSKESMAS dr. Beryl Rachmawati


RANDUAGUNG NIP. 19820628 201101 2 012

1. Pengertian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah mekanisme refluks melalui


inkompeten sfingter esofagus.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan Reflux Gastroesofageal.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Randuagung nomor 445/20/427.35.17/2016 tentang
pendelegasian wewenang
SK Kepala Puskesmas Randuagung nomor 445/150/427.35.17/2016 tentang
standart layanan klinis
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan republic indonesia no. 5 tahun 2014 tentang Panduan
praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer Hal 84-86.
5. Prosedur Alat dan bahan :
1. tensi,
2. stetoskop.
3. Kuesioner GERD
4. obat.
6. Langkah - a. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut.
Langkah b. Petugas mencocokkan identitas pasien.
c. Petugas melakukan anamnesis.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
f. Petugas mencuci tangan.
g. Petugas menegakkan diagnosis.
Respon positif bila diterapi dengan PPI.
h. Petugas memberikan terapi dan KIE.
Penatalaksanaan:
• KIE
mengurangi makanan yang berlemak dan dapat mengiritasi lambung (asam,
pedas).
 Modifikasi gaya hidup.
• Terapi medikamentosa.:
a. Omeprazole 2x20 mg/hari dan lansoprazole 2x 30 mg/hari.
b. Bila GERD positif, lanjutkan obat 4 minggu dan boleh ditambah
domperidon 3x10 mg.
c. H2 Blocker 2x/hari: simetidin 400-800 mg atau Ranitidin 150 mg atau
Famotidin 20 mg jika PPI tidak tersedia

i. Petugas melengkapi rekam medis

j. Petugas merujuk pasien bila tidak ada perbaikan

Kriteria merujuk:
a. Pengobatan empirik tidak menunjukkan hasil

b. Pengobatan empirik menunjukkan hasil namun kambuh kembali

c. Adanya alarm symptom:

1. Berat badan menurun

2. Hematemesis melena

3. Disfagia (sulit menelan)

4. Odinofagia (sakit menelan)

5. Anemia

k. Petugas menulis resep dan memberikan kepada pasien.

l. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat.


7. Bagan Alir

8. Hal – hal Kepatuhan terhdap langkah-langkah SOP


yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait a. UGD.
b. KIA.
c. Ponkesdes.
d. Kamar obat
10.Dokumen Rekam medis
Terkait
11. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
Langkah langkah Disesuaikan
dengan format SOP
terbaru
Kebijakan SK pendelegasian
wewenang terbaru

PENATALAKSANAAN
REFLUX GASTROESOFAGEAL
: 49/DT/YANIS-
No. Dokumen
DAFTAR KLINIS/427.35.17/2016
TILIK No. Revisi :
Tanggal Terbit : 15 Juni 2016
Halaman :1

PUSKESMAS dr. Beryl Rachmawati


RANDUAGUNG NIP. 19820628 201101 2 012

Unit : ……………………………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………
No Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomer urut?
2 Apakah petugas mencocokkan identitas pasien?
3 Apakah petugas melakukan anamnesis?
3 apakah petugas mencuci tangan?
4 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
6 apakah petugas mencuci tangan?
7 Apakah petugas menegakkan diagnosis?
8 Apakah petugas memberikan terapi dan kie?
9 apakah petugas merujuk pasien bila diperlukan?
10 Apakah petugas melengkapi rekam medis?
11 Apakah petugas menulis resep dan memberikan kepada pasien.?
12 Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat?
Jumlah

CR: …………………………………………%
..............................................

Pelaksana / Auditor

(...........................................)

Anda mungkin juga menyukai