Anda di halaman 1dari 4

Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tgl :

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

PENATALAKSANAAN PAROTITIS
Disahkan oleh:
Kepala Puskesmas

dr. Beryl Rachmawati


NIP. 19820628 201101 2 012

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


PUSKESMAS RANDUAGUNG
Jln. Raya Randuagung No. 192 Telp. ( 0334 ) 321 080
RANDUAGUNG 67354
PENATALAKSANAAN PAROTITIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman : 1 / Jumlah hal.

PUSKESMAS dr. Beryl Rachmawati


RANDUAGUNG NIP. 19820628 201101 2 012

1. Pengertian Parotitis adalah peradanganyang terjadi pada kelenjar saliva atau yang lebih
dikenal dengan kelenjar parotis.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan parotitis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Randuagung nomor 445/20/427.35.17/2016 tentang
pendelegasian wewenang
SK Kepala Puskesmas Randuagung nomor 445/150/427.35.17/2016 tentang
standart layanan klinis
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan republic indonesia no. 5 tahun 2014 tentang Panduan
praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Hal 129-131.
5. Prosedur 1. Alat : stetoskop, tensi, ATK.
2. Bahan : obat.
6. Langkah - a. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut.
Langkah b. Petugas mencocokkan identitas pasien.
c. Petugas melakukan anamnesis.
d. Petugas mencuci tangan.
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
f. Petugas mencuci tangan.
g. Petugas menegakkan diagnosis.
a. Parotitis akut.
1. Parotitis bakteri akut: bengkak, nyeri pada kelenjar dan demam, nyeri
saat mengunyah.
2. Parotitis virus akut(gondong): Nyeri, bengkak padakelenjar 5-9hari
terakhir. Malaise moderat, anoreksia, dan demam.
3. Parotitis tuberkulosis: nyeri tekan, bengkak pada salah satukelenjar
parotid, gejala tuberculosis dapat ditemukan dibeberapa kasus.
b. Parotitis kronik.
1. Sjogren syndrome: pembengkakan salah satu atau kedua kelenjar
parotis tanpa sebab yang jelas, sering berulang, dan bersifat kronik,
mata dan mulut kering.
2. Sarkoidosis: nyeri tekan pada pembengkakan kelenjar parotis.
h. Petugas memberikan terapi dan KIE.
a. Menjaga kebersihan gigi dan mulut dan melakukan vaksin parotitis.
b. Farmakologis:
1. Simptomatis.
2. Antibiotik: bila disebabkan karena bakteri.
3. Rujuk bila kondisi tidak membaik.
i. Petugas merujuk pasien bila perlu.

j. Petugas melengkapi rekam medis.

k. Petugas menulis resep dan memberikan kepada pasien.

l. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat.


7. Bagan Alir

8. Hal – hal yang Kepatuhan terhadap langkah-langkah SOP


perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait a. UGD.
b. PONKESDES.
c. KIA.
10.Dokumen a. Rekam medis.
b. Resep.
Terkait
c. blanko rujukan.
11. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan diberlakukan
Langkah langkah Disesuaikan dengan
format sop yang
disepakati
Kebijakan Disesuaikan dengan
SK pendelegasian
wewenang terbaru

PENATALAKSANAAN PAROTITIS
No. Dokumen : 45/DT/YANIS-
KLINIS/427.35.17/2016
No. Revisi :
DAFTAR Tanggal Terbit : 15 Juni 2016
TILIK
Halaman :1

PUSKESMAS dr. Beryl Rachmawati


RANDUAGUNG NIP. 19820628 201101 2 012

Unit : ……………………………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………

Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


No
1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut?
2 Apakah Petugas mencocokkan identitas pasien?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesis?
4 Apakah Petugas mencuci tangan?
5 Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan fisik?
6 Apakah
Petugas mencuci tangan?
7 Apakah Petugas menegakkan diagnosis ?
8 Apakah Petugas merujuk pasien bila di perlukan?
9 Apakah Petugas memberikan terapi ?
10 Apakah Petugas melengkapi rekam medis?

11 Apakah Petugas menulis resep dan memberikan kepada


pasien?
12 Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil
obat?

CR: …………………………………………%
..............................................

Pelaksana / Auditor

(...........................................)

Anda mungkin juga menyukai