Kata pengantar………………………………………………………………………………..I
Daftar isi……………………………………………………………………………………...II
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : ISI/PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….7
3.2 Saran……………………………………………………………………………...7
Daftar pustaka
KELAS : IX – C
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Fenomena gunung es memang julukan yang paling tepat untuk HIV AIDS.
termasuk kasus yang memiliki deretan daftar korban yang sangat banyak, namun
sangat sulit untuk di ungkapkan keseluruhannya. Hasil darii pendataan korban yang
terinfeksi HIV AIDS yang diketahui saja sudah sangat banyak. Diperkirakan jumlah
dari korban HIV AIDS yang belum teridentifikasi pun cukup banyak.
HIV AIDS yang hingga saat ini belum ditemukan obat untuk membunuh virusnya
pun belum diketahui menambah kuat kesan gunung es pada HIV AIDS. Penyakit
yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) ini menyebabkan
melemahnya sistem kekebalan tubuh. Dengan menyerang limfosit, virus ini terus
merusak sistem dan melemahkan daya tahan tubuh. Hingga dalam selang waktu
beberapa tahun, virus ini kemudian menimbulkan penyakit bernama AIDS (Acquired
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, hingga virus-virus yang terkadang
Penyebarannya pun relatif mudah. Melalui seks bebas, penggunaan jarum suntik
yang sudah terinfeksi HIV, transfusi darah, hingga air susu ibu. Hal ini juga yang
1
Peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun membuat masyarakat
menjadi semakin resah (point real, masalah yang memicu penelitian). Bukan hanya
kalangan pekerja seks dan pekerja pariwisata yang menderita penyakit ini. Tukang
ojek, petani asli, hingga ibu rumah tangga pun menjadi korban. Terlebih lagi,
mitos mengenai AIDS yang membuat penyakit ini semakin menjauhi titik terang dari
2
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
E. Metode
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah internet dan media sosial
3
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
putih (limfosit). Setelah itu, virus menginfeksi sel DNA dengan cara memasukkan
materi genetik ke dalamnya. Dalam hal ini, virus menyerang sel limfosit yang
memiliki reseptor CD4. Di dalam sel, virus berkembang biak. Setelah itu, virus
membawa sel dalam tahap lisis. Pada tahapan ini, sel yang terinfeksi akan pecah dan
muncul lah virus-virus yang baru. Virus ini berkembang biak secara lisogenik,
merasakan efek dari virus ini dalam kurun waktu sekitar delapan tahun.
Kita mengetahui bahwa HIV hidup di dalam darah dan tidak mampu hidup
dalam udara bebas. Penularan HIV terjadi kalau ada pencampuran cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV,
jarum suntik dan alat-alat penusuk (tato, tindik dan cukur) yang tercemar HIV,
transfusi darah atau produk darah yang mengandung HIV dan ibu hamil yang
mengidap HIV kepada janin atau bayinya. Meskipun bisa menular melalui saliva (air
liur), penularan itu sangat sulit terjadi karena konsentrasi virus yang relatif rendah
dalam saliva.
4
Hal-hal yang tidak berpotensi menularkannya adalah bersalaman, cium pipi,
alat makan/minum, tinggal serumah dengan penderita HIV, dan gigitan nyamuk. Tapi
lingkungannya.
Penyebaran HIV tidak lah semudah yang kita bayangkan. Untuk itu, tidak ada
alasan untuk mengucilkan saudara-saudara kita yang menjadi penderita HIV AIDS.
membutuhkan dukungan kita untuk dapat bertahan hidup lebih lama lagi. Perlu
kembali kita ingat bahwa penyebaran HIV tidak bisa melalui udara, berenang, dll.
• Tidak memberi stigma negatif : Selalu bersifat positif padanya. Hal itu bisa
merasa rendah dan dikucilkan. Hal ini bisa mendoronganya melakukan hal-hal yang
tidak di inginkan.
5
• Berempati : Tunjukan empati dan kepedulian kita. Dengan begitu, penderita
akan merasa dirinya sangat berarti di mata yang lain, meskipun sudah terjangkit
penyakit mematikan.
Bantuan kepada Odha (Orang dengan HIV/AIDS ) bisa dilakukan dengan dukungan
a. Dukungan emosi :
b. Mendengar perasaan
c. Mendengar keinginannya
d. Memberi semangat
b. Dukungan Fisik :
6
BAB III
A. Kesimpulan
yang muncul karena rendahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus
HIV.
B. Saran
Kita diharapkan bisa menjadi lebih mawas diri terhadap lingkungan sekitar kita.
Dengan begitu, kita bisa terhindar dari virus HIV AIDS. Cara pencegahannya adalah
sebagi berikut.
7
DAFTAR PUSTAKA
· http://www.satudunia.net/node/429
· http://www.geocities.com/monasjunior/demomonyet.html
· http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli4.pdf
· http://www.sukasukaku.com/2008/10/penemu-hiv-dan-hpv-berbagi-nobel.html
· http://health.groups.yahoo.com/group/wartaaids/message/6
· http://monosit.wordpress.com/hivaids/