Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………..I

Daftar isi……………………………………………………………………………………...II

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1


1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………………………3
1.3 Rumusan Masalah………………………………………………………………...3
1.4 Tujuan…………………………………………………………………………….3
1.5 Metode……………………………………………………………………………3

BAB II : ISI/PEMBAHASAN

2.1 Penyebaran Virus HIV AIDS…………………………………………………….4

2.2 Cara penularan HIV………………………………………………………………4

2.3 Cara menanganinya………………………………………………………………5

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….7

3.2 Saran……………………………………………………………………………...7

Daftar pustaka

VIRUS HIV AIDS DAN PENYEBABNYA


II
NAMA : Anggi Nur Kholifah

KELAS : IX – C

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

SMP NEGERI 232 JAKARTA

Jl. Gading Raya No.16 Pulogadung JAKARTATIMUR

Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya

miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 januari 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Fenomena gunung es memang julukan yang paling tepat untuk HIV AIDS.

Penyakit ini dijuluki fenomena gunung es karena kasusnya yang sebenarnya

termasuk kasus yang memiliki deretan daftar korban yang sangat banyak, namun

sangat sulit untuk di ungkapkan keseluruhannya. Hasil darii pendataan korban yang

terinfeksi HIV AIDS yang diketahui saja sudah sangat banyak. Diperkirakan jumlah

dari korban HIV AIDS yang belum teridentifikasi pun cukup banyak.

HIV AIDS yang hingga saat ini belum ditemukan obat untuk membunuh virusnya

pun belum diketahui menambah kuat kesan gunung es pada HIV AIDS. Penyakit

yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) ini menyebabkan

melemahnya sistem kekebalan tubuh. Dengan menyerang limfosit, virus ini terus

merusak sistem dan melemahkan daya tahan tubuh. Hingga dalam selang waktu

beberapa tahun, virus ini kemudian menimbulkan penyakit bernama AIDS (Acquired

Immunodeficiency Syndrome). Syndrome ini merupakan kumpulan penyakit-

penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, hingga virus-virus yang terkadang

tidak menimbulkan efek pada manusia normal menjadi sangat berbahaya.

Penyebarannya pun relatif mudah. Melalui seks bebas, penggunaan jarum suntik

yang sudah terinfeksi HIV, transfusi darah, hingga air susu ibu. Hal ini juga yang

menjadi penyebab mudahnya penyebaran penyakit ini di seluruh dunia.

1
Peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun membuat masyarakat

menjadi semakin resah (point real, masalah yang memicu penelitian). Bukan hanya

kalangan pekerja seks dan pekerja pariwisata yang menderita penyakit ini. Tukang

ojek, petani asli, hingga ibu rumah tangga pun menjadi korban. Terlebih lagi,

masyarakat yang pengetahuannya tergolong rendah membuat penyebaran dan

penanganan penyakit ini menjadi lambat. Pengetahuan yang rendah mengenai

penularan HIV AIDS membuat masyarakat cenderung menjauhi korban

AIDS.Namun salah satu permasalahan yang signifikan adalah berkembangnya mitos-

mitos mengenai AIDS yang membuat penyakit ini semakin menjauhi titik terang dari

sudut pandang masyarakat luas.

2
B. Identifikasi Masalah

a. Pengertian HIV AIDS?

b. Bagaimana cara perkembang biakannya?

c. Bagaimana cara menanganinya?

d. Bagaimana perkembangan kasusnya di dunia, khususnya di NTB?

C. Rumusan Masalah

Bagaimana cara pencegahan virus HIV AIDS tersebut?

D. Tujuan

a. Agar masyarakat mengetahui virus HIV AIDS secara mendetail

b. Agar masyarakat mengetahui cara pencegahannya

c. Agar masyarakat mengetahui cara menanganinya

E. Metode

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah internet dan media sosial

3
BAB II

ISI/PEMBAHASAN

A. Penyebaran Virus HIV AIDS

Virus menyerang dengan cara menempel pada sel darah

putih (limfosit). Setelah itu, virus menginfeksi sel DNA dengan cara memasukkan

materi genetik ke dalamnya. Dalam hal ini, virus menyerang sel limfosit yang

memiliki reseptor CD4. Di dalam sel, virus berkembang biak. Setelah itu, virus

membawa sel dalam tahap lisis. Pada tahapan ini, sel yang terinfeksi akan pecah dan

muncul lah virus-virus yang baru. Virus ini berkembang biak secara lisogenik,

sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama. Penderita akan benar-benar

merasakan efek dari virus ini dalam kurun waktu sekitar delapan tahun.

B. Cara Penularan HIV

Kita mengetahui bahwa HIV hidup di dalam darah dan tidak mampu hidup

dalam udara bebas. Penularan HIV terjadi kalau ada pencampuran cairan tubuh yang

mengandung HIV, seperti hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV,

jarum suntik dan alat-alat penusuk (tato, tindik dan cukur) yang tercemar HIV,

transfusi darah atau produk darah yang mengandung HIV dan ibu hamil yang

mengidap HIV kepada janin atau bayinya. Meskipun bisa menular melalui saliva (air

liur), penularan itu sangat sulit terjadi karena konsentrasi virus yang relatif rendah

dalam saliva.

4
Hal-hal yang tidak berpotensi menularkannya adalah bersalaman, cium pipi,

batuk/bersin, menggunakan telepon umum/kloset umum, tempat duduk, berenang,

alat makan/minum, tinggal serumah dengan penderita HIV, dan gigitan nyamuk. Tapi

lantaran masih terbatasnya informasi yang didapat masyarakat Indonesia tentang

penyakit ini, banyak banyak penderita HIV/AIDS yang dikucilkan dari

lingkungannya.

C. Cara Penanganan Penderita HIV

Penyebaran HIV tidak lah semudah yang kita bayangkan. Untuk itu, tidak ada

alasan untuk mengucilkan saudara-saudara kita yang menjadi penderita HIV AIDS.

Bukan keinginan mereka untuk terjangkit penyakit mematikan itu. Mereka

membutuhkan dukungan kita untuk dapat bertahan hidup lebih lama lagi. Perlu

kembali kita ingat bahwa penyebaran HIV tidak bisa melalui udara, berenang, dll.

Sehingga kita cukup hanya menjaga jarak dengan korban.

Banyak kejadian yang tidak diinginkan dilakukan oleh mereka karena

mereka merasa dikucilkan.Kita bisa menghadapi mereka dengan cara :

• Tidak memberi stigma negatif : Selalu bersifat positif padanya. Hal itu bisa

membuat penderita tidak merasa dikucilkan dan meningkatkan semangatnya untuk

hidup. Kita harus membantunya menciptkan hidup yang berarti baginya.

• Tidak mendiskriminasi : Tindakan diskriminasi akan membuat penderita

merasa rendah dan dikucilkan. Hal ini bisa mendoronganya melakukan hal-hal yang

tidak di inginkan.

5
• Berempati : Tunjukan empati dan kepedulian kita. Dengan begitu, penderita

akan merasa dirinya sangat berarti di mata yang lain, meskipun sudah terjangkit

penyakit mematikan.

• Memberikan motivasi : Motivasi akan meningkatkan semangat hidupnya.

Bantuan kepada Odha (Orang dengan HIV/AIDS ) bisa dilakukan dengan dukungan

emosi dan fisik.

a. Dukungan emosi :

a. Saling bertukar perasaan

b. Mendengar perasaan

c. Mendengar keinginannya

d. Memberi semangat

e. Memberikan bantuan keyakinan

b. Dukungan Fisik :

a. Menuruti selera makan

b. Memberikan waktu istirahat

c. Memberi keyakinan keamanan.

6
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

a. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan penyakit

yang muncul karena rendahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus

HIV.

b. Masa inkubasi virus HIV selama kurang lebih delapan tahun.

c. Hal-hal yang tidak berpotensi menularkannya adalah bersalaman, cium pipi,

batuk/bersin, menggunakan telepon umum/kloset umum, tempat duduk, berenang,

alat makan/minum, tinggal serumah dengan penderita HIV,

B. Saran

Kita diharapkan bisa menjadi lebih mawas diri terhadap lingkungan sekitar kita.

Dengan begitu, kita bisa terhindar dari virus HIV AIDS. Cara pencegahannya adalah

sebagi berikut.

a. Tidak berhubungan seks bebas atau yang tidak terjamin.

b. Setia pada pasangan.

c. Gunakan alat pengaman saat berhubungan.

d. Tidak menggunakan Narkoba.

e. Jaga kebersihan dan kesterilan lingkungan.

7
DAFTAR PUSTAKA

· http://www.satudunia.net/node/429

· http://www.geocities.com/monasjunior/demomonyet.html

· http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli4.pdf

· http://www.sukasukaku.com/2008/10/penemu-hiv-dan-hpv-berbagi-nobel.html

· http://health.groups.yahoo.com/group/wartaaids/message/6

· http://monosit.wordpress.com/hivaids/

Anda mungkin juga menyukai