Judul:
tidaknya suatu rotary dryer bekerja. Kelayakan tersebut dapat diamati dari
perbedaan nilai effisiensi thermal rotary dryer yang didapatkan dari perhitungan
neraca massa dan neraca panas rotary dryer dan efisiensi desain rotary dryer.
Apabila terdapat effisiensi thermal yang tidak sesuai atau jauh beda dengan
efisiensi desain dapat segera diatasi dan dicari pemecahannya sehingga tidak
Dengan perhitungan neraca massa dan neraca panas pada rotary dryer
maka dapat diketahui berapa besar effisiensi thermal rotary dryer, kecepatan
putar, hold up dan ratio air produk keluaran rotary dryer sehingga dapat dibuat
3. Landasan Teori:
3.1 Pengeringan
dari zat padatannya atau campuran gas yang operasinya terjadi karena panas.
yaitu peristiwa perpindahan molekul uap air dari permukaan, dan tergantung dari
permukaan dan luas permukaan. Apabila suatu udara pengering dialirkan di atas
bahan basa (permukaan datar) maka akan menariki molekul - molekul air dari
1
permukaan tersebut. Bila pengeringan diteruskan, kecepatan penguapan air yang
lepas dari permukaan air akan tetap. Baru setelah molekul - molekul air yang
membentuk lapisan pada permukaan bahan habis, luas permukaan akan naik.
Karena lekungan dari permukaan bahan akan nyata dan akan memperluas
permukaan. Berbeda dengan evaporasi dimana pada proses ini air yang teruapkan
dari bahan memiliki jumlah yang relatif besar. Dalam evaporasi air teruapkan
pada titik didihnya, sementara dalam operasi pengeringan, air yang terambil
a. Batch
b. Continue
yaitu:
2
yang digunakan dapat berupa udara hasil pembakaran ataupun hasil
luar. Dalam pengering ini gas yang harus dikeluarkan adalah uap air/uap
padat.
3. Berdasarkan arah aliran pemanas dan fresh feed, alat pengeringan dapat
1. Temperatur.
2. Humidity.
3. Aliran udara.
3
5. Kontak antara permukaan padatan basah.
proses pengeringan suatu bahan dengan kadar air yang cukup rendah, berupa
butiran - butiran atau granul padatan yang tidak saling lengkap satu sama lain.
Media panas yang digunakan untuk rotary dryer umumnya berupa gas atau udara
panas.
Pengering putar ini terdiri dari shell, berbentuk silinder yang berputar
horizontal atau agak miring kebawah kearah luar. Umpan basah masuk dari ujung
silinder, bahan kering keluar dari ujung lain. Waktu shell berputar, sayap - sayap
motor penggerak sehingga alat ini berputar. Panjang silinder berkisar 4 - 10 kali
lebih besar dari diameter, dimana diameter berkisar antara 0,3 - 3 meter. Gerakan
maju pada rotary dryer diakibatkan oleh gaya gravitasi, putaran silinder,
4
Rotary dryer yang digunakan pada pabrik Phonska IV di Unit Produksi
II B PT. Petrokimia Gresik adalah Rotary Dryer berjenis Direct Dryer dan media
pemanas yang digunakan adalah udara yang dipanaskan dalam sebuah Furnace
(22-B – 301) Aliran media pemanas yang digunakan adalah co-current, dimana
aliran udara searah dengan aliran granul Phonska yang masuk pada rotary dryer.
Granul Phonska IV yang akan dikeringkan bersifat free flowing. Proses ini
berlangsung secara continue dan operasi dari alat ini relatif sederhana.
mengeringkan produk granul Phonska IV. Rotary Dryer terdiri dari selongsong
silinder yang dipanaskan pada trunion roll dan digerakkan oleh drive motor yang
dihubungkan oleh gear pada shell silinder. Sehingga silinder berputar. Panjang
untuk mencegah padatan granul menempel pada sisi dalam shell dan flight dengan
cara membuat granul jatuh pada shuffle. Bagian dalam silinder dilengkapi dengan
gaya gravitasi yang bergantung pada slope silinder tersebut. Gerakan maju ini
disebabkan perputaran dan flight yang terdapat pada sisi bagian dalam shell
silinder. Rotary Dryer dilengkapi dengan vibrator feeder terdapat pada outlet
5
rotary dryer yang menghubungkan rotary dryer dengen bucket elevator, sehingga
granul dapat turun kedasar outlet dan menuju inlet bucket elevator. Selain itu
rotary dryer dilengkapi oleh wet cyclone berfungsi untuk menyedot udara panas
dari pemanas sekaligus menyedot debu produk pada dryer dan bucket elevator.
dikeringkan dengan mencapai kadar air 1,5%. Dengan bantuan udara pengering
yang disuplai dari furnace dengan pola aliran co-current. Pemilihan pola aliran ini
disebabkan oleh:
seragam.
panas sesuai dengan kadar air yang terdapat dalam granul, sehingga
karena seringnya waktu kontak antara udara panas dengan padatan, serta
Hold Up (fraksi dari volume pengering terpakai dari padatan pada suatu saat).
Volume rotary dryer tidak lebih dari 10% dari diameter rotary dryer.
6
3.2.2 Kondisi Operasi Rotary Dryer (26-M-362) Pabrik Pupuk Phonska IV
Data yang diperoleh untuk perhitungan neraca massa dan neraca panas,
diperoleh dengan dua cara yaitu pengamatan langsung dilapangan dan studi
7
2. Pengamatan langsung dilapangan pada plant Phonska IV
DIKETAHUI
= 443.520 lb/jam
PENYELESAIAN
8
2,75 2,2055 3600
Linier velocity (GG) = 2.028
10,764
D2 3,14 (2,6) 2
S= = 5,31 ft2
4 4
Diameter partikel : 4 mm
: 109,9 ft
: 14,11 ft
0,035682319 ft/ft
3600
Air mass velocity (G) = Superficia l mass velocity 2,205
10,764
3600
2,75 2,205
10,764
= 2,028 lb/h.ft2
17180,14 ft3
= 486,49 m3
Volume RD 486,49 m 3
Hold up (5,0) % (10-15) = = 24,32 m3
5,0 5,0
9
Waktu tinggal =
Hold up 24,32
(Kapasitas produk) ( m 60) 198.000 (1 60)
7,371 menit
0,23 109,9 ft
0,23.L/(N0,9.D) = 9,776
3,30,9 14,11 ft
= 5(Dp-0,5) = 0,079056942
9,776
0,23.L
(N 0,9 .D)
Slope = 9,776
G
waktu tinggal (0,6 .L. )
F
Goal Seek
Feed rate to dryer (F) = 628,3956013 lb dry/hr.ft2
Mp
F =
D2
4
Mp
628,3956013 lb dry/hr.ft2 =
(14,11 ft ) 2
4
10
x .M
M p M kk M wi (M m M wo ) i kk
1- xi
x (M (M m X o ))
M p (M m (M m X o )) i m
1 - x i
0,05(436.590 (436.590 X o ))
98226,80167 (436.590 (436.590 X o ))
1 - 0,05
21829,5 21829,5X o
98226,80167 436590 436590X o
0,95
438887,8X o 361341,598
X o 0,82331
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 1 2 3 4 5 6
11
Kesimpulan
kandungan air material keluar secara signifikan. Kandungan air material keluar
hingga putaran 5,0 rpm masih sesuai dengan batas kadar air keluar yang diizinkan
yakni 0,5-0,15 %, sehingga masih memenuhi syarat bila putaran Rotary Dryer
memiliki dampak pula terhadap waktu tinggal produk dalam dryer, semakin cepat
putaran rotary dryer maka akan semakin pendek waktu tinggal material yang akan
dikeringkan, sehingga dapat mengurangi luapan load material dalam inlet dryer.
Untuk itu, optimalisasi alat dapat dilakukan dengan meningkatkan putaran dari 3,0
rpm menjadi 3,6 rpm untuk menghindari kebuntuan pada inlet dryer tanpa
mengubah feed rate yang masuk serta suhu masuk dan suhu keluar dryer. Dengan
12
Data yang diperoleh pada tanggal
3 0,84739
3,3 0,82331
3,6 0,7966
4 0,7556
4,2 0,73827
5 0,64017
13
14