MENUMBUH-KEMBANGKAN KESADARAN
PEMAHAMAN DAN SIKAP KEBHINEKAAN
SEBAGAI UPAYA MENJAGA KEUTUHAN BANGSA
(NKRI)
Disusun oleh
BAB I PENDAHULUAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
Asas Bhineka Tunggal Ika merupakan asas yang mengandung makna “berbeda-
beda tetapi tetap satu jua”, dimana asas ini menyatakan bahwa meskipun manusia
itu berbeda latar belakangnya, namun tetap satu jiwa dalam Indonesia. Adanya
sikap toleransi dalam diri setiap manusia harus mulai ditumbuhkan sejak individu
tersebut mulai mengenal lingkungan sekitarnya. Peran keluarga menjadi sangat
penting dalam pengembangan sikap toleransi tersebut dalam diri anak.
1
28 Oktober 1928. Namun saat ini bangsa Indonesia sedang diuji kedewasaan dan
keragamannya dengan maraknya kasus intoleransi dan berbagai kasus SARA.
Kebhinekaan berupa sifat nyata bangsa Indonesia yang sering dibanggakan namun
sekaligus juga memprihatinkan. Hal ini dikarenakan mengatur masyarakat yang
heterogen jauh lebih sulit dibandingkan dengan mengatur masyarakat homogen.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Menambah pengetahuan masyarakat Indonesia tentang keunggulan dan
keanekaragaman bangsa Indonesia serta tantangan yang muncul sebagai akibat
dari keanekaragaman tersebut.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjunjung tinggi semboyan
Bhineka Tunggal Ika dan menghargai keanekaragaman suku, bangsa, ras dan
agama yang ada di Indonesia.
1.3 Manfaat
2
BAB II
Toleransi awalnya berasala dari bahasa Latin, “tolerare” yang berarti menahan
diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan memiliki hati yang
lapang bagi orang lain yang memiliki pendapat berbeda. Kata toleransi sendiri
juga dalam bahasa inggris dikenal sebagai “tolerance” (Wibowo, 2009)
3
b. Kurangnya pemahaman yang mendalam mengenai maksud Tuhan
menciptakan berbagai macam ajaran agama adalah untuk saling melengkapi
antara satu dengan yang lain dalam suatu pemikiran, bukan untuk saling
menghakimi.
c. Adanya sikap fanatik dalam diri seseorang. Fanatik merupakan sifat yang
tidak dapat menerima sama sekali terhadap perbedaan ajaran agama yang
ada. Orang yang memiliki karakterisik seperti ini tidak segan-segan
menghakimi setiap orang yang memiliki sudut pandang yang berlainan
dengan sudut pandang yang dimilikinya berdasarkan ajaran agama yang
dipeluknya.
Sedangkan bentuk dari faktor eksternal yaitu lingkungan yang terdekat misalnya
keluarga atau teman kurang dapat menanamkan rasa toleransi antara sesama.
Pada akhirnya, seseorang tersebut akan terpengaruh dari sikap itu dan menjadi
radikal terhadap perbedaan yang ada.
Manusia adalah makluk individu yang memiliki cara berfikir yang berbeda namun
di dalam kehidupan sehari-hari tidak akan mungkin bisa lepas dari yang namanya
beradaptasi, bergaul atau bersosialisasi dengan manusia yang lainnya. Di dalam
hidup bersosisalisasi dangat dibutuhkan sikap toleransi agar didapatkan pergaulan
yang penuh dengan suasana dan rasa saling menghargai, saling menghormati dan
saling merasa sebagai saudara.
4
b. Meningkatkan rasa persaudaraan
Sikap toleransi dapat menimbulkan rasa saying dan menigkatkan rasa
persaudaraan antara umat beragama. Kondisi ini dapat membuat terhindar adanya
kesalah pahaman dan pertikaian yang tidak perlu.
5
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga
menambah ragam dan jenis kebudayaan.
a. Konflik
Konflik adalah proses social disosiatif yang dapat menyebabkan perpecahan
dalam masyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu
hubungan masyarakat. Konflik yang terjadi dapat berupa konflik antar suku, antar
tas, agama maupun konflik antar golongan yang memiliki keyakinan yang
berbeda.
6
b. Integritas karena keterpaksaan
Integritas karena keterpaksaan terjadi karena suatu ketergantungan dan mau tidak
mau antar lapisan masyarakat harus saling berhubungan untuk memenuhi
kebutuhan. Namun dalam integrasi yang terjadi karena paksaan, ada upaya antar
kelompok untuk mendominasi satu sama lain.
c. Disintegrasi
Disintegritas adalah suau keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-
bagian dari suatu kesatuan masyarakat. Sebagai contoh akibat dari adanya
pembangunan dimana hanya kelas atas yang menguasai pembangunan, akibatnya
kelas menengah dan bawah akan mengalami eksploitasi dan diskriminasi di
bidang social, ekonomi dan politik. Kesenjangan inilah yang akan mempengaruhi
pola hidup dan pola hubungan antar kelompok.
Ide-ide yang berasal dari Pancasila adalah ide-ide asasi hidup kenegaraan.
Menegara berarti mengadakan tata tertib umum dan menciptakan kemakmuran
bersama. Aktivitas yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat ditentukan
oleh demokrasi. Demokrasi adalah suatu hal yang fundamentak sebab menentukan
sifat dan bentuk Negara.
7
pengembangan pendidikan, pengembangan sosial budaya dan pengembangan
yang dipengaruhi oleh kekuasaan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan keanekaragamn suku, bangsa, ras dan agama yang dimiliki oleh Indonesia
merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang muncul
akibat keanekaragaman bangsa Indonesia tersebut antara lain terjadinya konflik,
integrasi karena keterpaksaan dan disintegrasi.
Untuk menghadapi tantangan sebagai dampak keanekaragaman yang dimiliki
Indonesia dapat dilakukan dengan upaya terintegrasi dan menanamkan nilai-nilai
Pancasila yang merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan.
3.2 Saran
Perbedaan merupakan keadaan yang harus diterima oleh semua manusia dalam
kehidupannya. Oleh karena itu, keanekaragaman yang ada dalam masyarakat
Indonesia sungguh merupakan tantangan yang menuntut upaya sungguh-sungguh
dalam bentuk transformasi kesadaran multikultural. Suatu kesadaran yang
diarahkan kepada identitas nasional, integrasi nasional dan kesadaran
menempatkan agama untuk kesatuan bangsa. Dengan demikian, kesatuan
Indonesia dapat ditegakkan sejalan dengan semangat kebersamaan yang
terkandung dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.
9
DAFTAR PUSTAKA
10