SEKSI 6.2
LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU) DAN LABURAN ASPAL DUA LAPIS
(BURDA)
6.2.1 UMUM
1) Uraian
a) Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) adalah lapis penutup yang ditaburi dengan satu lapis
agregat bergradasi seragam. Laburan Aspal Dua Lapis (Burda) adalah lapis penutup
aspal yang ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan.
b) Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan pelaburan aspal (surface dressing) yang terdiri
dari laburan aspal satu atau dua lapis.
6.2.2 PERSYARATAN
1) Persayaratan Bahan
a) Persyaratan Agregat
Agregat yang digunakan untuk pekerjaan Burtu dan Burda harus memenuhi
spesifikasi bahan sesuai SNI 03-6750-2002.
b) Persyaratan Aspal
(1) Aspal yang dipakai untuk pekerjaan Burtu dan Burda dapat salah satu dari jenis
aspal keras (Pen 60), aspal cair dan aspal emulsi kationik.
Temperatur penyemprotan untuk masing-masing jenis aspal ditunjukkan pada
Tabel 6.2.2-1.
Tabel 6.2.2-1 Temperatur Penyemprotan
Rentang Temperatur
Jenis Aspal
Penyemprotan (°C)
Aspal cair RC-MC-SC 800 90 - 130
Aspal cair RC-MC-SC 3000 105 - 145
Aspal keras Pen 60 155 - 165
Aspal emulsi -
Pen 120/150 130 - 140
(2) Apabila pelaksanaan pelaburan terpaksa dilaksanakan dalam kondisi yang kurang
menguntungkan dapat digunakan bahan anti pengelupasan (anti stripping agent).
2) Persyaratan Peralatan
Peralatan yang harus disediakan dan digunakan, harus sesuai ketentuan pada SNI 03-3979-
1995 dan SNI 03-3980-1995.
3) Persyaratan Kerja
a) Kondisi Cuaca yang Diizinkan
Pelaburan aspal harus dilaksanakan pada permukaan yang kering dan bersih, cuaca
diperkirakan baik minimal 24 (dua puluh empat) jam setelah pengerjaan, serta tidak
boleh waktu angin kencang, agregat lembab, hujan atau akan turun hujan.
4) Standar Untuk Penerimaan dan Perbaikan Terhadap Pekerjaan yang Tidak Memenuhi
Ketentuan
a) Direksi Teknis akan memeriksa permukaan jalan sebelum pekerjaan dimulai.
b) Burtu tidak boleh lebih tebal dari diameter agregat terbesar dan butiran agregat
dipermukaan tidak boleh tenggelam dalam aspal lebih dari 2/3 tebal nominal agregat
dan bebas dari bahan yang lepas setelah penggilasan yang diikuti oleh penyapuan.
c) Lapis kedua Burda tidak boleh lebih tebal dari diameter agregat terbesar dan bebas
dari bahan lepas setelah penggilasan yang diikuti oleh penyapuan. Pada lapisan kedua
Burda, agregat yang menonjol di atas aspal minimum 1/3 diameter batu nominal.
d) Permukaan yang telah selesai harus dipelihara paling sedikit selama 3 (tiga) hari atau
sampai dengan agregat cukup kuat.
e) Pekerjaan Burtu dan Burda yang tidak memenuhi ketentuan, harus diperbaiki
sebagaimana yang diperintahkan.
6.2.3 PELAKSANAAN
1) Persiapan
a) Semua kotoran harus dibersihkan dengan alat penyapu mekanis atau kompresor atau
keduanya.
b) Pembersihan permukaan harus dilebihkan paling sedikit 20 cm dari tiap-tiap tepi yang
akan disemprot.
c) Lubang atau tonjolan dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki harus disingkirkan
dengan alat penggaru baja blencong.
d) Permukaan jalan lama tanpa penutup aspal atau lapis fondasi, harus terlebih dahulu
diberi lapis resap ikat hingga tertutup sempurna. Lapis resap pengikat harus dibiarkan
sampai kering dengan waktu paling sedikit 48 jam.
2) Kegiatan Lapangan
a) Kuantitas Bahan yang Akan Dipakai
Takaran pemakaian aspal untuk setiap lapis laburan aspal untuk setiap ruas jalan harus
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
b) Penyemprotan Aspal
(1) Penyemprotan aspal harus dilaksanakan sesuai takaran dan merata pada semua
lokasi dengan menggunakan alat aspal distributor aspal.
(2) Temperatur pada saat penyemprotan aspal harus sesuai dengan ketentuan.
(3) Apabila lintasan penyemprotan aspal selebar satu lajur atau kurang, maka harus
terdapat bagian untuk tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm sepanjang sisi-sisi
lajur yang bersebelahan.
(4) Lokasi awal dan akhir penyemprotan harus dibatasi dengan kertas penutup yang
tebal dan cukup kedap.
(5) Jumlah aspal yang telah ditentukan dalam setiap lintasan penyemprotan, atau
jumlah yang disemprot secara manual harus diukur.
(6) Takaran pemakaian rata-rata bahan aspal didefinisikan sebagai volume bahan
aspal yang digunakan dibagi luas bidang yang disemprot.
(7) Penyemprotan harus segera dihentikan jika terdapat kerusakan pada alat semprot
saat beroperasi dan tidak boleh dilanjutkan sebelum kerusakan tersebut
diperbaiki.
c) Penghamparan Agregat
Agregat dalam bak truk di lapangan harus mempunyai jumlah yang cukup untuk
menutup seluruh bidang yang akan ditebar agregat.
d) Penyapuan dari Penggilasan
Hamparan agregat harus digilas dengan 2 (dua) alat pemadat roda karet sampai
seluruh permukaan telah mengalami penggilasan sebanyak 6 (enam) kali.
2) Dasar Pembayaran
Satuan
Nomor Mata Pembayaran Uraian
Pengukuran
6.2 (1) Agregat penutup Burtu Meter Persegi
6.2 (2) Agregat penutup Burda Meter Persegi
6.2 (3) Aspal untuk Pekerjaan Burtu Liter
6.2 (4) Aspal untuk Pekerjaan Burda Liter