Swdfesfdgnhmjhk
Swdfesfdgnhmjhk
DOSEN PEMBIMBING:
13.22.084
2016
TAPAK DAN ANALISIS
Perancangan Museum Kendaraan di Kota Malang ini berlokasi di Kota Malang tepatnya
di Jalan Raya Langsep Kecamatan Klojen. Menurut Peraturan Daerah Kota Malang nomor 4
tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang, sub pusat pelayanan kota pada
kawasan Dieng adalah sebagai fasilitas umum dan pendidikan.
Kota Malang merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kota ini
terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya dan merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur
setelah Surabaya. Kota Malang berada di dataran tinggi yang cukup sejuk dan seluruh
wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Malang. Luas wilayah Kota Malang adalah 252,10
km². Kawasan Malang Raya dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia.
Wilayah Kecamatan Klojen meliputi kelurahan Klojen, Rampal Celaket, Oro-oro Dowo, Samaan,
Kecamatan Klojen merupakan detail tapak yang memiliki 1 museum tepatnya pada
Kelurahan Kiduldalem, permasalahan ini maka perancangan Museum Kendaraan ini berlokasi di
Kelurahan Bareng dan juga lokasi tapak yang didukung oleh Jalan Utama yaitu Jalan Raya
Langsep, hal tersebut merupakan jaringan aktivitas Kota Malang.
Batas tapak sebelah utara merupakan Rumah Makan Padang Sederhana dan Lounge
Karaoke Smooth (Jalan Terusan Dieng), sebelah timur merupakan Mall dan Apartemen Malang
City Point, sebelah barat dan selatan merupakan pertokoan, permukiman dan jalan utama (Jalan
Raya Langsep).
Pemilihan tapak ini juga didasarkan karena kondisi lahan yang cukup landai dan di pusat
kota. Hal tersebut, tentunya akan sangat mendukung upaya mendekatkan objek dengan
masyarakat sebagai perwujudkan simbol dari Kota Malang yang menjadi pusat pendidikan dan
tujuan wisata.
Luasan tapak sekitar kurang lebih 7.331 m² dengan kebijaksanaan kepadatan dan
ketinggian bangunan berdasarkan Perda tentang RTRW Kota Malang. Daerah yang dilalui oleh
jalan utama kota akan mempunyai kepadatan bangunan sedan g dengan ketinggian 1 – 3 lantai,
yang kebanyakan pertokoan dan perumahan. Dengan demikian perancangan bangunan Museum
Kendaraan ini, nantinya harus menyesuaikan dengan ketinggian bangunan yang telah ditetapkan,
agar memperoleh keseimbangan bangunan yang baik.
Selanjutnya adalah batas dalam tapak perancangan Museum Kendaraan di Kota Malang
adalah sebagai berikut:
1. Memberi batasan zona privat yang mengerucut pada sacral, agar menarik semua aktivitas,
dari zona lain untuk masuk kedalamnya.
2. Memberi batasan zona, tapi tetep memperlihatkan kesatuan dengan cara mendesain
taman sebagai pemisah antara zona publik, privat, dan service.
3. Memberi pembatas pagar pada sekeliling tapak dengan pagar dan vegetassi yang
merambat ke pagar yang masih dapat melihat kondisi dalam dan luar agar memiliki kesan
terbuka dengan bangunan sekitar.
ANALISA TAPAK
Topografi
Kota Malang berada pada ketinggian 440-667 meter diatas permukaan air laut, sedangkan
kemiringan lahan relatif kemiringan sekitar 15%.
Dengan berdasarkan topografi mengenai batas tapak, analisis yang dapat dilakukan adalah:
1. Memberi vegetasi berupa pohon peneduh, diberikan banyak vegetasi di karena tapak
kurang adanya vegetasi menyebabkan tapak menjadi cukup panas.
2. Mempertahankan kondisi topografi yang datar sebagai tapak perancangan.
Potensi Tapak
Potensi tapak merupakan kondisi layak atau tidaknya sebuah perancangan Museum
Kendaraan di Kota Malang, adapun dengan demikian kondisi ini meliputi potensi alami dan
potensi bangunan lingkungan sekitar, yang sebagai berikut:
Potensi Alami
Potensi alami yang ada pada tapak adalah hanya kemiringan dalam tapak relatif landai.
Disekitar tapak tidak memiliki potensi alami, disekitar tapak terdapat bangunan yang memiliki
jarak yang cukup dekat atau berdempetan, kurangnya v egetasi dan bangunan disekitar tapak
bergaya modern tetapi sedikit mempertahankan atap pelana karena mengingat aspek iklim di
Malang dengan cuaca yang cukup panas dan hal ini dapat menetralisir masalah iklim yang disini.
View
View yang paling baik adalah bagaimana melihat dari luar ke tapak dan dari tapak keluar
dengan view yang sama-sama indahnya dan baiknya. Pada tapak perancangan view dari arah
Barat ke Selatan sangat optimal. Adapun analisa yang dapat dilakukan pada analisis view adalah:
View Keluar
View keluar yang dapat dilakukan pada tapak adalah view yang dapat dinikmati oleh
pengguna dari dalam tapak keluar.
View Kedalam
Potensi pandangan ke dalam pada tapak adalah berupa tanah kosong. Potensi pandangan
ke dalam paling besar diperoleh dari arah Barat yaitu jalan utama dan arah Utara yaitu
rumah makan. Pada analisis ini perancangan mendesain bentuk Museum Kendaraan yang
berciri khas budaya Kota Malang, agar orang lebih mudah mengenali.
Analisis Iklim
Kondisi iklim di Kota Malang adalah iklim tropis dengan arah angin dipengaruhi oleh
kecendrungan arus angina. Kota Malang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi
terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan pada bulan Juni,
Agustus, dan November curah hujan relatif rendah. Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan
Mei, September, dan Juli.
Orientasi terhadap matahari paling nyaman pada bangunan ketika sinar matahari dating
pada pagi dan sore hari, namun bagimana pada waktu siang hari yang kapasitasnya sangat tinggi,
sehingga hal ini dapat dipengaruhi terhadap kenyamanan penggunan yang ada pada sekitar
bangunan. Sama juga halnya yang terjadi pada kawasan tapak untuk perancangan Museum
Kendaraan di Kota Malang ini.
Analisis Sirkulasi
Analisa dilakukan untuk menentukan arah sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki agar
dapat terarah ketika dating dan pulang dari Museum Kendaraan di Kota Malang. Arah sirkulasi
yang telah ada di tapak adalah dari arah Barat yang merupakan jalan raya utama.
Beli tiket ke
loket, melihat
benda yang
dipamerkan,
Datang Entrance Pulang
melihat
informasi
tentang
benda
Sirkulasi Kendaraan
Beli tiket ke
loket, melihat
benda yang
Datang Entrance Parkir dipamerkan, Pulang
melihat
informasi
tentang benda
Analisis Kebisingan
Berdasarkan hasil yang diketahui bahwa sumber kebisingan utama berasal dari jalan utama yang
berada pada arah sebelah Barat tapak. Sedangkan dari Bagian selatan dan Timur tingkat
kebisingan yang cukup rendah.
PERUNTUKAN LAHAN
Tapak yang dipilih untuk merancang sebuah Museum Kendaraan yang menjadi simbolis
di kawasan itu. Berikut adalah beberapa pengertian museum dari para ahli:
Menurut Wikipedia, Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan
publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian,
mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata
kepada masyarakat untuk kebutuhan studi,pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa
menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu,
ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, Museum adalah lembaga,
tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti
materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Menurut Intenasional Council of Museum (ICOM): dalam Pedoman Museum
Indoneisa,2008. Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari
keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum,
memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri
manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Museum adalah gedung yang digunakan
sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum,
seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno.
Kesimpulannya dari pengertian museum adalah sebuah masa bangunan yang di gunakan
untuk memamerkan barang-barang kuno dan dapat menjadikan tempat pembelajaran maupun
wisata.
RUANG
MUSEUM
KENYAMAN KENDARAAN
MENGAMATI
MEMPELAJARI
RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU
Di area sekitar tapak tidak ada vegetasi, vegetasi berada di seberang tapak atau lebih
tepatnya di tengah jalan besar sebegai pemisah jalan. Vegetasi berupa pohon-pohon dari
yang kecil sampai yang besar sebagai peneduh jalan.
Di sekitar tapak memiliki bangunan yang jaraknya berdempetan atau dekat, sehingga
vegetasi disekitar tapak tidak ada.
Di area sekitar tapak terdapat area trotoar atau pedestrian, sehingga dapat mempengaruhi
pola sirkulasi di tapak.
Trotoar atau pedestrian menggunakan perkerasan dari material paving block.
SIRKULASI ATAU JALUR PENGHUBUNG
KETERANGAN:
: Kendaraan Umum
: Kendaraan Pribadi
: Trotoar
JALAN 2 ARAH