Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611

Volume 3 Nomor 1 Halaman 279-286 April 2018 e-ISSN 2623-1980

MODEL PENGELOLAAN LINDI DENGAN INTERVENSI PENGURANGAN


SAMPAH ORGANIK PADA TPA PASANG SURUT: STUDI KASUS DI TPA
BASIRIH BANJARMASIN INDONESIA

Leachate Management Model with Organic Waste Reduction Intervention in


Tidal Waste Land: A Case Study in Landfill Basirih, Banjarmasin, Indonesia

Irfa’i *
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Jl.HM.Cokrokusumo 2A Banjarbaru, Indonesia.
*Surel: m.irfai1@poltekkes-banjarmasin.ac.id

Abstract
The main issue in the perspective expectation of tidal landfill is that it has great potential in polluting the environment.
One of the pollutants caused by Landfill is the formation of leachate. Leachate management can be done by way of
reduction of organic waste through sorting on landfill. Leachate management of leach without intervention obtained
effluen leachate processed processing Leachate Processing does not meet the quality standards. Modeling of leachate
management without intervention resulted that the COD concentration effluent of Leachate Processing Installation from
2015 onwards exceeded quality standard of waste. Result of simulation of leachate management model with
intervention of organic waste reduction at fraction of 40% got effluent COD concentration of Leachate Processing
Installation fulfill requirement until year 2021, while at fraction of organic waste reduction 50% got COD concentration
effluent Leachate Treatment Plant (LTP) fulfill requirement until modeling year (2025).

Keywords: model, leachate management, organic waste, landfill.

1. PENDAHULUAN bahan organic sampah pada tahap pengumpulan.


Model pengelolaan lindi diperlukan dalam rangka
Lindi yang dihasilkan dari TPA, merupakan sumber upaya manajemen lindi, termasuk pengumpulan,
penting dari pencemaran lingkungan sekitar TPA. penyaluran, pengolahan dan pembuangan lindi ke
Peningkatan sampah kota Banjarmasin mencapai lingkungan.
1.019 m3 per hari dan cenderung meningkat dari Produksi lindi yang berasal dari cairan di
tahun ke tahun akan meningkatkan produksi lindi tempat sampah karena proses dekomposisi, juga air
dan lebih berpotensi mencemari lingkungan. hujan terlibat ke dalam sampah dan hasil
Volume sampah tumbuh lebih cepat daripada dekomposisi sampah yang terakumulasi di bagian
populasi dunia dan pengelolaan limbah merupakan dasar landfill dan merembes melalui tanah (Mor et
isu sangat penting untuk manusia (Salem et al. 2008, al. 2006). Kontaminasi terjadi karena lindi terus
Renou et al. 2008). Kehadiran lindi dari TPA memiliki menerus merembes ke lingkungan dari waktu ke
risiko tinggi mencemari air dan tanah di sekitar TPA waktu tanpa konsekuensi lingkungan (Longe &
(Ikem et al. 2002). Lindi berisi dibubarkan bahan Balogun 2010). Jumlah dan karakteristik lindi yang
organik, senyawa anorganik dan logam (Christensen terbentuk juga dipengaruhi oleh jumlah bahan
et al. 2001). Keberadaan lindi telah diidentifikasi organic sampah. Beberapa penulis melaporkan
sebagai salah satu ancaman utama untuk sumber bahwa lebih dari 190 zat diidentifikasi dalam lindi,
daya air dan tanah (USEPA 1984). sehingga hampir 1% bahan dihitung dari total
Kuantitas lindi di TPA ditentukan oleh konsentrasi karbon organik (EEC 1999). Sekitar
intensitas hujan, luas efektif dari Landfill, landfill di daerah pasang surut lebih meningkatkan
penguapan, infiltrasi / porositas tanah dan kadar air potensi kontaminasi lindi dari lingkungan.
dari sampah. Adapun kualitas komposisi lindi Keberadaan lindi landfill harus dikelola dan diolah
ditentukan oleh jenis limbah, jumlah sampah, jumlah sehingga tidak menimbulkan pencemaran
air yang larut timbunan sampah dan sistem lingkungan. Untuk melakukan pengolahan
operasional. Tujuan dari penelitian ini untuk diperlukan data yang akurat, pola kontaminasi,
mengetahui model pengelolaan di terhadap jumlah dan kualitas lindi landfill lahan pasang surut.
lingkungan sekitarnya. Model pendekatan Model pengelolaan lindi di TPA dipengaruhi
pengelolaan lindi dilakukan dengan mengurangi oleh jumlah sampah yang masuk terurama sampah

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


279
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 279-286 April 2018 e-ISSN 2623-1980

organik, luas tempat pengumpulan lindi, lama hujan yang tinggi yang tidak dapat ditampung oleh
penyimpanan lindi, penyaluran lindi dan Instalasi pengolahan lindi. Kondisi ini menyebabkan
kemampuan Instalasi pengolah lindi. Pengolah lindi lindi menyebar ke lingkungan. Kondisi wilayah
juga dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas lindi, pasang surut juga mempengaruhi pola penyebaran
jenis dan tahapan pengolahan yang dipakai dalam polutan.
pengolahan lindi. Effluen pengolahan lindi harus
sesuai dengan standart mutu kualitas limbah cair 2. METODE
yang diperbolehkan untuk dibuang di lingkungan.
Keberadaan lindi di daerah landfill dipengaruhi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
oleh arah aliran air tanah, kecepatan air tanah, metode survei. Survei ini dilakukan untuk meneliti
porositas tanah serta kualitas dan kuantitas lindi aspek fisik TPA sebagai tempat penampungan
polutan (Damanhuri et al. 2010). Aliran air sampah dan lindi, kuantitas dan kualitas sampah,
permukaan juga memiliki peran di TPA lindi kuantitas dan kualitas lindi, serta kemampuan
penyebaran. Penyebaran melalui aliran air instalasi pengolahan lindi dalam mengolah lindi.
permukaan dipengaruhi oleh infrasctruture TPA Asumsi asumsi pemodelan dilakukan dengan
yang tidak cukup memadai. Kebocoran tanggul pendekatan data sebagai berikut (Tabel 1) :
pelindung lindi mengakibatkan penyebaran lindi ke.
Rembesan lindi ke lingkungan tidak terkirakan yang
disebabkan adanya limpasan air akibat intensitas

Tabel 1. Formula/asumption in management leachate model with removal organic waste intervention

No Variabel Formula/ /Asumtion Value Unit


1 An Organic Waste (34,2%)*total waste 176.979 kg/day
2 Organic Waste (65,8%)*total waste 340.502 kg/day
3 Waste Volume Anorganic waste + Organic waste 517.481 kg/day
4 Leachate Quality COD Concentration (Check up result) 17.891 mg/liter
5 Waste Water Level (60%)* Tital organic waste 204.301 Liter/day
6 Rain Intensity (55 liter/second) * 2 hour/day 396.000 Liter/day
7 Evaporation 4,1 mm/day * Area landfill/1000 820 liter/day
8 Tidal Kondition Infiltration rate 0 Liter/day
9 Dike Safety Landfiil Leakage 0 Liter/day
Condition
10 Leachate Quality Rain Intensity + tidal – evaporation – leakage 395.180 liter/day
11 Leachate Quality and (waste water * leachate quality) + ( Rain water *rain water quality) / 6.182 mg/liter
Quantity (waste water + rain water) 599.481 liter/day
13 Anaerobic Treatment Treatment Effisiensi 50-85 % (0,60*(leachate quality –wetland 60 %
treatment )
14 Facultative Treatment Treatment Effisiensi 70-85% (0,75*(leachate quality -wetland 75 %
treatmen – anaerobik treatment)
15 Land aplication (wetland) Efisiensi pengolahan 75% (0,75*( leachate quality - wetland 75 %
Treatment treatmen – anaerobik treatment – fakultatif treatment)
16 Effluent Leachate Quality (leachate quality-land treatment – anaerobic treatment –fakultatif - mg/liter
and Quantity treatment – wetland treatment) liter/day
17 Efluent Leacate status Koncentration COD < 100 mg/liter <100 Quqlified
(Permen PU03 th 2013) >100 Unqualified
18 Environmental Leahate Concentration COD < 300 mg/liter, (PP No 82 Th 2001) <300 Quqlified
Quality >300 Unqualified
19 Removal fraction organic 10%, 20%, 30%, 40%, 50% Organic waste simulation %
waste

Jumlah sampah yang masuk ke TPA sejumlah komposisi sampah, densitas dan kepadatan
dilakukan untuk media fisik untuk menjadi tempat sampah serta kualitas lindi TPA dilakukan dengan
untuk budidaya limbah juga jumlah limbah dan pengambilan sampel dan pemeriksaan lindi.
ulasan karakteristik. Survei juga dilakukan terhadap Pengukuran kualitas lindi didahului dengan
kondisi TPA pengendapan terutama pasang dan pengambilan dan pemeriksaan lindi yang baru
terjadinya mereda air permukaan, jenis tanah, terbentuk, lindi yang berada pada unit pengolahan
potensi banjir dan faktor intensitas hujan. Perolehan anaerobic, lindi yang berada di unit pengolahan
data primer berupa: Pengukuran volume sampah, fakultatif, serta lindi yang berada pada unit

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


280
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 279-286 April 2018 e-ISSN 2623-1980

pengolahan land treatment (effluent IPAL). Jumlah merupakan salah satumodel yang digunakan untuk
sampel yang diambil sebanyak 72 sampel. membuat dan melakukan simulasi model system
Sampling kualitas lindi didahului dengan pembuatan dynamic dan simulasi rancangan bisnis. Simulasi
sumur untuk pengambilan sampel air. Penentuan didefinisikan sebagai tiruan perilaku suatu
titik sampel dilakukan secara linier dari sumber fenomena gejala atau proses dalam sistem.
(TPA) dengan jarak 0 meter, 50 meter, 100 meter, Simulasi bertujuan untuk menjelaskan gejala atau
150 meter dan 200 meter kearah pasang dan proses dan menghasilkan analisis serta peramalan
kearah surut. Sedangkan pengambilan sampel air gejala inter aksi perilaku elemen atau proses
sungai dilakukan pada titik aliran bagian hulu dan tersebut di masa yang akan datang (Muhammad et
pada titik bagian hilir pada sungai di sekitar TPA. al. 2001).
Parameter pencemar lindi yang dianalisis pada air Sebelum mensimulasikan model, terlebih
dalam penelitian ini adalah Biological Oksigen dahulu dilakukan penghubungan antara variable
Demand (BOD5), Chemical Oksigen demand satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk
(COD), Total Disolved Solid (TDS), Besi (Fe) dan system yang dapat menirukan kondisi/system
NH3N. Sedangkan parameter pencemar lindi yang sebenarnya (Muhammad et al. 2001). Variabel
dianalisis pada tanah dalam penelitian ini adalah variabel tersebut akan digambarkan dengan
P2O5, SO4, Besi (Fe) larut dan N-HN4. Pengamatan beberapa simbul, yang utama adalah “flow symbol”
terhadap sebaran pencemar lindi dilakukan selama yang selalu dihubungkan dengan “level symbol” .
setahun. Data primer maupun sekunder dianalisa Program powersim bekerja membangun diagram
dan dirumuskan untuk menyatakan kualitas lindi di alir, diagram sebab akibat, pembuatan “time graph”
lingkungan sekitar TPA. dan “time table”, dimana menggambarkan perilaku
Pemodelan dilakukan dengan menggunakan model yang dibuat.
software powersim (power simulasi). Powersim

Gambar 1. Diagram lingkar sebab akibat model pengelolaan lindi dengan intervensi

Pada Gambar 1, Sampah terdiri dari sampah Peningkatan sampah pada TPA akan meningkatkan
organik maupun anorganik. Jenis dan jumlah kadar polutan yang berada di TPA termasuk
sampah akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas peningkatan COD pada lindi. Peningkatan
lindi. Peningkatan timbulan sampah akan kepekatan polutan pada lindi akan menyulitkan
meningkatkan jumlah sampah yang ada di TPA. dalam pengolahan lindi pada Instalasi Pengolahan

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


281
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 279-286 April 2018 e-ISSN 2623-1980

Lindi (IPL) di TPA. Kalau kemampuan pengolahan Effluen yang dikeluarkan IPL TPA Basirih melebihi
IPL mempunyai batas pengolahan dan jumlah baku mutu yang ditetapkan, yaitu COD <100 mg per
sampah selalu meningkat maka IPL tidak mampu liter (PP 3/2013). Penilaian juga dilakukan pada
mengolah lindi secara optimal dan effluen IPL tidak kualitas lindi di lingkungan sekitar TPA dengan baku
sesuai dengan baku mutu effluen. Dengan mutu untuk COD sebesar <300 mg per gram (PP
mengurangi sampah organik maka akan 82/2001). Berikut ini adalah hasil simuasi
mengurangi polutan (COD) pada lindi, sehingga pemodelan lindi tanpa intevensi.
beban IPL menjadi ringan dan kemampuan TPA
dalam mengolah lindi mempunyai umur lebih lama.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Model Pengelolaan Lindi Tanpa
Intervensi.

Peningkatan timbulan sampah di Kota Banjarmasin


akan meningkatkan jumlah sampah yang ada di
TPA Basirih. Peningkatan sampah pada TPA akan
meningkatkan kadar polutan yang berada di TPA
termasuk peningkatan COD pada lindi. Peningkatan
kepekatan polutan pada lindi akan menyulitkan Gambar 2. Grafik kadar COD pada model pengelolaan
dalam pengolahan lindi pada Instalasi Pengolahan lindi tanpa intervensi.
Lindi (IPL) di TPA. Kemampuan pengolahan lPL
mempunyai batas dalam mengolah, demikian juga Berdasarkan hasil simulasi, pemodelan
mempunyai keterbatasan dalam mengolah jumlah pengelolaan lindi tanpa intervensi (Gambar 2)
sampah. Jumlah sampah selalu meningkat maka didapatkan effluen lindi hasil pengolahan IPL yang
IPL tidak mampu mengolah lindi secara optimal dan dibuang ke lingkungan sekitar TPA Basirih tidak
effluen IPL tidak sesuai dengan baku mutu effluen. memenuhi persyaratan standart (standart100 mg/l).
Inter aksi antara komponen dalam suatu sistem Pada grafik diatas, konsentrasi COD pada tahun
merupakan diagram lingkar sebab akibat suatu 2015 sebesar 154,57 mg/liter. Berdasarkan baku
kejadian atau proses. Antara komponen satu mutu kualias air dilingkungan, konsentrasi COD
dengan yang lain saling berinteraksi dan masih memenuhi persyaratan baku mutu
mempengaruhi kinerja sistem yang dibuat (Forrester lingkungan (standart 300 mg/l). Proyeksi
2007). Model pengelolaan lindi tanpa intervensi konsentrasi COD effluen IPL pada tahun berikutnya
disajikan dalam Gambar 1. Model pengelolaan lindi semakin meningkat seiring dengan peningkatan
tanpa intervensi dimaksudkan tidak ada upaya jumlah penduduk dan timbulan sampah di TPA
penanganan lindi dalam pengolahan selain yang Basirih. Untuk melihat hasil simulasi dapat dilihat
dilakukan pengolahan menggunakan IPL yang ada. pada Tabel 2 sebagai berikut:
Pengelolaan lindi berjalan alami tanpa intervensi
apapun di luar kecuali pengolahan IPL dengan Tabel 2. Kadar COD pada model pengelolaan lindi
urutan proses Anaerobik-Fakultatif-Wetland pada tanpa intervensi
IPL yang saat ini beroperasi.
Waste Organic Leachate Effluen
Berdasar hasil simulasi model pengelolaan Time
People Production Waste Quality Quality
lindi tanpa intervensi pada kondisi awal (tahun (year)
(kg/year) (kg/year) (mg/l) (mg/l)
2015) yaitu pertumbuhan penduduk 1,2% pertahun
2015 674.440 192.013.086 124.808.494 6.182 154
pada jumlah penduduk sebesar 674.440 orang.
2016 682.533 194.317.224 126.306.196 6.256 156
Angka timbulan sampah di TPA Basirih sebesar 2017 690.723 196.649.031 127.821.870 6.331 158
517.481 kg perhari. Komposisi sampah organik 2018 699.012 199.008.819 129.355.732 6.407 160
sebesar 340.502 kg/hari (65,8%). Berdasarkan 2018 707.400 201.396.925 130.908.001 6.484 162
hasil laboratorium didapatkan kadar COD pada lindi 2020 715.889 203.813.688 132.478.897 6.562 164
sebesar 17.891 mg/liter. Setelah lindi bercampur 2021 724.479 206.259.453 134.068.644 6.641 166
dengan air hujan maka konsentrasi COD pada lindi 2022 733.173 208.734.566 135.677.468 6.720 168
sebesar 6.182 mg/liter. Selanjutnya lindi dilakukan 2023 741.971 211.239.381 137.305.297 6.801 170
pengelolaan dengan jalan mengolah lindi di IPL. 2024 750.875 213.774.253 138.953.265 6.882 172

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


282
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 279-286 April 2018 e-ISSN 2623-1980

2025 759.886 716.339.544 140.620.704 6.965 174 pada kolom Effluent Quality, namun untuk standar
kualitas lingkungan lingkungan masih memenuhi
Berdasarkan tabel 2 diatas, proyeksi baku mutu lingkungan yang ditandai dengan hasil
pemodelan pengelolaan lindi tanpa intervensi <300 mg/l
didapatkan hasil sebagai berikut: Konsentrasi COD Model pengelolaan lindi tanpa intervensi pada
effluen IPL mulai tahun 2015 sampai dengan tahun TPA dapat dijelaskan dalam persamaan matematik
2025 melebihi baku mutu kualitas limbah. Pada sebagai berikut.
table tersebut ditandai dengan hasil >100 mg/l

KKL(t+dt) = KKL(t) +∫t(t+dt) KCODTPA - RCODIPL…………….. (1)


KCODTPA = (JAS . KCODS)+(JAP . KCODAP) / (JAS + JAP).. (2)
JAS = KAs . JSO……………………………………………… (3)
JAp = Ah + Aps - P – Kb……………………………………... (4)
RCODIPL = KCODLC . (1- efAn) . (1- efFak) . (1- efWL)…… (5)
Note :
KKL (t + dt) : Health Change Environment unity of time (COD mg / liter).
KKL (t) : Environmental Health Change at t (COD mg / liter).
KCODTPA : COD concentration of mixed leachate in landfill (mg / liter)
JAS : Amount of waste water leachate (liters).
KCODS : COD content in waste leachate (mg / liter).
JAP : The amount of mixing water (liter).
KCODAP : COD content of mixing water (mg / liter).
KAs : Waste water content (%).
JSO : The amount of organic waste (kg).
Ah : The rain water discharge (liter / sec).
Aps : The amount of water entering TPA due to ups and downs (liter).
P : Evaporation (mm / day). Area of TPA / 1000 (liter / day).
Kb : The amount of water due to leakage of embankments (liters).
RCODIPL : Removal of COD IPL (mg / liter).
KCODLC : COD content of leachate mixture. (mg / liter).
EfAn : Efficiency of anaerobic treatment (%).
EfFak : Efficiency of facultative processing (%).
EfWL : Efficiency of wetland processing (%).

Hasil simulasi ini menggambarkan bahwa pengomposan akan menurunkan kadar COD pada
kemampuan IPL TPA Basirih masih belum mampu lindi sampah. Simulasi pemodelan yang dilakukan
mengolah lindi dengan baik. Pengelolaan lindi berupa persentasi sampah organik yang diproses
belum dilakukan secara kontinu pada aspek proses untuk membuat kompos di TPA Basirih. Kegiatan
sampah mulai awal sampai akhir proses. Belum pengomposan berpengaruh terhadap konsentrasi
dilakukan pemilahan terhadap sampah organik pencemar dalam lindi. Dengan kegiatan
untuk komposting maupun belum beroperasinya IPL pengomposan akan menurunkan beban pencemar
secara optimal. yang harus diolah memalui IPL di TPA Basirih.
Pengelolaan lindi dilakukan dengan urutan proses
3.2 Model Pengelolaan Lindi dengan Anaerobik-Fakultatif-Wetland pada IPL yang saat ini
Intervensi Pengurangan Sampah beroperasi. Model pengelolaan lindi dengan
Organik. intervensi pengurangan sampah organik disajikan
dalam Gambar 1.
Model pengelolaan lindi dengan intervensi Simulasi model dengan intervensi
pengurangan sampah organik dimaksudkan adanya pengurangan sampah organik dilakukan pada fraksi
upaya pengurangan sampah organik. Pengurangan 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Berdasar hasil
bahan organik melalui kegiatan pemilahan untuk simulasi model pengelolaan lindi dengan intervensi
pengomposan dll terhadap sampah organik. pengurangan sampah organik menunjukkan
Pengurangan sampah organik melalui kegiatan sebagai berikut: Untuk fraksi 10%, 20% dan 30%
didapatkan konsentrasi COD effluen IPL melebihi

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


283
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 279-286 April 2018 e-ISSN 2623-1980

standart baku mutu effluen limbah. Untuk fraksi 2015 139,13 123,69 108,25 92,81 77,37
40% didapatkan konsentrasi COD efluen IPL 2016 140,80 125,17 109,55 93,92 78,29
2017 142,48 126,67 110,86 95,04 79,23
memenuhi persyaratan sampai tahun 2021, 2018 144,19 128,19 112,19 96,18 80,18
sedangkan untuk fraksi pengurangan sampah 2019 145,92 129,73 113,53 97,34 81,14
organik 50% didapatkan konsentrasi COD efluen 2020 147,67 131,28 114,89 98,50 82,11
IPL memenuhi persyaratan sampai tahun 2021 149,44 132,85 116,27 99,68 83,10
2022 151,23 134,45 117,66 100,88 84,09
pemodelan (2025). Standart baku mutu 2023 153,04 136,06 119,07 102,08 85,10
berdasarkan baku mutu effluen IPL (PP 3/2013) 2024 154,88 137,69 120,50 103,31 86,12
Trend peningkatan angka konsentrasi COD effluen 2025 156,74 139,34 121,84 104,55 87,15
IPL disajikan pada Gambar 3 berikut ini.
Hasil simulasi pemodelan pengelolaan lindi
dengan intervensi pengurangan sampah organik
dapat dijelaskan sebagai berikut: Simulasi
pengurangan sampah organik 10% menghasilkan
kadar COD effluen IPL sebesar 139,13 mg/l pada
tahun 2015 sampai 156,75 mg/l pada tahun 2025.
Simulasi pengurangan sampah organik 20%
menghasilkan kadar COD effluen IPL sebesar
123,69 mg/l pada tahun 2015 sampai 139,34 mg/l
pada tahun 2025. Simulasi pengurangan sampah
organik 30% menghasilkan kadar COD effluen IPL
sebesar 108,25 mg/l pada tahun 2015 sampai
Gambar 3. Grafik kadar COD pada model pengelolaan 121,94 mg/l pada tahun 2025. Simulasi
lindi dengan intervensi pengurangan sampah pengurangan sampah organik 40% menghasilkan
organik. kadar COD effluen IPL sebesar 92,81 mg/l pada
tahun 2015 sampai 104,55 mg/l pada tahun 2025.
Berdasarkan hasil simulasi pemodelan Simulasi pengurangan sampah organik 50%
pengelolaan lindi dengan intervensi pengurangan menghasilkan kadar COD effluen IPL sebesar 77,37
sampah organik 10%, 20% dan 30% (Gambar 3) mg/l pada tahun 2015 sampai 87,15 mg/l pada
didapatkan effluen lindi hasil olahan IPL yang tahun 2025.
dibuang ke lingkungan sekitar TPA Basirih tidak Hasil simulasi ini adalah : intervensi
memenuhi persyaratan standart (standart100 mg/l). pengurangan sampah organik 40% menghasilkan
Seperti yang terlihat pada grafik diatas, konsentrasi kadar COD efluen yang memenuhi persyaratan
COD pada tahun 2015 melebihi 100 mg/liter. Hasil baku mutu sampai tahun 2021. Untuk simulasi
simulasi pemodelan pengelolaan lindi dengan pengurangan sampah organik 50% menghasilkan
Intervensi pengurangan sampah organik 40% dan kadar COD efluen yang memenuhi persyaratan
50% didapatkan efluen lindi IPL yang dibuang ke baku mutu sampai tahun akhir pemodelan (2025).
lingkungan memenuhi persyaratan standar (standart Sedangkan untuk kualitas lingkungan, intervensi
100 mg/l). Berdasarkan baku mutu kualias air pengurangan bahan organik mempunyai hasil kadar
dilingkungan sekitar TPA Basirih, konsentrasi COD COD Effluen IPL memenuhi persyaratan baku mutu
masih memenuhi persyaratan baku mutu lingkungan.
lingkungan (standart 300 mg/l). Proyeksi Pengurangan sampah organik pada proses
konsentrasi COD effluen IPL pada tahun berikutnya pengelolaan lindi tidak serta merta dapat
semakin meningkat seiring dengan peningkatan menurunkan kadar efluen COD pada saat itu juga.
jumlah penduduk dan timbulan sampah di TPA Penurunan efluen COD dapat terjadi setelah
Basirih. Untuk melihat hasil simulasi dapat dilihat sejumlah bahan organik mengalami proses
pada Tabel 3 sebagai berikut: dekomposisi sampai menjadi bahan organik
sederhana. Terbentuknya lindi dengan kandungan
Tabel 3. Kadar COD pada model pengelolaan lindi bahan pencemar merupakan akumulasi proses
dengan intervensi pengurangan sampah dekomposisi sampah dari waktu ke waktu di TPA.
organik 10%, 20% dan 30%. Proses dekomposisi bahan organik memerlukan
waktu antara 60 s/d 90 hari (Tchobanoglous et al.
Kadar effluen COD dengan pengurangan
Tahun bahan organik (mg/l) 1993). Daur ulang dan pemulihan bahan dan energi
10% 20% 30% 40% 50% didorong untuk melindungi sumber daya alam dan

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


284
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 279-286 April 2018 e-ISSN 2623-1980

menghindari penggunaan lahan yang sia-sia (EEC Model pengelolaan lindi dengan intervensi
1999). Untuk meningkatkan effisiensi pengolahan pengurangan sampah organik pada TPA
lindi, dapat menambahkan unit pengolahan land Banjarmasin dapat dijelaskan dalam persamaan
aplication pada akhir proses (Hermana 2007). matematik sebagai berikut :

KKL(t+dt) = KKL(t) +∫t(t+dt) KIPSOCODLTPA - RCODIPL…………..……... (6)


KIPSOCODTPA = (JAs . KIPSOCODs)+(JAP . KCODAP) / ( JAs+ JAP) .. (7)
JAs = KAs . JSO……………………………………………………… (8)
JAp = Ah + Aps - P – Kb…………………………………………….. (9)
RCODIPL = KIPSOCODTPA . (1- efAn) . (1- efFak) . (1- efWL)……. (10)
Note:
MPA (t + dt): Health Environment unity of time (COD mg / liter).
KKL (t) : Environmental Health at t (COD mg / liter).
KIPSOCODTPA: COD concentration of mixed leachate in landfill (mg / liter)
JAS : Amount of waste water leachate (liters).
KIPSOCODS: COD content intervention reduction of organic waste (mg / liter).
JAP : The amount of mixing water (liter).
KCODAP : COD content of mixing water (mg / liter).
KAs : Waste water content (%).
JSO : The amount of organic waste (kg).
Ah : The rain water discharge (lliter / sec).
Aps : The amount of water entering TPA due to ups and downs (liter).
P : Evaporation (mm / day). Area of TPA / 1000 (liter / day).
Kb : The amount of water due to leakage of embankments (liters).
RCODIPL : Removal COD IPL (mg / liter).
EfAn : Efficiency of anaerobic treatment (%).
EfFak : Efficiency of facultative processing (%).
EfWL : Efficiency of wetland processing (%).

4. SIMPULAN untuk mengurangi beban pengolahan lindi. Untuk


penelitian selanjutnya perlu diteliti efektifitas
Pemodelan pengelolaan lindi tanpa intervensi pengurangan sampah organik dengan berbagai
menghasilkan effluen lindi hasil olahan IPL yang cara sehingga dapat ditemukan formula
dibuang ke lingkungan tidak memenuhi persyaratan pengurangan sampah organik secara optimal.
standart (standart <100 mg/l). Seperti yang terlihat
pada grafik diatas, konsentrasi COD pada tahun 5. UCAPAN TERIMA KASIH
2015 sebesar 154,57 mg/liter. Hasil pemodelan
pada pengelolaan lindi dengan intervensi Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
pengurangan sampah organik 10%, 20% dan 30% Bapak Prof Suyadi dan Bapak DR Bagyo Yanuwiadi
(gambar 3) didapatkan effluen lindi hasil olahan IPL selaku Promotor dan Ko-promotor. Ucapan terima
yang dibuang ke lingkungan, tidak memenuhi kasih juga kami sampaikan pada Direktur Poltekkes
persyaratan standart (standart <100 mg/l). Hasil Kementerian Kesehatan Banjarmasin atas
simulasi pemodelan pengelolaan lindi dengan dukungan pendanaan dalam pelaksanaan tugas
Intervensi pada pengurangan sampah organik 40% belajar serta pada seluruh fihak yang tidak dapat
dan 50% didapatkan efluen lindi IPL yang dibuang kami sebutkan satu persatu.
ke lingkungan memenuhi persyaratan standar
effluen IPL(standart <100 mg/l) sampai tahun 2025. 6. DAFTAR PUSTAKA
Tetapi kalau kita lihat kualitas lindi berdasarkan
baku mutu kualias air dilingkungan, konsentrasi Salem Z, Hamouri K, Djemaa R, Allia K. 2008. Evaluation
COD masih memenuhi persyaratan baku mutu of landfill leachate pollution and
lingkungan (standart <300 mg/l). treatment. Desalination, 220(1–3),108–114.
Pengurangan sampah organik sebelum Renou S, Givaudan JG, Poulain S, Dirassouyan F,
Moulin P. 2008., Landfill leachate treatment:
dibuang ke TPA atau pengurangan sampah organik
sebelum di proses landfill di TPA perlu dilakukan

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


285
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 1 Halaman 279-286 April 2018 e-ISSN 2623-1980

Review and opportunity. Journal of Hazardous Damanhuri E, Sian P, Padmi T. 2010 Pengelolaan
Materials, 150(3), 468–493. [PubMed] Sampah: Diktat Kuliah TL-3104. Program Studi
Ikem A, Osibanjo O, Sridhar MKC, Sobande A. 2002. Teknik Lingkungan, Fakultas Tekbik Sipil dan
Evaluation of groundwater quality characteristics Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
near two waste sites in Ibadan and Lagos, Nigeria. Muhammadi E, Aminullah, Soesilo B. 2001. Analisis
Journal Water, Air, and Soil Poll, 140, 307–333. Sistem Dinamis: Lingkungan Hidup, Sosial
Christensen TH, Kjeldsen P, Bjerg PL, Jensen DL, Ekonomi Manajemen. UMP Press, Jakarta.
Christensen JB, et al., 2001. Biogeochemistry of Forrester JW. 2007. System Dynamics - The Next Fifty
landfill leachate plumes. Applied Geochem., 16, Years. System Dynamics Review, 23(2-3), 359-
659-718. 370.
USEPA. 1984. A Ground Water Protection Strategy For PP 3/2013 [Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
The Environmental Protection Agency. United 03 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Kualitas Limbah
States Environmental Protection Agency (USEPA), Cair TPA].
Office of Ground-Water Protection, Washington, PP 82/2001 [Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
DC. Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Mor S, Ravindra K, Dahiya RP, Chandra A. 2006. Kualitas Air].
Leachate characterization and assessment of Tchobanoglous G, Theisen H, Vigil S. 1993. Integrated
groundwater pollution near municipal solid waste Solid Waste Management, Engineering Principles
landfill site. Environ. Monit. Assess., 118, 435-456. and Management Issues. New York: McGraw-Hill,
Longe EO, Balogun MR. 2010. Groundwater quality Inc. pp. 381-417.
assessment near a municipal landfill, Lagos, Hermana J. 2007. Potensi Alternatif Pengolahan
Nigeria. Res. J. Applied Sci. Eng. Technol., 2, 39- Leachate Secara Kimiawi. Workshop Inovasi
44. Teknologi Pengolahan Sampah Direktorat
EEC. 1999. Council Directive on the Landfill of Waste. Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal Cipta
99/31/EEC. Karya, Departemen PU.

-----

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


286

Anda mungkin juga menyukai