TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. KEHAMILAN
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi . bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
trimester kedua 15 minggu (minggu 13 hingga minggu 27) dan trimester ketiga 13
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
3golongan :
a) Pembesaran payudara
e) Tanggal Quickening
Gerakan janin yang pertama kali dirasakan oleh ibu untuk menentukan
taksiran persalinan.
dihasilkan oleh trofoblas. Produksi HCG ini dimulai pada saat implantasi dan
dapat dideteksi dalam darah paling cepat 6 hari setelah konsepsi dan dalam urine
kompresibilitas ismus antara minggu ke-6 dan ke 12 minggu kehamilan. Tanda ini
gelap keunguan yang disebabkan oleh peningkatan vaskuliritas. Tanda ini dapat
e) Tanda Ballotement
bandingkan dengan ukuran janin yang masih kecil. Ballotemen ini kira-kira terjadi
merupakan hasil dari koordinasi kontraksi yang sinkron diseluruh bagian organ.
Kontraksi ini tidak menyebabkan rasa nyeri tapi menyebabkan rasa tidak nyaman.
perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90% wanita hamil. Perubahan
kulit gelap dan lebih terlihat dibagian areola, perineum, umbilicus, aksila dan paha
h) Pertumbuhan/pembesaran uterus
asalnya , yaitu seperti buah pir, tetapi sejalan dengan perkembangan kehamilan,
bentuk korpus dan fundus menjadi lebih globuler sebagai antisipasi terhadap
transabdomen
transabdomen
beberapa sistem tubuhnya yang fisiologis sesuai dengan usia kehamilannya , yang
meliputi :
perubahan . perubahan yang terjadi pada badan uterus meliputi bagian desidua,
a) Desidua
kehamilan. Pada persalinan spontan dianggap terjadi akibat aktivasi desidua yang
b) Miometrium
gestasi. Selama beberapa bulan pertama kehamilan, dinding uterus menjadi jauh
lebih tebal dan lunak , tumbuh dari 1 cm hingga 2,5 cm dalam 4 bulan. Sejalan
penipisa. Pada usia cukup bulan, uterus menjadi kantong muscular dengan dinding
c) Perimetrium
lapisan ini merupakan dasar yang relative tidak elastis , tempat miometrium
secara anterior hingga membentuk kantong uterovesikal. Dan diatas rectum secara
seperti bentuk buah pir tetapi sejalan dengan perkembangan kehamilan , bentuk
pertumbuhan fetal dan juga untuk mengakomodasi peningkatan jumlah cairan dan
jaringan plasenta.
36 Mgg 3 jari ↓ PX
kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus. Panjangnya tetap 2,5 cm selama
f) Vagina
menyebabkan epithelium vagina menjadi lebih tebal dan vaskuler. Warna ungu
a) Jantung
ejeksi sistolik yang berlangsung hingga minggu pertama pascapartum. Dan 20%
payudara .
Peningkatan curah jantung pada kehamilan terjadi antara 35% dari rata-
Peningkatan curah jantung ini terjadi akibat peningkatan isi sekuncup dan
frekuensi jantung dimulai pada minggu ke-7 dan di trimester ketiga frekuensi
b) Darah
(1) Tekanan darah
Curah jantung meningkat tetapi tekanan darah arteri menurun hingga
10%, hal ini terjadi karena tahanan aliran memang harus diturunkan. Penurunan
dalam tahanan vaskuler perifer ini dimulai pada usia gestasi 5 minggu mncapai
21%. Dengan menurunnya tahanan vaskuler tekanan darah sistolik menurun rata-
rata 5-10 mmHg dibawah batas dasar dan tekanan diastolic menurun 10-15 mmHg
pada usia gestasi 24 minggu. Kemudian tekanan darah meningkat secara bertahap
aliran balik vena yang buruk dan peningkatan tekanan darah pada tungkai
(a) Melindungi ibu dan janin dari efek membahayakan akibat gangguan
plasma meningkat sekitar 1250 ml diatas jumlah ketika tidak hamil, dan pada
Sejak kehamilan 2 bulan jumlah sel darah putih total meningkat selama
kehamilan dan mencapai puncak pada minggu ke-30. Hal ini terjadi karena
basofil, dan monosit relative konstan, dan jumlah limfosit tidak berubah secara
signifikan.
Peningkatan masa sel darah merah dan kebutuhan janin yang sedang
Kebutuhan zat besi selama kehamilan rata-rata sekitar 500 mg diperlukan untuk
meningkatkan masa sel darah merah dan sekitar 300 mg ditransportasikan ke
diafragma terdorong keatas sebanyak 4 cm dan tulang iga juga bergeser keatas.
Iga bagian bawah melebar dan tidak selalu kembali ke posisi asalnya secara
Perubahan anatomis yang sangat besar terjadi pada ginjal dan ureter .
progesterone , kaliks dan pelvis renal mengalami dilatasi . ureter juga mengalami
terangkat dan terdapat penebalan pada batas intrauterik akibat pembesaran uterus.
peningkatan beban kerja ginjal yang sangat besar , volume urine yang
diakskresikan setiap hari tidak meningkat. Seringnya berkemih dan nokturia yang
factor. : perubahan pola tidur, efek tekanan uterus dan penurunan kapasitas
terhadap kopi, alcohol dan makanan yang digoreng, begitu pula ibu yang
juga yang mengalami peningkatan nafsu makan dengan asupan makanan harian
meningkat hingga 200 kkal . sejalan dengan kemajuan kehamilan, uterus yang
Pada kehamilan cukup bulan, lambung berada pada posisi vertical dan bukan pada
posisi normalnya yaitu horizontal. Pergeseran lambung kearah atas saat uterus
6) Perubahan metabolisme
basal dan konsumsi oksigen dan juga kebutuhan uterus, fetus dan plasenta. Yang
sedang tumbuh dengan cepat .peningkatan asupan diet sekitar 200 kkal per hari
peningkatan semua fraksi lemak dalam darah .Pada sebagian besar wanita hamil,
selama pertengahan pertama kehamilan glukosa plasma puasa menurun. Pada usia
sangat rendah dibandingkan dengan kadar glukosa ketika belum hamil .Rentang
kadar glukosa darah optimal pada wanita hamil adalah antara 4,4 – 5,5 mmol/L.
pada wanita tidak hamil , tanda hipoglikemia mulai terjadi jika kadar glukosa
a) Kalori
Kebutuhan kalori yang diperlukan ibu hamil untuk setiap harinya adalah
2500 kalori. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan hal ini
merupakan factor predisposisi untuk terjadinya preeklamsi . jumlah penambahan
b) Protein
kacang-kacangan atau protein hewani seperti : ikan, ayam, keju, susu, telur dll.
c) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gr/hari. Kalsium dibutuhkan untuk
pertumbuhan janin terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium
yang mudah didapat adalah susu, keju, yogurt dan kalsium karbonat.
d) Zat besi
hemoglobin yang normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan
jumlah 30 mg/hari terutama pada trimester kedua. Kekurangan zat besi pada ibu
e) Asam Folat
Selain zat besi , sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi
pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil 400 mg/hari.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
2) Perawatan payudara
Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera
dilakukan secara benar dan hati-hati karena pengurutan yang salah dapat
uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan putting susu akan dapat
mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mongering
pada putting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan baby oil . karena
payudara menegang, sensitive dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan
penopang payudara.
3) Perawatan gigi
Paling tidak dibutuhkan 2 kali pemeriksaan gigi selama hamil, yaitu pada
trimester pertama dan ketiga. Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan
hiperemesis dan ptialisme sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga.
Sementara pada trimester ketiga terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk
merugikan pada gigi ibu hamil.dianjurkan untuk menyikat gigi setelah makan
karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya caries dan gingivitis.
Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi dan tidak dianjurkan
untuk berendam. Gunakan pakaian longgar , bersih dan nyaman dan hindarkan
sepatu berhak tinggi dan alas kaki yang keras dan korset penahan perut. Lakukan
gerak tubuh ringan seperti berjalan kaki terutama pada pagi hari. Beristirahat
cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam pada siang hari. Ibu tidak
(sarwono, 2009)
Biasanya terjadi pada siang dan sore hari atau bahkan sepanjang hari .
nausea paling sering terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih sering
terjadi pada pagi hari. Sekitar separuh jumlah wanita dengan morning sickness
bebas dari gejala tersebut saat menginjak usia 14 minggu dan 90% diantaranya
pada usia 22 minggu. Ada banyak tindakan untuk meredakan morning sickness ,
metode ini member sebagian besar wanita rasa nyaman dan lega karena telah
mencoba sesuatu untuk meringankan keluhan itu . saran yang di berikan meliputi :
reflek gag.
d) Minum minuman yang berkarbonat dan batasi lemak dalam diet makan
peningkatan keasaman didalam mulut atau peningkatan zat pati yang menstimulasi
3) Keletihan
keletihan diakibatkan oleh penuruan drasstis laju metabolism dasar pada awal
adalah hal yang normal dan keletihan akan hilang spontan pada trimester kedua
mengakibatkan tarikan otot jika payudara tidak disokong secara adekuat. Metode
untuk mengurangi nyeri ini dengan menggunakan Bra yang berukuran sesuai
ukuran payudara, posisikan tubuh yang baik, gunakan bantal ketika tidur untuk
meluruskan punggung.
Peningkatan berat pada berat fundus uterus ini membuat istmus menjadi lunak
langsung pada kandung kemih. Frekuensi berkemih sering dialami pada wanita
primigravida setelah lightening terjadi. Efek lightening adalah bagian presentasi
akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada
kandung kemih. Metode yang dapat dilakukan adalah kosongkan saat ada
keinginan kencing untuk menghindari ISK, batasi minum the, kopi dan soda,
perbanyak minum siang hari, jangan kurangi minum untuk menghindari nocturia.
6) Nyeri uluhati
Nyeri uluhati ini muncul pada trimester dua dan tiga . penyebab nyeri
tekanan uterus .
c) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan uterus .
gangguan pencernaan
7) Konstipasi
Masalah ini terjadi padatrimester kedua dan ketiga , masalah ini terjadi
akibat penurunan peristaltic yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar
peristaltis
e) Istirahat cukup
8) Hemoroid
a) Hindari konstipasi
a) Anjurkan ibu untuk meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
10) Varises
vena pada ekstermitas bagian bawah. Perubahan ini diakibatkan penekanan uterus
yang membesar pada vena panggul saat duduk atau berdiri dan penekanan pada
vena cava inferior saat berbaring. Pakaian yang ketat juga menghambat aliran
11) Insomnia
sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami ibu hamil . selama
Pada kehamilan Trimester III ibu hamil harus waspada jika mengalami
gejala dan tanda – tanda yang ada diluar kewajaran pada kehamilan(Ari
Sulistyawati.2011). Diantaranya :
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan, sakit kepala yang hebat yang
menetap dan tidak hilang setelah istirahat,terkadang sakit kepala hebat tersebut
membuat penglihatan ibu menjadi kabur dan berbayang. Sakit kepala tersebut
terjadi karena adanya perubahan hormone. Perubahan minor dalah normal namun
jika perubahan visual yang mendadak dan disertai sakit kepala yang hebat, maka
Hampir semua ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal bagian
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah istirahat
dengan meninggikan kaki. Bengkak ini bisa menunjukan adanya masalah serius
jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat dan disertai
keluhan fisik yang lain merupakan pertanda anemia, gagal ginjal dan pre-eklamsi.
Harus dapat dibedakan antara urine dengan air ketuban. Jika keluarnya
cairan ibu tidak terasa, berbau amis dan warna putih keruh maka yang keluar
adalah air ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, maka hati – hati akan
adalah 10 kali dalam 24 jam terakhir. Jika kurang , maka waspada akan adanya
gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksis janin sampai kematian janin.
2. PERSALINAN
a. Definisi Persalinan
plasenta)yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
sendiri).(Manuaba.2010)
belakang kepala yang berlangssung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun janinnya.(Sarwono.2009)
a) Persalinan spontan
b) Persalinan buatan
c) Persalinan anjuran
Persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar,
a) Abortus
b) Persalinan prematuritas
c) Persalinan Aterm
tanda postmaturitas
e) Persalinan presipitatus
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar
panggul, vagina dan entriotus (Lubang Luar Vagina). Meskipun jaringan lunak
Oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus di tentukan sebelum persalinan
dimulai.
interkasi beberapa factor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan
posisi janin karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka dia juga
dianggap sebagai bagianb dari passenger yang menyertai janin, namun plasenta
3) Power (kekuatan)
dan volenter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari
kontraksi invonlenter.
serviks
a) Teori keterangan
persalinan dapat dimulai. Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi
persalinan.
otot rahim lebih sensitive terhadap oksitosin. Akibatnya otot rahim mulai
d) Teori prostaglandin
1) Turunnya kepala
Masuk periode inpartu dalam keadaan kepala engaged. Pada Multipara, masuknya
kepala janin pada pintu atas panggul terjadi pada awal persalinan. masuk periode
inpartu dalam keadaan floating (melayang di atas PAP) Engagement atau kepala
sudah cakap apabila diameter terbesar bagian terendah janin telah melewati PAP.
b) Majunya kepala
rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara majunya
kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan. Yang
tekanan langsung oleh fundus pada bokong, kekuatan mengejan dan melurusnya
ubun kecil (UUK) lebih rendah daripada ubun-ubun besar (UUB) sehingga
diameter fronto oksipital (12 cm) sebagai ukuran terpanjang terbentang antara
yang lebih kecil yang akan melewati jalan lahir. Fleksi disebabkan karena anak
didorong maju dan mendapat tahanan dari pinggir PAP, serviks dan dasar
panggul. Akibat dari kekuatan ini terjadi fleksi karena moment yang menimbulkan
defleksi.
terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah sympisis. Putaran praksi
dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putaran ini merupakan usaha
4) Ekstensi
Setelah putaran praksi dalam selesai dan kepala sampai di dasar panggul,
terjadilah ekstensi (defleksi) dari kepala. Jika tidak terjadi ekstensi , kepala akan
tertekan pada perineum dan menembusnya. Pada kepala bekerja dua kekuatan
yang satu mendesaknya ke bawah dan yang satu disebabkan tahanan dasar
punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah sympisis dan
menyusul dan selanjutnya badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir.
a) Terjadi lightening
uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP yang disebabkan kontraksi Braxton
hicks. Masuknya kepala bayi ke PAP dirasakan ibu hamil sebagai rasa ringan
dibagian atas, rasa sesak berkurang, terjadi kesulitan berjalan dan sering
berkemih.
Menjelang persalinan 3 atau 4 minggu, ibu hamil diganggu oleh his palsu
yang sebetulnya hanya peningkatan kontraksi Braxton hicks. His ini bersifat Nyeri
ringan diperut bagian bawah, tidak teratur, tidak ada perubahan pada serviks.
Ditandai dengan pinggang terasa nyeri menjalar kedepan, bersifat teratur, interval
makin pendek dan kekuatan makin besarberpengaruh pada pembukaan serviks dan
kanalis servikalis lepas dan terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah
pecah.
c) Pengeluaran cairan
Hal ini terjadi karena ketuban pacah atau selaput janin robek. Ketuban ini
uterus, tekanan darah akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik
2) Perubahan metabolisme
meningkat tercermin dengan kenaikan suhu badan, pols, pernapasan dan output
cairan.
3) Perubahan suhu
persalinan dan segera setelah persalinan. Kenaikan dianggap normal jika tidak
melebihi 0,5 – 10 C.
4) Denyut jantung
5) Pernapasan
Terjadi kenaikan yang disebabkan karena adanya rasa nyeri, kekhawatiran serta
6) Perubahan renal
Polyuri terjadi karena kardiak output yang meningkat, serta karena filtrasi
glomerulus. Kandung kemih harus sering dikontrol yang bertujuan agar tidak
menghambat bagian terendah janin dan trauma pada kandung kemih serta
7) Perubahan gastrointestinal
Lambung yang penuh dapat menimbulkan ketidaknyamanan, oleh karena itu ibu
dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, tetapi makan dan minum semaunya
8) Perubahan hematologis
Hemoglobin meningkat 1,2 gr/100 ml selama perslinan dan kembali dan kembali
ke tingkat pra persalinan pada hari pertama. Jumlah seldarah putih meningkat
secara progresif selama kala I persalinan sebesar 5000 s/d 15.000 WBC sampai
uterus dimulai dari fundus uteri menjalar kebawah, fundus uteri bekerja kuat dan
dibagianbawah antasa ishmus dengan serviks dengan sifat otot yang tipis dan
elastic.
persalinan normal tidak tampak. Karena kontraksi uterus yang berlebihan, retraksi
menyebabkan serviks menjadi pendek dan menjadi bagian di SBR. Bentuk serviks
Show adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri dari sedikit lendir yang
bercampur darah, lendir ini berasal dari ekstruksi lendir yang menyambut canalis
servikalis sepanjang kehamilan. Sedangkan darah berasal dari desidua vera yang
lepas.
korion yang menempel pada uterus, dengan adanya tekanan maka akan terlihat
kantong yang berisi cairan yang menonjol ke ostium uteri internum yang terbuka.
Pada akhir kala I dan pembukaan sudah lengkap serta tidak ada tahanan ditambah
dengan kontraksi yang kuat serta desakan janin yang menyebabkan kantong
ketuban pecah.
ibu yang pertama kali melahirkan, perubahan – perubahan yang dimaksud adalah :
Ibu dalam inpartu akan merasa sangat panas dan berkeringat oleh karena
itu ibu akan membutuhkan kesempatan untuk mandi atau bersiram. Jika ibu sudah
tidak bisa berjalan, maka peran bidan dan keluarga untuk membantunya dengan
menyeka menggunakan waslap yang di basahi dengan air dingin pada muka.
2) Posisi
Dalam kehamilan ibu sudah aktif berproses dalam menghadapi
posisi tidur senyaman mungkinyang tela dilakukan selama hamil seperti jongkok,
3) Kontak fisik
elus perutnya, memijat kaki atau teknik – teknik lain yang serupa. Bila mungkin
dilakukan rangsangan pada putting susu dan klitoris untuk pelepasan oksitosin
4) Pijatan
Ibu mengeluh sakit pinggang atau nyeri selama persalinan mungkin akan
adanya kontraksi, oleh karena itu pengamatan kandung kemih harus diperhatikan.
i. Tahap Persalinan
a) fase laten
b) Fase aktif
ditandai dengan :
d) Kekuatan,His dan mengejan lebih mendorong kepala bayi untuk masuk PBP
e) Kepala lahir dengan diikuti putaran praksi luar
persalinan bayi
menit. Dengan lahirnya bayi, mulai berlangsung pelepasan plasenta pada lapisan
Nitabusch karena sifat retraksi otot rahim. Lepasnya plasenta sudah dapat
terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim, tali pusat
bertambah panjang dan terjadi semburan darah mendadak. Lamanya kala uri ± 8,5
4) Kala IV / Observasi
postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan
perdarahan. Perdarahan yang masih dianggap normal tidak melebihi 500 cc.
3. NIFAS
a. Definisi Masa Nifas
Masa Nifas (Puerpurium) masa sesudah persalinan yang diperlukan
untuk pulihnya kembali alat kandungan seperti sebelum hamil dimulai sejak 2 jam
berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali keadaan sebelum hamil/ tidak hamil
sebagai akibat dari adannya perubahan fisiologis dan fsikologi karna proses
persalinan
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.pada masa ini
konseling KB
1) Puepurium dini
sekitar 6 – 8 minggu
3) Puerpurium remote
4) Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila
sebelum hamil setelah melahirkan. Proses ini dimulai segera setelah plasenta
pertumbuhan massif uterus selama hamil. Pada masa postpartum penurunan kadar
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus menerus dari uterus
yang tidak sempat mengendur hingga panjangnya 10 kali dari semula dan
Diameter
Berat
Involusi TFU melekat Keadaan serviks
(gr)
plasenta
Bayi lahir Sepusat 1000
Plasenta lahir 2 jari ↓ pusat 750 12,5 Lembek
Pertengahan Beberapa hari post
1 minggu 500 7,5
pusat-sympisis partum dapat dilalui 2
2 minggu Tak teraba ↑ sym 350 jari
6 minggu Bertambah kecil 50 – 60 Akhir minggu pertama
8 minggu Normal 30 dapat dimasuki 1 jari
kasar, tidak rata, dan kira – kira selebar telapak tangan. Dengan cepat luka ini
mengecil pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3 -4 cm dan pada akhir nifas 1 –
2 cm. biasanya luka yang demikian sembuh dengan parut, tetapi luka bekas
plasenta tidak meninggalkan parut. Kerena luka ini sembuh dengan cara meluruh
c) Perubahan Ligamen
sewaktu hamil dan partus, setelah janin lahir, berangsur – angsur menciut kembali
terdapat pada serviks post partum adalah bentuk serviks yang akan menganga
seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang mengalami HIS,
korpus dan serviks terbentuk semacam cincin. Warna serviks merah kehitam –
hitaman karena penuh pembuluh darah dan Pada serviks terbentuk otot – otot baru
e) Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai
kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lokhea mempunyai bau yang amis
meski tidak menyengat dan volumenya berbeda – beda . secret mikroskopi lokhea
terdiri atas eritrosit, peluruhan desidua, sel epitel dan bakteri. Lokhea mengalami
Lokhea ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa
perobekan/luka pada plasenta dan serabut desidua dan chorion. Lokhea ini terdiri
atas sel desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekonium dan sisa darah.
Lokhea ini berwarna merah kuning berisi darah lendir karena pengaruh
kekuningan atau kecoklatan. Lokhea ini terdiri atas lebih sedikit darah dan lebih
banyak serum juga terdiri atas leukosit dan robekan laserasi plasenta.
Lokhea ini muncul lebih dari hari ke-10 postpartum. Warnanya lebih
pucat, putih kekuningan, serta lebih banyak mengandung leukosit, selaput lendir
vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula teregang akan kembali secara
bertahap pada ukuran sebelum hamil selama 6 – 8 minggu setelah bayi lahir.
a) Tekanan Darah
sementara tekanan darah sistolik dan diastolic, yang kembali secara spontan ke
tekanan darah sebelum hamil selama beberapa hari. Tekanan darah tinggi pada
b) Suhu
Satu hari pertama suhu badan akan naik sedikit (37,5-38 C) sebagai
akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Suhu
maternal kembali normal dari suhu yang sedikit meningkat selama periode
intrapartum dan stabil dalam 24 jam postpartum. Jika suhu tidak turun
c) Nadi
d) Pernapasan
denyut nadi , bila suhu, nadi tidak normal , pernapasan juga akan mengikutinya
a) Volume darah
ekstrevaskuler. Pada minggu ke-3 dan ke-4 volume darah biasanya menurun
b) Curah jantung
Denyut jantung, volume sekuncup dan curah jantung meningkat sepanjang masa
hamil. Segera setelah persalinan keadaan ini meningkat bahkan lebih tinggi
Pada hari pertama postpartum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
darah. Leukositosis yang meningkat dimana jumlah sel darah putih dapat
mencapai 15.000 selama persalinan akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama
Jumlah sel darah putih masih biasa naik sampai 25.000 – 30.000 tanpa
adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama. Jumlah
hemoglobin, hemotokrit, dan eritrosit akan sangat bervariasi pada awal masa
postpartum sebagai akibat dari volume darah. Kira – kira selama persalinan dan
jam post primordial dan dapat ditoleransi dengan diit yang ringan. Setelah benar–
benar pulih , permintaan asupan nutrisi ibu 2 x dari jumlah yang biasa
b) Mobilitas
Penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu
yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan anastesi dan analgesic memperlambat
ambulasi dilakukan setelah 2 jam (ibu miring kanan kiri). Setelah 2 jam persalinan
ibu diharapkan untuk sudah bisa berjalan perlahan. Misal jalan ke kamar mandi.
c) Pengosongan usus
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama 2 – 3 hari setelah
persalinan. Keadaan ini disebabkan karena tonus otot usus menurun, diare
membantu eliminasi pada ibu nifas. Akan tetapi terjadinya konstipasi dapat
jika BAB.
Cairan dalam tubuh manusia terdiri dari 70 % air yang terletak di bagian
sel – sel dan dikenal dengan cairan intraseluler, dan sisa kandungan air
dalam tubuh.
(c) Dehidrasi
Batas normal PH cairan tubuh adalah 7,35 – 7,40. Bila ph > 7,4 disebut
b) System urinarius
diperlukan kira – kira 2 – 8 minggu supaya hipotonia pada kehamilan serta dilatasi
c) Komponen urine
d) Dieresis postpartum
Salah satu mekanisme untuk mengurangi cairan yang teretensi selam hamil
ialah diaphoresis luas, terutama pada malam hari selama 2 – 3 hari setelah
kali disertai di daerah – daerah kecil himoragi. Kandung kemih yang udema, terisi
tonus kandung kemih biasanya akan pulih kembali dalam 5 – 7 hari postpartum.
Dalam menjalani adaptasi setelah persalinan, ibu akan mengalami fase – fase
sebagai berikut.
1) Fase Taking In
sampai hari kedua postpartum. Pada saat itu, focus perhatian ibu terutama pada
dirinya sendiri. Pengalaman selama persalinan berulang kali diceritakan. Hal ini
membuat ibu cendrung menjadi pasif trhadap lingkungan. Kehadiran keluarga dan
Gangguan psikologis yang mungkin dirasakan ibu pada fase ini sebagai berikut.
a) Kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan tentang
bayinya
d) Suami atau keluarga yang mengkrritik ibu tentang cara merawat bayinya
ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam
merawat bayi. Ibu memiliki perasaan yang sangat sensitive sehingga mudah
tersinggung. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini adalah
kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri
dan bayinya. Tugas tenaga kesehatan adalah mengajarkan cara perawatan bayi,
cara menyusui yang benar, cara merawat luka jahitan, mengajarkan senam nifas,
memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan ibu seperti gizi, istirahat dan
kebersihan diri.
3) Fase Letting go
Fase dimana ibu harus bisa menerima tanggung jawab akan peran
maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan
kebutuhan protein dan karbohidrat. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitanya
ddeengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
Bila pemberian asi berhasil baik maka BB bayi akan meningkat, integritas kulit
a) Kebutuhan kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik
adalah 70 kal/100 ml dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap
dianjurkan minum 2–3 liter/hari dalam bentuk air putih, susu dan jus
buah
d) Pil Zat Besi (Fe) harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
e) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) sebanyak 2 kali yaitu pada 1 jam
kesehatanibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang
untuk keluar dari tempat tidur dan berjalan. Pada persalinan normal ambulasi
dilakukan setelah 2 jam (ibu miring kanan kiri)untuk mencegah adanya trombosit.
3) Eliminasi
Miksi disebut normal bila dapat BAK spontan tiap 3-4 jam. Ibu
mungkin akan terjadi fibris. Biasanya jika ibbbbu tidak BAB sampai 2 hari
postpartum akan ditolong dengean pemberian spuit gliserine. Selain itu bisa
diberikan laksan atau paraffin (1-2 hari postpartum), atau diberi laksan supositoria
dan air hangat. Berikut cara mengatasi agar BAB teratur yaitu :
a) Diit teratur
b) Pemberian cairan yang banyak
Personal Higiene
a) Putting Susu
Air susu yang menjadi kering akan menjadi kerak dan dapat merangsang
kulit sehingga terjadi edema. Oleh karena itu sebaiknnya putting susu dibersihkan
dengan air yang telah dimasak, tiap kali sebelum dan sesudah menyusukan bayi.
b) Partum lokea
Lokea adalah cairan dari vagina pada masa nifas yang tidak lain adalah secret dari
Perineum
Biasanya ibu postpartum akan takut ketika akn BAK dan BAB, takut
akan lepasnya jahitan, sehingga perineum tidak dibersihkan dab dicuci. Cairan
sabun yang hangat sebaiknya dipakai setelah ibu BAK dan BAB. Langkah –
daerah kelamin.
5) Istirahat
Umumnya ibu sangat lelah setelah persalinan, seorang ibu baru akan
merasa cemas apakah ia mampu merawat bayinya setelah proses persalinan. Hal
ini mengakibatkan susah tidur, karena beban kerja yang bertambah, ibu harus
bangun malam untuk meneteki dan mengganti popok. Berikut hal yang dianjurkan
6) Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah erah
berhenti dan ibu dapat memasukan 1 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri maka
aman untuk mmulai hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
hari setelah persalinan karena pada saat itu diharapkan organ – organ tubuh telah
pulih kembali. Bila senggama tidak mungkin menunggu 40 hari, suami/istri perlu
melakukan usaha mencegah kehamilan. Pada saat ini waktu yang tepat untuk
7) Keluarga Berencana
sebagai akibat pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Alkon yang cocok untuk
ibu nifas antara lain MAL, implant, AKDR, mini pil dan suntikan progestin.
a) Metode Amenorhea Laktasi (MAL)
Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI. MAL dapat dikatakan
(1) Menyusui secara penuh, tanpa susu formula dan makanan pendamping
(5) Terus susui bayi walau ibu/bayi sedang sakit,dan susui pada malam hari
(6) Terjangkau
KB karena sangat efektif pada masa laktasi. Efek sampingnya adalah gangguan
perdarahan.
Keuntungan kontrasepsi pil progestin
(3) Sedikit efek samping kaena tidak memberikan efek pada hormone dan
(4) Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama, karena bila lupa 1
pil kegagalan menjadi lebih besar dan beresiko pada kehamilan ektopik
(3) Bila tidak haid mulailah pakai paket baru setelah paket terakhir habis
(4) Bila terlambat minum pil > 3 jam , segera minum saat ingat
(5) Bila lupa minum 1-2 pil, minum segera pil yang terlupa
c) Suntikan Progestin
Metode ini sangat efektif dan aman dipakai semua perempuandalam usia
reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lama dan cocok untuk masa laktasi
(4) Tidak mengandung estrogen sehingga tak berdamak pada penykit jantung
(5) Data digunakan pada perempuan usia > 35 tahun sampai premenopouse
(1) Sering ditemukan gangguan haid misalnya haid yang tidak teratur
d) Kontrasepsi Implan
dan implanon, kontrasepsi ini dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
(6) Tidak mengganggu produksi ASI sehingga aman dipakai saat laktasi
(2) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi Cut-380A dan tak perlu ganti)
senggama
(1) Efek samping yang umum terjadi, perubahan siklus haid, haid lebih lama
dan banyak, perdarahan spooting antar Haid dan saat haid lebih sakit
(2) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3 – 5 hari setelah
Kaki kanan dan kiri diangkat silih berganti secara lurus dan setinggi
perut
ringan, dan harus berdiri dan mengayun kakinya diatas sisi tempat tidur.
(6) Posisi yang sama, tempatkan lengan lurus dibagian luar lutut kiri.
4. Keluarga berencana (KB)
antara sel telur atau ovum dengan sel mani atau sperma) suami pada saluran telur.
b. Tujuan program KB
pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KBdi masa mendatang untuk
orang lain. Metode ini terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat
metode suhu basal badan dan simptotermal (perpaduan antara suhu basal dan
lendir serviks). Sedangkan metode kontrasepsi dengan alat antara lain : kondom,
implantasi.
progesteron saja.
nilai demografis tinggi. Metode kontrasepsi ini terdiri dari 2 macam yaitu metode
operatif manita (MOW) dan metode operatif pria (MOP). MOW dikenal dengan
tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba
falopi sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP
seks yang tidak terlindungi dalam waktu 72 jam sampai 7 hari sehingga dapat
paling sedikit 2 tahun atau tidak ingin tambah anak lagi. Ibu pasca persalinan
laktasi.
pemberian Air susu secara eksklusif artinya hanya diberikan ASI tanpa pemberian
makanan tambahan atau minuman apapun. Efektivitas MAL keberhasilan 98 %
MAL dapat dikatakan sebagai kontrasepsi bila terdapat keadaan – keadaan berikut :
e) Terus susui bayi walau ibu/bayi sedang sakit,dan susui pada malam
hari
Keuntungan MAL
1) Keuntungan Kontraseptif
a) Segera efektif
2) Keuntungan Non-kontrasepsi
Pada bayi
a) Mendapat kekebalan pasif (mendapat antibody perlindungan lewat
ASI)
Kerugian/kekurangan/keterbatasan
30 menit pascapersalinan
Metode ini cocok digunakan oleh ibu menyusui yang ingin memakai Pil
KB karena sangat efektif pada masa laktas. Efek sampingnya adalah gangguan
perdarahan.
c) Sedikit efek samping kaena tidak memberikan efek pada hormone dan
seksual dan tidak mempengaruhi produksi ASI, selain itu kesuburan cepat
d) Harus digunakan setiap hari dan pada wakktu yang sama, karena bila lupa
1 pil kegagalan menjadi lebih besar dan beresiko pada kehamilan ektopik
c) Bila tidak haid mulailah pakai paket baru setelah paket terakhir habis
d) Bila terlambat minum pil > 3 jam , segera minum saat ingat
e) Bila lupa minum 1-2 pil, minum segera pil yang terlupa
3) Suntikan Progestin
Metode ini sangat efektif dan aman dipakai semua perempuandalam usia
reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lama dan cocok untuk masa laktasi
Suntikan progestin
Definisi
Suntikan ini digunakan oleh ibu pasca bersalin karena suntikan progestin ini tidak
sekali
b) Noristerat® (NET - EN) : 200 mg norethindrone enantathe yang
a) Menekan ovulasi
Keuntungan/Manfaat
Keuntungan kontraseptif
a) Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 wanita selama tahun pertama
pemakaian)
b) Cepat effektif (<24 jam) jika dimulai pada hari ke 7 dari siklus haid
Keuntungan nonkontrasepsif
d) Pasokan ulang harus tersedia dan harus kembali untuk injeksi ulang setiap
(1) Sedang dalam masa nifas sedang menyusui maupun tidak menyusui
(3) Perokok
(5) Lebih menyukai metode yang tidak berkaitan dengan hubungan seks
Waktu injeksi
a) Injeksi awal
(2) Setiap saat selama siklus haid dimana klien yakin tidak hamil
(3) Postpartum
b) Injeksi Ulang
a) Amenorhea
dan implanon, kontrasepsi ini dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia
(6) Tidak mengganggu produksi ASI sehingga aman dipakai saat laktasi
(2) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi Cut-380A dan tak perlu ganti)
(3) Tidak mempengaruhi hubungan seksual dan meningkaykan kenyamanan
senggama
(1) Efek samping yang umum terjadi, perubahan siklus haid, haid lebih lama
dan banyak, perdarahan spooting antar Haid dan saat haid lebih sakit
(2) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3 – 5 hari setelah
Maka pnyimpanan alat kontrasepsi harus sesuai dengan kondisi dan suhu jenis
kontrasepsi.(Sri handayani.2010)
minggu pascapersalinan. Pada ibu yang menggunakan MAL waktu tersebut dapat
sampai 6 bulan. Jika ibu menginginkan metode lain selain MAL perlu
didiskusikan efek samping kontrasepsi terhadap laktasi dan kesehatan bayi. Misal
: pil kombinasi akan mengurangi produksi ASI meski dosis rendah (30–35µg EE).
(saifudin. 2006)
MAL
AKDR
Kontap
Kondom
Kontrasepsi progestin
Kontrasepsi kombinasi
2) Pada Ibu tidak Menyusui
dalam 4–6 minggu pasca persalinan. Kurang lebih 1/3 nya berupa siklus ovulatoir.
Oleh karena itu kontrasepsi harus dimulai pada waktu atau sebelum hubungan
AKDR
Kontap
Kondom
Kontrasepsi progestin
Kontrasepsi kombinasi
1. Kehamilan
asuhan antenatal. Karena pelayanan antenatal care adalah cara pentinng untuk
memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan ASI Eksklusif.
bidan mengajak pasien untuk dan keluarga untuk aktif dalam memantau
trimester ke III. Pada usia kehamilan ini informasi yang diberikan adalah
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 –
0,5 kg tiap minggu. Pengukuran Tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90
untuk menentukan letak/ posisi janin di dalam perut ibu. Apakah usia
(1) Leopold 1
pada letak kepala akan teraba bokong pada fundus , tak keras
dan tak melenting dan tidak bulat. Pada letak lintang, fundus
(2) Leopold 2 :
(3) Leopold 3 :
tidak keras dan tidak bulat . pada letak lintang simfisis pubis
akan kosong.
(4) Leopold 4 :
pemeriksa konvergen.
4) Pemberian Tablet Fe
sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan teh atau kopi tapi dianjurkan
dengan air putih atau dengan air sari buah atau jus.
5) Pemberian Imunisasi TT
tetanus yang menyebabkan kematian ibu dan janin. Imunisasi TT pada ibu
pada ibu hamil minimal diberikan pertama kali pada usia kehamilan 4
Langkah awal
TT 1 -
pembentukan antibody
terhadap tetanus
TT 2 1 bulan setelah TT1 3 tahun
minggu ke 28. Bila kadar HB < 11gr% bumil dinyatakan Anemia, maka
specimen darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka
dilakukan rujukan.
Untuk Bumil dengan Riwayat DM bila hasil positif maka perlu diikuti
c) Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan putar
minggu ke atas yang fungsinya untuk mempersiapkan jalan lahir, pada otot
bagian bawah, agar elastic dan dan tidak kaku saat persalinan.
e) Peningkatan
Merangkak , kaki dilebarkan dengan tangan naik turunke bawah,
lihat kedepan.
f) Inti
mengedan.
g) Pernapasan senam
Kaki ditekuk, tarik napas dari hidung – perut naik keluarkan dari
mulut
Bumil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan
apapun. Namun, setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah – langkah
yang lebih rinci dan dapat berubah sesuai kebutuhan klien. Langkah – langkah
dan informasi yang dikumpulkan harus akurat dari semua sumber yang
dikumpulkan
diidentifikasi.
penanganan segera
kesehatan lain.
f) Melaksanakan perencanaan
g) Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
a) S (Data Subbyektif)
b) O (Data Obyektif)
lain.
c) A (Assessment)
d) P (Planning )
Membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rancan asuhan
Biodata
Tanyakan identitas ibu dan suami : nama, usia, agama, pekerjaan, pendidikan
suku, alamat.
Anamnesa
konsistensi
(5) Imunnisasi TT
f) Riwayat kesehatan
g) Riwayat social
Inspeksi
Hiperpigmentasi
warna
g) Anus : Hemoroid
Palpasi
(2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa TFU nya
(3) Meraba bagian yang berda di fundus. Bulat, bulat melenting, mudah
digerakkan maka kepala. Jika teraba benda agak bulat, lunak, tidak
(1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu
(2) Ketika memeriksa sebelah kanan maka tangan kanan menahan perut
(3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri , dan rasakan
bagian apa yang disebelah kanan bagian kanan teraba benda rata ,
tidak teraba kecil – kecil, ada tahanan itu punggung bayi. Bagian
(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(1) Pemeriksa berubah sikap yaitu melihat kea rah kaki ibu
(3) Tentukan bagian bawah jannin sudah masuk PAP seberapa jauh
(4) Jika dirapatkan kedua tangan pada permukaan di bagian terbawah
Auskultasi
Perkusi
Ekstermitas (Kaki)
d) Pemeriksaan penunjang
Reduksi Urine
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan dilakukan
secara efisien dan aman, setelah itu dilakukan evaluasi sesuai perencanaan dan
pelaksanaan.
2. Persalinan
lahir. Untuk asfiksia tempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih
dan kering, lampu sorong 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh bayi.
a. Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi.
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa
dalam.
memakai sarung tangan DTT dan steril (pastikan tidak terjadi kontaminasi
depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air
DTT.
a. Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja,
tersedia.
Bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap maka
lakukan amniotomi.
lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan 0,5% selama
11. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/saat relaksasi uterus,
12. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dn
bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengn
keinginannya.
a. Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan
secara benar.
13. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (bila ada rasa
ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman).
14. Laksanakan bimbingan meneran saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk
meneran:
b. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaikan cara
h. Segera rujuk jika bayi belum/tidak akan segera lahir setelah 120
(muligravida).
15. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum meraa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
16. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
17. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
18. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
Lahir Kepala
20. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka
lindungi perinem dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi
21. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas
kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat
22. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahir Bahu
23. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang.
24. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
25. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali
(hamil tunggal).
29. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik.
30. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntiklah oksitoksin 10 unit IM
31. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tapi pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit
a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
33. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.
34. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.
35. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
36. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
37. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir
setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
Mengeluarkan plasenta
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap
g. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila
40. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
Menilai Perdarahan
41. periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan
pervaginam.
43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam.
a. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini
b. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes maka
anterolateral.
disusukan.
b. Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil
menyusu.
Evaluasi
47. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan
a. Memeriksa suhu tubuh ibu setiap jam selama 2 jam pertama pasca
persalinan
50. Periksa kembali bayi untuk pastikan bayi bernafas dengan baik (50-60
Kebersihan
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
didekontaminasi.
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian bersih dan kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%. Balik bagian
dalam ke luar dan rendam dalam lauran klorin 0,5% selama 10 menit.
Dokumentasi
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan
asuhan kala I
3. NIFAS
Pada masa ini asuhan masa nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis
baik pada ibu dan bayinya. Karena kematian maternal 50 % terjadi pada masa
6) Konseling mengenai KB
a) Mencegah perdarahan
ada bau.
dan perdarahan abnormal (nadi cepat, suhu naik, uterus lembek dan
TFU menaik)
c) Konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan perawatan tali
Eksklusif.
alami
Pada standar asuhan Bayi Baru Lahir ini, bidan memberikan asuhan
yang bermutu tinggi dan komprehensif pada bayi baru lahir sehat
sampai usia 1 bulan. Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir
dasar bayi baru lahir yaitu kebersihan jalan napas, perawatan tali
asuhan ibu nifas selama 2 jam yaitu : proses involusi, proses laktasi,
kebutuhan nutrisi ibu dan bayi, dan mematau proses involusi yaitu
ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan
a. Memberikan Konseling
dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai
b. Imformed Choice
keleluasaan kepada klien dalam memutuskan untuk memilih alat kontrasepsi yang
akan digunakan. Informed choice adalah suatu kondisi peserta KB yang memilih
akan lebih paham dengan alat kontrasepsi yang akan dipakainya karena
Setelah pemberian informasi yang lengkap dan peserta KB telap mantap dalam
memilih alat kontrasepsi yang akan dipilihnya, maka sebelum melakukan tindakan
keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang
akan dilakukan terhadap klien. Setiap tindakan medis yang mengandung resiko
memberikan persetujuan.
1. Kehamilan
dan sperma yang disebut dengan konsepsi yang selanjutnya akan menjadi zigot
setelah itu zigot akan berimplantasi (Nidasi) di dalam Uterus dan terbentuklah
plasenta yang berfungsi untuk menyalurkan makanan dari ibu untuk janin dan
baik atau tidak. Selain itu, dengan memeriksakan kehamilannya secara rutin ibu
akan terdeteksi secara dini apakah ibu ada komplikasi atau ketidaknormalan yang
pelayanan yang harus di dapat oleh ibu hamil meliputi 14T, Yaitu ukur tinggi
badan dan berat badan, ukur tekanan darah, ukur TFU, imunisasi TT, pemberian
tablet Fe, pemeriksaan HB, pemeriksaan VDRL, protein urine, reduksi urine,
Dengan adanya asuhan antenatal care yang dilakukan oleh ibu hamil
selama kehamilan, maka akan terdeteksi secara dini komplikasi yang akan terjadi
pada ibu. Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan janin akan terpantau, apakah
2. Persalinan
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Tanda – tanda
uterus yang menyebabkan penipisan serviks dan cairan lendir bercampur darah.
Sebelum lahirnya bayi, ibu akan mengalami beberapa tahap untuk bayi
a. Kala I
diperkirakan berlangsung 12 jam pada ibu primigravida dan 8 jam pada ibu
multigravida.
b. Kala II
Kala II yaitu kala pengeluaran, pada kala ini ibu merasakan keinginan untuk
meneran karena dorongan bayi yang semakin kuat untuk keluar. Pada kala II
ini ditandai dengan His yang semakin kuat, ketuban pecah dan crowingnya
kepala bayi di depan vulva. Lamanya kala I ini sekitar 50 menit pada
bertambah panjang, perut dari discoid menjadi globuler dan semburan darah
mendadak.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
secara dini adanya komplikasi yang akan terjadi terhadap ibu pascapersalinan
Asuhan masa nifas ini dilakukan mulai dari lahirnya bayi hingga 6 – 8
minggu pasca persalinan. Pada kebijakan program nasional masa nifas kunjungan
terhadap ibu nifas paling sedikit dilakukan 4 kali kunjungan yaitu pada :
bagian rahim
bayinya alami
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi, menjaga kesehatan ibu dan bayinya,
baik fisik maupun psikologi. Selain itu, asuhan ibu pada masa nifas ini membantu
bidan pada ibu yang akan melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan asuhan
tentang macam – macam KB, efek dan dampak dari pemakaian KB, serta
akan digunakan.
Pada ibu pasca bersalin banyak yang berfikir ulang ketika akan
menggunakan alat kontrasepsi. Ibu pasca bersalin takut untuk memakai alat
satu jenis alat kontrasepsi yang tidak mengganggu proses menyusui pada ibu
pasca bersalin. Alat kontrasepsi ini ada 2 jenis yaitu depo progestin yang
disuntikan 3 bulan sekali dan cyclofem yang disuntikan setiap 1 bulan sekali.
alat kontrasepsi. Ada juga yang mengalami perubahan baik secara fisiologis
sering terjadi adalah akibat dari efek samping penggunaan alat kontrasepsi