Anda di halaman 1dari 11

Vol. 3 No.

1 Juni 2018
p-ISSN 2528-0201
e-ISSN 2528-3278
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan/index
e-mail : jurnal@pertanian-umj.ac.id

KARAKTERISASI PLASMA NUTFAH BUAH LOKAL


DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA DAN KOTA SOLOK

Aries Kusumawati, Nurwanita Ekasari Putri, Nur Oktafiani Azhar,


dan Etti Swasti

Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas

*E-mail: arieskusumawati@gmail.com

Diterima: 03/07/2018 Direvisi: 03/07/2018 Disetujui: 03/07/2018

ABSTRAK

Karakterisasi plasma nutfah buah-buahan lokal yang terancam punah di kabupaten Lima
Puluh Kota dan kota Solok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan
mengkarakterisasi pohon buah lokal yang ada di kabupaten Lima Puluh Kota dan kota
Solok, Sumatera Barat. Hasil dari inventarisasi pengkarakteran tanaman buah lokal ini
akan berguna nantinya untuk dijadikan pedoman dan acuan bagi program pemuliaan
tanaman buah lokal yang ada di daerah tersebut. Penelitian eksplorasi ini dilaksanakan
dari bulan Juli – Desember 2015 di kabupaten Lima Puluh Kota dan kota Solok, Provinsi
Sumatera Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode survei dengan
pengambilan contoh secara sengaja (purposive sampling). Pengukuran terhadap tanaman
sampel yang diidentifikasi dan dikarakterisasi dilakukan pada kedua organ vegetatif
(daun dan batang) serta generatif (buah dan biji) jika tanaman ditemukan dalam keadaan
berbuah. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa pohon buah lokal menujukkan
keragaman fenotipe yang luas pada beberapa karakter. Usaha konservasi telah dilakukan
untuk memelihara koleksi biji melalui pembibitan.

Kata kunci: Buah lokal, identifikasi, karakterisisi, konservasi

ABSTRACT

Characterization of local endangered fruits germplasm in Lima Puluh Kota district and
Solok city. The purpose of this research is to explore and characterize local fruit trees in
the district of Lima Puluh Kota and the city of Solok, province of West Sumatra. The
results of the inventory of these local fruit tree plantings will be useful as guides and
programs for local fruit crop breeding in the area. This research was conducted from
July - December 2015 in Lima Puluh Kota district and Solok city, Province of West
Sumatera. Implementation of the research was conducted by survey method by using the
purposive sampling. Measurements on plant samples were identified and characterized
on vegetative organs (leaves & stems) and generative (fruit & seeds) if the plants were
found in a fruitful state. The results of this study provide information that local fruit trees
exhibit a wide variety of phenotypes in some characters. Efforts have been made to make
seed collections through nurseries.

Keywords: characterization, conservation, identification, local fruit,

Artikel dipublikasi oleh Jurnal Agrosains dan Teknologi © 2017. Artikel ini berlisensi di bawah naungan
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 3 No. 1 Juni 2018 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

PENDAHULUAN untuk keamanan pangan dan gizi,


penghasilan pendapatan, pengurangan
Sumber daya genetik (plasma nutfah) kemiskinan dan ekosistem dan
tanaman adalah dasar biologis dari kelestarian lingkungan. Perkembangan
ketahanan pangan dan, secara langsung pertanian yang cepat dan industrialisasi,
atau tidak langsung, mendukung mata mengubah pola penggunaan lahan,
pencaharian setiap orang di Bumi. deforestasi skala besar.
Sumber daya genetik tanaman berguna
untuk pangan dan pertanian yang terdiri Walaupun Indonesia mempunyai
dari keanekaragaman benih dan bahan potensi yang sangat besar untuk
tanam varietas tradisional dan kultivar menghasilkan beraneka jenis buah-
modern, tanaman kerabat liar dan buahan, sampai saat ini Indonesia masih
spesies tumbuhan liar lainnya. Sumber merupakan net importer buah-buahan.
daya ini digunakan sebagai pangan, Masalah kualitas, rasa, tampilan,
pakan untuk hewan domestik, serat, standarisasi, kontinyuitas ketersediaan
pakaian, tempat tinggal dan energi. dan daya tahan simpan menjadi kendala
Konservasi dan penggunaan utama kemampuan buah-buahan lokal
berkelanjutan diperlukan untuk Indonesia untuk bisa bersaing dengan
memastikan produksi tanaman dan buah-buahan impor. Di samping itu,
memenuhi pertumbuhan tantangan mengkonsumsi buah-buahan impor
lingkungan dan perubahan iklim. Erosi merupakan prestise tersendiri bagi
sumber daya ini menjadi parah ancaman kalangan masyarakat umum. Oleh
terhadap keamanan pangan dunia dalam karena itu, di samping menggalakkan
jangka panjang. (FAO, 2015) edukasi akan pentingnya mengkonsumsi
buah, juga perlu dilakukan kampanye
Buah-buahan tropis sebagai bahan kecintaan terhadap buah-buahan lokal
pangan pada masa lalu sebagian besar yang dibarengi dengan upaya
diabaikan namun pada saat ini telah pengembangan buah-buahan lokal
mendapatkan prioritas tinggi di kalangan secara holistik, yang mencakup
tanaman hortikultura untuk keseluruhan kegiatan perencanaan,
pengembangan pertanian dan selama arahan kawasan, usaha dan produk,
dekade terakhir. Asia mencatat informasi, penelitian dan
peningkatan 66% dalam produksi buah, pengembangan, pemberdayaan,
tertinggi di dunia. Wilayah dari Selatan, pembiayaan, pengawasan dan peran
Tenggara dan Asia Timur penting dalam serta masyarakat (Ariningsih, 2018)
hal ini dan empat negara, yaitu, India,
Indonesia, Thailand, dan Cina mencapai Menurut Direktur Budidaya dan
50% dari produksi total buah global. Pascapanen Buah Ditjen Hortikultura
Dinegara wilayah ropis ini, buah-buahan Kementrian Pertanian data PDB
prouduksi buah 30% – 59% dari total menyebutkan produksi buah nasional
lahan pertanian pendapatan terutama naik selama 2005 – 2010 sebesar 63.5%
untuk petani kecil dan petani marjinal. begitu juga produksi buah naik di kurun
dengan demikian berkontribusi terhadap lima tahun terakhir hingga 29.21%.
perekonomian masyarakat pedesaan Namun, minat dan ketersediaannya di
sebagian besar masyarakat pertanian. pasar modern menjadikannya kalah
Sudah terbukti bahwa buah-buahan bersaing bahwa buah lokal dengan buah
tropis berkontribusi secara signifikan import lainnya. Wakil Menteri
terhadap peningkatan gizi dan kesehatan Pertanian, Bayu Krisnamurthi
manusia. Ini adalah sumber yang kaya mengatakan tidak otomatis
vitamin dan mineral dan memiliki energi menunjukkan bahwa buah lokal telah
makanan yang tinggi. Dengan demikian, terpuruk di negeri sendiri. Secara jumlah
mengingat kegunaannya yang beragam, (impor buah-buahan) sebenarnya masih
buah-buahan tropis berkontribusi jauh sangat kecil dibandingkan produksi

20
Kusumawati, et al. 2018. Karakterisasi Plasma Nutfah Buah Lokal di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota
Solok. Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 3 (1) h. 19 – 29.

nasional, yakni hanya 3.5% pada 2010. Kegiatan eksplorasi merupakan tahap
Pada tahun lalu, produksi buah nasional awal untuk mengetahui keberadaan dari
19,03 juta ton sedangkan impor hanya plasma nutfah buah lokal. Eksplorasi
667 ribu ton sementara ekspor buah adalah kegiatan mencari,
Indonesia 276 ribu ton (Anonim, mengumpulkan, serta meneliti jenis
2015a). Jika dibandingkan antara buah varietas lokal tertentu (di daerah
ekspor dengan buah impor masih defisit. tertentu) untuk mengamankan dari
Jika dihitung, buah yang kita impor kepunahannya. Langkah ini diperlukan
hanya sekitar 7% – 8% dari produksi guna menyelamatkan varietas-varietas
buah nasional. Pasar buah local masih lokal dan kerabat liar yang semakin
membanjiri pasar kita,namun hanya terdesak keberadaannya. Kegiatan
pasar modern saja yang dibanjiri oleh identifikasi dilakukan bersamaan dengan
buah impor. Kendati demikian, pihaknya kegiatan eksplorasi. Soedomo (2000)
menilai pemerintah harus melakukan menyatakan bahwa identifikasi sifat-
pembenahan, terutama dalam hal sifat kualitatif dan kuantitatif dari suatu
manajemen pasokan buah karena tahun plasma nutfah dapat dilakukan melalui
2015 Indonesia sudah harus menghadapi karakterisasi.Berdasarkan hal di atas,
perdagangan bebas, yang tentunya akan maka kegiatan penelitian “Identifikasi
berpengaruh pada kebijakan dan Keberadaan Plasma Nutfah Buah-
kehidupan di masyarakat (Anonim, Buahan Lokal Sumbar yang Terancam
2015b). Punah Dalam Rangka Mengantisipasi
Buah-Buah Import” dilakukan dengan
Adanya pergeseran buah lokal oleh tujuan menghimpun dan mendapatkan
buah impor tersebut menyebabkan informasi tentang keberadaaan berbagai
terancamnya keberadaan sumberdaya jenis buah-buahan lokal Sumatera Barat
genetik (plasma nutfah) buah-buahan dan melakukan karakterisasi dan koleksi
lokal, sehingga yang terjadi sekarang, terhadap benih-benih atau bibit sebagai
adalah semakin langkanya jenis-jenis upaya konservasi.
buah-buahan lokal dan pada suatu saat
akan menuju kepunahan. Sumatera Eksplorasi, koleksi, dan konservasi
Barat termasuk wilayah yang kaya akan tanaman buah tropika perlu terus
keanekaragaman jenis buah-buah lokal dilakukan karena ancaman terhadap
yang pada sekitar 30 tahun yang lalu kepunahan (extinction) sumber daya
nasih bernilai ekonomi dan genetik semakin menuju ambang
diperdagangkan di pasar-pasar terutama berbahaya. Hal ini terjadi akibat
tradisional. perubahan orientasi sistem pertanian,
perluasan distribusi dan peningkatan
Sebagai antisipasi dari permasalahan intensitas serangan hama dan penyakit,
tersebut, perlu dilakukan penyelamatan deforestasi dan perubahan iklim yang
terhadap sumber daya genetik local semakin ekstrim (Hermanto et al. 2013).
(plasma nutfah) tersebut. Swasti (2007)
plasma nutfah dapat dikatakan sebagai METODE
bahan mentah untuk perbaikan tanaman
(varietas baru) dan merupakan sumber Kegiatan eksplorasi ini dilaksakanan
daya genetik yang tidak tergantikan. Juli – Desember 2015. Wilayah yang
Menurut Fauza (2005) pengelolaan menjadi target penelitian adalah
sumber daya genetik tumbuhan meliputi kabupaten Lima Puluh Kota dan kota
upaya untuk melestarikan, Solok.
mengamankan sekaligus memamfaatkan
keanekaragaman genetika seoptimal Bahan yang digunakan adalah
mungkin sehingga berguna bagi generasi seluruh bagian organ tanaman di
sekarang maupun yang akan datang. masing-masing lokasi baik pada fase
vegetatif maupun generatif. Bahan lain

21
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 3 No. 1 Juni 2018 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

yang menunjang penelitian ini adalah Pengamatan morfologi dilakukan


polybag, pupuk NPK, Urea, KCL, SP- pada batang, daun, bunga dan buah (jika
36, tanah, pukan dan pestisida sebagai ada) mengikuti cara yang ditulis oleh
sarana konservasi terhadap buah dan biji Tjitrosoepomo (2007). Penentuan
yang ditemukan pada saat kegiatan cabang dan daun yang diamati dilakukan
dilakukan. Alat yang digunakan adalah dengan metoda mengacu kepada Denian
GPS, alat ukur, camera, gunting tarik, et al. (1994). Masing-masing aksesi
color chart, dan gunting, pohon yang diamati dibagi atas empat
sektor yaitu utara, selatan, barat, dan
Metode penelitian dilakukan dalam timur. Pengamatan tiap sektor dilakukan
bentuk survey. Pengambilan sampel terhadap empat cabang secara acak. Tiap
pohon buah dilakukan secara sengaja cabang diamati sampel daun yang
(Purposive Sampling). Jumlah sampel terletak pada daun keenam dari pucuk,
tidak dibatasi dengan pertimbangan dimana pada setiap sektor terdapat
harus mewakili populasi. Sebelum empat helai daun. Pengamatan bunga
kegiatan eksplorasi dimulai terlebih dan buah dilakukan secara tentatif hanya
dahulu dilaksanakan survei pada tanaman yang terdapat bunga dan
pendahuluan dilakukan untuk buah pada saat karakterisasi. Nilai suatu
mendapatkan informasi dan karakter ditentukan dengan menghitung
memastikan titik sebar plasma nutfah rata-rata dari semua sampel dalam satu
yang akan dikarakterisasi. Kemudian aksesi.
dilakukan identifikasi melalui
pengukuran terhadap karakter seluruh Hasil pengamatan akan disajikan
bagian tanaman. Biji-biji dari plasma dalam bentuk deskriptif pada data
nutfah dikoleksi minimal 10 biji atau kualitatif dan dianalisis secara statistic
bagian tanaman yang dapat dijadikan pada data kuantitatif seperti nilai rata-
sebagai bahan konservasi. Perbanyakan rata, ragam (Steel and Torrie, 1995) dan
akan sangat bergantung pada musim pengelompokan variabilitas fenotipik
berbuah dari plasma nutfah yang mengacu pada Pinnaria (1995),yaitu:
dimaksud. bila  2f ≥ 2 Sd  2 = variabilitas
f

Upaya perbanyakan dilakukan fenotipik luas dan bila  2f < 2 Sd  2 =


f
dengan menanam biji-biji yang
ditemukan dilapangan baik berupa benih variabilitas fenotipik sempit.
maupun perbanyakan secara vegetatif
pada polybag yang berukuran 20 cm x HASIL DAN PEMBAHASAN
15 cm. Setiap jenis buah ditanam 10
benih atau stek di dalam polybag yang Kegiatan eksplorasi adalah kegiatan
sudah berisi media tanah yang dicampur mengumpulkan, mengkoleksi seluruh
pukan dengan perbandinga 1:1. Benih bagian tanaman atau bagian
tersebut ditempatkan dan dipelihara perbanyakan vegetatif lainnya dengan
dengan memberikan naungan berupa tujuan untuk meningkatkan keragaman
paranet sampai bibit cukup besar untuk populasi. Identifikasi adalah kegiatan
dipindahkan ke lapangan. Pemberian mengkarakterisasi seluruh organ tubh
pupuk NPK pada bibit dilakukan tanaman (akar, batang, daun, bunga dan
dengan menggunakan dosis 2 – 5 g per buah serta biji). Kedua kegiatan ini
polybag. Setiap satu polybag ditanam selalu beriringan dilakukan guna
satu bibit tanaman. Pengamatan menghimpun informasi baik berupa
dilakukan pada semua organ tanaman keunggulan atau kelemahan tanaman
baik pada fase vegetatif maupun yang nantinya berguna dalam upaya
generatif dan disesuaikan dengan perbaikan genetik tanaman dalam
kondisi fase tanaman yang ditemukan di program pemuliaan tanaman. Kegiatan
lapangan. ini adalah bahan baku yang diperlukan

22
Kusumawati, et al. 2018. Karakterisasi Plasma Nutfah Buah Lokal di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota
Solok. Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 3 (1) h. 19 – 29.

sehingga memudahkan dalam menyusun


strategi pemuliaan tanaman tertentu.
Dalam penelitian ini telah dilakukan
eksplorasi dan identifikasi buah-buah
lokal yang disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Daerah Eskplorasi


Buah lokal yang
Daerah
ditemukan
Kota Solok Ceremai dan
Kesemek
Kabupaten Lima Rambai, Tapuih,
Puluh Kota Sijontiak, Rambai Gambar 1. Wilayah Eksplorasi
kabupaten Lima Puluh
Kabupaten Lima Puluh Kota Kota dan kota Solok
Secara geografis, kabupaten Lima Di daerah Kabupaten Lima Puluh
Puluh Kota terletak antara 0o 25’ 28,71” Kota ditemukan tanaman rukan-rukan,
LU dan 0o 22’ 14,52” LS dan 100o 15’ rambai, sijontiak, kapulasan dan tapuih.
44,10” – 100 o50’ 47,80” BT. Luas Buah-buah ini menurut masyarakat
daratan mencapai 3.354,30 km2 yang setempatbanyak dijumpai di pasar-pasar
berarti 7,94% dari daratan Provinsi tradisional. Namun sekarang jarang
Sumatera Barat yang luasnya 42.229,64 yang memperjual belikannya sehingga
km2. Kabupaten Lima Puluh Kota diapit tanaman ini cenderung tidak dipelihara,
oleh empat kabupaten dan satu provinsi, bahkan ditebang oleh pemiliknya karena
yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten tidak memiliki nilai ekonomis yang
Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, dan tinggi.
Kabupaten Pasaman serta Provinsi Riau.
Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari 1) Rambai
tiga belas kecamatan, yang terluas
adalah kecamatan Kapur IX sebesar Rambai merupakan tanaman tahunan
723,36 km2 dan yang terkecil adalah yang biasa ditemui di pekarangan rumah
kecamatan Luak yaitu 61,68 km2. Di dan hutan. Namun keberadaannya sudah
daerah ini terdapat 3 buah gunung berapi mulai jarang ditemukan di pekarangan
yang tidak aktif yaitu gunung Sago rumah sehingga populasi yang tertinggal
(2.261 m), gunung Bungsu (1.253 m), hanya di pinggiran dan dalam hutan.
gunung Sanggul (1.495 m) serta 17 buah Bunga rambai merupakan bunga
sungai besar dan kecil yang mengalir majemuk, dimana setiap bunga
dan telah banyak dimanfaatkan oleh tunggalnya berwarna kuning. Ukuran
masyarakat untuk pengairan (irigasi). buah bisa mencapai 5 cm dan berisi 1 –
(Pemprovsumbar, 2018). 3 biji dalamsetiap buahnya. Buah muda
berwarna hijau dan setelah matang akan
berwarna kuning kecoklatan atau krem
(Gambar 2).

Gambar 2. Tanaman dan buah Rambai

23
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 3 No. 1 Juni 2018 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

2) Sijontiak berwarna krem. Buah yang keras ini


mudah dibuka ketika matang. Cukup
Buah sijontiak dikenal sebagai buah dengan memberi sedikit sentilan pada
khas kabupaten Lima Puluh Kota yang buah maka akan keluarlah daging buah
mudah merekah ketika buah matangnya berwarna jingga. Rasanya manis dan
disentuh. Buah sijontiak merupakan segar, setiap buah memiliki 2 – 3
buah rangkai yang berisi 10 – 20 buah rongga. Biji berwarna kuning dan pipih
per rangkainya. Kulit buah keras dan (Gambar 3.)

Gambar 3. Tanaman dan buah Sijontiak

3) Rukam dengan tanaman komersial lainnya.


Gambar 4 menunjukkan bahwa buah
Buah rukam dikenal sebagai buah- rukam memiliki tangkai buah yang
buahan hutan tetapi diperjualbelikan di sangat panjang dan ukuran buahnya juga
pasar tradisional. Walaupun hidupnya di cukup besar. Kulit buah tebal dan
dalam hutan, namun populasinya terus berwarna coklat. Buah rukam memiliki
berkurang karena tidak ada usaha untuk 2 – 3 buah rongga yang setiap rongga
penanaman kembali bahkan pemilik berisi satu daging buah berwarna jingga.
tanah membabatnya dan menggantikan

Gambar 4. Buah Rukam

Kota Solok 390 m dpl serta curah hujan rata-rata


184,31 mm3 per tahun. Terdapat tiga
Kota Solok terletak secara geografis anak sungai yang melintasi Kota Solok,
terletak pada posisi 0o32″ LU – 1o45″ yaitu sungai Batang Lembang, sungai
LS dan 100o 27″ BT – 101o 41″ BT Batang Gawan dan sungai Batang Air
dengan luas 57,64 km² (0,14% dari luas Binguang. Suhu udara berkisar dari
Provinsi Sumatera Barat). Wilayah 26,1 °C sampai 28,9 °C. Dilihat dari
administrasi Kota Solok berbatasan jenis tanah, 21,76% tanah di Kota Solok
dengan Kabupaten Solok dan Kota merupakan tanah sawah dan sisanya
Padang. Kota Solok memiliki peran 78,24% berupa tanah kering. Batas
sentral di dalam menunjang wilayah utara adalah kecamatan Nagari
perekonomian masyarakat Kota Solok Tanjuang Bingkuang, Aripan dan Kuncir
dan Kabupaten Solok pada umumnya. kabupaten Solok. Di selatan adalah
Topografi kota Solok bervariasi antara kecamatan Nagari Gaung, Panyakalan,
dataran dan berbukit dengan ketinggian Koto Baru, Selayo kabupaten Solok,

24
Kusumawati, et al. 2018. Karakterisasi Plasma Nutfah Buah Lokal di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota
Solok. Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 3 (1) h. 19 – 29.

Nagari Muaro Paneh dan kota Padang. menjadi kuning ketika sudah matang
Sedangkan di barat adalah kecamatan (Gambar 5).
Nagari Selayo, Koto Sani kabupaten
Solok (Anonim, 2018). Tabel 2. Karakter kualitatif tanaman
kesemek
Buah lokal yang bisa ditemukan pada Karakter Kesemek
kota Solok ini adalah buah kesemek Permukaan batang Kasar
yang cenderung hidup di dataran tinggi Warna kulit batang Abu-abu
dan kali ini ditemukan hanya beberapa Tipe percabangan Intermediate
titik disekitar Nagari Alahan Panjang. Bentuk kanopi Irregular
Populasinya pun semakin berkurang Bentuk ujung daun Acute,
karena tidak dibudiyakan kembali oleh acuminate
pemiliknya bahkan ditebang karena Tepi daun Rata,
tidak terlalu menguntungkan Selain itu, bergelombang
juga ditemukan buah ceremai yang Bentuk daun Ovate, elliptic
populasinya juga semakin berkurang. Warna daun Hijau tua
permukaan atas
1) Kesemek Warna daun Hijau tua
permukaan bawah
Kesemek memiliki nama latin
Permukaan daun Halus
Diospyros kaki L.f dan ada juga yang
atas
menyebutnya dengan nama persimmon
atau buah kaki. (Suhardi et al. 2006; Permukaan daun Kasar
Ishaq et al. 2012; Kurniasari, 2017). bawah
Kesemek merupakan tanaman berbentuk Tulang daun Menyirip
pohon dengan tinggi tanaman berkisar Bentuk pangkal Obtuse, round
antara 5 – 15 m. Daunnya bulat telur daun
dengan bunga berwarna putih Bentuk buah Oblate, ovoid
kekuningan. Buah berbentuk bulat Warna kulit buah Jingga
dengan pinggir seperti berbatas, bagian matang
pangkal buah datar dan tampak kelopak Warna daging Jingga
buah yang jelas pada ujungnya. Warna buah matang
buah muda hijau kekuningan dan setelah Kematangan buah Tidak merata,
matang menjadi merah jingga hingga merata
merah cerah. Daging buah tebal dan Bentuk pangkal Depressed,
rasanya manis bila masak optimal. Rasa buah Truncate
kelat dapat dihilangkan dengan Bentuk ujung buah mammifoam
mencelupkan buah ke dalam air kapur. Bentuk biji Obovoid
Buah yang telah tua di pohon tidak dapat Warna biji Kuning
segera dimakan. Petani atau pedagang
biasanya merendam buah kesemek Hasil pengamatan pada Tabel 2
dalam air kapur 3% – 5%, lebih dari 48 menunjukan bahwa terdapat keragaman
jam untuk menghilangkan rasa asam dan fenotipik pada karakter kualitatif
kelat (Suhardi, 2006). tanaman kesemek yang diamati. Variasi
terjadi pada bentuk ujung daun, bentuk
Kesemek merupakan tanaman yang pangkal daun, tepi daun, bentuk daun,
sering ditemukan di daerah berhawa bentuk buah, kematangan buah dan
sejuk (dingin) sehingga sering bentuk pangkal buah. Hal ini merupakan
ditemukan di daerah dataran tinggi, peluang untuk melakukan seleksi dalam
Tanaman tahunan ini berbunga sekali program pemuliaan tanaman untuk
setahun. Buah yang berbentuk bulat ini merakit buah kesemek dengan karakter
berwarna hijau dan akan berubah yang unggul.

25
Gambar 5. Penampilan tanaman kesemek

Tanaman kesemek dapat diperbanyak Tabel 3. Karakter kualitatif tanaman


dengan mengggunakan tunas akar, bibit ceremai
hasil sambung, atau kultur jaringan. Karakter Sifat
Perbanyakan menggunakan akar mampu Permukaan batang Kasar
menghasilkan mata tunas yang banyak Warna kulitbatang Abu-abu
yang mampu tumbuh menjadi tanaman Tipe percabangan Intermediate
dewasa. Kelemahannya adalah usia Bentuk kanopi Irregular
berbuah lama, sekita 7 – 10 tahun. Bentuk ujung daun Accuminatte,
Dianajurkan perbanyakannya melalui acute,
teknik sambung dengan batang bawah Tepi daun Rata
dari tunas anakan dan batang atas Bentuk daun Eliptic, ovate
diambil dari pohon dewasa yang Warna permukaan Hijau, hijau
dianggap unggul atau menggunakan atas daun kemerahan
pohon induk yang ditentukan Warna permukaan Hijau muda
sebelumnya. (Sunarjono, 1999 dalam bawah daun
Suhardi, 2006). Permukaan atas daun Licin
Permukaan bawah Licin
2) Ceremai
daun
Ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Tulang daun Menyirip
Skeells) merupakan tanaman tahunan Bentuk pangkal daun Round, obtuse
yang memiliki buah bersegi dan Warna mahkota Merah muda
berwarna kuning muda. Bunganya yang bunga
berangkai atau tersusun secara majemuk Warna stigma Kuning
menyebabkan buahnya pun dalam Bentuk buah Oblate
kondisi yang majemuk. Rasa buah yang Warna kulit buah Kuning
asam membuat buah ini sering dijadikan matang
asinan buah. Warna daging buah Kuning
matang keputihan
Tabel 3 menunjukan bahwa terdapat Kematangan buah Merata
variasi pada bentuk ujung daun, warna Bentuk pangkal buah Depressed,
pemukaan atas daun, bentuk pangkal Truncate
daun, bentuk pangkal buah, bentuk Bentuk ujung buah Depressed,
ujung buah dan bentuk biji. Karakter mammifoam
kualitatif ini merupakan karakter yang Bentuk biji Spheroid,
sedikit dipengaruhi oleh lingkungan ellipsoid
sehingga lebih cenderung ditentukan Warna kulit biji Coklat
oleh faktor genetiknya.
Kusumawati, et al. 2018. Karakterisasi Plasma Nutfah Buah Lokal di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota
Solok. Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 3 (1) h. 19 – 29.

Tabel 4. Karakter kuantitatif pada kesemek dan ceremai


Panjang Jumlah
Panjang Lebar Diameter Panjang Lebar
Aksesi tangkai biji per
daun daun buah biji biji
daun buah
A. Kesemek
Range 15.11 – 9.40 – 1.85 – 4.50 – 0.30 – 0.30
19.03 13.80 2.25 6.00 0.40
Rataan 17.20 11.57 2.08 5.00 0.34 0.20 7.40
Ragam 1.93 1.34 0.02 0.34 0.00 0.00 1.30
Stdev 1.39 1.16 0.14 0.58 0.04 0.00 1.14
Kriteria sempit Sempit sempit sempit sempit sempit sempit
B. Ceremai
Range 5.00 – 2.78 – 0.28 – 1.3 – 2.3 0.5 – 0.9 0.3-0.9 1.00
7.40 4.08 0.40
Rataan 6.63 3.18 0.33 1.79 0.69 0.59 1.00
Ragam 0.76 0.27 0.00 0.13 0.02 0.04 0.00
Stdev 0.87 0.52 0.05 0.36 0.15 0.20 0.00
Kriteria Sempit Sempit Sempit Sempit Sempit Sempit Sempit

Tabel 4 menunjukkan keragaman Konservasi


fenotipe yang sempit dari karakter yang
diamati sehinga bisa dikatakan bahwa Upaya penyelamatan plasma nutfah
tanaman ini homogeny atau memiliki bisa dilakukan secara in-situ dan ex-situ.
kekerabatan yang dekat. Oleh karena itu Pre-nursery dilakukan di Siteba dan
perlu meningkatkan keragaman populasi main-nursery dilakukan di rumah
agar bisa mendukung kegiatan pemulian setengah bayang Fakultas Pertanian
dengan menambah wilayah eskplorasi Unand. Setelah bibit dewasa akan
dan meningkatkan jumlah sample aksesi ditanam di kebun koleksi Kebun
yang diamati. Percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Andalas (Gambar 6).

Gambar 6. Pembibitan

SIMPULAN DAN SARAN keragaman fenotipik yang perlu segera


diselamatkan sebagai sumber gen dalam
Simpulan program pemuliaan tanaman. Telah
diperoleh beberapa bibit hasil
Populasi buah-buah lokal yang persemaian dari biji pada buah-buah
diamati semakin berkurang akibat lokal yang sudah berbuah ketika
kurangnya kesadaran masyarakat akan penelitian ini dilaksanakan.
pentingnya plasma nutfah lokal. Buah
lokal yang ditemukan di kota Solok Saran
adalah kesemek dan ceremai, sedangkan
di kabupaten Lima Puluh Kota adalah Perlu dilakukan perluasan areal
rambai, sijontiak, tapuih, dan kapulasan. eksplorasi untuk buah lokal yang sama
Beberapa buah lokal menunjukan serta kerjasama dengan pemerintah

27
Jurnal Agrosains dan Teknologi Volume 3 No. 1 Juni 2018 p-ISSN 2528-0201
website : jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan e-ISSN 2528-3278

daerah setempat agar upaya Ariningsih, E. 2018. Konsumsi,


penyelamatan buah-buah lokal ini lebih Produksi dan Strategi Pengembangan
komprehensif dan terintegrasi dalam Buah-buahan Lokal Indonesia.
program pemerintah sehingga wilayah https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind
cakupan lebih luas dan terkoordinir. /pdffiles/PROS2013_05B_Ening.pdf
Masih banyak buah lokal yang belum [18 Juni 2018]
tersentuh dalam upaya konservasi Chahal, G.S and Gosal SS. 2003.
dimana populasinya masih ada dalam Principles and Procedurs of Plant
hutan. Breeding: Biotechnological and
Conventional Approaches. Narosa,
UCAPAN TERIMA KASIH New Delhi. [En.]
Denian, A dan A. Fiani. 1994.
Penelitian ini terlaksana atas bantuan Karakteristik Morfologis Beberapa
pendanaan penelitian DIPA Unand Nomor Tanaman Gambir. Prosiding
tahun 2015 pada skim Penelitian Dosen Seminar Penelitian Tanaman Rempah
Muda. Terima kasih dan penghargaan dan Obat. Sub-Balitro Solok, (4): 29
yang tulus disampaikan kepada – 30.
Alm. Dr. Hamda Fauza yang Fauza, H. 2005. Gambir (Uncaria
memprakasai penelitian ini. gambir (Hunter)Roxb.). Dalam:
Baihaki, A., Hasanuddin, Elfis, P.
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A. Sugianto, dan Z. syarif
(Eds.) Kondisi Beberapa Plasma
Anonim. 2018. Data Penduduk. Nutfah Komoditi Pertanian Penting
http://www.limapuluhkotakab.go.id/h Dewasa ini. PPS Unpad - KNPN
al-data-penduduk.html. [18 Juni Litbang Deptan. Hal : 168 – 182.
2018] Hermanto C., Indriani N.L.P., dan
Anonim. 2012. Kasiat dan Manfaat Hadiati S. 2013. Keragaman dan
Matoa. Kekayaan Buah Tropika Nusantara.
http://www.bestbudidayatanaman.co Badan Penelitian dan Pengembangan
m/2012/11/khasiat-dan-manfaat- Pertanian Kementerian Pertanian.
buah-matoa.html. [12 Desember Hal: 170.
2015] http://hortikultura.litbang.pertanian.g
Anonim. 2013. Wild edible tree-kasai. o.id/downloads/B_tropika.pdf.
http://rimbagunong.blogspot.co.id/20 [18 Juni 2018].
13/01/wild-edible-tree-7-kasai.html Ishaq, I. dan Mochamad, 2012. Buah
[5 Desember 2015] Kesemek: Potensi Sumberdaya
Anonim. 2015a. Buah Duwet (Syzigium Genetik Kabupaten Garut Jawa
cumini). Barat. Lokakarya Nasional
http://ar10.xtgem.com/tip/trick4 [2 Pengelolaan dan Perlindungan
Desember 2015] Sumber Daya Genetik di Indonesia:
Anonim. 2015b. Manfaat Ekonomi untuk
http://www.republika.co.id/berita/sen Mewujudkan Ketahanan Nasionla.
ggang/unik/12/11/06/md103h-lima- Balai Pengkajian Teknologi
buah-langka-indonesia-rasa-surga-2 Pertanian Jawa Barat, Bandung.
[10 Desember 2015] Kurniasari, I. 2017. Prediksi Kandungan
Anonim. 2015c. Kimia Buah Kesemek (Diospyros
http://rimbagunong.blogspot.co.id/20 kaki L.) dengan Spektroskopi
13/01/wild-edible-tree-7-kasai.html Nir.[Tesis]. Pascasarjana IPB.
[5 Desember 2015] Mahmoud, I., M. Marzouk, M.
Anonim. 2018. Letak geografis. Moharram, El-Gindi, dan A. Hasan.
http://www.solokkota.go.id/index.ph 2001. Acylated Flavonol Glycosides
p/profil/potensi/letak-geografis [18 from Eugenia jambolana leaves.
Juni 2018]. Phytochemistry 58: 1239 – 1244.

28
Kusumawati, et al. 2018. Karakterisasi Plasma Nutfah Buah Lokal di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota
Solok. Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 3 (1) h. 19 – 29.

Mudiana, D. 2007. Perkecambahan Soedomo, P. 2000. Evaluasi penampilan


Syzigium cumini. Biodiversitas fenotipik dan hasil kacang kapri. J.
volume 8 no 1 cit MA Gafur, I. Isa Hort., Vol. 10 (3): 165 – 176.
dan N. Bialangi. Isolasi dan Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1995.
Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Prinsip dan Prosedur Statistika PT.
Daun Jamblang (Syzigium cumini Gramedia. Jakarta.
).Makalah. Fakultas MIPA Suhardi, B. dan Rahmawati D. 2006.
Universitas Negeri Gorontalo. Potensi dan Wilayah Pengembangan
Mudita, I.W. 2012. Kapundung. Kesemek Junggo. Buletin Plasma
http://tanamankampung.blogspot.co.i Nutfah Vol.12 (2).
d/2012/03/kapundung.html. Swasti, E. 2007. Pengantar Pemuliaan
[5 Desember 2015] Tanaman. Diktat. Fakultas Pertanian
Pinaria. A., A. Baihaki, R. Setimihardja, Universitas Andalas. Padang.
dan A.A. Daradjat. 1995. Variabilitas Tjitrosoepomo, G. 2009. Morfologi
Genetik dan Heritabilitas Karakter- Tumbuhan. Gadjah Mada University
Karakter Biomasa 53 Genotipe Press. Jogjakarta.
Kedelai. Zuriat, Vol. 6 (2): 88 – 92.

29

Anda mungkin juga menyukai