Anda di halaman 1dari 7

e-journal Keperawatan ( e-Kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN ANTARA KONDISI OVERCROWDED DAN PEMBERIAN INFORMASI


DENGAN KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Alfa Cristal Oroh


Mulyadi
Rivelino Hamel

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : alfa.oroh@icloud.com

Abstract : Factors that contribute to misdiagnosis are cognitive factors, communication, system,
and factors related to the patient. One of the factors related to the patient which is the number of
patient visits Purpose Knowing the relationship between overcrowded conditions dan providing
information anxiety family with patient in hospital emergency room arc love GMIM Manado.
Design research This cross sectional technique of taking Sampling the sampling technique used by
researchers is a non-probabiity sampling is accidential sampling which is a sample size of 80
people. Statistical Test Result Chi-Square test with a confidence level of 95% (α=0,05) and
obtained p value 0,732 < 0,05 and p value 0,123 < 0,05. Conclusion That there is no relationship
to anxiety informing families of patients at the Hospital of Arc of Love GMIM Manado and there
was no correlation between the condition of anxiety Overcrowded with families of patients at the
Hospital of Arc of Love GMIM Manado

Keyword: Overcrowded condition, Giving Information, Anxiety patient’s family

Abstrak : Faktor-faktor yang berkontribusi dalam kesalahan diagnosa adalah faktor-faktor kognitif,
komunikasi, sistem, dan faktor yang berhubungan dengan pasien. Salah satu faktor yang
berhubungan dengan pasien yaitu banyaknya kunjungan pasien Tujuan Penelitian Mengetahui
Hubungan Antara Kondisi Overcrowded Dan Pemberian Informasi Dengan Kecemasan Keluarga
Pasien Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.Desain Penelitian
ini menggunakan cross sectional Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah non
probability sampling yaitu accidential sampling yang merupakan cara pengambilan sampel dengan
mengambil responden atau kasus yang kebetulan ada atau tersedia dengan Jumlah sampel 80 orang..
Hasil uji statistik Chi-Square test dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh p value
0,732 < 0,05 dan p value 0,123 < 0,05 Kesimpulan yaitu tidak terdapat hubungan pemberian
informasi dengan kecemasan keluarga pasien di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado dan
tidak terdapat hubungan antara kondisi Overcrowded dengankecemasan keluarga pasien di Rumah
Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.

Kata Kunci : Kondisi overcrowded, Pemberian Informasi, Kecemasan Keluarga pasien


e-journal Keperawatan ( e-Kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

PENDAHULUAN kebutuhan emosional individu yang tidak


Menurut World Health Organisation, adekuat. Kondisi dari gangguan kebutuhan
2007 rumah sakit merupakan suatu organisasi emosional tersebut tentu akan membawa
sosial dan kesehatan yang mempunyai fungsi dampak yang buruk terhadap perubahan
sebagai pelayanan, meliputi pelayanan suasana atau perasaan yang dialami oleh
paripurna (komperhensif), penyembuhan sebuah keluarga yang memiliki anggota
penyakit (kuratif), dan juga sebagai keluarga yang mendapat perawatan disebuah
pencegahan penyakit (preventif) kepada rumah sakit (Arofiati, F. 2001).
masyarakat. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dari hasil wawancara data awal dengan
adalah salah satu bagian di rumah sakit yang kepala IGD Rumah Sakit Pancaran Kasih
memberikan pelayanan dan juga merupakan GMIM Manado pada Jumat 23 September
gerbang utama jalan masuknya penderita 2016, menyatakan bahwa yang paling sering
gawat darurat. keluarga pasien keluhkan dan cemaskan
Pelayanan yang cepat dan tepat sangat dalam instalasi gawat darurat ini adalah
dibutuhkan didalam pelayanan IGD. Akan kondisi IGD yang sudah terlalu penuh atau
tetapi, pelayanan di IGD dapat terhambat jika padat dan pemberian informasi. Kepala IGD
kondisi di dalam IGD penuh dengan pasien juga menyatakan karena ruangan IGD yang
(Singer et al., 2011). Pelayanan di IGD tidak terlalu besar dan hanya ada 10 bad
seringkali terjadi kesalahan dalam diagnosa. diruangan IGD serta jumlah perawat yang
Faktor-faktor yang berkontribusi dalam ada hanya 18 orang perawat dan dibagi
kesalahan diagnosa adalah faktor-faktor 4orang perawat setiap shiftnya serta
kognitif, komunikasi, sistem, dan faktor yang banyaknya pasien yang datang ke IGD rata-
berhubungan dengan pasien. Salah satu rata hampir ± 20 orang pasien setiap shif
faktor yang berhubungan dengan pasien yaitu setiap harinya maka akibatnya kondisi IGD
banyaknya kunjungan pasien (Kachalia, et. menjadi penuh. Wawancara lebih lanjut
al. 2006). Penelitian yang dilakukan Hikmah dilakukan pada 3 orang keluarga pasien dan 2
Ridho Hardyanti, Djazuly Chalidyanto, 2015 diantaranya mengatakan bahwa merasa
menyatakan bahwa data kunjungan pasien cemas dengan keadaan anggota keluarga
IGD di RSUD Ibu Sina Kabupaten Gresik yang sakit dan ditambah lagi dengan kondisi
tahun 2007-2012 menunjukkan rata-rata IGD yang penuh sehingga mengharuskan
kunjungan pertahun pasien sebesar 28,17%. pasien tersebut harus menunggu untuk
Angka 28,17% lebih tinggi daripada diobservasi oleh tim medis. Salah satu faktor
kunjungan normatif 5% pertahun pada yang menyebabkan menumpuknya pasien di
akreditasi rumah sakit. IGD adalah lamanya obeservasi sehingga
Tindakan penanggulangan pasien yang lain harus menunggu.
kegawatdaruratan selalu mengutamakan Berdasarkan latar belakang yang
keselamatan pasien, dimana saat melakukan ditemukan, maka peneliti tertarik untuk
tindakan kegawatdaruratan perawat harus meneliti hubungan antara kondisi
bertindak cepat dan akhirnya cenderung overcrowded dan pemberian informasi
mengesampingkan kecemasan pasien. Suatu dengan kecemasan keluarga pasien di
tindakan medis menyelamatkan jiwa dapat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
mendatangkan kecemasan, karena terdapat Pancaran Kasih GMIM Manado.
ancaman integritas tubuh (Tumbuan, dkk.
2015). METODE PENELITIAN
Kecemasan juga timbul sebagai akibat
hasil perawatan yang tidak pasti, gejolak Desain penelitian yang dipilih oleh
emosi, masalah keuangan, perubahan peran, peneliti adalah survei analitik yaitu bertujuan
gangguan rutinitas, dan lingkungan rumah untuk menjelaskan suatu keadaan atau
sakit yang asing (Jane, 2012). Kecemasan situasi, dengan pendekatan cross sectional,
keluarga yang mempunyai anggota keluarga
yang dirawat di rumah sakit, merupakan Penelitian telah dilakukan di Rumah
salah satu bentuk adanya gangguan Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.
e-journal Keperawatan ( e-Kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan HASIL dan PEMBAHASAN


Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini
keluarga pasien yang ada di Instalasi Gawat Karakteristik Responden
Darurat (IGD) Rumah Sakit Pancaran Kasih
GMIM Manado. Jumlah sampel dalam Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden
penelitian ini telah diambil dari 20% dari 403 Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Pekerjaan
orang = 80 orang. Teknik pengambilan dan Pendidikan
sampel yang digunakan peneliti adalah non
probabilitysampling yaitu accidential
sampling yang merupakan cara pengambilan
sampel dengan mengambil responden atau
kasus yang kebetulan ada atau tersedia
(Notoatmodjo, 2012). Instrument penelitian
menggunakan Data Responden, Lembar
Observasi kondisi overcrowded dan Lembar
Kuesioner Pemberian Informasi didapat dari
penelitian Windy Lapian (2016) tentang
Hubungan Informed Consent Sebelum
Tindakan Operasi Dengan Tingkat Kepuasan
Keluarga Pasien di RSUP Prof. DR. R. D. Sumber : Data Primer 2017
Kandou Manado.
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui
Pengolahan data melalui tahap (editing), responden terbanyak adalah responden
(koding), (processing),dan (cleaning). dengan jenis kelamin perempuan yaitu
Dengan Analisis Univariat dalam dalam sebesar 47 orang (58,8%), sedangkan
penelitian ini adalah kondisi overcrowded, responden laki-laki sebanyak 33 orang
pemberian informasi dan variabel (41,3%) Berdasarkan umur, responden
dependennya kecemasan keluarga pasien. dengan rentang umur 31-40 tahun dan 41-50
Sedangkan Analisis bivariat dalam penelitian tahun masing-masing sebanyak 19 orang
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara (23,8%) dan 15 orang (18,8%) dan responden
variabel independen yaitu kondisi yang berumur 51 tahun ke atas sebanyak 6
overcrowded dengan kecemasan keluarga orang (7,5%). Berdasarkan pekerjaan,
pasien sebagai variabel dependen, variabel responden dengan pekerjaan lainnya seperti
independen yaitu pemberian informasi sopir, satpam, buruh, guru dan IRT adalah
dengan kecemasan keluarga pasien sebagai sebanyak 15 orang (18,8%) sedangkan
variabel dependen.dengan menggunakan uji responden yang berprofesi sebagai PNS dan
Pearson Chi-Square dengan tingkat Mahasiswa masing-masing sebanyak 20
kemaknaan 95% (a < 0,05). orang (25,0%). Berdasarkan latar belakang
pendidikan, responden dengan pendidikan
terakhir SMA adalah sebanyak 25 orang
(21,3%) dan responden yang berpendidikan
terakhir SMP dan Sarjana masing-masing
sebanyak 10 orang (12,5%) dan 45 orang
(56,3%).

Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden


Berdasarkan Pemberian Informed Consent.
Variabel n %
Pemberian Inormasi
Kurang baik 10 12.5
Baik 70 87.5
Total 80 100.0
Sumber : Data Primer 2017
e-journal Keperawatan ( e-Kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukan Hasil Analisis Bivariat


dari total 80 responden (100%) dapat
diketahui bahwa responden yang telah Tabel 5. Hubungan Pemberian Informasi
menerima pemberian informasi dalam Dengan Kecemasan Keluarga Pasien
kategori baik adalah sebanyak 70 orang
(87,5%) dan kurang baik sebanyak 10 orang
(12,5%).

Tabel 3. Distribusi Karakteristik Responden


Berdasarkan Tingkat Kondisi Overcrowded.
variabel n %
Kondisi Overcrowded 56 70.0
overcrowded 24 30.0
Tidak 80 100.0
Sumber : Data Primer 2017
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan hasil analisis dengan
Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukan menggunakan uji Chi-Square menyatakan
dari total 80 responden (100%) dapat bahwa nilai signifikan yaitu 0,732 lebih
diketahui bahwa responden yang dalam besar dari nilai signifikan 0,05 (0,732 >
kategori overcrowded adalah sebanyak 56 0,005). Dari nilai diatas maka dapat diambil
responden (70,0%) dan dalam ketegori tidak kesimpulan yaitu Ha ditolak atau tidak
overcrowded sebanyak 24 responden terdapat hubungan pemberian informasi
(30,0%). dengan kecemasan keluarga pasien di
Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM
Tabel. 4 Distribusi Karakteristik Responden Manado.
Berdasarkan Tingkat Kecemasan Keluarga
Pasien. Tabel 6. Hubungan Kondisi Overcrowded
Dengan Kecemasan Keluarga Pasien.
variabel n %
kecemasan
Ringan & sedang 48 60.0
Berat & Panik 32 30.0
Tidak 80 100.0
Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukan


dari total 80 responden (100%) dapat
diketahui bahwa responden yang mengalami Sumber : Data Primer 2017
kecemasan ringan dan sedang sebanyak 48
responden (60,0%), kecemasan berat dan Berdasarkan hasil analisis dengan
panik sebanyak 32 responden (40,0%). menggunakan uji Chi-Square menyatakan
bahwa nilai signifikan yaitu 0,123 atau lebih
besar dari nilai signifikan 0,05 (0,123 >
0,005). Dari nilai diatas maka dapat diambil
kesimpulan yaitu Ha ditolak atau tidak
terdapat hubungan antara kondisi
Overcrowded dengan kecemasan keluarga
pasien di Rumah Sakit Pancaran Kasih
GMIM Manado.
e-journal Keperawatan ( e-Kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

PEMBAHASAN SIMPULAN
Gambaran kondisi overcrowded di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dari hasil penelitian mengenai hubungan
Pancaran Kasih GMIM Manado didapati antara kondisi overcrowded dan pemberian
bahwa dari 80 responden (100%) kondisi informasi dengan kecemasan keluarga pasien
overcrowded yakni 56 responden (70,0%) di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM
dan kondisi tidak overcrowded yakni 24 Manado maka dapat disimpulkan
responden (30,0%). The College Of
Emergency Medicine (2012) menyimpulkan Sebagian besar kondisi overcrowded di
beberapa penyebab terjadinya overcrowding Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
di ruang IGD yaitu prosedur pelayanan, Pancaran Kasih GMIM Manado dalam
respon dari tim rawat inap, tata letak, kategori tidak overcrowded, Sebagian besar
kapasitas jumlah tempat tidur (beds), jumlah pemberian informasi di Instalasi Gawat
pasien, jumlah dan kemampuan staf IGD. Darurat Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM
Menurut Peneliti terjadinya Manado dalam kategori baik Sebagian besar
overcrowded di IGD Rumah Sakit GMIM kecemasan keluarga pasien di Instalasi
Pancaran Kasih Manado karena jumlah Gawat Darurat Rumah Sakit Pancaran Kasih
kunjungan pasien yang terus meningkat, serta GMIM Manado dalam kategori tidak cemas,
ruangan IGD juga diantaranya terdiri dari Tidak terdapat hubungan antara kondisi
ruang rawat inap sekaligus ruang observasi, overcrowded dan pemberian informasi
ruang isolasi, dan ruang tindakan untuk dengan kecemasan keluarga pasien di Rumah
perawatan luka. Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.

Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM DAFTAR PUSTAKA


Manado sudah semakin meningkatkan Arofianti, F (2001). Tingkat kecemasan
kualitas pelayanan kesehatan, penyampaian individu keluarga pasien ICU/ICCU
serta format lembar informed consent yang RSU PKU Muhammadiyah
diberikan dan dipakai oleh Rumah Sakit Yogyakarta, PSIK, FK
Pancaran Kasih GMIM Manado sudah UGM.Diakses 11 Oktober 2016
memuat hal-hal yang harus ada dalam lembar
Australian College for Emergency
informed consent sebagaimana yang sudah
Medicine. (2014). Policy on the
dicantumkan dalam peraturan undang-
Australian Triage
undang Mentri Kesehatan Indonesia
Scale.www.acem.org.au/P06_Aust_
No.290/2008 tentang persetujuan tindakan
Tria ge_Scale. di akses 14 Oktober
kedokteran. Menurut peneliti sesuai dengan
2016.
fakta yang ada dilapangan didapatkan
pemberian informasi di Rumah Sakit Berita Antara Kalteng.com, (2012).
Pancaran Kasih GMIM Manado kepada Rumah Sakit Sampit Terbitkan
keluarga pasien sudah baik, dan sangat Keluarga Jaga Pasien. Jumat, 28
sopan. Serta mudah dimengerti keluarga Desember 2012 pukul 16.04 WIB.
pasien maupun pasien. Sehingga Diakses 11 Oktober 2016
mengurangkan rasa cemas keluarga pasien.
Beberapa responden pun mengatakan bahwa Departemen Kesehatan Republik
pemberian informasi yang diberikan sudah Indonesia. (2004). Pedoman Sistem
jelas. Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT). Jakarta:
Berdasarkan hasil analisis dengan Departemen Kesehatan Republik
menggunakan uji statistic chi-square Indonesia.Diakses 11 Oktober 2016
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan dr. St. Arif Haliman & Ari Wulandari,
antara kondisi overcrowded dengan (2012). Cerdas Memilih Rumah
kecemasan keluarga pasien di Rumah Sakit Sakit; Ed. I. Yogyakarta: ANDI,
Pancaran Kasih GMIM Manado.
e-journal Keperawatan ( e-Kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

Harmoko, S. Kep., Ns., (2012). Asuhan Rumah Sakit Pancaran Kasih


Keperawatan Keluarga. GMIM Manado. Diakses 16
Oktober 2016.
Hikmah Ridho Hardyanti, Djazuly
Chalidyanto, (2015). Hubungan Mason, Suzane. (2007). Optimizing Triage,
Status Kegawat daruratan Dengan Waiting Time And Service
Penilaian Terhadap Pelayanan Delivery In Busy Emergency
IGD DI RSUD IBNU SINA Departmen. University Of
KABUPATEN GRESIK .Diakses Sheffield.Diakses 17 Oktober 2016
14 Oktober 2016
Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat.
Igede (2012). Hubungan persepsi pasien Cetakan I. Nuha Medika:
tentang perawat IGD RSUD Yogyakarta.
wateskulon Progo Yogyakarta
dengan kecemasan pasien di ruang Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian
IGD RSUD wateskulon Progo. Kesehatan, Jakarta: Rineke Cipta.
Program Studi S1 keperawatan: Peraturan Undang-Undang Menteri Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta Indonesia No.290/2008 tentang
.Diakses 12 Oktober 2016 Persetujuan Tindakan Kedokteran.
Kachalia et al., (2006). Missed and Delayed Online
Diagnoses in the Emergency :http://dokumen.tips/documents/per
Department: A Study of Closed menkes-290-2008.html Diakses
Malpractice Claims From 4 pada tanggal 18 Oktober 2016
Liability Insurers. Journal of Potter, P. A, & Perry, A. G. (2005).
American College of Emergency Fundamental Keperawatan Edisi 4,
Physicians, Ann Emerg Med. Jakarta: ECG.
2007;49:196-
205.http://dx.doi.org/10.1016/j.anne PSIK Universitas Sam Ratulangi. (2013).
me Panduan Penulisan Tugas Akhir
rgmed.2006.06.035Diaksestanggal Proposal dan Skripsi. Manado:
25 Oktober 2016. PSIK FK UNSRAT

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Setiadi. Konsep dan Praktik Penulisan Riset
Indonesia. (2009). Standar Instalas Keperawatan, (Yogyakarta: GrahaI
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. lmu, 2013).
Jakarta: Menteri Kesehatan Standart Operasional Prosedur RSUP dr.
Republik Indonesia.Diakses 11 Sardjito, 2007. No 03.2.04.203.P.14
Oktober 2016 tentang Pemberian Informasi.
Kholifah Nur Annisa, (2014). Gambaran Stuart, G.W (2007). Buku Saku Keperawatan
Tingkat Kecemasan Keluarga Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC.
Pasien di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RSUD Panembahan Senopati Tumbuan, dkk (2015). Hubungan Respons
Bantul. Diakses 10 Oktober 2016 Time Perawat Dengan Tingkat
Kecemasan PasienKategori
Lapian,dkk(2016). Hubungan Pemberian TriaseKuning di IGD RSU GMIM
Informasi Sebelum Tindakan Kalooran Amurang. Diakses 14
Operasi Dengan Tingkat Kepuasan Oktober 2016
KeluargaPasien di RSUP Prof. DR.
R. D. Kandou Manado. UU. No. 44 tahun (2009) tentang rumah sakit.
Lumintang,dkk (2015). Perbedaan Tingkat
Stres Kerja Perawat Instalasi Gawat
Darurat Dan Unit Rawat Inap di
e-journal Keperawatan ( e-Kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai