1
ISSN : 2085-2495 Februari 2014
Yesy Febnica Dewi 1), Made Suma Anthara 2) , A.A. Gde Oka Dharmayudha 2)
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, 2 Rumah Sakit Hewan
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
zie_pitz@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih merah (Piper
crocatum) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan (Rattus novergicus)
yang diinduksi aloksan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih jantan (Rattus
novergicus) yang diadaptasi selama tiga minggu dan dibagi secara acak menjadi lima
kelompok dan masing-masing kelompok berjumlah empat ekor. Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ada lima perlakuan yang diberikan sebagai berikut:
perlakuan I sebagai kontrol diabetes tanpa diberikan perlakuan, perlakuan II sebagai kontrol
negatif (aloksan 120 mg/kg bb), perlakuan III aloksan + suspensi ekstrak daun sirih merah 2%
(dosis 50 mg/kg bb), perlakuan IV aloksan + suspensi ekstrak daun sirih merah 2% (dosis 100
mg/kg bb), perlakuan V sebagai kontrol positif (Aloksan + Glibenklamid 1 ml/kg bb). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) 2% pada dosis 50
mg/kg bb, maupun dosis 100 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih
jantan (Rattus novergicus) dan ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) 2% memiliki efek
yang sebanding dengan glibenklamid sebagai penurun glukosa darah.
Kata kunci: Daun sirih merah (Piper crocatum), Glukosa darah, Aloksan.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the effect of Piper crocatum extract to
decrease blood glucose levels in male rats induced aloxan. This research was use 20 male
white rat (Rattus novergicus) which already adaptable for three weeksand randomly separated
into five group and each group consist of four rats. The design of this research is completely
randomized design (CRD). There are five treatmens; treatment I ; the diabetes control without
any treatment given, treatment II: as a negative control (alloxan 120 mg / kg bw), treatment
III: alloxan + suspension of red betel leaf extract 2% (dose of 50 mg / kg bw), treatment IV:
alloxan + suspension of red betel leaf extract 2% (100 mg / kg bw), treatment V: as a positive
control (alloxan + Glibenklamid 1 ml / kg bw). The result showed that Piper crocatum extract
2% at 50 mg/kg weight dosage or 100 mg/kg weight could decrease glucose rate of white rat
Rattus novergicus blood and Piper crocatum extract 2% has the same effect with
glibenklamid to decrease blood glucose levels.
73
Buletin Veteriner Udayana Yesy Febnica Dewi,dkk
ISSN : 2085-2495
74
Buletin Veteriner Udayana Vol. 6 No. 1
ISSN : 2085-2495 Februari 2014
aluminium foil, freeze dryer dan pemanas aloksan), bahan uji yang terdiri dari dosis
air. (50mg/kg BB dan 100 mg/kg BB), dan
bahan pembanding (glibenklamid). Pada
Rancangan Penelitian hari-0 hewan percobaan ditimbang berat
Penelitian ini menggunakan badan dan diukur kadar glukosa darahnya.
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 Aloksan diinjeksi sekali sebanyak 120 mg/kg
perlakuan dan masing-masing perlakuan BB secara intra peritoneal (Salim, 2006).
terdiri dari 4 ulangan sehingga total sampel Pada hari ke-3, berat badan tikus dan kadar
adalah 20 ekor tikus. Variabel yang diamati glukosa darah kembali diukur, untuk
dalam penelitian ini meliputi variabel bebas memastikan kadar aloksan masih berfungsi
(VB) pada pemberian ekstrak daun sirih sebagai diabetik eksperimental. Pengukuran
merah pada tikus putih berbagai dosis. kadar glukosa darah menggunakan
variabel tergantung (VT) dilihat perubahan Glukometer (EZ Smart), glukotest ini secara
kadar glukosa darah tikus putih jantan pada otomatis akan berfungsi ketika strip
masing-masing perlakuan. variabel kendali dimasukan. Darah diambil dengan
(VK) adalah umur tikus, berat tikus, jenis memotong sedikit dari ekor tikus sampai
kelamin dan pakan yang diberikan. keluar darah, dengan menyentuhkan setetes
darah ke strip kemudian hasil pengukuran
Prosedur Penelitian glukosa darah bisa dibaca. Adapun perlakuan
Pembuatan ekstrak daun sirih yang diberikan sebagai berikut: perlakuan I
merah (Piper crocatum), dibuat dengan cara sebagai kontrol diabetes (tanpa diinduksi
daun sirih merah (Piper crocatum) diiris aloksan dan tanpa diberikan perlakuan);
kecil-kecil yang kemudian di kering perlakuan II sebagai kontrol negatif (aloksan
anginkan. Setelah kering daun sirih 120 mg/kg bb); perlakuan III aloksan +
dihancurkan dengan menggunakan mortal, suspensi ekstrak daun sirih merah 2% (dosis
kemudian ditambahkan pelarut etanol 70%, 50 mg/kg bb), per oral; perlakuan IV aloksan
ditutup dan dibiarkan selama dua hari + suspensi ekstrak daun sirih merah 2%
terlindung dari cahaya sambil diaduk, (dosis 100 mg/kg bb) per oral; perlakuan V
disaring sehingga di dapat maserat. Ampas sebagai kontrol positif obat (Aloksan +
dimaserasi dengan etanol 70% menggunakan Glibenklamid 1 ml/kg bb). Pemberian
prosedur yang sama. Semua maserat etanol perlakuan pada perlakuan III, IV, dan V
digabungkan dan diuapkan dengan pada dilakukan setiap hari mulai dari hari ke-3
temperatur ± 40 0C sampai diperoleh ekstrak sampai hari ke-21. Untuk pengukuran kadar
etanol kental kemudian dikeringkan glukosa darah tikus diukur kembali pada hari
menggunakan freeze dryer (Maksum, 2008). ke-7,14,21 dengan menggunakan
Untuk pembuatan larutan suspensi Glukometer (EZ Smart).
glibenklamid 0,02 % sebanyak 20 mg
glibenklamid digerus dan ditambahkan tetes Analisis Data
demi tetes aqudes. Kemudian dimasukan ke Analisis data kadar glukosa darah
dalam labu takar 100 ml, volumenya yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA.
dicukupkan dengan aquades hingga 100 ml. Uji lanjutan yang digunakan untuk melihat
Suspensi ekstrak daun sirih merah 2% b/v, perbedaan yang nyata antara perlakuan
ekstrak daun sirih merah 2 gr ditambahkan adalah uji rata-rata Duncan (Steel dan Torrie,
tetes demi tetes aquades. Kemudian 1980). Untuk perhitungan statistik dilakukan
dimasukan ke dalam labu takar 100 ml, dengan bantuan piranti SPSS 16.0 for
pemberian ekstrak daun sirih merah dengan Window.
konsentrasi 2 % yaitu untuk mempermudah
pemberian pada hewan percobaan.
Pengujian efek anti diabetes dibagi HASIL DAN PEMBAHASAN
atas perlakuan kontrol (diabetes dan
75
Buletin Veteriner Udayana Yesy Febnica Dewi,dkk
ISSN : 2085-2495
Perlakuan 0 3 7 14 21
1 109,00±14.76a 108.25 ±35.94 a 71.00 ±14.49 a 113.25± 19.61 a 104.25 ± 11.41a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf superscript yang sama kearah kolom menunjukan
tidak berbeda nyata (P>0,05). Sedangkan angka dengan huruf yang berbeda
pada kolom yang sama menunjukan nilai yang berbeda nyata (P>0,05).
Perlakuan I: Kontrol Diabetes (tanpa diinduksi aloksan dan tanpa diberikan
perlakuan); Perlakuan II: Kontrol Negatif (aloksan 120 mg/kg bb); Perlakuan
III: Aloksan + suspensi ekstrak daun sirih merah 2% (dosis 50 mg/kg bb);
Perlakuan IV: Aloksan + suspensi ekstrak daun sirih merah 2% (dosis 100
mg/kg bb); Perlakuan V: Kontrol Positif (Aloksan + Glibenklamid 1 ml/kg
bb).
Data diatas diperoleh hasil kadar glukosa dosis 100 mg/kg bb, dan kontrol positif
darah pada hari ke-0 semua perlakuan tidak masih dalam batas normal.
berbeda nyata (P>0,05). Pada hari ke-3 Pada hari ke-3 kadar glukosa darah
diperoleh hasil pada perlakuan kontrol pada perlakuan kontrol negatif, ekstrak
diabetes berbeda nyata (P<0,05) baik etanol daun sirih merah (Piper crocatum) 2%
dengan kontrol negatif, dosis 50 mg/kg bb, dosis 50 mg/kg bb, dosis 100 mg/kg bb,
dosis 100 mg/kg bb dan kontrol positif kontrol positif, mengalami peningkatan hal
(glibenklamid 1 ml/kg bb). Kadar glukosa ini disebabkan pengaruh aloksan yang
darah pada hari ke-7 diperoleh hasil pada menimbulkan hiperglikemia yang permanen
perlakuan kontrol negatif berbeda nyata dalam waktu dua sampai tiga hari
(P<0,05) baik kontrol diabetes, dosis 50 (Suharmiati, 2003).
mg/kg bb, dosis 100 mg/kg bb dan kontrol Pada hari ke-7 sampai hari ke-21
positif (Glibenklamid 1 ml/kg bb). Pada hari terjadi penurunan kadar glukosa darah tikus
ke-14 sampai hari ke-21 pada kontrol negatif putih jantan (Rattus novergicus) pada
berbeda nyata (P<0,05) dengan kontrol perlakuan ekstrak daun sirih merah (Piper
diabetes, dosis 50 mg/kg bb, dosis 100 crocatum) 2% dosis 50 mg/kg bb, dosis 100
mg/kg bb dan kontrol positif. mg/kg bb, dan kontrol positif (glibenklamid
1 mg/kg bb). Hal ini disebabkan karena
Pembahasan ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum)
Pada hari ke-0, kadar glukosa darah dan glibenklamid menekan peningkatan
tikus putih jantan (Rattus novergicus) pada kadar glukosa darah pada tikus putih jantan
semua perlakuan kontrol diabetes, kontrol (Rattus novergicus) dengan cara
negatif, ekstrak etanol daun sirih merah mengaktifkan sel beta pankreas ketika di
(Piper crocatum) 2% dosis 50 mg/kg bb, induksi dengan aloksan, sel beta pankreas
76
Buletin Veteriner Udayana Vol. 6 No. 1
ISSN : 2085-2495 Februari 2014
rusak dan tidak berfungsi untuk produksi ekskresi glukosa oleh urin. Hormon insulin
insulin (Rizmahardian, 2008). yang dihasilkan oleh sel β pankreas
Glibenklamid merupakan obat memainkan peranan penting dalam
antidiabetikum hipoglikemik oral derivate metabolisme glukosa. Insulin memiliki
sulfonil urea yang bekerja aktif menurunkan empat efek yang dapat menurunkan kadar
kadar gula darah. Penggunaan obat glukosa darah dan meningkatkan
antidiabetikum ini mampu merangsang penyimpanan karbohidrat, antara lain insulin
sekresi insulin dari pankreas. Pemberian mempermudah masuknya glukosa ke dalam
glibenklamid dosis tunggal akan sebagian besar sel. Molekul glukosa tidak
menurunkan glukosa darah dalam 3 jam dan mudah menembus membran sel tanpa
kadar ini dapat bertahan selama 15 jam. adanya insulin untuk menyerap glukosa dari
Kemudian dieksresikan bersama feses dan darah dan menggunakannya.
sebagai metabolit bersama urin. Insulin meningkatkan difusi
Glibenklamid menstimulasi sel-sel β dari terfasilitasi glukosa ke dalam sel-sel
pulau langerhans pankreas sehingga sekresi tergantung glukosa tersebut melalui
insulin ditingkatkan. Disamping itu fenomena transporter recruitment. Glukosa
kepekaan sel-sel β bagi kadar glukosa darah dapat masuk ke dalam sel hanya melalui
juga diperbesar melalui pengaruhnya atas pembawa di membran plasma yang dikenal
protein transport glukosa. Ada indikasi sebagai glucose transporter. Sel-sel
bahwa obat juga memperbaiki kepekaan tergantung insulin memiliki simpanan
organ tujuan bagi insulin dan menurunkan pengangkut glukosa intrasel. Pengangkut-
absorbsi insulin oleh hati (Tjay dan pengangkut tersebut diinsersikan ke dalam
Rahardja, 2002). membran plasma sebagai respon terhadap
Induksi aloksan pada peritoneum peningkatan sekresi insulin, sehingga terjadi
hewan percobaan dapat menyebabkan peningkatan pengangkutan glukosa ke dalam
kerusakan yang selektif pada sel ß pankreas. sel. Apabila sekresi insulin berkurang,
Aloksan merupakan agen penyebab diabetes pengangkut-pengangkut tersebut sebagian
melitus. Secara invitro aloksan menyebabkan ditarik dari membran sel dan dikembalikan
nekrosis sel ß pankreas dengan menstimulasi ke simpanan intrasel. Dengan demikian,
H2O2 intrasel. Aloksan menimbulkan insulin sangat berperan dalam menurunkan
hiperglikemia permanen dalam waktu 2-3 konsentrasi glukosa darah dengan
hari. Aloksan juga mengganggu homeostasis meningkatkan penyerapan glukosa dari darah
pada sel, hal ini merupakan awal kematian untuk digunakan dan disimpan oleh sel
sel karena terganggunya proses oksidasi sel. (Sherwood, 2001).
Peningkatan konsentrasi ion kalsium, Efek diabetagonik aloksan ini dapat
mempercepat kerusakan sel ß pankreas. Saat dicegah oleh senyawa penangkap radikal
sel β dirusak oleh aloksan terjadi gangguan hidroksil. Dalam daun sirih merah (Piper
sekresi insulin mengakibatkan jumlah insulin crocatum) terkandung senyawa fitokimia
berkurang. Penurunan sekresi insulin yaitu alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid.
mengakibatkan tubuh tidak dapat Alkaloid merupakan metabolit sekunder
menggunakan glukosa sebagai sumber yang paling banyak di produksi tanaman.
energi. Alkaloid adalah bahan organik yang
Pankreas sangat berperan dalam mengandung nitrogen sebagai bagian dari
memelihara homeostasis glukosa darah. sistim heterosiklik. Flavonoid adalah salah
Konsentrasi glukosa dalam darah ditentukan satu senyawa yang mengandung antioksidan
oleh keseimbangan yang ada antara proses- yang dapat bertindak sebagai penangkap
proses berikut, yaitu ; penyerapan glukosa radikal hidroksil. Alkaloid dan flavonoid
dari saluran pencernaan; transportasi glukosa merupakan senyawa aktif bahan alam yang
ke dalam sel; pembentukan glukosa oleh sel memiliki aktivitas hipoglikemia. Struktur
(terutama di hati); dan (secara abnormal) kimia senyawa ini mempunyai sebuah cincin
77
Buletin Veteriner Udayana Yesy Febnica Dewi,dkk
ISSN : 2085-2495
benzena dan gugus gula yang menyebabkan pemberian glibenklamid 0,02% (dosis 1
sangat reaktif terhadap radikal hidroksil dan ml/kg bb).
dikatakan sebagai penangkap radikal
hidroksil (Dorfman dan Adam, 1973). Saran
Ekstrak daun sirih merah (Piper Perlu dilakukan pemeriksaan
crocatum) 2 % mampu menekan terhadap gambaran histopatologi sel β
peningkatan kadar glukosa darah setelah pankreas.
pemberian aloksan secara intraperitoneal, hal
ini disebabkan ekstrak daun sirih merah UCAPAN TERIMAKASIH
mampu menurunkan kadar glukosa darah
tikus putih jantan (Rattus novergicus). Penulis mengucapkan terimakasih
Penurunan kadar glukosa darah pada hewan kepada pihak-pihak yang telah membantu
percobaan, yang diberikan ekstrak daun sirih dalam proses penelitian di Laboratorium
merah disebabkan oleh kandungan flavonoid Klinik Hewan Fakultas Kedokteran Hewan
yang teridentifikasi dalam ekstrak daun sirih Universitas Udayana, keluarga serta teman-
merah. teman seperjuangan yang telah bersedia
Antioksidan ini dapat berasal dari membantu dalam proses penelitian dan
dalam tubuh itu sendiri (endogen) atau dapat penulisan ini.
berasal dari luar tubuh (eksogen) antara lain
asupan luar seperti antioksidan daun sirih DAFTAR PUSTAKA
merah. Senyawa antioksidan yang terdapat
didalam ekstrak daun sirih merah mampu Agoes, A. 1991. Pengobatan Tradisional Di
menetralkan senyawa radikal bebas berlebih Indonesia, Medika No. 8, Thn 17,
di dalam sel ß pankreas dengan cara Hal.632.
menyumbangkan elektronnya atau memutus Dalimartha S. 2005. Ramuan Tradisional
reaksi berantai dan menyebabkan radikal Untuk Pengobatan Diabetes
bebas menjadi stabil (Suarsana et al, 2006). Mellitus. Jakarta. Penebar
Sehingga dapat menghentikan atau Swadaya.
menghambat kerusakan oksidatif pada sel ß Dorfaman, L.M. and Adam, G.E., 1973.
pankreas karena pemberian aloksan. National Standard Reference Data
Pada penelitian ini pemberian System, NBS, Vol 4, hal. 1-59.
ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) Duryatmo, S. 2005. Sirih Merah Tolak
2% (dosis 50 dan 100 mg/kg bb) mampu Amputasi.
menurunkan kadar glukosa darah pada http://www.dipertajatim.go.id.
hewan percobaan yaitu tikus putih jantan Tanggal Akses 1 Januari 2012.
(Rattus novergicus). Hal ini disebabkan Maksum, U. 2008. Uji Efek Anti Diabetes
jumlah flavonoid yang ada dalam dosis Ekstrak Etanol Daun Kembang
tersebut cukup untuk menghasilkan Bulan (Thitonia difersifolia
penurunan kadar glukosa darah sebanding (hemsley) A. Gay) Terhadap Tikus
dengan pemberian glibenklamid 0,02% yang Diinduksi Streptozotocin.
(dosis 1ml/kg bb). Rizmahardian Ashari Kurniawan 2008.
Kaitan antara Metabolisme
SIMPULAN DAN SARAN Karbohidrat dan Diabetes Mellitus,
Fakultas MIPA, Universitas
Simpulan Pontianak, Pontianak.
Ekstrak daun sirih merah (Piper Salim, E. 2006. Uji Efek Ekstrak Daun
crocatum) 2% pada dosis 50 mg/kg bb dan Murbei (morus australis poir)
dosis 100 mg/kg bb, mampu menurunkan terhadap Penurunan Kadar Gula
kadar glukosa darah tikus putih jantan darah Tikus Putih.
(Rattus novergicus) sebanding dengan
78
Buletin Veteriner Udayana Vol. 6 No. 1
ISSN : 2085-2495 Februari 2014
79