Materu Vulva Hygiene
Materu Vulva Hygiene
VULVA HYGIENE
Sub Topik : Pengertian, Tujuan, Lingkup Perawatan Vulva Hygiene, Waktu Perawatan
Penyuluh : M. Suprianto
: Wahyu Arifbillah
: Rissa Alhusna
: Sri Astuti
: Novida
I. ANALISIS SITUASI
Pasien dan keluarga dapat mengerti tentang “VULVA HYGIENE”.
4. Memperhatikan
3. 10 Evaluasi
1. Meminta Audience untuk 1. Aktif dan ada diskusi anatara
menit
menyebutkan materi yang sudah penyuluh dan Audience
disampaikan
2. Memperhatikan
2. Menyimpulkan semua kegiatan
yang sudah dilakukan
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskus
VI. MEDIA
1. Leaflet
e. PENGORGANISASIAN
Moderator : 1. M. Suprianto
Fasilitator : 3. Novida
: 4. Sri Astuti
: 5. Wahyu Arifbillah
Mengetahui :
(...................................................)
MATERI
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Pasien yang harus
istirahat di tempat tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian infus,section caesarea)
harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua
kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.Meskipun ibu yang akan
bersalin biasanya masih muda dan sehat,daerah daerah yang tertekan tetap
memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),biasanya daerah
perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
disediakan khusus untuk keperluan tersebut.Penggantian tampon harus sering
dilakukan,sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang
atau sehabis menggunakan pispot.Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada
saat mandi yang bisa dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali
sehari.Payudara dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan
khusus untuk keperluan ini.Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan
perlahan – lahan dan puting secara hati – hati ditarik keluar.Jangan menggunakan
sabun untuk membersihkan putting.
a. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek
sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
b. Episotomi
Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1. Episiotomi medial
2. Episiotomi mediolateral
1. Tuberositas ischii
D. Lingkup Perawatan
E. Waktu Perawatan
1. Saat mandi
Pada saat mandi,ibu post partum pasti melepas pembalut,setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada
pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut,demikian pula
pada perineum ibu,untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi
kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri
pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
- Pinset
- Bengkok
- Pispot
- Pengalas
- Sarung tangan
H. Prosedur kerja
- Cuci tangan
- Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva memakai
kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan.
Membersihkan vulva harus secara searah dari atas kebawah dan tidak boleh
dibolak balik.
- Kemudian ambil kapas sublimat dengan pnset lalu bersihkan vulva dari atas atau
ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut
ini:
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
2. Komplikasi