Lpran Roro
Lpran Roro
Disusun Oleh :
FERDI SAPUTRA
NIM : 08C10203072
Bidang : Transportasi
Jurusan : Teknik Sipil
1
faktor kenyaman, kesejahteraan penumpang dalam pelayaran menuju tempat
tujuan dengan selamat.
Armada angkutan laut kedepan dihadapkan dengan peluang yang
menantang kinerja pelayanannya, yaitu dengan semakin meningkatnya mobilitas
masyarakat sebagai akibat dari peningkatan aktivitas dengan tata guna transportasi
yang beragam. Akankah moda transportasi laut (ferri) mampu memberikan
kualitas pelayanan yang memadai kepada penggunanya, Untuk mengetahui
bagaimana moda transportasi laut dapat meningkatkan kualitas pelayanannya
maka diperlukan suatu studi penelitian yang dapat memberikan penjelasan kepada
penumpang angkutan tentang pelayanan pada kondisi eksisting dan kualitas
pelayanan seperti apa yang harus diberikan pada kondisi yang seperti itu. Dalam
studi ini Penulis nantinya akan meninjau atribut apa saja yang paling berpengaruh
atau dominan dalam persepsi transportasi laut yang layak digunakan oleh penguna
transportasi laut tersebut.
2
2. Mengetahui persepsi penumpang angkutan laut dalam menilai kualitas
pelayanan jasa yang diberikan oleh pengelola Pelabuhan Labuhan Haji dan
operator kapal penumpang.
3. Merumuskan suatu rekomendasi perbaikan kualitas pelayanan kepada
pengelola Pelabuhan Labuhan Haji dan operator kapal penumpang untuk
pelayanan yang diberikan kepada penumpangnya.
3
meneliti tentang menganalisis persepsi penumpang terhadap kualitas
pelayanan transportasi laut
Manfaat Praktis : Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
salah satu bahan masukan bagi masyarakat dan Pemerintah di Kabupaten
Aceh Selatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.2 Kualitas Pelayanan Angkutan Laut
6
3. Past experience, pengalaman masa lalu pengguan jasa sehubungan dengan
penggunaan jasa dimaksud ataupun yang serupa.
4. External communication, komunikasi eksternal dari penyedia jasa
memainkan peranan penting dalam membentuk kualitas pelayanan
pengguna jasa, melalui komunikasi eksternal faktor harga/tarif memegang
peranan sangat penting.
7
2.3 Atribut Pelayanan Jasa Transportasi Laut
Contoh atribut yang dirumuskan oleh Manheim (1979) adalah sebagai berikut :
1. Waktu yang indikatornya terdiri dari waktu perjalanan total, keandalan
(variasi waktu perjalanan), waktu perpindahan (transfer), frekuensi
perjalanan dan jadwal perjalanan.
2. Biaya yang indikatornya terdiri dari biaya transportasi langsung seperti
tarif dan asuransi.
3. Keselamatan dan keamanan yang indikatornya terdiri dari kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan perasaan aman.
4. Kesenangan dan kenyamanan pengguna jasa yang indikatornya terdiri dari
jarak perjalanan, kenyamanan fisik (suhu, kebersihan), kesenangan
perjalanan (penanganan bagasi, ticketing, pelayanan makan dan minum,
kesenangan lainnya seperti adanya hiburan musik).
5. Pelayanan ekspedisi berupa adanya asuransi kerugian dan hak pengiriman
kembali.
8
2.4 Landasan Teori
9
menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan. Ada baiknya
setiap manajer perusahaan terjun langsung menjadi ghost shopper untuk
mengetahui Langsung bagaimana karyawan nya berinteraksi langsung dan
memperlakukan para pelanggannya. Tentunya karyawan tidak boleh tahu kalau
atasannya sedang melakukan penelitian atau penilaian (misalnya dengan cara
menelepon perusahaannya sendiri dan mengajukan langsung berbagai keluhan
atau pertanyaan). Bila mereka tahu sedang dinilai, tentu saja perilaku mereka akan
menjadi sangat manis dan hasil penilaian akan menjadi biasa.
3. Lost Customer Analysis
Perusahaan semauanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti
membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal t e r
s e b u t terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan/
penyempurnaan selanjutnya.Bukan hanya exit interview saja yang perlu,tetapi
pemantauan customers loss rate juga penting,di mana peningkatan customers loss
rate dapat menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.
10
1.4.2 Uji Kuisioner
1. Uji Validitas
variabel penelitian. Kriteria yang digunakan untuk menilai hasil uji validitas
adalah nilai korelasi (r), yang disebut dengan koefisien validitas. Nilai r hasil
perhitungan dibandingkan dengan nilai r tabel dimana jika nilai r tabel lebih
kecil dari nilai r hitung maka butir pertanyaan tersebut dianggap valid
(Sujarweni, 2007).
2. Uji Reliabilitas
1. Teknik Pengukuran
Prosedur dalam pengukuran dan pemberian angka-angka pada variabel
diharapkan bersifat isomorphic terhadap realita,artinya ada persamaan dengan
realita (Singarimbun dan Effendi,1985). Tingkat ukuran di dunia penelitian
11
dikembangkan pertama kali oleh Steven pada tahun 1946, yakni tingkat ukuran
nominal, ordinal, interval dan rasio.
a) Ukuran nominal, merupakan ukuran yang paling sederhana. Dalam ukuran
ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategori-kategori
dan angka hanya menunjukan kedudukan atau berupa label.
b) Ukuran Ordinal, merupakan ukuran yang mengurutkan responden dari
tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut suatu atribut
tertentu tanpa ada penunjuk yang jelas tentang berapa jumlah absolut
atribut yang dimiliki oleh masing-masing responden tersebut dan berapa
interval antara responden dengan responden lainnya.
c) Ukuran interval, merupakan ukuran yang tidak semata-mata mengurutkan
orang atau obyek berdasarkan suatu atribut,tetapi memberikan informasi
tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya.Tetapi ukuran itu
tidak memberikan informasi tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki
obyek.
d) Ukuran rasio, merupakan ukuran yang diperoleh selain informasi tentang
urutan dan interval antara obyek-obyek juga terdapat informasi tambahan
tentang jumlah absolutatribut objek yang jaraknya diukur dari titik nol.
12
penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik
kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (importance / performan
ratings). Teknik ini dikenal pula dengan istilah Importance-Performance
Analysis (Martilla dan James, 1997).
13
Ada dua buah variabel yang akan menentukan tingkat kinerja penyedia
jasa pelayanan (diberi simbol X) dan tingkat kepentingan pengguna jasa (diberi
simbol Y) sebagaimana dijelaskan pada modul matematika sebagai berikut :
xi
Importance
Kuadran Kuadran
A B
Kuadran Kuadran
C D
Performance
14
Kuadran B, menunjukkan elemen pelayanan yang diberikan telah sangat
baik dan perusahaan tersebut harus memelihara kinerja yang telah dicapai
(Pertahankan prestasi).
kuadran C, menunjukkan elemen pelayanan yang masih kurang dan
diberikan dengan cara yang sedang saja, tetapi tidak memerlukan perhatian
perusahaan, karena dianggap kurang penting oleh konsumen (Prioritas
rendah).
kuadran D, menunjukkan elemen pelayanan yang dianggap kurang penting
oleh pelanggan, tetapi sudah diberikan oleh perusahaan dengan sangat baik
(Berlebihan).
Menurut Miro (2005), Salah satunya yang paling populer dipakai adalah
cara penarikan secara acak yang tujuannya tidak lain adalah agar seluruh objek
pada masing-masing tingkat dapat memiliki populasi, dan dengan demikian dapat
pula memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Jumlah sampel untuk cara ini
biasanya ditetapka sebesar 10% dari populasi seperti rumus berikut :
..............................................................( 2.12)
di mana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
15
hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik
penelitian.
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
17
dengan menggunakan kuesioner yang disusun sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
bertujuan agar hasil atau data yang diperoleh relevan dan sesuai dengan tujuan
penelitian. Dapat dilihat pada lampiran A.1 pada Halaman 21.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan data dari hasil penelitian sesuai dengan
metodelogi yang telah dikemukankan pada bab III,disertai dengan pembahasannya
sesuai dengan teori - teori pada bab II.
19
Tabel B2 : Tingkat Pelayanan.
(Tanggapan Responden Terhadap Persepsi pelayanan 2)
B = BURUK.
N = NETRAL.
B = BAIK.
SB = SANGAT BAIK.
keterangan Tabel B3 Tingkat Pelayanan Kapal 2 :
TP= TIDAK PENTING.
N = NETRAL.
P = PENTING.
SP = SANGAT PENTING.
20
Tabel B3 : Penilaian Persepsi Tingkat Kinerja Kapal.
(Skor Tanggapan Responden 1)
21
Tabel B3 : Penilaian Persepsi Tingkat Kinerja Kapal.
(Skor Tanggapan Responden 3)
22
Tabel B3 : Penilaian Persepsi Tingkat Kinerja Kapal.
(Skor Tanggapan Responden 5)
23
Tabel B3 : Penilaian Persepsi Tingkat Kinerja Kapal
(Skor Tanggapan Responden 7)
24
Berdasarkan tabel B3 Penilaian Persepsi menurut Tingkat Kinerja Kapal 1,2,3
4,5,6,7,8 diketahui bahwa hasil penilaian rata-rata (performance) pelayanan
kapal KMP.TELUK SINABANG rute labuhan haji-Simeulue adalah 100 +
3.17 + 3.17 + 2.70 + 0.32 + 0.19 + 0.8 + 0.27 + 4.0 / 6 = 2.43.
untuk hasil penilaian rata-rata (inportance) 50/6 = 1.04
keterangan Tabel B3 Penilaian Persepsi menurut Tingkat Kinerja :
SB= SANGAT BURUK.
B = BURUK.
B = BAIK.
SB = SANGAT BAIK.
25
Berdasarkan tabel B4 Penilaian Persepsi menurut Tingkat Kepentingan
diketahui bahwa hasil penilaian rata-rata (performance) pelayanan kapal
KMP.TELUK SINABANG rute labuhan haji – Simeulue adalah = 14.25 +
20.25 + 15.5 = 6.25.
untuk hasil penilaian rata-rata (inportance) 50/8 = 6.25
keterangan Tabel B4 Penilaian Persepsi menurut Tingkat Kinerja Kapal :
TP= TIDAK PENTING.
KP= KURANG PENTING.
P = PENTING.
SP = SANGAT PENTING.
26
Rata-rata Rata-rata Tingkat
No Variabel Kinerja Harapan Kesesuaian
(Xi) (Yi) (Tki)
1 Lampiran Tabel B2 0,69 7,14 0,09
2 Lampiran Tabel B3 2,43 1,04 2,33
3 Lampiran Tabel B4 6,25 6,25 1,00
Rata-rata 3,12 4,81 1,14
Ada dua buah variabel yang akan menentukan tingkat kinerja penyedia
jasa pelayanan (diberi simbol X) dan tingkat kepentingan pengguna jasa (diberi
simbol Y) sebagaimana dijelaskan pada modul matematika sebagai berikut :
3. 12
1,14 = 4.81 x100 %
= 73,94
= 74%
Selanjutnya unsur-unsur dari atribut akan dikelompokkan dalam salah satu
dari empat kuadran yang disebut dengan diagram kartesius yang dibatasi oleh
sumbu X dan sumbu Y, seperti terlihat dalam Gambar 2.1.
I
m
p
o
r
t
a
n
c
e
27
4.2 Pembahasan
1. Dari hasil tabel B3 didapat hasil untuk Tki 0.09, pada tabel B4 didapat
hasil Tki 2.33 dan pada tabel B5 didapat hasil Tki 1.00. Sehingga dari hasil
keseluruhan importance dan performance tabel B2,B3,dan B4 di dapatkan
hasil persepsi penumpang keseluruhan dari Tingkat Kesesuaian Responden
(Tki 74%).
2. Tingkat Kesesuaian Responden (Tki) adalah hasil Pernyataan hipotesis
yang membuktikan apabila nilai rata-rata performance/kinerja diatas serta
nilai rata-rata importance/harapan dalam tingkat kesesuaian responden
angkutan kapal ferri KMP.Teluk Sinabang dibawah Tki<100%, Yang
berarti pelayanan angkutan kapal ferri KMP. Teluk Sinabang belum
memuaskan.
3. Variabel yang menentukan tingkat kinerja penyedia jasa pelayanan (X) dan
tingkat kepentingan pengguna jasa (Y) sebagaimana dijelaskan pada modul
matematika diatas didapat tingkat kesesuaian perpepsi pelayanan pada
kapal KMP.TELUK SINABANG = 74%.
4. Dari hasil Importance-Performance Grid Diagram Kartesius yang terlihat
diatas unsur pelayanan yang menepati kuadran D, menunjukkan elemen
pelayanan yang dianggap kurang penting oleh pelanggan, tetapi sudah
diberikan oleh perusahaan dengan sangat baik (Berlebihan).
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
29
5.2 Saran
30
VI. DAFTAR KEPUSTAKAAN
31
17. Tjiptono,F.,1995, Manajemen Jasa, Penerbit Andi,ogyakarta.
18. Zeithaml,A.,V.,Parasuraman, A., and Berry, L., L., 1990, Delivering Quality,
Service Balancing Customer Perception and Expectation, The Press New
York.
32