Anda di halaman 1dari 12

1

Khutbah Jumat:

Dua Kisah Tentang


Prinsip Loyal dan Tidak
Loyal
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc.
@ Masjid Suciati Saliman Sleman, DIY
Jumat Kliwon, 13 Rabi’ul Akhir 1440 H (21 Desember 2018)
‫‪2‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫ﻱ ﻟﹶ'ﻮﻟﹶﺎ ﺃﹶﹾﻥ ‪%‬ﻫ‪%‬ﺪﺍ‪%‬ﻧﺎ ﺍﻟّﹶﻠ)ﻪ‬


‫ﺤ'ﻤ)ﺪ *ﻟّﹶﻠ*ﻪ ﺍّﹶﻟ*ﺬﻱ ‪%‬ﻫ‪%‬ﺪﺍ‪%‬ﻧﺎ ﻟ*‪%‬ﻬﹶﺬﺍ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻣﺎ ﹸﻛّ‪%‬ﻨﺎ ﻟ*‪%‬ﻨ'ﻬ‪%‬ﺘ*ﺪ ‪%‬‬
‫ﺍﹾﻟ ‪%‬‬
‫ﺠﻨ‪ّ%‬ﺔﹸ ﺃﹸﻭﺭﹺﺛﹾﺘ))ﻤﻮ‪%‬ﻫﺎ‬
‫ﺤ ﹺّﻖ ﻭ‪%‬ﻧ)ﻮﺩ)ﻭﺍ ﺃﹶﹾﻥ ﺗ*ﻠﹾﹸﻜ)ﻢ ﺍﻟﹾ ‪%‬‬ ‫ﺕ ﺭ))ﺳﹸﻞ ﺭ‪%‬ﺑﹺّﻨ‪%‬ﺎ ﺑﹺﺎﻟﹾ ‪%‬‬
‫ﻟﹶﻘﹶ'ﺪ ‪%‬ﺟﺎءَ '‬
‫ﹺﺑ‪%‬ﻤﺎ ﹸﻛ'ﻨ)ﺘ'ﻢ ‪%‬ﺗ'ﻌ‪%‬ﻤﹸﻠﻮﹶﻥ‬
‫ﻚ ﻟﹶﻪ)‬
‫ﺃﹶ'ﺷﻬ‪)%‬ﺪ ﺃﹶﻥ ﹶّﻻ ﺇﹺﻟﹶﻪ‪ %‬ﺇﹺ ﹶّﻻ ﺍﷲ ﻭ‪'%‬ﺣ‪%‬ﺪﻩ) ﻟﹶﺎ ‪%‬ﺷﺮﹺﻳ' ‪%‬‬
‫ﷲ ‪%‬ﻋﹶﻠ'ﻴ*ﻪ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ﺁ*ﻟ*ﻪ‬‫ﺻّﹶﻠﻰ ﺍ ُ‬ ‫ﺤّ‪%‬ﻤ‪Z‬ﺪﺍ ‪%‬ﻋ'ﺒ)ﺪ)ﻩ ‪%‬ﻭ‪%‬ﺭ)ﺳ'ﻮﹸﻟ)ﻪ ‪%‬‬ ‫‪%‬ﻭﹶﺃ'ﺷ‪%‬ﻬ)ﺪ ﹶﺃّﹶﻥ )ﻣ ‪%‬‬
‫ﻁ‬
‫ﺼ‪%‬ﺮﺍ *‬
‫ﺠ*ﻪ ﺍﻟﹶﻘﹺﻮ'ﻳﹺﻢ ‪%‬ﻭ‪%‬ﺩ‪%‬ﻋﺎ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﺍﻟ *ّ‬ ‫ﺤﺎﹺﺑ*ﻪ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻣ'ﻦ ‪%‬ﺳﺎ‪%‬ﺭ ‪%‬ﻋﻠﹶﻰ ﻧ‪'%‬ﻬ ﹺ‬ ‫ﺻ‪%‬‬
‫‪%‬ﻭﹶﺃ '‬
‫ﺴﻠ*ﻴ'‪Z‬ﻤﺎ ﹶﻛﺜ*ﻴ'‪Z‬ﺮﺍ‬
‫ﺴﺘ‪*%‬ﻘﻴ'ﹺﻢ ﺇﹺﻟﹶﻰ ﻳ‪'%‬ﻮﹺﻡ ﺍﻟ *ّﺪﻳ'ﹺﻦ ‪%‬ﻭ‪%‬ﺳﻠﹶّ‪%‬ﻢ ﺗ‪' %‬‬
‫ﺍﹸﳌ '‬
‫ﺍﻟﹼﻠ)ﻬّ‪%‬ﻢ ‪%‬ﻋّ*ﻠ'ﻤ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻣﺎ ‪%‬ﻳ'ﻨﹶﻔ)ﻌ‪%‬ﻨﺎ‪% ،‬ﻭﺍ'ﻧﹶﻔ‪%‬ﻌ‪%‬ﻨﺎ ﹺﺑ‪%‬ﻤﺎ ‪%‬ﻋّﹶﻠ'ﻤ‪%‬ﺘ‪%‬ﻨﺎ‪% ،‬ﻭﹺﺯ'ﺩ‪%‬ﻧﺎ *ﻋﹾﻠﻤﴼ‪% ،‬ﻭﹶﺃ‪%‬ﺭ‪%‬ﻧﺎ‬
‫ﻼ ‪%‬ﻭﺍ'ﺭ)ﺯﹾﻗ‪%‬ﻨﺎ ﺍ'ﺟ*ﺘ‪%‬ﻨﺎ‪%‬ﺑ)ﻪ‬
‫ﳊّ‪%‬ﻖ ‪%‬ﺣﹼﻘﴼ ‪%‬ﻭﺍ'ﺭ)ﺯﹾﻗ‪%‬ﻨﺎ ﺍّ*ﺗ‪%‬ﺒﺎ‪%‬ﻋ)ﻪ‪% ،‬ﻭﹶﺃ‪%‬ﺭ‪%‬ﻧﺎ ﺍﻟ‪%‬ﺒﺎ*ﻃﹶﻞ ‪%‬ﺑﺎ*ﻃ ﹰ‬ ‫ﺍﹶ‬

‫… ‪Amma ba’du‬‬
‫… ‪Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah‬‬
‫‪Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang‬‬
‫‪memerintahkan kita untuk terus bertakwa kepada-Nya.‬‬
‫‪Prinsip bertakwa yang penting adalah menjalankan Islam‬‬
‫‪dengan benar. Islam itu sebagaimana kata para ulama,‬‬
‫‪“Berserah diri kepada Allah dengan tauhid, patuh dengan‬‬
3

melakukan ketaatan, serta berlepas diri dari syirik dan pelaku


kesyirikan.”
Pada hari Jumat yang penuh berkah ini, kita diperintahkan
bershalawat kepada Nabi akhir zaman, Nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga, para sahabat,
serta pengikut setia beliau hingga akhir zaman.

Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Dalam Khutbah Jumat di Masjid Suciati Saliman kali ini, kami


akan menceritakan dua kisah. Dua kisah ini akan mengajarkan
pada kita bagaimanakah kita diajarkan loyal dan cinta kepada
sesama muslim dan bagaimanakah bersikap kepada non-
muslim.

Kisah pertama …

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia menceritakan, “Ada


seseorang yang mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam (dalam keadaan lapar), lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengirim utusan ke para istri beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Para istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Kami tidak memiliki apa pun kecuali air”.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapakah di
antara kalian yang ingin menjamu orang ini?” Salah seorang
kaum Anshar berseru, “Saya.”
4

Lalu orang Anshar ini membawa lelaki tadi ke rumah istrinya,


(dan) ia berkata, “Muliakanlah tamu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam!” Istrinya menjawab, “Kami tidak memiliki
apa pun kecuali jatah makanan untuk anak-anak.”
Orang Anshar itu berkata, “Siapkanlah makananmu itu!
Nyalakanlah lampu, dan tidurkanlah anak-anak kalau mereka
minta makan malam!” Kemudian, wanita itu pun menyiapkan
makanan, menyalakan lampu, dan menidurkan anak-anaknya.
Dia lalu bangkit, seakan-akan hendak memperbaiki lampu dan
memadamkannya. Kedua suami-istri ini memperlihatkan
seolah-olah mereka sedang makan. Setelah itu mereka tidur
dalam keadaan lapar.
Keesokan harinya, sang suami datang menghadap Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam lantas bersabda,

‫ﻭ)ﻳ'ﺆ*ﺛ)ﺮﻭﹶﻥ‬% ‫ﺰﹶﻝ ﺍﻟﱠﻠ)ﻪ‬%‫ﻤﺎ ﹶﻓﹶﺄ'ﻧ‬%‫ﻌﺎ*ﻟﹸﻜ‬%‫ﺐ *ﻣ'ﻦ ﹶﻓ‬% ‫ﺠ‬


‫ﻋ ﹺ‬% ‫ﻚ ﺍﻟﱠﻠ)ﻪ ﺍﻟﱠﻠ'ﻴﹶﻠﹶﺔ ﺃﹶ'ﻭ‬
% ‫ﺤ‬*‫ﺿ‬ %
‫ﺴ*ﻪ‬
ِ ‫ﻧﹾﻔ‬% ‫ﺢ‬€‫ﻕ )ﺷ‬ % ‫ﻣ'ﻦ )ﻳﻮ‬%‫ﻭ‬% ‫ﺻﺔﹲ‬ % ‫ﺼﺎ‬ % ‫ﺧ‬% ‫ﻭﹶﻟ'ﻮ ﹶﻛﺎﹶﻥ ﹺﺑﹺﻬ'ﻢ‬% ‫ﺴﻬﹺ'ﻢ‬ ِ ‫ﻋﹶﻠﻰ ﺃﹶﻧ'ﻔﹸ‬%
‫ﺤﻮﹶﻥ‬) ‫ﻚ )ﻫ'ﻢ ﺍﹾﻟ)ﻤﹾﻔ*ﻠ‬
% ‫ﹶﻓﹸﺄﻭﹶﻟ*ﺌ‬
“Malam ini Allah tertawa atau takjub dengan perilaku kalian
berdua. Lalu Allah menurunkan ayat (yang artinya), “Dan
mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri
mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang
mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-
Hasyr: 9). (HR Bukhari, no. 3798). Dalam riwayat Imam Muslim
disebutkan nama orang Anshar yang melayani tamu tersebut
5

adalah Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu. Istri Abu Thalhah


adalah Ummu Sulaim radhiyallahu ‘anha (Rumaysho atau
Rumaisha).

Kisah kedua …

Sa’ad bin Malik radhiyallahu ‘anhu membicarakan tentang


ayat berikut ini,

‫ﻚ ﹺﺑ*ﻪ *ﻋﹾﻠ‡ﻢ ﹶﻓﹶﻠﺎ‬


% ‫ﺲ ﹶﻟ‬% ‫ﻣﺎ ﹶﻟ'ﻴ‬% ‫ﻙ ﹺﺑﻲ‬%‫ﺸﹺﺮ‬ ' ‫ﻋﹶﻠٰﻰ ﹶﺃﹾﻥ )ﺗ‬% ‫ﻙ‬%‫ﺪﺍ‬%‫ﻫ‬%‫ﺟﺎ‬% ‫ﻭﹺﺇﹾﻥ‬%
‫ﻣ'ﻌ)ﺮﻭﹰﻓﺎ‬% ‫ﻴﺎ‬%‫ﻤﺎ *ﻓﻲ ﺍﻟّ)ﺪ'ﻧ‬%‫ﺻﺎ*ﺣ'ﺒ)ﻬ‬ % ‫ﻭ‬%◌ۖ ‫ﻤﺎ‬%‫)ﺗ*ﻄ'ﻌ)ﻬ‬
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang
itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman: 15)
Sa’ad bin Malik radhiyallahu ‘anhu menyatakan bahwa ayat
tersebut turun berkenaan dengan masalahnya. Ia katakan
bahwa ia adalah anak yang sangat berbakti pada ibunya.
Ketika ia masuk Islam, ibunya berkata, “Wahai Sa’ad apa lagi
ajaran baru yang kamu anut?” Ibunya melanjutkan, “Engkau
mau tinggalkan agama baru yang kamu anut ataukah ibumu
ini tidak makan dan tidak minum sampai meninggal dunia?”
Maka ibu Sa’ad terus mencelanya karena keislamannya. Ada
yang menegur Sa’ad, “Apa kamu tega mau membunuh
ibumu?” Lantas Sa’ad berkata, “Ibuku jangalah lakukan seperti
itu. Aku tetap tidak akan meninggalkan agamaku ini sama
sekali.” Ibu Sa’ad terus berdiam sehari semalam, tanpa makan.
6

Datang keesokan paginya, ibunya terus memaksa Sa’ad.


Datang hari berikutnya pun tetap sama, ibunya terus
memaksa. Ketika itu Sa’ad melihat keadaan ibunya lantas ia
berkata, “Wahai ibu, andai engkau memiliki seratus nyawa,
lalu nyawa tersebut keluar satu per satu, tetap aku tidak akan
meninggalkan agamaku sedikit pun juga. Jika mau, silakan
makan. Jika mau, silakan tidak makan.” Akhirnya ibunya pun
makan. (HR. Thabrani dalam Kitab Al-‘Isyrah. Syaikh Musthafa
Al-‘Adawi dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 11:61
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Apa pelajaran dari dua kisah tersebut?

Kisah pertama mengajarkan bagaimanakah kita mestinya


mencintai sesama muslim, walau sampai mesti
mengorbankan yang kita miliki padahal kita butuh (inilah yang
disebut itsar).
Ada hadits yang bisa jadi pelajaran pula, dari Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ﺴ*ﻪ‬
ِ ‫ﻨﹾﻔ‬%‫ﺐ *ﻟ‬
Š ‫ﺤ‬
* ‫ﻣﺎ )ﻳ‬% ‫ﺐ َﻷ*ﺧﻴ*ﻪ‬
€ ‫ﺤ‬
* ‫ﺘﻰ )ﻳ‬€‫ﺣ‬% ‫ﺣ)ﺪﹸﻛ'ﻢ‬%‫ﻻ )ﻳ'ﺆ*ﻣ)ﻦ ﹶﺃ‬
“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan
iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari, no.
13 dan Muslim, no. 45).
Jika prinsip dalam hadits ini mau dijalankan berarti:
7

1. Kita berusaha tidak hasad pada orang lain, tidak benci


pada nikmat yang ada pada orang lain.
2. Kita senang ketika saudara kita mendapatkan nikmat dan
kebahagiaan.
3. Kita turut sedih ketika ia mendapatkan musibah, bukan
malah senang ketika ia dapati derita.

Kisah kedua mengajarkan kita tidak loyal pada non-muslim,


tidak mendukung agamanya. Sikap ini berlaku meskipun non-
muslim tersebut adalah kerabat dekat kita, bahkan sampai
orang tua kita. Ketika mereka mengajak ikut agamanya, kita
tidak ikuti. Ketika mereka mengajak dukung agamanya, kita
tidak turut dukung.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

‫ﺷﻴ'ﺌﹰﺎ‬% *‫ﻴ'ﺘ*ﻪ‬%‫ﺘ'ﺮ))ﻙ ﻓ*ﻰ ﺑ‬%‫ﹸﻜ'ﻦ ﻳ‬%‫ﻰ – ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻟﹶ'ﻢ ﻳ‬€‫ﺒﹺ‬€‫ﺃﹶﱠﻥ ﺍﻟﻨ‬
‫ﻀ)ﻪ‬
% ‫ﻧﹶﻘ‬% ‫ﺐ ﹺﺇﱠﻻ‬
) ‫ﺼﺎ*ﻟﻴ‬
% ‫ﺗ‬% ‫*ﻓﻴ*ﻪ‬
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan salib
di rumahnya melainkan beliau menghapusnya.” (HR. Bukhari
no. 5952).
Kenapa diperintahkan untuk menghapus salib? Karena salib
adalah simbol agama mereka.
Coba kita lihat bagaimana kisah ‘Adi bin Hatim ketika disuruh
melepas salib yang ia kenakan karena ia baru saja masuk Islam.
‘Adi bin Hatim pernah berkata bahwa beliau pernah
mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan di lehernya
8

terdapat salib dari emas. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam mengatakan,

‫ﻦ‬%‫ﻮﹶﺛ‬%‫ﻫﹶﺬﺍ ﺍﹾﻟ‬% ‫ﻚ‬


% ‫ﻋ'ﻨ‬% ‫ﺡ‬
' ‫ﺮ‬%‫ﻯ ﺍﹾﻃ‬
Š ‫ﻋ*ﺪ‬% ‫ﻳﺎ‬%
“Wahai ‘Adi buanglah berhala yang ada di lehermu.” (HR.
Tirmidzi no. 3095, hasan menurut Syaikh Al Albani)
Ingatlah Islam punya prinsip,

‫ﻲ ﺩ*ﻳﹺﻦ‬%*‫ﻟ‬%‫ﻟﹶﹸﻜ'ﻢ ﺩ*ﻳﻨ)ﹸﻜ'ﻢ ﻭ‬
“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-
Kafirun: 6).
Artinya kita biarkan mereka beragama tanpa kita ganggu dan
tanpa kita dukung. Termasuk pula tak perlu meniru-niru apa
yang mereka rayakan seperti pada perayaan Natal dan Tahun
Baru, karena kedua moment bukanlah dari Islam.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,

‫ﻮ *ﻣ'ﻨ)ﻬ'ﻢ‬%‫ﻪ ﹺﺑﹶﻘ'ﻮﹴﻡ ﹶﻓ)ﻬ‬%‫ﺒ‬€‫ﺸ‬


% ‫ﺗ‬% ‫ﻣ'ﻦ‬%
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia
termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad, 2:50 dan Abu
Daud, no. 4031. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
hadits ini hasan).
Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah memberi taufik
dan hidayah untuk berakidah yang benar.
‫‪9‬‬

‫ﺴﻠ**ﻤﻴ'‪%‬ﻦ ﺇﹺﻧ‪ّ%‬ﻪ) )ﻫ‪%‬ﻮ‬


‫ﺴﺎ*ﺋﹺﺮ ﺍﹸﳌ '‬
‫ﷲ ﻟ*ﻲ ‪%‬ﻭﹶﻟﹸﻜ'ﻢ ‪%‬ﻭ*ﻟ ‪%‬‬ ‫ﺃﹶﻗﹸ'ﻮﹸﻝ ﹶﻗ'ﻮ*ﻟﻲ ‪%‬ﻫﹶﺬﺍ ‪%‬ﻭﺍ'ﺳ‪%‬ﺘ'ﻐ*ﻔ)ﺮ ﺍ َ‬
‫ﺴ*ﻤ'ﻴ)ﻊ ﺍﻟ‪%‬ﻌ*ﻠ'ﻴ)ﻢ‬
‫ﺍﻟ ‪%‬‬
‫‪10‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ﻚ‬
‫ﷲ ‪%‬ﻭ'ﺣ‪%‬ﺪ)ﻩ ﻟﹶﺎ ‪%‬ﺷﹺﺮﻳ' ‪%‬‬ ‫ﺃﹶ'ﺣ‪%‬ﻤ)ﺪ ‪%‬ﺭّﹺﺑﻲ ‪%‬ﻭﹶﺃ'ﺷﹸﻜ)ﺮ)ﻩ ‪% ،‬ﻭﹶﺃ'ﺷ‪%‬ﻬ)ﺪ ﺃﹶﹾﻥ ﻟﹶﺎ ﺇﹺﻟﹶﻪ‪ %‬ﺇﹺﻟﹶّﺎ ﺍ ُ‬
‫ﺤّ‪%‬ﻤ‪Z‬ﺪﺍ ‪%‬ﻋ'ﺒ)ﺪ)ﻩ ‪%‬ﻭ‪%‬ﺭ)ﺳ'ﻮﹸﻟ)ﻪ‬ ‫ﻟﹶﻪ)‪% ،‬ﻭﹶﺃ'ﺷ‪%‬ﻬ)ﺪ ﺃﹶ ﹶّﻥ ‪%‬ﻧﹺﺒّ‪%‬ﻴ‪%‬ﻨﺎ )ﻣ ‪%‬‬
‫ﺴﺎ’ﻥ ﺇﹺﻟﹶﻰ‬
‫ﺤّ‪%‬ﻤ’ﺪ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ﺁﻟ**ﻪ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻣ'ﻦ ‪%‬ﺗﹺﺒ‪%‬ﻌ)ﻬ'ﻢ ﹺﺑﹺﺈ'ﺣ ‪%‬‬
‫ﺻّﹺﻞ ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ‪%‬ﻧﹺﺒّﹺﻴ‪%‬ﻨﺎ )ﻣ ‪%‬‬
‫ﺍﻟّﹶﻠ)ﻬّ‪%‬ﻢ ‪%‬‬
‫‪%‬ﻳ'ﻮﹺﻡ ﺍﻟّ*ﺪ'ﻳﹺﻦ‬
‫ﺶ‬
‫ﱃ ‪%.‬ﻭﹶﺫ)ﺭﻭﺍﹾﻟﹶﻔ‪%‬ﻮﺍ*ﺣ ‪%‬‬ ‫ﷲ ‪%‬ﺗ‪%‬ﻌﺎ ﹶ‬‫ﺱ !! ﺍ*ﺗ‪ّ%‬ﻘﹸﻮﺍﺍ َ‬ ‫ﺍﹶﻣ‪ّ%‬ﺎ ‪%‬ﺑ'ﻌ)ﺪ ‪ :‬ﹶﻓ‪%‬ﻴﺎﹶﺍ ّ)ﻳ‪%‬ﻬﺎﺍﻟّ‪%‬ﻨﺎ )‬
‫ﺠ'ﻤ‪%‬ﻌ*ﺔ‬‫ﻀ'ﻮﹺﺭ ﺍﹾﻟ )‬ ‫‪%‬ﻣﺎﹶﻇ‪%‬ﻬ‪%‬ﺮ‪%‬ﻭ‪%‬ﻣﺎ‪%‬ﺑﹶﻄ'ﻦ ‪%.‬ﻭ‪%‬ﺣﺎ*ﻓﹸﻈ'ﻮﺍ‪%‬ﻋﻠ‪%‬ﻰ ﺍﻟّﹶﻄﺎ‪%‬ﻋ*ﺔ ‪%‬ﻭ)ﺣ )‬
‫ﺴ*ﻪ ‪%.‬ﻭﹶﺛّ‪%‬ﻨﻰ‬ ‫ﷲ ﺍﹶﻣ‪%‬ﺮ‪%‬ﹸﻛ'ﻢ ﹺﺑﹶﺄ'ﻣﹴﺮ ‪%‬ﺑ‪%‬ﺪﹶﺃ *ﻓ'ﻴ*ﻪ ﹺﺑ‪%‬ﻨﹾﻔ ِ‬ ‫ﺠ‪%‬ﻤﺎ‪%‬ﻋ*ﺔ ‪%.‬ﻭﺍ'ﻋﹶﻠ)ﻤ'ﻮﺍﹶﺍّﹶﻥ ﺍ َ‬ ‫‪%‬ﻭﺍﹾﻟ ‪%‬‬
‫ﷲ‬
‫ﻼ‪%‬ﻋ*ﻠ'ﻴ‪Z‬ﻤﺎ ‪:‬ﺍ* ﹶّﻥ ﺍ َ‬ ‫ﱃ ‪%‬ﻭﹶﻟ'ﻢ ‪%‬ﻳ‪%‬ﺰﹾﻝ ﹶﻗﺎ*ﺋ ﹰ‬ ‫ﻼ*ﺋﹶﻜ*ﺔ ﹸﻗ'ﺪ*ﺳ*ﻪ ‪.‬ﹶﻓﹶﻘﺎﹶﻝ ‪%‬ﺗ‪%‬ﻌﺎ ﹶ‬ ‫ﹺﺑ‪%‬ﻤ ﹶ‬
‫ﺻﻠﹸّ'ﻮﺍ‪%‬ﻋﻠﹶﻴ'ﻪ*‬
‫ﺼّﹸﻠ'ﻮﹶﻥ ‪%‬ﻋﻠ‪%‬ﻰ ﺍﻟّ‪%‬ﻨﹺﺒ'ﻰ ‪%‬ﻳﹶﺎ ّ)ﻳ‪%‬ﻬﺎﺍّﹶﻟ*ﺬ'ﻳ‪%‬ﻦ ﺁ‪%‬ﻣﻨ)'ﻮﺍ ‪%‬‬ ‫ﻼ*ﺋﹶﻜ‪%‬ﺘ)ﻪ )ﻳ ‪%‬‬
‫‪%‬ﻭ‪%‬ﻣ ﹶ‬
‫ﺴ*ﻠ'ﻴ‪Z‬ﻤﺎ‬
‫‪%‬ﻭ‪%‬ﺳّ*ﻠ)ﻤ'ﻮﺍ ‪%‬ﺗ '‬
‫ﺖ ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ‬‫ﺻّﹶﻠ'ﻴ ‪%‬‬
‫ﺤّ‪%‬ﻤ’ﺪ ﹶﻛ‪%‬ﻤﺎ ‪%‬‬ ‫ﺤّ‪%‬ﻤ’ﺪ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ﺁﹺﻝ )ﻣ ‪%‬‬ ‫ﺻّﹺﻞ ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ )ﻣ ‪%‬‬‫ﺍﹶﻟﻠﹶّﻬ) ‪ّ%‬ﻢ ‪%‬‬
‫ﺠ'ﻴ‡ﺪ ‪%.‬ﻭ‪%‬ﺑﺎﹺﺭ'ﻙ ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ‬ ‫ﻚ ‪%‬ﺣ*ﻤﻴ'‡ﺪ ‪%‬ﻣ ﹺ‬ ‫ﺇﹺﺑ'ﺮ‪%‬ﺍ*ﻫﻴ'‪%‬ﻢ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ﺁﹺﻝ ﺇﹺﺑ'ﺮ‪%‬ﺍ*ﻫﻴ'‪%‬ﻢ‪ ،‬ﺇﹺﻧ‪% ّ%‬‬
‫ﺖ ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ﺇﹺﺑ'ﺮ‪%‬ﺍ*ﻫﻴ'‪%‬ﻢ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ﺁﹺﻝ‬ ‫ﺤّ‪%‬ﻤ’ﺪ ﹶﻛ‪%‬ﻤﺎ ‪%‬ﺑﺎ‪%‬ﺭﹾﻛ ‪%‬‬ ‫ﺤّ‪%‬ﻤ’ﺪ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ﺁﹺﻝ )ﻣ ‪%‬‬ ‫)ﻣ ‪%‬‬
‫ﺠ'ﻴ‡ﺪ‬
‫ﻚ ‪%‬ﺣ*ﻤﻴ'‡ﺪ ‪%‬ﻣ ﹺ‬‫ﺇﹺﺑ'ﺮ‪%‬ﺍ*ﻫﻴ'‪%‬ﻢ‪ ،‬ﺇﹺﻧ‪% ّ%‬‬
‫‪11‬‬

‫ﺕ ﺍَﻷ'ﺣ‪%‬ﻴﺎِء‬ ‫ﺕ ‪%‬ﻭﺍﳌ'ﺆ*ﻣﹺﻨ'ﻴ‪%‬ﻦ ‪%‬ﻭﺍﳌ'ﺆ*ﻣ‪%‬ﻨﺎ *‬


‫ﺴ*ﻠ‪%‬ﻤﺎ *‬
‫ﺴﻠ**ﻤﻴ'‪%‬ﻦ ‪%‬ﻭﺍﳌ '‬
‫ﺍﻟﻠ)ﻬّ‪%‬ﻢ ﺍﹾﻏ*ﻔ'ﺮ ﻟ*ﻠﹾ)ﻤ '‬
‫ﺐ ﺍﻟّ‪%‬ﺪ'ﻋ‪%‬ﻮ*ﺓ‬
‫ﺠ'ﻴ )‬‫ﺐ )ﻣ ﹺ‬
‫ﻚ ‪%‬ﺳ*ﻤﻴ'‡ﻊ ﹶﻗﹺﺮ'ﻳ ‡‬
‫ﺕ ﺇﹺﻧ‪% ّ%‬‬
‫*ﻣ'ﻨ)ﻬ'ﻢ ‪%‬ﻭﺍَﻷ'ﻣ‪%‬ﻮﺍ *‬
‫ﻚ ‪%‬ﻭ*ﻣ'ﻦ‬ ‫ﺻﻴ ‪%‬‬ ‫ﺤﻮﹸﻝ ‪%‬ﺑ'ﻴ‪%‬ﻨ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻭ‪%‬ﺑ'ﻴ‪%‬ﻦ ‪%‬ﻣ‪%‬ﻌﺎ *‬ ‫ﻚ ‪%‬ﻣﺎ ‪%‬ﻳ )‬
‫ﺸ‪%‬ﻴ*ﺘ ‪%‬‬‫ﺴ'ﻢ ﹶﻟ‪%‬ﻨﺎ *ﻣ'ﻦ ‪%‬ﺧ '‬ ‫ﺍﻟّﹶﻠ)ﻬّ‪%‬ﻢ ﺍﹾﻗ ِ‬
‫ﲔ ‪%‬ﻣﺎ ﺗ)‪%‬ﻬ ﹺّﻮﹸﻥ ﺑﹺ*ﻪ ‪%‬ﻋﻠﹶﻴ'ﻨ‪%‬ﺎ‬ ‫ﻚ ‪%‬ﻭ*ﻣ‪%‬ﻦ ﺍﻟﹾﻴ‪*%‬ﻘ ﹺ‬ ‫ﻚ ‪%‬ﻣﺎ ﺗ)ﺒ‪%‬ﻠ*ّ)ﻐﻨ‪%‬ﺎ ﺑﹺ*ﻪ ‪%‬ﺟﻨ‪ّ%‬ﺘ‪% %‬‬
‫ﹶﻃﺎ‪%‬ﻋﺘ* ‪%‬‬
‫ﺼﺎﹺﺭ‪%‬ﻧﺎ ‪%‬ﻭﹸﻗّ‪%‬ﻮ*ﺗ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻣﺎ ﹶﺃ'ﺣ‪%‬ﻴ'ﻴ‪%‬ﺘ‪%‬ﻨﺎ‬
‫ﺕ ﺍﻟّ)ﺪ'ﻧ‪%‬ﻴﺎ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻣّ*ﺘ'ﻌ‪%‬ﻨﺎ ﹺﺑﹶﺄ'ﺳ‪%‬ﻤﺎ*ﻋ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻭﹶﺃ'ﺑ ‪%‬‬‫ﺼﻴ‪%‬ﺒﺎ *‬ ‫)ﻣ *‬
‫ﺼ'ﺮ‪%‬ﻧﺎ ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ‬ ‫ﺙ *ﻣّ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻭﺍ'ﺟ‪%‬ﻌﹾﻞ ﹶﺛﹾﺄ‪%‬ﺭ‪%‬ﻧﺎ ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ‪%‬ﻣ'ﻦ ﹶﻇﹶﻠ‪%‬ﻤ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻭﺍ'ﻧ )‬ ‫‪%‬ﻭﺍ'ﺟ‪%‬ﻌﹾﻠ)ﻪ ﺍﹾﻟ‪%‬ﻮﺍﹺﺭ ﹶ‬
‫ﺠ‪%‬ﻌﹺﻞ ﺍﻟّ)ﺪ'ﻧ‪%‬ﻴﺎ ﹶﺃﹾﻛ‪%‬ﺒ‪%‬ﺮ‬ ‫ﺼﻴ‪%‬ﺒ‪%‬ﺘ‪%‬ﻨﺎ *ﻓﻰ *ﺩﻳﹺﻨ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻭﹶﻻ ‪%‬ﺗ '‬ ‫ﺠ‪%‬ﻌﹾﻞ )ﻣ *‬ ‫‪%‬ﻣ'ﻦ ‪%‬ﻋﺎ‪%‬ﺩﺍ‪%‬ﻧﺎ ‪%‬ﻭﹶﻻ ‪%‬ﺗ '‬
‫ﻂ ‪%‬ﻋﹶﻠ'ﻴ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻣ'ﻦ ﹶﻻ ‪%‬ﻳ'ﺮ‪%‬ﺣ)ﻤ‪%‬ﻨﺎ‬ ‫ﺴّ*ﻠ ﹾ‬
‫‪%‬ﻫّ*ﻤ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻭﹶﻻ ‪%‬ﻣ'ﺒﹶﻠﹶﻎ *ﻋﹾﻠ*ﻤ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻭﹶﻻ )ﺗ ‪%‬‬
‫ﻚ ‪%‬ﺭ'ﺣ‪%‬ﻤﹰﺔ‬
‫ﺐ ﹶﻟ‪%‬ﻨﺎ *ﻣ'ﻦ ﹶﻟ)ﺪ'ﻧ ‪%‬‬
‫ﻍ ﹸﻗﹸﻠﻮ‪%‬ﺑ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﺑ'ﻌ‪%‬ﺪ ﹺﺇﹾﺫ ‪%‬ﻫ‪%‬ﺪ'ﻳ‪%‬ﺘ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻫ '‬
‫‪%‬ﺭّ‪%‬ﺑ‪%‬ﻨﺎ ﹶﻟﺎ )ﺗﹺﺰ ﹾ‬
‫ﺏ‬
‫ﺖ ﺍﻟﹾﻮ‪ّ% %‬ﻫﺎ )‬
‫ﻚ ﺃﹶﻧ' ‪%‬‬
‫ﺇﹺﻧ‪% ّ%‬‬
‫ﻑ ‪%‬ﻭﺍﻟ*ﻐ‪%‬ﻨﻰ‬
‫ﻚ ﺍﹸﳍ‪%‬ﺪﻯ ‪%‬ﻭﺍﻟّ)ﺘﹶﻘﻰ ‪%‬ﻭﺍﻟ‪%‬ﻌﹶﻔﺎ ‪%‬‬
‫ﺴﹶﺄﹸﻟ ‪%‬‬
‫ﺍﻟّﹶﻠ)ﻬّ‪%‬ﻢ ﹺﺇّ‪%‬ﻧﺎ ‪%‬ﻧ '‬
‫ﻯ ﺍﻟّ)ﺪ'ﻧ‪%‬ﻴﺎ‬
‫ﺴ'ﻦ ‪%‬ﻋﺎ*ﻗ‪%‬ﺒ‪%‬ﺘ‪%‬ﻨﺎ *ﻓﻰ ﺍُﻷ)ﻣﻮﹺﺭ ﹸﻛّ*ﻠ‪%‬ﻬﺎ ‪%‬ﻭﹶﺃﹺﺟ'ﺮ‪%‬ﻧﺎ *ﻣ'ﻦ *ﺧ'ﺰ ﹺ‬
‫ﺍﻟّﹶﻠ)ﻬّ‪%‬ﻢ ﹶﺃ'ﺣ ِ‬
‫ﺏ ﺍﻵ*ﺧ‪%‬ﺮ*ﺓ‬ ‫‪%‬ﻭ‪%‬ﻋﹶﺬﺍ ﹺ‬
‫‪12‬‬

‫ﺡ‬
‫ﺻﻠﹶﺎ )‬‫ﺻﻠﹶﺎ)ﺣﻬ)'ﻢ ﻭ‪% %‬‬ ‫ﺻﻠ*'ﺢ ﻭ)ﻟﹶﺎﺓﹶ ﺃﹸﻣ)'ﻮﺭﹺﻧ‪%‬ﺎ‪ ،‬ﺍﹶﻟﻠﱠﻬ)‪€‬ﻢ ﻭ‪%‬ﻓﱢﻘﹾﻬ)'ﻢ ﻟ*‪%‬ﻤﺎ ﻓ*ﻴ'ﻪ* ‪%‬‬‫ﺍﹶﻟﻠﱠﻬ)‪€‬ﻢ ﺃﹶ '‬
‫ﺴ*ﺪﻳ'‪%‬ﻦ‬
‫ﺴ'ﻮءِ ﻭ‪%‬ﺍﻟﹾ)ﻤﻔﹾ ِ‬ ‫ﺴ*ﻠ*ﻤ'ﻴ‪%‬ﻦ ﺍﹶﻟﻠﱠﻬ)‪€‬ﻢ ﺃﹶﺑ'ﻌ*'ﺪ ‪%‬ﻋﻨ'ﻬ)'ﻢ ﺑﹺﹶﻄﺎﻧ‪%‬ﺔﹶ ﺍﻟ ‪Š‬‬
‫ﹾﺍِﻹ'ﺳﹶﻠﺎﹺﻡ ‪%‬ﻭﺍﹾﻟ)ﻤ '‬
‫ﺏ ﺍﹾﻟ‪%‬ﻌﺎﹶﻟ*ﻤ'ﻴ‪%‬ﻦ‬
‫ﺤ'ﻴ‪%‬ﻦ ‪%‬ﻳﺎ ‪%‬ﺭ ‪€‬‬‫ﺻ*‬ ‫ﺨ'ﻴﹺﺮ ‪%‬ﻭﺍﻟ‪€‬ﻨﺎ *‬ ‫ﺏ ﹺﺇﹶﻟ'ﻴﹺﻬ'ﻢ ﹶﺃ'ﻫﹶﻞ ﺍﹾﻟ ‪%‬‬
‫‪%‬ﻭﹶﻗ̈ﺮ '‬
‫ﲔ‬
‫ﺐ ﻟﹶﻨ‪%‬ﺎ *ﻣ'ﻦ ﺃﹶ'ﺯﻭ‪%‬ﺍﹺﺟﻨ‪%‬ﺎ ‪%‬ﻭﹸﺫّﹺﺭّ‪%‬ﻳﺎ*ﺗ‪%‬ﻨﺎ ﹸﻗّ‪%‬ﺮﹶﺓ ﺃﹶ'ﻋﻴ)ﹴﻦ ‪%‬ﻭﺍ'ﺟ‪%‬ﻌﹾﻠ‪%‬ﻨﺎ ﻟ*ﻠﹾ)ﻤﺘ‪ّ%‬ﻘ* ‪%‬‬
‫‪%‬ﺭّ‪%‬ﺑ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻫ '‬
‫ﺇﹺ‪%‬ﻣﺎ‪Z‬ﻣﺎ‬
‫ﺏ ﺍﻟّ‪%‬ﻨﺎﹺﺭ‬
‫ﺴﻨ‪%‬ﺔﹰ ‪%‬ﻭ*ﻗ‪%‬ﻨﺎ ‪%‬ﻋﹶﺬﺍ ‪%‬‬
‫ﺴﻨ‪%‬ﺔﹰ ‪%‬ﻭ*ﻓﻲ ﺍﹾﻟﺂ*ﺧ‪%‬ﺮ*ﺓ ‪%‬ﺣ ‪%‬‬
‫‪%‬ﺭّ‪%‬ﺑ‪%‬ﻨﺎ ﺁﺗ*ﻨ‪%‬ﺎ *ﻓﻲ ﺍﻟّ)ﺪ'ﻧ‪%‬ﻴﺎ ‪%‬ﺣ ‪%‬‬
‫ﺤﹺﺒ*ﻪ ﻭ‪%‬ﻣ'ﻦ ‪%‬ﺗﹺﺒ‪%‬ﻌ)ﻬ'ﻢ‬
‫ﺻ'‬
‫ﺤّ‪%‬ﻤ’ﺪ ‪%‬ﻭ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ﺁﻟ**ﻪ ‪%‬ﻭ ‪%‬‬
‫ﷲ ‪%‬ﻋﹶﻠﻰ ‪%‬ﻧﹺﺒّﹺﻴ‪%‬ﻨﺎ )ﻣ ‪%‬‬
‫ﺻّﹶﻠﻰ ﺍ ُ‬
‫‪%‬ﻭ ‪%‬‬
‫ﺴﺎ’ﻥ ﺇﹺﻟﹶﻰ ‪%‬ﻳ'ﻮﹺﻡ ﺍﻟ«ﺪ'ﻳﻦ‬
‫ﹺﺑﹺﺈ'ﺣ ‪%‬‬
‫ﺏ ﺍﹾﻟ‪%‬ﻌﺎﹶﻟ*ﻤ'ﻴ‪%‬ﻦ‬
‫ﺤ'ﻤ)ﺪ ﷲ ‪%‬ﺭ ّﹺ‬
‫‪%‬ﻭﺁ*ﺧ)ﺮ ‪%‬ﺩ'ﻋ‪%‬ﻮﺍ‪%‬ﻧﺎ ﺃﹶ*ﻥ ﺍﹾﻟ ‪%‬‬

Anda mungkin juga menyukai