Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INTEGRAL

OLEH:

TRI ANGGA SAPUTRA


KELAS = XI

MA ASY SYAFI’IYAH
JALAN NEGARA PEKANBARU-BANGKINANG KM 50, KEC KAMPAR
KAB.KAMPAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung)
adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan
deret takterhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana
geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai
pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus
memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik;
serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan
dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus
integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran
kalkulus adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang
lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum
dinamakan analisis matematika.
Karena kalkulus ini mempunyai dua cabang utama, tapi disini saya ingin
membahas tentang kalkulus integralnya. Seperti yang kita ketahui bahwa
kalkulus integral juga memiliki banyak aplikasi, baik dalam kehidupan sehari-
hari, maupun dalam bidang sosial ekonomi pertanian.
Namun disini saya tertarik untuk membahas tentang integral dalam
bidang sosial ekonomi pertanian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah integral?
2. Apa pengertian integral?
3. Macam-macam integral?
4. Bagaimana kaidah-kaidah dalam operasi integral?
5. Contoh penerapan integral di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah penemuan integral
2. Mengetahui makna dari integral serta cara penyelesaian soal-soal integral
3. Mengetahui macam-macam integral beserta pengertiannya dan cara
penyelesaian soalnya
4. Mengetahui contoh-contoh penerapan Integral dalam kehidupan sehari-hari
terutama di bidang Sosial ekonomi pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Integral
Sebelum membahas tentang integral maka kita harus
mengenal sejarahperkembangannya terlebih dahulu
mengenai sejarah integral tak akan pernah kita lepas dari kalkulus, maka
perlu kita membahas tentang sejarah perkembangan kalkulus.
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode
zaman, yaitu zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada
periode zaman kuno, beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah
muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan
volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa
ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM) di mana orang
Mesir menghitung volume piramida terpancung. Archimedes
mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang
menyerupai kalkulus integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata,
menggunakan konsep kecil takterhingga pada tahun 499 dan
mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan diferensial
dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhāskara II pada abad ke-12
untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang
sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari "Teorema Rolle".
Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi
orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat
empat, dan dengan menggunakan induksimatematika, dia mengembangkan
suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral
yang sangat penting terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad
ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi
kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-
14, Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari mazhab
astronomi dan matematika Kerala, menjelaskan kasus khusus dari deret
Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad
ke-17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa
matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan
dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari
teorema dasar kalkulus pada tahun 1668.
Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil
kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap
sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama
sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap
sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir
bersamaan. Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika
sementara Leibniz mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak
digunakan sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk
pertama kali, timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang
lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton
menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali
mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari
catatan-catatan yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton
kepada beberapa anggota dari Royal Society.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja
secara terpisah, dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari
turunan. Sekarang, baik Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam
mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang memberikan
nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan
Newton menamakannya "The science of fluxions".
Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu
di Mesir, Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan
kalkulus modern dimulai di Eropa pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton
dan Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil
kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan fisika.
Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan
percepatan, kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus
integral meliputi perhitungan luas, volume, panjang busur, pusat massa,
kerja, dan tekana. Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret
Fourier.
Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
rinci mengenai ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para
matematikawan dan filsuf berusaha memecahkan paradoks yang meliputi
pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari deret takterhingga.
Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal seperti
paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solusi, terutama di bidang limit dan
deret takterhingga, yang kemudian berhasil memecahkan paradoks tersebut.
Beberapa ilmuwan yang telah memberikan sumbangan terhadap
penemuan
dan pengembangan metode matematika hitung integral ini, di
antaranya adalah :
1. Archimedes (287-212 SM)
Archimedes seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari Syracuse,
Yunani. Pada abad kedua sebelum masehi, Archimedes talah menemukan
ide penjumlahan untuk menentukan luas sebuah daerah tertutup dan volume
dari benda putar. Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas segmen
parabola, volume bola, volume kerucut, serta volume benda putar yang lain.
Ide penjumlahan ini merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus
Integral.
2. Isaac Newton (1642-1727 M)
Isaac Newton seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari Inggris.
Isaac Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang
hampir bersamaan, meskipun bekerja sendiri-sendiri, telah menemukan
hubungan antara Kalkulus Differansial dan Kalkulus Integral. Walaupun
konsep luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup (integral tertentu) telah
lebih dahulu diketahui, tetapi I Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh
terkemuka dalam sejarah Kalkulus. Sebab, mereka mampu mengungkapkan
hubungan yang erat antara antiderivatif dengan intagral tertentu. Hubungan
ini dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus.
3. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M)
Gottfried wilhelm Leibniz seorang ilmuwan jenius dari Leipzig, Jerman.
Leibniz seorang ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama,
filsafat, sejarah, politik, geologi, dan matematika. Selain Teorema Dasar
Kalkulus yang dikembangkan bersama Newton, Leibniz juga terkenal dengan
pemakaian lambang matematika. Lambang dx/dy bagi turunan dan lambang ∫
bagi integral merupakan lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz
dalam Hitung Differensial dan Hitung Integral.
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M)
George Friedrich Bernhard Riemann seorang matematikawan dari
Gottingen, Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah
dikemukakan oleh Newton, namun Riemann memberi definisi mutakhir
tentang integral tentu. Atas sumbangannya inilah integral tentu sering disebut
sebagai Integral Riemann.

2.2 Materi Integral


Dalam kalkulus integral dikenal dua macam pengertian integral yaitu
integral tak tentu (indefinite integral) dan integral tertentu (definite integral).
Integral tak tentu adalah kebalikan dari diferensial, yakni suatu konsep yang
berhubungan dengan proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan
atau derivativ dari fungsinya diketahui. Sedangkan integral tertentu
merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan proses pencarian luas
suatu area yang batas-batas atau limit dari area tersebut sudah tertentu.
1. Integral Tak Tentu
a. Pengertian
Integral tak tentu dalam bahasa Inggris di kenal dengan nama
Indefinite Integral atau kadang juga di sebut dengan Antiderivatif yang
merupakan suatu bentuk operasi pengintegralan suatu fungsi yang
menghasilkan suatu fungsi baru. Fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa
variabel) sehingga cara pengintegralan yang menghasilkan fungsi tak tentu
ini disebut “integral tak tentu”.
Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari
integral atau turunan-antinya, yaitu F(x).
Bentuk umum integral dari f(x) adalah:
∫ f(x) = F(x) +k
Di mana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. Dalam
rumusan di atas, tanda ∫ adalah tanda integral, f(x) dx adalah diferensial dari
F(x).f(x) sendirian disebut integran, dx sendirian disebut diferensial, F(x)
adalah integral partikular, k adalah konstanta pengintegralan, dan F(x) + k
merupakan fungsi asli atau fungsi asal. Proses pengintegralan disebut juga
integrasi.
Rumus umum integral

b. Rumus Umum Integral


c. Kaidah-Kaidah Integrasi Taktentu
1. Kaidah Formula Berpangkat
2. Kaidah Formula Logaritmis
3. Kaidah Perkalian
4. Kaidah Penjumlahan
2. Integral Tentu
Integral tentu digunakan untuk mengintegralkan suatu fungsi f(x) tertentu yang memiliki batas
atas dan batas bawah. Integral tentu mempunyai rumus umum:

3. Integral Trigonometri

4. Sifat-sifat Trigonometri

2.3 Penerapan Konsep Integral di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian

a. Mencari fungsi biaya


Biaya total : C = f(Q)
Biaya marginal : MC = C’= dc/dq = f’(Q)
Biaya total tak lain adalah integraldari biaya marjinal
C = ∫ MC dQ = ∫ f(Q) dQ
b. Mencari fungsi penerimaan
Penerimaan total : R = f(Q)
Penerimaan marginal. : MR = R’ = dr/dQ = f(Q)
Penerimaan total tak lain adalah integral dari penerimaan marginal
R = ∫ MR dQ = ∫f(Q) dQ
c. Mencari Fungsi Utilitas
Utilitas total : U = f(Q)
Utilitas marginal. : MU = U’ = dr/dQ = f(Q)
Utilitas total tak lain adalah integral dari utilitas marginal
U = ∫ MU dQ = ∫f(Q) dQ
d. Mencari fungsi produksi
Produk total : P = f(X) di mana,
P = keluaran, X = masukan
Produk marginal: MP = P’ = dP/dX = f(X)
Produk total tak lain adalah integral dari produk marginal
P = ∫ MP dx = ∫f(X) dX
e. Mencari fungsi konsumsi dari fungsi tabungan
Dalam ekonomi makro, konsumsi(C) dan tabungan (S) dinyatakan fungsional
terhadap pendapatan nasional (Y).
C = f (Y) = a+bY
MPC = C’ = dC/dY =f’(Y) = b
Karena Y = C + S, maka
IS = g(Y) = -a + (1 – b) Y
MPS = S’ = dS/dY = g’(Y) = (1 – b)
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi dan tabungan masing-masing
adalah integral dari marginal prepensity to consume dan marginal propensity
to save.
C = ∫ MPC dY = F(Y) + k, k=a
S = ∫ MPS dY = G(Y) + k, k=-a
f. Fungsi kapital dari fungsi investasi.
g. Mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya).
h. Rumus integral tentu untuk mencari surplus konsumen
Cs = ∫0Qe f (Q) d Q - QePe
i. Rumus integral tentu untuk mencari surplus produsen
Ps = QePe - ∫0Qe f (Q) d Q
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalkulus
mempunyai cabang utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus integral.
Sedangkan kalkulus integral terbagi atas dua macam lagi yaitu integral
tertentu dan integral tak tentu. Integral mempunyai banyak aplikasi baik
dalam kehidupan sehari, maupun dalam bidang sosial ekonomi pertanian.
Seperti yang dibahas dalam makalah ini ternyata integral memiliki
aplikasi dalam bidang sosial ekonomi yaitu untuk mencari fungsi asal dari
fungsi marginalnya (fungsi turunannya), mencari fungsi biaya total, mencari
fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal, mencari fungsi
konsumsi dari fungsi konsumsi marginal, mencari fungsi tabungan dari fungsi
tabungan marginal dan mencari fungsi kapital dari fungsi investasi.
.
3.2 Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami
materi integral ini terutama pengaplikasiannya di bidang sosial ekonomi. Jika
ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan
atau saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Iis Jamilah. (2010). Latar Belakang Sejarah Integral, [Online]. Tersedia :
https://tugaspti140110100033.wordpress.com/2010/12/08/latar-belakang-
sejarah-integral/ [18 November 2015]
Martha Ayu. (2015). Sejarah Penemuan Integral, [Online]. Tersedia
: http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-penemuan-

integral.html [18 November 2015]


Riris Rohmah. (2014). Integral, [Online]. Tersedia :
http://ceritabaru2012.blogspot.co.id/2014/06/makalah-integral.html[18
November 2015]
Yufiati Sari. (2013). Integral, [Online]. Tersedia : http://kel5-
pmt2011.blogspot.co.id/2013/06/makalah-integral.html [18 November 2015]

Anda mungkin juga menyukai