Anda di halaman 1dari 5

DEFINISI

Hepatitis merupakan istilah umum yang berarti peradangan pada sel-sel hati. Peradangan hati
ini dapat disebabkan oleh infeksi, paparan alkohol, obat-obatan tertentu, bahan kimia, atau
racun, atau dari suatu kelainan dari sistem kekebalan tubuh. Hepatitis infeksi oleh virus (HAV,
HBV, HCV, HDV, HEV) mempunyai perbedaan dalam rute transmisi .Hepatitis A mengacu pada
peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan oleh infeksi oleh virus Hepatitis A (HAV). HAV
merupakan salah satu dari beberapa virus yang dapat menyebabkan hepatitis. Tidak seperti
hepatitis B dan hepatitis C, hepatitis A tidak menyebabkan kondisi hepatitis kronis. Setelah
individu mengalami Hepatitis A, maka akan terjadi proses kekebalan seumur hidup dari penyakit
ini (Bennet, 2008).

ETIOLOGI
Penyebab dari hepatitis A adalah virus hepatitis A. Penularan virus ini melalui rute fekal-oral dan
replikasi virus terjadi dalam hati. HAV ini kemudian diekskresikan ke dalam empedu. Konsentrasi
yang tertinggi di dalam feses, khususnya selama 2 minggu sebelum ikterus muncul. Anak-anak
dari orang dewasa dapat diasumsikan noninfeksius satu minggu setelah ikterus muncul
(Dmochowski, 1976). Pada tahun 2006, insiden tahunan nasional. Sebelum vaksinasi secara
luas, tingkat berada di atas 9 kasus per 100.000 penduduk. Hampir sepertiga orang dewasa
mempunyai bukti serologi hepatitis A 56ml mengalami infeksi virus. Kondisi yang lebih tinggi
dihubungkan dengan status ekonomi rendah, populasi yang padat, dan senitasi yang buruk.
Penularan dapat terjadi hubungannya dengan kebersihan makanan yang buruk atau konsumsi
makananan (Wasley, 2006). Hepatitis A tidak ada predileksi pada jenis kelamin, homoseksual
dapat memiliki risiko infeksi lebih tinggi daripada laki-laki heteros Wasle , 2005).sumber
penularan umum adalah dari makanan atau air yang terkontaminasi dengan Hepatitis A
terkonsentrasi dan dapat tumbuh dekat dengan outlet pembuang.

Klasifikasi
Hepatitis A

Hepatitis A yang dahulu dinamakan hepatitis infeksiosa, disebabkan oleh virus RNA dari
famili enterovirus. Cara penularan penyakit ini adalah melalui jalur fekal-oral, terutama lewat
konsumsi makanan atau minuman yang tercemar virus tersebut. Virus hepatitis A ditemukan
dalam tinja pasien yang terinfeksi sebelum gejalanya muncul dan selama beberapa hari pertama
menderita sakit. Secara khas, seorang pasien dewasa muda akan terjangkit infeksi di sekolah
dan membawanya ke rumah di mana kebiasaan sanitasi yang kurang sehat menyebarkannya ke
seluruh anggota keluarga.

Hepatitis A lebih prevalen di negara-negara berkembang atau pada populasi yang


tinggalnya berdesakan dengan sanitasi yang buruk. . Penjaja makanan yang terinfeksi dapat
menyebarkan penyakit tersebut, dan masyarakat dapat terjangkit melalui konsumsi air atau ikan
dari sungai yang tercemar limbah. Wabah hepatitis A dapat terjadi pada pusat-pusat kesehatan
dan panti akibat kurangnya kebersihan per-orangan. Kadang-kadang penyakit ini ditularkan
melalui transfusi darah. Masa inkubasi hepatitis A 'diperkirakan berkisar dari 1 hingga 7 minggu
dengan rata-rata 30 hari. Perjalanan penyakit dapat berlangsung lama, dari 4 hingga 8 minggu.

Umumnya hepatitis A berlangsung lebih lama dan lebih berat pada penderita yang
berusia di atas 40 tahun. Virus hepatitis A hanya terdapat dalam waktu singkat di dalam serum,
pada saat timbul ikterus, kemungkinan pasien sudah tidak infeksius lagi.

Banyak pasien tidak tampak ikterik (tidak memperlihatkan gejala ikterus) dan tanpa
gejala. Ketika gejalanya muncul, bentuknya berupa infeksi saluran napas atas yang ringan seperti
flu dengan panas yang tidak begitu tinggi. Anoreksia merupakan gejala dini dan biasanya berat.
Gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak atau akibat
kegagalan sel hati yang rusak tersebut untuk melakukan detoksiflkasi produk yang abnormal.
Belakangan dapat timbul ikterus dan urin yang berwarna gelap. Gejala dispepsia dapat terjadi
dalam berbagai derajat yang ditandai oleh rasa nyeri epigastrium, mual, nycri ulu hati dan
flatulensi. Pasien biasanya menolak rokok, bau asap rokok atau bau-bau lain yang keras. Semua
gejala ini cenderung menghilang segera setelah gejala ikterus mencapai puncaknya--mungkin 10
hari sesudah kemunculan awal.Meskipun gejala hepatitis A pada anak-anak mungkin sangat
ringan, namun pada pasien dewasa, penyakit ini cenderung lebih bersifat simtomatik dengan
gejala yang lebih berat dan perjalanan penyakit yang lebih lama.

Hepatitis B
Hepatitis B adalah peradangan pada sel-sel hati yamh di sebabkan oleh infeksi oleh virus
hepatitis B(HBV). Hepatitis B dapat menyebabkan penyakit hati akut dan kronis. Presentase
klinis berkisar dari gejala subklinis hepatitis dan, dalam kasus langka, fulminan hepatitis
(Bennet, 2008).
Infeksi HBV merupakan masalah kesehatan yang serius di banyak bagian dunia. HBV
menginfeksi lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia. Sekitar 5% dari populasi dunia
mempunyai infeksi HBV kronis dan merupakan penyebab utama hepatitis kronis, sirosis. dan
karsinoma hepatoseluler di seluruh dunia. Diperkirakan 500.000-1.000.000 orang meninggal
setiap tahun dari penyakit hati terkait HBV. Daerah-daerah dengan prevalensi Hepatitis B tinggi,
seperti Asia Tenggara, China, dan Afrika, lebih dari setengah populasi terinfeksi pada suatu saat
dalam kehidupan mereka; sekitar 10% adalah kronis pembawa virus, yang merupakan hasil dari
transmisi neonatus baik (vertikal) atau penularan dari satu orang ke orang lain (horizontal).
Daerah dengan tingkat endemisitas rendah termasuk Amerika Utara, Eropa Barat, dan
Australia, di mana hanya sebagian kecil mengalami kontak dengan virus (WHO, 2002).
Virus ini hadir dalam semua cairan tubuh, kecuali feses. Darah dan cairan tubuh adalah media
transmisi utama; virus juga dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh, seperti air
h’ur, keringat, air mata, air susu ibu, air mani, dan cairan efusi. Sebagian besar infeksi HVB di
negara-negara maju hasil dari aktivitas seksual, penggmiaan narkoba suntikan, atau paparan
kerja.

Beberapa kelompok mengalami peningkatan risiko infeksi, termasuk mereka yang


menggunakan narkoba suntikan, pria homoseksual, orang-orang yang memiliki hubungan
heteroseksual, kontak rumah tangga orang dengan infeksi kronis, orang dengan hemolilia,
pasien hemodialisis, dan staf atau profesi dengan tingkat pajanan terhadap darah dan cairan
tubuh yang infeksius (Dreesman, 2006). Eksaserbasi infeksi HBV kronis diamati lebih sering pada
pria daripada pada wanita. Walaupun alasan untuk perbedaan seks ini tidak jelas, frekuensi
eksaserbasi yang lebih tinggi pada laki-laki didapat dari jumlah atau kejadian HBV dengan sirosis
dan hepatoseluler karsinoma. Sebagian besar infeksi HBV akut di Amerika Serikat terjadi di
kalangan dewasa muda, meskipun sekitar sepertiga dari pasien mendapatkan infeksi kronis
melalui perinatal dan eksposur anak usia dini. Prevalensi meningkat dengan usia (Rugge, 2006).
Secara patogenesis, terdapat empat tahapan berbeda yang telah diidentiflkasi dalam sildus
hidup virus, yaitu sebagai berikut (Sharma, 2008).

1. Tahap pertama: toleransi imunitas. Lama tahap ini untuk orang dewasa yang sehat
adalah sekitar 2-4 minggu (termasuk masa inkubasi). Pada tahap ini terjadi replikasi virus
aktif walaupun sedikitatau tidak ada elevasi di tingkat aminotransferase dan tidak ada
gejala penyakit.

2. Tahap kedua: pada tahap ini ada suatu reaksi inflamasi dengan efek sitopatik. HBeAg
dapat diidentiflkasi dalam serum, dan terlihat penurunan tingkat DNA HBV. Lama tahap
ini untuk pasien dengan infeksi akut adalah sekitar 3-4 minggu (periode simtomatik) dan
untuk pasien dengan infeksi kronis akan 10 tahun atau lebih sampai sirosis akan
berkembang.

3. Tahap ketiga: selama tahap .ini host dapat menargetkan hepatosit yang terinfeksi dan
HBV, maka tidak ada lagi replikasi Virus dan HBeAb yang dapat dideteksi. DNA HBV
tingkat lebih rendah atau tidak terdeteksi dan aminotransferase normal. Pada tahap ini
sebuah integrasi dari genom virus ke genom hepatosit host terjadi. HbsAg masih positif.

4. Tahap keempat: virus tidak dapat dideteksi dan antibodi terhadap berbagai antigen virus
telah dihasilkan.
Hepatitis C

Hepatitis c adalah suatu peradangan pada sel-sel hati yang di sebabkan oleh virus hepatitis C
(HCV). Apabila respons peradangan ini berlanjut, maka akan menjadi kondisi hepatitis kronis,
yang bisa serius atau bahkan fatal.
Penyebab hepatitis C adalah virus hepatitis C (HCV). HCV tidak terkait dengan vuirus lain yang
menyebabkan hepatitis. Virus hepatitis C terutama di tularkan melalui kontak dengan darah
atau produk darah.
Kontaminasi jarum intravena diantara pengguna narkoba, transfusi produk darah yang
terinfeksi, hemodialisa, dan transplantasi organ dari donor yang terinfeksi merupakan vaktor
predisposisi resiko transmisi HCV. Predisposisi lain yang lebih jarang dapat terjadi adalah dari ibu
ke bayi pada saaat melahirkan, hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, kontaminasi
jarum suntik, kontaminasi dari pisau cukur, gunting kuku, atau barang lain yang terkontaminasi.
Hepatitis D
(sering di sebut hepatitis delta) adalah suatu peradangan pada sel-sel hati yang di sebabkan
oleh (HDV). Virus hepatitis D adalah virus RNA yang secara struktural tidak terkait dengan virus
hepatitis A,B,atau C(rizzetto, 1997)
HDV di tularkan parenteral khususnya resiko pengguna jarum suntik dan beberapa transfusi
darah. Transmisi seksual atau perinatal jarang terjadi (Bean,2000). Infeksi HDV terjadi lebih
sering terjadi di kalangan orang dewasa daripada anak-anak.
Hepatitis E
Hepatitis E adalah mengacu pada peradangan sel-sel hati yang di sebabkan oleh virus hepatitis
(HIV). HIV merupakan salah satu dari virus yang menyebabkan hepatitis. Penyebab dari
hepatitis E memiliki banyak kesamaan dengan hepatitis A. Infeksi hepatitis E baru-baru ini telah
di kaitkan dengan hepatitis kronis pasca penerimaan transplantasi organ (SCHWARTZ,2008).
Hepatitis E virus adalah suatu infeksi interik virus ini menyebar dari veses dan mengontaminasi
air di dalam daerah endemik. (skitmore,1999).
Hepatitis E adalah virus RNA genus hipervisus. Faktor-faktor dominan pendistribusian dari
hepatitis E yakni iklim tropis, sanitasi yang kurang dan personal higien yang buruk. Kontaminasi
air dengan kotoran manusia hepatitis E terutama memengaruhi mereka yang berusia 15-40.
(WHO,2001)

Anda mungkin juga menyukai