6
Pada pekerjaan Detail Engineering Desain (DED) Jalan
Ruas ......................................................Provinsi .................... digunakan kriteria desain acuan
pekerjaan sekaligus memberikan penjelasan-penjelasan dari masing-masing bidang
perhitungan teknik.
Adapun penjelasan meliputi kriteria : perencanaan geometrik, perencanaan hidrologi
dan drainase, perencanaan perkerasan jalan, perencanaan rambu, perencanaan
stabilitas lereng, perencanaan stabilitas badan jalan dan perencanaan penerangan
jalan umum.
1
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
2
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
KRITERIA
NO PARAMETER GEOMETRIK SATUAN
DESAIN
1 Kecepatan Rencana km/jam 40
2 Parameter Potongan Melintang :
- Lebar Lajur Lalu Lintas m 3.50
- Lebar Bahu Jalan Bagian Luar m 2
- Kemiringan Melintang Normal Jalur Lalu lintas % 2
- Kemiringan Melintang Normal Bahu Jalan Luar % 4
- Tinggi Ruang Bebas Minimum
a) Jalan m 5.1
3 Jarak Pandang :
- Jarak Pandang Henti Minimum m 40
- Jarak Pandang Mendahului m 200
Parameter Alinyemen Horizontal :
- Panjang Jari-jari Minimum m 50
4 - Jari-jari Tikungan yang Disarankan m 60
- Jari-jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Peralihan m 250
- Panjang Minimum Lengkung Peralihan m 10
5 Parameter Alinyemen Vertikal :
- Landai Maksimum % 10
- Jari-jari minimum lengkung vertikal
a) Cembung m 450
b) Cekung m 450
3
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
3 Jarak Pandang :
- Jarak Pandang Henti Minimum m 27
- Jarak Pandang Mendahului m 150
Parameter Alinyemen Horizontal :
- Panjang Jari-jari Minimum m 30
4 - Jari-jari Tikungan yang Disarankan m 40
- Jari-jari Tikungan yang Tidak Memerlukan Peralihan m 130
- Panjang Minimum Lengkung Peralihan m -
5 Parameter Alinyemen Vertikal :
- Landai Maksimum % 10
- Jari-jari minimum lengkung vertikal
a) Cembung m 250
b) Cekung m 250
4
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
5
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
6.2.2.3 Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus mengacu pada:
a. Standar Nasional Indonesi (SNI) No: 03-3424-1994.
b. Standar Nasional Indonesia (SNI) N0: 03-1724-1989.
c. SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk
Bangunan di Sungai).
6
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
drainase harus direncanakan agar dapat mencegah bahaya lalu lintas, tahan
erosi, bersih terhadap hanyutan penumpukan material yang akan
mengurangi kapasitas drainase.
Perencanaan drainase meliputi :
a. Mempelajari pola aliran sesuai dengan kondisi terrain dan rencana jalan
b. Mempelajari daerah tangkapan air yang ada pada drainase
c. Menampung dan mengalirkan air permukaan pada daerah manfaat jalan
d. Merencanakan alinyemen saluran
e. Merencanakan saluran pada daerah kaki lereng timbunan untuk
menyalurkan air permukaan sekitar menuju daerah buangan
f. Merencanakan saluran di atas lereng bukit yang berfungsi untuk
mencegah rembesan air dari atas
g. Merencanakan saluran yang berfungsi untuk terjunan atau pematah arus
pada daerah curam.
6.2.3.1 Umum
Sistem Drainase permukaan jalan terdiri dari kemiringan melintang
perkerasan dan bahu jalan, saluran samping, gorong-gorong dan saluran
penangkap Seperti Gambar .1 berikut :
7
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
1. Beraspal, beton 2% - 3%
2. Japat 4% - 6%
3. Kerikil 3% - 6%
4. Tanah 4% - 6%
Sumber : Standar Nasional Indonesi (SNI) No: 03-3424-1994
8
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Bentuk
1. Tanah Asli
Trapesium
9
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Tipe Saluran
No. Sketsa Bahan Yang Dipakai
Samping
Bentuk
3. Pasangan Batu Kali
Trapesium
Bentuk Segi
4. Pasangan Batu Kali
Empat
Beton bertulang pada
Bentuk Segi
5. bagian dasar diberi lapisan
Empat
pasir 10 cm
Beton bertulang pada
Bentuk Segi bagian dasar diberi pasir 10
6.
Empat cm pada bagian atas ditutup
dengan plat beton
Pasangan batu kali pada
bagian dasar diberi lapisan
Bentuk Segi
7. pasir 10 cm pada bagian
Empat
atas ditutup dengan plat
beton bertulang
Bentuk setengah Pasangan batu kali atau
8.
lingkaran beton bertulang (Precast)
Sumber : Buku Drainase Perkotaan
10
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
11
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Pipa
lengkung
2. Metal Gelombang
tunggal atau
lebih
Gorong-
gorong
Beton Bertulang
3. Persegi (Box
Culvert)
Sumber : Buku Drainase Perkotaan
12
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
3. Periode Ulang.
4. Karakteristik hujan menunjukkan bahwa hujan besar tertentu
mempunyai periode ulang tertentu, periode ulang rencana untuk
Saluran dan gorong-gorong ditentukan 10 tahun, atau seperti pada
Tabel .8.
5. Waktu konsentrasi (Tc), dihitung dengan rumus :
Tc = T1 + T2
0.167
�2 nd �
T1 = � x3.28xL�
ox �
�3 S�
L
T2 =
60V
dimana :
Tc = Waktu konsentrasi (menit)
T1 = Waktu Inlet (menit)
T2 = Waktu Aliran (menit)
Lo = Jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m)
L = Panjang saluran
nd = Koeffisien hambatan (Manning’s Coeficient)
s = Kemiringan daerah pengaliran
V = Kecepatan air rata-rata di Saluran (m/det.).
13
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Keterangan :
L1 : Ditetapkan dari as jalan sampai bagian tepi perkerasan
L2 : Ditetapkan dari tepi perkerasan yang ada sampai tepi bahu jalan.
L3 : Tergantung dari keadaan daerah setempat dan panjang
maksimum 200 m.
14
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Keterangan :
untuk daerah datar diambil nilai C yang terkecil dan untuk daerah lereng
diambil nilai C yang terbesar.
Bila daerah pengaliran terdiri dari beberapa tipe kondisi permukaan yang
mempunyai nilai C yang berbeda, harga C rata-rata ditentukan dengan
persamaan berikut :
C1A1 + C2 A 2 + C3 A 3
C =
A1 + A 2 + A 3
15
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
C= Koefisien Pengaliran
I = Intensitas Hujan (mm/jam)
A= Luas daerah pengaliran (Km2).
Keterangan :
b : Lebar saluran (m)
d : Dalamnya saluran tergenang air (m)
m : Perbandingan kemiringan talud
R : Jari-jari hidrolis (m).
b = 2d
16
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
d
R =
2
F = d2
P = 2d 2
R = ¼ d2
B = 2d
Keterangan :
F : Luas penampang basah (m2)
P : Keliling Basah (m)
R : Jari-jari hidrolik (m)
b : Lebar atas Saluran yang tergenang air (m)
d : Tinggi Saluran yang tergenang air (m).
4. Saluran bentuk setengah lingkaran
p 2
d
F = 2
P = ½ µr2
R = 0.5d
b = 2d
Keterangan :
F : Luas penampang basah (m2)
P : Keliling Basah (m)
17
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
= 2.5 radian
d = 0.8D
1
F = ( - Sin ) D 2
8
P = 2r
F
R =
P
Keterangan :
q : Besarnya sudut dalam radian
d : Tinggi Saluran yang tergenang air (m)
F : Luas penampang basah (m2)
D : Garis tengah Saluran bentuk lingkaran (m)
P : Keliling basah
r : Jari-jari lingkaran (m)
R : Jari-jari hidrolik (m).
6. Penampang basah berdasarkan debit air dan kecepatan
Q
F =
V
Dimana :
Fd : Luas penampang (m2)
Q : Debit air (m3/dtk)
V : Kecepatan aliran (m/dtk)
7. Dimensi Saluran ditentukan atas dasar
18
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Fe = Fd
Dimana :
Fe : Luas penampang ekonomis (m2)
Fd : Luas penampang berdasarkan debit air yang ada (m2)
8. Untuk gorong-gorong yang berbentuk metal gelombang, hanya
diperhitungkan debit air dan penentuan penampang basah
disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Tinggi jagaan (w) untuk Saluran samping bentuk trapesium dan segi empat
ditentukan berdasarkan persamaan :
w = 0.5d
dimana :
d : Tinggi Saluran yang terendam air
19
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
t1 - t 2
i = x100%
L
dimana
t1 : Tinggi tanah di bagian tertinggi (m)
t2 : Tinggi tanah di bagian terendah (m)
a. Rigid Pavement
American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO 1993).
b. Flexible Pavement
American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO 1993).
c. Gabungan Rigid dan Flexible Pavement (Composite)
American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO 1993).
20
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
a. Parameter
Reliability : 90%
Standar Error (S0) : - Flexible Pavement : 0,45
- Rigid Pavement : 0,35
Initial Serviceability (P0) : - Flexible Pavement : 4,2
- Rigid Pavement : 4,5
Terminal Serviceability (Pt) : 2,5
Modulus reaksi tanah dasar (k) : 160 pci
Modulus elastisitas beton (Ec) : 2.630.000 psi
Flexural Strength (S’c) : 603 psi
Drainage coefficient : 1,20
Load transfer coefficient (J) : 2,5
b. Materials
Subgrade (selected material) : CBR 6%
MR = 9.000 psi
Subbase kelas A : CBR 80%, MR = 40.000 psi
Subbase kelas B : CBR 40%; MR = 30.000 psi
Base Course : CTB : kuat tekan 7 hari
78 kg/cm2 = 1.100 psi
: ATB : MS 900 kg; E = 420.000 psi
Surfacing : Asphalt concrete; MS 1100 kg
c. Layer Coefficient
Asphalt concrete (wearing course) : 0,42
Asphalt concrete (binder course) : 0,42
ATB : 0,33
CTB : 0,26
Subbase (kelas B) : 0,12
Koefisien drainage : - Flexible pavement : 1,35
- Rigid pavement : 1,2
d. Beban Gandar (Vehicle Damage Factor)
21
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
22
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
disebut sebagai lingkaran ujung dasar (toe circle), jika bidang gelincir tadi
melalui ujung dasar maka disebut lingkaran lereng (slope circle). Pada
kondisi tertentu terjadi kelongsoran dangkal (shallow slope failure) seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 6.10b. Jika longsor terjadi dimana
permukaan bidang gelincir berada agak jauh di bawah ujung dasar
dinamakan longsor dasar (base failure) seperti pada Gambar 6.10c.
Lengkung kelongsorannya dinamakan lingkaran titik tengah (midpoint
circle) (Braja M. Das, 2002). Proses menghitung dan membandingkan
tegangan geser yang terbentuk sepanjang permukaan longsor yang paling
mungkin dengan kekuatan geser dari tanah yang bersangkutan dinamakan
dengan Analisis Stabilitas Lereng (Slope Stability Analysis).
23
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
6.4.2 Parameter
24
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
b. Berat Isi
Berat isi diperlukan untuk perhitungan beban guna analisis stabilitas
lereng. Berat isi dibedakan menjadi berat isi asli, berat isi jenuh, dan
berat isi terendam air yang penggunaannya tergantung kondisi
lapangan.
Kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus :
S = C’ + ( τ- μ ) tan φ
dimana : S = kekuatan geser
τ= tegangan total pada bidang geser
µ = tegangan air pori
C’= kohesi efektif
φ = sudut geser dalam efektif
25
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
26
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Kekuatan geser suatu lahan terdiri dari dua komponen, friksi dan kohesi,
dan
dapat ditulis,
27
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
28
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Warna yang digunakan dalam panel rambu sesuai dengan ketentuan yang
ada dalam Kepmenhub No. 61 tahun 1993 tentang Rambu Lalu Lintas di
Jalan.
Warna-warna tersebut adalah :
a. Rambu Peringatan
Warna dasar yang digunakan adalah kuning (reflektif) dengan tulisan,
gambar lambang dan garis tepi berwarna hitam.
b. Rambu Larangan
Warna dasar yang digunakan adalah putih (reflektif) dengan tepi
berwarna merah (reflektif) dan gambar lambang dan tulisan huruf
berwarna hitam (reflektif).
29
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Lapisan Reflektif yang digunakan sebagai salah satu jenis material rambu di
jalan tol terdiri dari:
a.Engineering Grade (EG), digunakan pada:
1. Rambu-rambu di jalan non tol
2. Rambu-rambu darurat
3. Dasar panel rambu-rambu di jalan tol.
b. High Intensity (HI), digunakan pada tulisan, panah, garis tepi dan logo
pengelola jalan tol yaitu pada:
1. Rambu-rambu di road side, rambu bentuk standar dan rambu
berupa kata-kata
30
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
b. Kupu – kupu
Digunakan untuk rambu petunjuk jurusan (RPJ) di gore atau pada titik
diverging.
31
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Agar tidak saling menutupi maka penempatan dan jarak antar rambu
dengan rambu lainnya diatur sebagai berikut :
a. Pada jalur dengan kecepatan rencana rendah ( ≤ 60 km/jam)
1. Untuk rambu ukuran standar : 25 m
2. Untuk rambu ukuran besar : 25 m
b. Pada jalur utama dengan kecepatan rencana tinggi ( > 60 km/jam)
1. Untuk rambu ukuran standar : 100 m
2. Untuk rambu ukuran besar : 200 m
Untuk keamanan ruang bebas maka pemasangan rambu di atur sebagai
berikut :
a. Rambu dengan kecepatan rendah (Ukuran rambu tipe B : 75 cm dan 75
cm x 75 cm) jarak ke tepi perkerasan adalah : 60 cm.
b. Rambu tipe 2 tiang pipa galvanis, jarak dari tepi bawah panel ke
permukaan perkerasan diukur dari garis marka menerus paling kiri :
210 cm.
c. Kemiringan horizontal sebesar 3o keluar dari garis tegak lurus sumbu
jalan.
d. Rambu dengan konstruksi tiang portal, kupu-kupu dan cantalever jarak
dari tepi bawah panel ke permukaan perkerasan minimum 510 cm.
Untuk rambu berupa kata-kata digunakan jenis dan ukuran huruf sebagai
berikut :
Jalur Utama 2
Jenis Rambu Jalan Masuk/Ramp
Lajur
1. Peringatan D 200 D 200
2. Larangan D 200 D 200
D 150 D 150
3. Perintah D 200 D 200
D 150 D 150
4. Petunjuk Jurusan E (M) 265/200 E (M) 330
Lc 200/150 Lc 250
32
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
33
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Penerangan lampu jalan secara otomatis akan hidup dan padam dengan
memakai systim timer (jam 18.00 – 6.00 hidup dan am 6.00 – 18.00 padam).
6.6.2.1 Luminaire/Lampu
34
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Tiang lampu adalah hot dip galvanis tiang baja berdasarkan Standard pada
”Perencanaan Jalan Kota”. Warna cat adalah warna netral alami sesuai
dengan “Peraturan cat Indonesia”.
Secara umum hubungan antara tinggi tiang dan jarak tiang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Sesuai dengan panduan “Perencanaan Jalan Perkotaan” dari Dirjen Bina
Marga.
Kabel tanah adalah kabel yang memakai perlindungan metal (dipakai jenis
NYFGBY) yang ditanam di dalam tanah sedalam 80 cm dan dilindungi dengan
batu bata diatasnya.
Pada lokasi memotong jalan maka kabel diberi pelindung ducting pipa besi
galvanis.
a. Tipe Kabel
NYY (3x2,5) mm2 : Didalam tiang
NYY + BCC 6 mm2 : Didalam parapet
35
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
36
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Daftar ISI
6 6-1
6.1 Perencanaan Geometrik Jalan........................................................................................... 6-1
6.1.1 Standar Acuan 6-1
6.1.2 Kriteria Desain Geometrik 6-1
6.2 Perencanaan Hidrologi dan Drainase............................................................................6-5
6.2.1 Referensi Standar 6-5
6.2.2 Survey Hidrologi dan Hidraulik 6-5
6.2.3 Kajian Teori Perencanaan Drainase 6-7
6.3 Perencanaan Perkerasan.................................................................................................. 6-21
6.3.1 Standar Perencanaan 6-21
6.3.2 Equivalent Standard Axle Loads 6-21
6.3.3 Cumulative Equivalent Standard Axles (CEsAs) 6-22
6.3.4 Tebal Perkerasan 6-22
6.4 Perencanaan Stabilitas Lereng....................................................................................... 6-23
6.4.1 Stabilitas Lereng 6-23
6.4.2 Parameter 6-26
6.4.3 Angka Keamanan (Safety Factor) 6-28
6.5 Perencanaan Rambu........................................................................................................... 6-29
6.5.1 Standar Perencanaan 6-29
6.5.2 Jenis Rambu 6-30
6.5.3 Ukuran Rambu 6-30
6.5.4 Warna Rambu 6-31
6.5.5 Jenis Lapisan Reflektif (Reflektive Sheeting) 6-32
6.5.6 Jenis Konstruksi Tiang 6-32
6.5.7 Penempatan Rambu 6-33
6.5.8 Ukuran dan Tipe Huruf 6-34
6.6 Perencanaan Penerangan Jalan Umum (PJU)...........................................................6-35
6.6.1 Konsep dan Kriteria Dasar 6-35
6.6.2 Perlengkapan Penerangan 6-36
Daftar Gambar
37
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
Daftar Tabel
Tabel 6.1 Kriteria Desain Geometrik Kecepatan Rencana 40 Km/jam 6-3
Tabel 6.2 Kriteria Desain Geometrik Kecepatan Rencana 30 Km/jam 6-4
Tabel 6.3 Kemiringan Melintang Perkerasan Jalan Dan Bahu Jalan 6-8
Tabel 6.4 Kecepatan Aliran Air Yang Diijinkan Berdasarkan Jenis Material 6-9
Tabel 6.5 Hubungan Kemiringan Saluran Samping Dengan Jenis Material 6-9
Tabel 6.6 Tipe Penampang Saluran Samping Jalan 6-10
Tabel 6.7 Standar penentuan Periode Ulang Perencanaan Drainase 6-12
Tabel 6.8 Tipe Penampang Gorong-gorong 6-13
Tabel 6.9 Hubungan Kondisi Permukaan Dengan Koefisien Hambatan (Nd) Yang
Merupakan Koefisien Kekasaran Manning’s 6-14
Tabel 6.10 Hubungan Kondisi Permukaan Tanah dengan Koefisien Pengaliran6-16
Tabel 6.11 Kemiringan Talud 6-17
Tabel 6.12 Beban Gandar 6-23
Tabel 6.13 Faktor Keamanan Minimum Stabilitas Lereng 6-29
Tabel 6.14 Penggunaan Ukuran dan Type Huruf 6-34
38
Laporan Pendahuluan
Perencanaan Teknis/DED Ruas Jalan
.............................................
39