BAB IV
data, diperoleh hasil gambaran external motivation pada SPG di PT X. Nilai rata-
rata external motivation adalah M = 4,42 dan SD = 0,81. Skala kontinum external
motivation minimal adalah 1 dan maksimal adalah 6. Nilai rata-rata skor external
motivation SPG ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik tengah
alat ukur yaitu 3,50. Artinya, para SPG bekerja karena mereka merasa
nafkah, serta mendapatkan fasilitas (tunjangan tertentu). Untuk lebih jelas dapat
Nilai rata-rata skor introjected motivation SPG ini cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3,50. Artinya, para SPG
oleh orang lain, membuat dirinya terlihat sebagai orang yang berhasil, dan
membuat dirinya memiliki reputasi (status yang baik). Untuk lebih jelas dapat
rata-rata skor identified motivation SPG ini sama dengan nilai titik tengah alat
ukur yaitu 3,50. Artinya, para SPG bekerja karena mereka merasa pekerjaannya
sesuai dengan tujuan hidupnya, harapan, dan nilai pribadinya. Untuk lebih jelas
35
data, diperoleh hasil gambaran intrinsic motivation pada SPG di PT X. Nilai rata-
rata intrinsic motivation adalah M = 4,71 dan SD = 0,71. Skala kontinum intrinsic
motivation minimal adalah 1 dan maksimal adalah 6. Nilai rata-rata skor intrinsic
motivation SPG ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik tengah
alat ukur yaitu 3,50. Artinya, para SPG bekerja karena mereka merasa
peristiwa yang menyenangkan ketika mereka bekerja. Untuk lebih jelas dapat
Tabel 4.1
diperoleh hasil gambaran QWL, pada SPG di PT X. Nilai rata-rata quality of work
life adalah M = 3,30 dan SD = 0,41. Skala kontinum quality of work life minimal
adalah 1 dan maksimal adalah 5. Nilai rata-rata skor quality of work life dari SPG
ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3.
36
Artinya SPG memandang quality of work life di PT X baik. Untuk lebih jelas dapat
Tabel 4.2
Nilai rata-rata dimensi job characteristic adalah M = 3,42 dan SD = 0,50. Skala
kontinum job characteristic minimal adalah 1 dan maksimal adalah 5. Nilai rata-
rata skor job characteristic dari SPG ini cenderung lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3. Artinya SPG memandang bahwa
keleluasaan dalam menentukan cara kerja. Selain itu terdapat kejelasan tugas
dan tanggung jawab dalam pekerjaan. Penerapan rencana kerja dari unit kerja,
kinerja, serta peluang untuk menggunakan keahlian khusus dalam bekerja dinilai
cukup baik oleh SPG di PT X. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan
Lampiran 8a.
37
diperoleh hasil gambaran QWL, dimensi social relevance of employer pada SPG
maksimal adalah 5. Nilai rata-rata skor social relevance of employer dari SPG ini
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3.
tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap masyarakat, dinilai kurang baik
oleh SPG. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Lampiran 8b.
work organization adalah M = 3,80 dan SD = 0,49. Skala social integration in the
work organization minimal adalah 1 dan maksimal adalah 5. Nilai rata-rata skor
social integration in the work organization dari SPG ini cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3. Artinya dukungan sosial
dari rekan kerja, hubungan sosial di antara rekan kerja, serta komunikasi di
antara rekan kerja dinilai cukup baik oleh SPG. Untuk lebih jelas dapat dilihat
38
4.2.4 Adequate and Fair Pay (Pay and Benefit)
diperoleh hasil gambaran QWL, dimensi adequate and fair pay pada SPG di PT
X. Nilai rata-rata dimensi adequate and fair pay adalah M = 2,65 dan SD = 0,75.
Skala adequate and fair pay minimal adalah 1 dan maksimal adalah 5. Nilai rata-
rata skor adequate and fair pay dari SPG ini cenderung lebih rendah
dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3. Artinya SPG memandang
penghasilan per bulan, serta tidak adanya program dana pensiun. Untuk lebih
Development)
diperoleh hasil gambaran QWL, dimensi opportunity to use and develop human
maksimal adalah 5. Nilai rata-rata skor opportunity to use and develop human
capacities dari SPG ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik
tengah alat ukur yaitu 3. Artinya SPG mememandang bahwa perusahaan sudah
39
mengaplikasikan keterampilan/ilmu yang dimiliki. Sedangkan mengenai
kurang baik oleh SPG. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan
Lampiran 8e.
diperoleh hasil gambaran QWL, dimensi balance of work and family pada SPG di
PT X. Nilai rata-rata dimensi balance of work and family adalah M = 3,02 dan SD
= 0,59. Skala kontinum balance of work and family minimal adalah 1 dan
maksimal adalah 5. Nilai rata-rata skor balance of work and family dari SPG ini
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3.
Para SPG juga menilai bahwa mereka cukup memiliki waktu untuk keluarga.
dinilai kurang baik oleh SPG. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan
Lampiran 8f.
diperoleh hasil gambaran QWL, dimensi opportunity for career growth pada SPG
di PT X. Nilai rata-rata dimensi opportunity for career growth adalah M = 2,99 dan
SD = 0,89. Skala kontinum opportunity for career growth minimal adalah 1 dan
maksimal adalah 5. Nilai rata-rata skor opportunity for career growth dari SPG ini
40
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3.
dinilai cukup baik oleh SPG. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan
Lampiran 8g.
diperoleh hasil gambaran QWL, dimensi safe and healthy working condition pada
SPG di PT X. Nilai rata-rata dimensi safe and healthy working condition adalah M
= 3,44 dan SD = 0,63. Skala safe and healthy working condition minimal adalah 1
dan maksimal adalah 5. Nilai rata-rata skor safe and healthy working condition
dari SPG ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik tengah alat
ukur yaitu 3. Artinya SPG memandang bahwa fasilitas kemanan dan kesehatan
kenyamanan tempat bekerja, dinilai cukup baik oleh SPG. Untuk lebih jelas dapat
4.2.9 Supervisory
minimal adalah 1 dan maksimal adalah 5. Nilai rata-rata skor supervisory dari
SPG ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur
41
yaitu 3. Artinya kemampuan atasan (langsung) dalam mengarahkan bawahan,
konsistensi atasan dalam melaksanakan peraturan, dinilai cukup baik oleh SPG.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Lampiran 8i.
5. Nilai rata-rata skor constitutionalism in the work organization dari SPG ini
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai titik tengah alat ukur yaitu 3.
pencapaian hasil kerja, usaha untuk menjaga kerapian / kebersihan ruang kerja ,
perjalanan dinas, dll.), dinilai cukup baik oleh SPG. Untuk lebih jelas dapat dilihat
42
Tabel 4.3
Kerja
4.3.1 Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan External Motivation
Berdasarkan hasil uji normalitas, sebaran data pada dimensi QWL dan external
motivation tidak normal (lihat lampiran 9). Oleh karena itu uji korelasi spearman
43
terdapat 3 dimensi QWL yang memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap
external motivation.
Dimensi pertama yang memiliki hubungan yang postif dan signifikan dengan
external motivation yaitu dimensi coworker (rs = 0,249, p = 0,015 < 0,05).
Dimensi kedua yaitu dimensi safe and healthy working conditions (rs = 0,242, p =
0,018 < 0,05). Dimensi ketiga yaitu dimensi work culture (rs = 0,262, p = 0,010 <
0,05). Dapat disimpulkan bahwa semakin baik dimensi coworker, safe and
healthy working conditions, dan work culture, maka external motivation akan
semakin meningkat.
Dimensi lain dari QWL, yaitu job characteristic, social relevance of employer,
pay and benefit, personal development, balance of work and family, promotion,
dan supervisory, tidak memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan
external motivation. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan External Motivation
External Motivation
Dimensi Quality of Work Life
r Sig.
Job Characteristic 0,147 0,154
44
Tabel 4.4 (lanjutan)
Hasil Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan External Motivation
External Motivation
Dimensi Quality of Work Life
r Sig.
Personal Development -0,082 0,431
4.3.2 Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan Introjected Motivation
Berdasarkan hasil uji normalitas, sebaran data pada dimensi QWL dan
introjected motivation tidak normal (lihat lampiran 9). Oleh karena itu uji korelasi
QWL, terdapat 2 dimensi QWL yang memiliki hubungan positif dan signifikan
Dimensi pertama yang memiliki hubungan yang postif dan signifikan dengan
introjected motivation yaitu dimensi safe and healthy working conditions (rs =
0,207, p = 0,044 < 0,05). Dimensi kedua yaitu dimensi supervisory (rs = 0,223, p
= 0,029 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa semakin baik dimensi safe and
45
healthy working conditions, dan supervisory, maka introjected motivation akan
semakin meningkat.
Dimensi lain dari QWL, yaitu job characteristic, social relevance of employer,
coworker, pay and benefit, personal development, balance of work and family,
promotion, dan work culture, tidak memiliki hubungan yang positif dan signifikan
dengan introjected motivation. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Hasil Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan Introjected Motivation
Introjected Motivation
Dimensi Quality of Work Life
r Sig.
Job Characteristic 0,153 0,139
46
4.3.3 Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan Identified Motivation
Berdasarkan hasil uji normalitas, sebaran data pada dimensi QWL dan
identified motivation tidak normal (lihat lampiran 9). Oleh karena itu uji korelasi
QWL, tidak terdapat dimensi QWL yang memiliki hubungan positif dan signifikan
development, balance of work and family, promotion, safe and healthy working
condition, supervisory, dan work culture tidak memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan identified motivation. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada tabel
4.6.
Tabel 4.6
Tabel Hasil Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan Identified Motivation
Identified Motivation
Dimensi Quality of Work Life
r Sig.
Job Characteristic 0,120 0,247
47
Tabel 4.6 (lanjutan)
Tabel Hasil Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan Identified Motivation
Identified Motivation
Dimensi Quality of Work Life
r Sig.
Promotion 0,120 0,247
4.3.4 Uji Korelasi Dimensi Quality of Work Life dan Intrinsic Motivation
Berdasarkan hasil uji normalitas, sebaran data pada dimensi QWL dan
intrinsic motivation tidak normal (lihat lampiran 9). Oleh karena itu uji korelasi
spearman digunakan untuk menguji hubungan antara dimensi QWL dan intrinsic
terdapat dua dimensi QWL yang memiliki hubungan positif dan signifikan
Dimensi pertama yang memiliki hubungan yang postif dan signifikan dengan
intrinsic motivation yaitu dimensi job characteristic (rs = 0,277, p = 0,007 < 0,01).
Dimensi kedua yaitu dimensi supervisory (rs = 0,221, p = 0,032 < 0,05). Dapat
Dimensi lain dari QWL, yaitu job social relevance of employer, coworker, pay
and benefit, personal development, balance of work and family, promotion, safe
48
and healthy working condition, dan work culture, tidak memiliki hubungan yang
positif dan signifikan dengan intrinsic motivation. Untuk lebih jelas, dapat dilihat
Tabel 4.7
Hasil Uji Korelasi antara Quality of Work Life dan Intrinsic Motivation
Intrinsic Motivation
Dimensi Quality of Work Life
r Sig.
Job Characteristic 0,277** 0,007
49