Anda di halaman 1dari 3

1.

Masa tunas
a.Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
b.Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)
c.Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
2.Stadium praicterik
Berlangsung selama 4 –7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah,anoreksia,
muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri diperut kanan atas,urin menjadi lebih
coklat.
3.Stadium icterik
Berlangsung selama 3 –6 minggu. Icterus mula –mula terlihat pada
sklera,kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan –keluhan berkurang, tetapi klien
masih lemah, anoreksia dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning
muda. Hati membesar dan nyeri tekan.
4.Stadium pascaikterik (rekonvalesensi)
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati,
disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa
ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali,
Obat-obatan yang paling umum dalam pengobatan hepatitis meliputi:
a. Interferon
b. Obat antivitus protease inhibitor
c. Obat antivitus analog nukleosida
d. Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat

a. Interferon
Interferon adalah kombinasi dari obat-obatan antivirus. Interferon mengurangi
efek samping dan memungkinkan obat tetap berada di tubuh untuk waktu yang
lebih lama dibandingkan dengan obat lainnya. Interferon memasok protein bagi
tubuh untuk melawan infeksi dan terutama untuk membantu sistem kekebalan
tubuh melawan HCV untuk mencegah komplikasi. Interferon meliputi:
1) Injeksi peginterferon alfa-2a (Pegasys)
2) Injeksi peginterferon alfa-2b (PegIntron, Sylatron)
3) Injeksi interferon alfa-2b (Intron A)
b. Obat antivirus protease inhibitor
Protease inhibitor digunakan untuk mencegah penyebaran virus dengan
menghentikan reproduksinya. Obat-obatan ini bisa digunakan secara oral.
Beberapa dari obat-obatan antivirus protease inhibitor adalah:
1) Telaprevir (Incivek)
2) Boceprevir (Victrelis)
3) Paritaprevir (ini adalah protease inhibitor tetapi hanya tersedia dalam Viekira
Pak, sebagai bagian dari kombinasi yang digunakan untuk mengobati infeksi
HCV)

c. Obat-obatan antivirus analog nukleosida


Obat-obatan antivirus analog nukleosida juga bekerja untuk mencegah
pembentukan virus baru. Obat ini juga digunakan dalam kombinasi dengan terapi
lainnya untuk mengobati hepatitis. Obat yang paling umum dari jenis ini
adalah ribavirin (Copegus, Moderiba, Rebetol, Ribasphere, RibasphereRibaPak,
Virazole).
Waspadalah karena ribavirin dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi
baru lahir jika digunakan oleh ibu hamil dan menekan pertumbuhan pada anak-
anak. Risiko ini bisa dialihkan dari pria kepada pasangan wanitanya dalam
pembuahan.
d. Polymerase inhibitor dan kombinasi terapi obat
Polymerase inhibitor mencegah perkembangan penyakit hepatitis dengan
menghentikan produksi virus. Pengobatan ini termasuk polymerase inhibitor sovaldi
(Sofosbuvir). Obat ini terkadang digunakan dalam kombinasi dengan ribavirin
sampai selama 24 minggu. Dokter juga bisa menggunakan kombinasi ledipasvir
dan sofosbuvir (Harvoni) untuk mengobati hepatitis. Obat-obatan ini harus
digunakan dengan makanan dan tidak boleh ditumbuk.
Efek samping yang umum meliputi:
1) Mual
2) Gatal
3) Insomnia
4) Kelemahan
Pengobatan hepatitis biasanya berfokus untuk mengurangi tanda dan
gejalanya. Anda mungkin harus:
1) Beristirahat. Pasien hepatitis merasa lelah dan sakit dan tidak banyak
memiliki energi.
2) Mengatasi mual. Cobalah untuk membagi makanan Anda menjadi
beberapa porsi kecil dan menghabiskannya perlahan dalam satu hari
untuk mendapatkan cukup energi. Pilihlah makanan berkalori tinggi
seperti jus buah-buahan atau susu daripada air putih.
3) Istirahatkan hati. Hati Anda bisa mengalami kesulitan dalam menyerap
obat dan alkohol. Jangan minum alkohol selama terinfeksi hepatitis.
4) Hindari aktivitas seksual. Hepatitis bisa menular lewat aktivitas seksual.
Hindari setiap akvitias seksual adalah cara teraman, tetapi Anda bisa
menikmati seks dengan kondom.
5) Cuci tangan dengan seksama setelah dari toilet. Virus hepatitis bisa
menular dengan mudah dari feses ke tangan atau barang lainnya.
Gosok tangan dengan kuat selama minimal 20 detik dan bilas secara
menyeluruh. Keringkan tangan dengan tisu.
6) Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain selama Anda memiliki
infeksi aktif. Anda bisa dengan mudah menularkan infeksi ke orang lain.
Penyakit hepatitis adalah infeksi peradangan hati yang disebabkan oleh
virus. Menerapkan kebersihan yang baik, termasuk sering mencuci
tangan, adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari
hepatitis.
Vaksin tersedia untuk pencegahan hepatitis A dan B yang merupakan vaksin
tunggal ataupun vaksin gabungan. Kekebalan terhadap Hepatitis A mencapai 99-100%
sebulan setelah menerima vaksin yang ke-2 kalinya (vaksin yang kedua 6 bulan
kemudian setelah yang pertama). Vaksin hepatitis A tidak boleh digunakan untuk yang
berusia di bawah satu tahun.[2]Vaksin Hepatitis B telah tersedia sejak tahun 1986 dan
telah diterapkan sedikitnya pada 177 program nasional imunisasi untuk anak-anak.
Kekebalan terjadi pada lebih 95% anak-anak dan dewasa muda yang menerima 3 dosis
rekombinan vaksin, sebulan setelah vaksin yang ketiga (jadwal vaksinasi adalah 0, 1
bulan dan 6 bulan). Vaksinasi pada bayi yang berumur kurang dari 24 jam dapat
mencegah penularan penyakit hepatitis B dari ibunya. Organisasi Kesehatan Dunia
(World Health Organization) merekomendasikan vaksinasi pada semua anak, terutama
yang baru lahir di negara-negara dimana hepatitis B marak terjadi (seperti Indonesia,
terutama di NTB dan NTT) untuk mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak.
Virus Hepatitis B adalah virus (Deoxyribo Nucleic Acid) DNA terkecil berasal
dari genus Orthohepadnavirus famili Hepadnaviridae berdiameter 40-42 nm (Hardjoeno,
2007). Masa inkubasi berkisar antara 15-180 hari dengan rata-rata 60-90 hari (Sudoyo
et al, 2009). Bagian luar dari virus ini adalah protein envelope lipoprotein, sedangkan
bagian dalam berupa nukleokapsid atau core (Hardjoeno, 2007).
Genom VHB merupakan molekul DNA sirkular untai-ganda parsial dengan 3200
nukleotida (Kumar et al, 2012). Genom berbentuk sirkuler dan memiliki empat Open
Reading Frame (ORF) yang saling tumpang tindih secara parsial protein envelope yang
dikenal sebagai selubung HBsAg seperti large HBs (LHBs), medium HBs (MHBs), dan
small HBs (SHBs) disebut gen S, yang merupakan target utama respon imun host,
dengan lokasi utama pada asam amino 100-160 (Hardjoeno, 2007). HBsAg dapat
mengandung satu dari sejumlah subtipe antigen spesifik, disebut d atau y, w atau r.
Subtipe HBsAg ini menyediakan penanda epidemiologik tambahan (Asdie et al, 2012).
Gen C yang mengkode protein inti (HBcAg) dan HBeAg, gen P yang mengkode
enzim polimerase yang digunakan untuk replikasi virus, dan terakhir gen X yang
mengkode protein X (HBx), yang memodulasi sinyal sel host secara langsung dan tidak
langsung mempengaruhi ekspresi gen virus ataupun host, dan belakangan ini diketahui
berkaitan dengan terjadinya kanker hati (Hardjoeno, 2007).

Anda mungkin juga menyukai