Untuk Triwulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (tidak diaudit)
Kantor Pusat
Reliance Building, Jl. Pluit Putra Kencana No. 15 A Jakarta Utara 14450 T 6221 6617768 F 6221 6619884
Kantor Perwakilan
Jakarta- Pluit Jalan Pluit Putra Kencana 15 A Jakarta Utara 14450 T 6221 6617768 F 6221 6619884
Jakarta- Sudirman Menara Batavia Lantai 27 Jalan KH Mas Mansyur Kav.126 Jakarta 10220 T 6221 57930008 F 6221 57930010
Jakarta- Kebon Jeruk Plasa Kebon Jeruk Blok A/2 Jakarta Barat T 6221 5024075 F 6221 5362157
Jakarta- Pantai Indah Kapuk Rukan Cordoba Blok B/10 Bukit Golf Mediterania Jakarta Utara T 6221 56983630 F 6221 56983635
Surabaya- Gubeng Jalan Bangka 22 Surabaya 60281 T 6231 5011128 F 6231 5033196
Surabaya- Diponegoro Jalan Diponegoro 141-143 Surabaya 60281 T 6231 5011128 F 6231 5033196
Malang Jalan Guntur 19 Malang 65112 T 62341 347611 F 62341 347615
Bandung- Cisangkuy Jalan Cisangkuy 58 Bandung 40115 T 6222 7218200 F 6222 7219255
Bandung- Supratman Gedung P2Tel Jalan Supratman 48 Bandung 40121 T 6222 7277112 F 6222 7104827
Tasikmalaya Ruko Tasik Indah Plaza (TIP) Jalan KHZ Mustofa 345 Tasikmalaya 46121 F 62265 345000 F 62265 345003
Yogyakarta Jalan Patimura 1 Yogyakarta 55224 T 62274 550123 F 62274 551121
Semarang Gedung Grinata Lt. 2 Jalan Pemuda No. 142 Semarang T 6224 3560129 F 6224 3563308
Denpasar Dewata Square Blok A3 Jalan Letda Tantular Renon Denpasar 802361 T 62361 225099 F 62361 245099
Neraca Konsolidasian
Aset per 31 Maret 2010 dan 2009 (tidak diaudit) 01
Kewajiban & Ekuitas per 31 Maret 2010 dan 2009 (tidak diaudit) 02
Neraca Induk
Aset per 31 Maret 2010 dan 2009 (tidak diaudit) Lampiran I
Kewajiban & Ekuitas per 31 Maret 2010 dan 2009 (tidak diaudit) Lampiran II
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
1
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
NERACA KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2010 DAN 2009
KEWAJIBAN
Hutang Bank 14 1.314.736.291 1.912.504.966
Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 2.e, 4.b 152.221.766.500 60.860.775.000
Hutang Nasabah 2.e, 15 129.728.662.286 58.205.501.074
Rekening Nasabah 2.e, 16 67.533.115.623 33.536.731.426
Beban Masih Harus Dibayar 2.j, 17 2.000.214.187 1.140.655.502
Hutang Pajak 2.l, 18.b 1.339.501.443 747.763.558
Hutang Lain-lain 19
Pihak Hubungan Istimewa 4.489.314.822 4.310.963.549
Pihak Ketiga 145.484.793.837 45.330.765.514
Kewajiban Estimasi atas Imbalan Kerja 2.n, 20 374.139.325 269.223.260
EKUITAS
Modal Saham
(Modal Dasar per 31 Maret 2010 dan 2009 sebesar
2.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp
100 per lembar, Modal ditempatkan dan disetor 21 90.000.000.000 90.000.000.000
penuh per 31 Maret 2010 dan 2009 sebesar
900.000.000 saham)
Tambahan Modal Disetor - Bersih 22 28.100.631.992 28.100.631.992
Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar Wajar Efek Yang
15.907.821.601 (2.104.178.399)
Belum Direalisasi, Bersih
Saldo Laba 23 70.842.460.166 18.151.147.274
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
PENDAPATAN USAHA 2j
Komisi dari Transaksi Perantara Pedagang Efek 25 7.489.920.801 2.314.942.124
Pendapatan Pinalti atas Transaksi Nasabah - Bersih 26 4.010.290.048 6.680.523.204
Keuntungan atas Perdagangan Efek
yang telah direalisasi - Bersih 2.f, 27.a (11.768.354) -
Keuntungan (Kerugian) atas Perdagangan Efek
yang belum direalisasi - Bersih 2.f, 27.b 2.442.056.121 (3.566.689.345)
Jasa Penjamin Emisi dan Penjualan Efek 28 840.432.372 1.230.280.964
Jasa Penasehat Manajemen Investasi 29 67.349.800 3.654.004
Jumlah Pendapatan Usaha 14.838.280.788 6.662.710.951
BEBAN USAHA 2j
Umum dan Administrasi 30 1.771.921.896 1.393.141.378
Gaji dan Tunjangan 2.874.080.778 2.414.518.781
Penyusutan Aset Tetap 2.i, 12 802.536.533 617.956.826
Sewa 39 328.256.674 261.194.015
Pemasaran 3.066.507.599 1.479.634.646
Lain-lain
Jumlah beban usaha 8.843.303.480 6.166.445.646
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
4
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
5
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
1.
U M U M
Perusahaan didirikan pada tanggal 22 Pebruari 1993 dengan nama PT. Istethmar Finas Securities berdasarkan akta
pendirian No. 86 tanggal 22 Pebruari 1993, dibuat dihadapan Raharti Sudjardjati, S.H. Notaris di Jakarta, yang diubah
dengan satu akta Pembetulan No. 49 tanggal 15 April 1993, dibuat dihadapan notaris yang sama, disetujui oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-2691.HT.01.01.TH.93 tanggal 3 Mei 1993 diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 22 Juni 1993 di bawah No. 50, Tambahan No. 2814.
Pada tanggal 13 September 1999, nama perusahaan diubah menjadi PT Ludlow Securities sesuai dengan akta No. 64
tanggal 30 Juni 1999 dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-16330.HT.01.04. TH.99 tanggal 13 September 1999,
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 7 April 2000 di bawah No. 28, Tambahan No. 1741.
Pada tanggal 28 Maret 2003, nama Perusahaan berubah menjadi PT. Reliance Securities sesuai dengan Akta No. 1, tanggal
7 Maret 2003, dibuat dihadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-06713 HT.01.04.TH.2003, tanggal 28 Maret
2003.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 117 tanggal 13 Juni 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta mengenai penyesuaian
anggaran dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 dan peraturan
pelaksaannya. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-86620.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 17 November 2008.
Berdasarkan pasal 3 Akta Pendirian Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai perantara perdagang
efek dan penjamin emisi efek. Ijin usaha sebagai perantara perdagang efek dan penjamin emisi efek telah diperoleh dari
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-29/PM/1994 tanggal 6 Oktober
1994. Berdasarkan surat No. S-822/BEJ.ANG/07-2005 tanggal 5 Juli 2005 dari PT. Bursa Efek Jakarta, Perusahaan juga
memperoleh izin untuk melakukan transaksi margin. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada bulan November
1994.
Perusahaan berkantor pusat di Jl. Pluit Kencana No. 15A, Jakarta Utara 14450 dan memiliki kantor perwakilan di Jakarta,
Surabaya, Malang, Bandung, Tasikmalaya, Jogjakarta, Semarang, dan Denpasar.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 3 Maret 2005 yang dinyatakan dalam Akta No. 25 dibuat
dihadapan Eliwaty Citra, SH, Notaris di Jakarta pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal
saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham
Penawaran umum perdana saham Perusahaan sebesar 200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan
harga penawaran Rp 250 per saham kepada masyarakat, telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat Keputusan No. S1711/PM/2005 tanggal 30 Juni 2005. Selanjutnya saham-saham
tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 13 Juli 2005 berdasarkan surat No. S-
0960/BEJ-PSJ/07-2005.
Jumlah Aset
Persen
Perusahaan Tahun Kegiatan Usaha
tase Ke Domisili
Anak Operasi Utama per 31 Maret 2010 per 31 Maret 2009
pemilikan
(Rp) (Rp)
PT Reliance
Manajemen
Asset 75% 2005 Jakarta 4.293.682.341 4.762.517.639
Investasi
Management
PT. Reliance Asset Management ("Anak Perusahaan"), didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 42
tanggal 21 Agustus 2002 yang dibuat dihadapan Notaris Marina Soewarna, S.H. Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C2-
18873.HT.01.01.TH.2002 tanggal 30 September 2002.
6
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Anton Budidjaja Anton Budidjaja
Komisaris (Independen) Idrus Hermawan W. Idrus Hermawan W.
Dewan Direksi
Presiden Direktur Orias Petrus Moedak Orias Petrus Moedak
Wakil Presiden Direktur Hosea Nicky Hogan Hosea Nicky Hogan
Direktur Herry Harto Herry Harto
Direktur Stefanus P Stefanus P
Komite Audit
Ketua Idrus Hermawan W. Idrus Hermawan W.
Anggota Hartono Taruna Hartono Taruna
Anggota Hendra Hidayat Hendra Hidayat
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 maret 2010 dan 2009 ditetapkan sesuai Akta No. 69 tanggal 15 Mei 2009
dan Akta No. 70 tanggal 15 Mei 2008 yang dibuat dan disampaikan oleh Notaris Eliwati Tjitra, SH.
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 210 dan 174.
Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain
meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), peraturan
Bapepam No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek yang
ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going
concern) serta mengikuti konvensi harga historis (historical cost), kecuali investasi dalam efek tertentu yang dicatat
sebesar nilai wajarnya. Kebijakan akuntansi ini diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan
dalam kebijakan akuntansi yang dianut.
Laporan Keuangan disusun dengan metode akrual kecuali Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas disajikan dengan metode
langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun dari Perusahaan dan perusahaan anak, sebagaimana yang disajikan
dalam Catatan 1.c.
Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun dan
transaksi signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk
mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.
Setara kas merupakan deposito berjangka yang jangka waktunya kurang dari 3 (bulan) dan tidak dijadikan sebagai
jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing
nasabah pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan tak tertagih yang bersangkutan atau langsung
dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
Penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan dicatat sebagai pendapatan pada saat piutang tersebut diterima
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya
perikatan. Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan hutang nasabah. Pembelian efek untuk sendiri dicatat
sebagai persediaan portofolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan mengurangi jumlah
tercatat portofolio efek serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
7
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan
disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat
sebagai gagal serah dan disajikan sebagai Aset.
Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek pembayaran dan penerimaan atas transaksi
pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening dicatat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada
rekening nasabah disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kekurangan dana pada rekening nasabah disajikan
sebagai Aset.
Portofolio efek terdiri dari efek ekuitas dan efek hutang. Portofolio efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan
harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam
laporan laba (rugi) periode berjalan.
Efek hutang dan saham yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar efek hutang dan saham yang tersedia untuk dijual disajikan
pada bagian ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang telah direalisasi dilaporkan dalam laporan laba rugi.
Apabila harga pasar efek tidak likuid atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan, efek tersebut dinilai
berdasarkan nilai wajar yang ditentukan oleh manajemen. Apabila harga pasar efek yang tercatat di bursa tidak tersedia,
efek tersebut dinilai berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai wajar.
Efek ekuitas tersedia untuk dijual dengan kepemilikan kurang dari 20% yang harga pasarnya tidak tersedia disajikan
sebesar biaya perolehan, sedangkan penyertaan yang dimiliki 20% sampai dengan 50% disajikan berdasarkan metode
ekuitas (equity method).
Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis Aset tetap sebagai
berikut :
Tahun
Kendaraan Bermotor 3
Perabotan dan Perlengkapan Kantor 5
Peralatan Kantor 5
Renovasi Kantor 3
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut.
Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi Aset secara signifikan dikapitalisasi.
Apabila suatu Aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan Aset tersebut
dikeluarkan dari pencatatannya sebagai Aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam
laporan laba rugi periode bersangkutan.
Penghasilan komisi yang berkaitan dengan transaksi perantara pedagang efek diakui pada saat transaksi terjadi. Imbalan
jasa penjaminan emisi dan penjualan efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi selesai, sedangkan imbalan jasa
manajer/penasehat investasi diakui pada saat jasa tersebut sudah dilakukan dan pendapatannya sudah ditentukan. Laba
rugi atas perdagangan efek diakui pada saat tanggal transaksi, dan pendapatan bunga diakui berdasarkan metode akrual.
Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
Beban diakui sesuai masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
8
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang
bersangkutan.
Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs konversi yang digunakan pada
tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing dicatat sebagai laba atau rugi periode/tahun berjalan.
2.l. Perpajakan
Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba komersial setelah dikoreksi sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat Aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai
pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai Aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah
laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada
saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut
ditetapkan.
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No 7 "Pengungkapan Pihak-
pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".
Seluruh transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal
sebagaimana transaksi dengan pihak ketiga lainnya dan telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
Imbalan kerja jangka pendek dilakukan sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada
perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah
memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan
menggunakan teknik akutaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan.
Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk:
a. memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
b. menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela
Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) usaha dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah
saham beredar yang ditempatkan dan disetor penuh dalam tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham
beredar selama bulan Maret 2010 dan 2009 adalah 900.000.000 saham.
Segmen usaha ditetapkan sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi Aset
sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder
Aktivitas utama Perusahaan berada di Jakarta, sedangkan kegiatan usaha perwakilan yang berada di Malang, Surabaya,
Bandung, Jogjakarta, Semarang dan perusahaan anak dianggap tidak material terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Atas dasar tersebut, Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen sekunder.
9
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Deposito merupakan deposito berjangka waktu 1 bulan dengan Nisbah bagi hasil 34%
Akun ini merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan kepada PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
yang ditempatkan pada PT BCA Cabang BEJ sebagai jaminan untuk transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan.
Saldo per 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 2.692.893.184. dan 2.540.318.401. Tingkat bunga rata-
rata deposito ini untuk bulan-bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan 2009 adalah 6,25% - 8%
KPEI mempunyai wewenang untuk menggunakan dana kliring tersebut untuk menutup kegagalan penyelesaian transaksi
bursa dari anggota bursa pada kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan yang bersangkutan. Dana kliring
yang digunakan tidak memperoleh bunga. Dana tersebut akan ditambahkan ke deposito anggota bursa oleh KPEI setelah
dana yang digunakan untuk menutup gagal bayar kemudian diperoleh kembali dari Anggota Bursa Gagal Bayar
berdasarkan pembayaran yang dilakukan.
Akun ini merupakan tagihan dan kewajiban perusahaan kepada KPEI sehubungan dengan perhitungan penyelesaian
(settlement) transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh Perusahaan di bursa efek dengan rincian sebagai berikut:
5. PIUTANG NASABAH
Akun ini terdiri dari piutang yang timbul dari transaksi Perusahaan sebagai perantara pedagang efek, dengan rincian
sebagai berikut:
31 Maret 2010 31 Maret 2009
(Rp) (Rp)
Pihak ketiga
Saldo lebih atau sama dengan 5% 8.850.696.682 25.421.751.768
Saldo kurang dari 5% 144.672.057.760 49.421.114.697
10
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
6. REKENING NASABAH
Akun ini merupakan saldo kurang dari dana nasabah sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh
nasabah yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2010 31 Maret 2009
(Rp) (Rp)
Pihak ketiga
Saldo lebih atau sama dengan 5% 75.268.127.078 45.968.591.173
Saldo kurang dari 5% 200.275.208.384 69.110.636.881
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 karena perusahaan
berpendapat bahwa piutang nasabah dapat tertagih dan mempunyai jaminan yang cukup untuk menutup kemungkinan
tidak tertagihnya piutang nasabah. Pada 31 Maret 2010 dan 2009.
7. PORTOFOLIO EFEK
31 Maret 2010 31 Maret 2009
(Rp) (Rp)
Diperdagangkan
Pihak Ketiga
Harga Perolehan
Efek Ekuitas
PT. Bumi Resources Tbk. - 20.129.677.160
PT. Sentul City Tbk. 13.762.575.000 13.762.575.000
PT. Agis Tbk. 1.731.650.770 1.650.000.000
PT. Ciputra Development Tbk. 2.600.975.000 -
PT. Pelat Timah Nusantara Tbk. 1.882.887.500 -
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000.000.000,-) 4.926.877.122 1.431.450.000
Efek Hutang
ORI004 dan ORI005 1.511.621.215 779.496.219
26.416.586.607 37.753.198.379
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi 6.601.531.024 (4.055.306.880)
11
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Perusahaan membeli piutang PT Intan Fajar dari Silver Galaxy Assets Corporation berdasarkan Transfer of Receivables
Agreement (Cessie) tanggal 3 Oktober 2004. Piutang tersebut bernilai nominal sebesar Rp 11.403.294.053,78.dan
diperoleh pada harga sebesar Rp 3.500.000.000. Piutang ini tidak dikenakan bunga dan merupakan bagian dari piutang
sindikasi dengan pihak Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tanggal 15 Februari 2005 perusahaan
mengalihkan piutang ini kepada perusahaan anak. Pada tanggal 30 Januari 2009 perusahaan mengambil alih kembali
piutang ini dari perusahaan anak. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang dicatat oleh perusahaan dan perusahaan
anak dari pengalihan piutang ini. Sampai dengan saat ini, perusahaan masih mengusahakan penyelesaian piutang
tersebut, terutama mengenai jangka waktu pembayaran dan jaminan.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian yang
timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Piutang karyawan merupakan pemberian pinjaman kepada karyawan yang dikenakan bunga 6% per tahun dan
pelunasannya dipotong setiap bulan dari gaji karyawan yang bersangkutan.
Penyertaan saham merupakan penyertaan pada PT. Bursa Efek Jakarta sebanyak 1 (satu) lembar saham dengan harga
Rp 555.500.000 pada lelang tanggal 1 Juni 1999 (nilai nominal Rp 60.000.000) dan ke Bursa Efek Surabaya pada tanggal
25 Oktober 2007 sebesar Rp 75.000.000. Sejak tahun 2007, kedua perusahaan tersebut telah digabung menjadi PT Bursa
Efek Indonesia. Nilai penyertaan Perusahaan pada PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah
sebesar Rp 630.500.000.
HARGA PEROLEHAN
Pemilikan langsung
Kendaraan Bermotor 3.398.092.794 - - 3.398.092.794
Perabot dan Perlengkapan Kantor 2.416.851.183 9.885.000 - 2.426.736.183
Peralatan Kantor 9.599.709.112 385.825.728 - 9.985.534.840
Renovasi Kantor 3.112.610.972 - - 3.112.610.972
12
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
AKUMULASI PENYUSUTAN
Pemilikan langsung
Kendaraan Bermotor 2.024.337.387 233.220.447 - 2.257.557.834
Perabot dan Perlengkapan Kantor 2.079.114.000 46.159.703 - 2.125.273.703
Peralatan Kantor 4.031.856.702 396.836.043 - 4.428.692.746
Renovasi Kantor 2.234.396.795 126.320.340 - 2.360.717.135
Jumlah 10.369.704.884 802.536.533 - 11.172.241.417
HARGA PEROLEHAN
Pemilikan langsung
Kendaraan Bermotor 3.464.474.494 12.100.000 - 3.476.574.494
Perabot dan Perlengkapan Kantor 2.277.547.363 47.267.070 - 2.324.814.433
Peralatan Kantor 5.461.875.127 480.495.937 - 5.942.371.064
Renovasi Kantor 2.301.255.723 6.450.000 - 2.307.705.723
Jumlah 13.505.152.707 546.313.007 - 14.051.465.714
AKUMULASI PENYUSUTAN
Pemilikan langsung
Kendaraan Bermotor 1.280.967.241 227.577.949 - 1.508.545.190
Perabot dan Perlengkapan Kantor 1.838.473.770 87.178.650 - 1.925.652.420
Peralatan Kantor 2.806.303.230 229.823.317 - 3.036.126.546
Renovasi Kantor 1.868.242.877 73.376.910 - 1.941.619.787
Jumlah 7.793.987.118 617.956.826 - 8.411.943.943
Beban penyusutan per 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 802.536.533 dan Rp 617.956.826
Kendaraan bermotor tertentu dijadikan jaminan atas Hutang Bank (Catatan 14).
Kendaraan bermotor pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 telah diasuransikan secara all risk kepada PT Asuransi
Reliance Indonesia, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.052.000.000. dan Rp 3.073.595.000 Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari resiko
tersebut.
Uang muka operasional merupakan biaya-biaya operasional kantor perwakilan Perusahaan yang belum dapat diidentifikasi
penggunaannya karena belum direalisasi oleh pihak kantor perwakilan.
13
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Pada tanggal 23 September dan 21 Oktober 2008, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit kendaraan bermotor
dari PT BCA Finance dengan total nilai fasilitas sebesar Rp 1.590.050.000. Jangka waktu kredit adalah 24 – 36 bulan sejak
tanggal perjanjian kredit dengan tingkat bunga 5,75% - 6,5% per tahun flat in advance. Fasilitas kredit dijamin dengan
kendaraan yang dibiayai dari fasilitas kredit tersebut (Catatan 12).
Berdasarkan perjanjian kredit No. 0612/DIRKD/II/2007 tanggal 12 Februari 2007, perusahaan memperoleh fasilitas Kredit
Pemilikan Mobil (KPM) dengan nilai sebesar Rp 572.000.000 dan bunga 6,8% per tahun flat in advance, untuk pembelian 1
unit mobil BMW 523i A/T th 2007 dengan jaminan kredit mobil tersebut (Catatan 12).
Akun ini merupakan hutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek milik nasabah, dengan rincian sebagai berikut:
14
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
18. PERPAJAKAN
Pajak Penghasilan
Pasal 23 7.450.153 3.552.106
Pasal 4 ayat 2 - Final 62.131.561 20.274.210
Pajak Pertambahan Nilai 412.081.991 335.498.381
Pajak Penghasilan atas Transaksi Bursa 849.633.376 383.263.851
Anak perusahaan (PPh 21, 23 & 4 ayat 2) 8.204.362 5.175.010
Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum pajak penghasilan sebagaimana dilaporkan dalam laporan laba rugi
konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk bulan-bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010 31 Maret 2009
(Rp) (Rp)
Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
Menurut Laporan Konsolidasian 6.859.152.469 229.108.031
(Laba)/Rugi Perusahaan Anak
Sebelum Pajak Penghasilan 521.879.463,92 230.323.299
Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan 7.381.031.933 459.431.330
Beda Tetap:
Beban pajak 98.350.421 10.425.428
Pendapatan Bunga Jasa Giro (788.037.412) (52.677.005)
Pendapatan Bunga Obligasi (31.964.435) (26.284.903)
Pendapatan Komisi Transaksi Obligasi (706.000.000) (63.546.260)
Pendapatan Bunga Deposito (260.130.031) (40.088.078)
Pendapatan Portofolio Efek (188.231.500) -
Penurunan (Kenaikan) Nilai Portofolio Efek (2.738.325.976) 3.557.310.188
Jumlah Perbedaan Tetap (4.614.338.933) 3.385.139.369
Beda Waktu:
Imbalan Kerja 88.087.839 88.087.839
Penyusutan Aset Tetap 198.104.688 198.104.688
Jumlah Perbedaan Waktu 286.192.527 286.192.527
Taksiran Penghasilan Kena Pajak 3.052.885.527 11.900.124.150
Pajak Penghasilan Pasal 25 Perusahaan 763.221.382 3.332.034.762
Jumlah Pajak Penghasilan 763.221.382 3.332.034.762
Pajak Dibayar Di Muka:
PPh Pasal 23 14.336.672 165.417.348
PPh Pasal 25 3.553.994.871 2.808.746.755
Jumlah Pajak Dibayar Di Muka 3.568.331.543 2.974.164.103
Taksiran penghasilan kena pajak pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 di atas sesuai dengan jumlah yang kemudian
dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun yang bersangkutan.
15
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan
2009 menggunakan tarif pajak 25% adalah sebagai berikut:
Tahun 2010 & 2009
Manfaat (Beban)
31- Des- 09 Pajak Tangguhan 31- Des- 09
(Rp) (Rp) (Rp)
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan
Kewajiban Diestimasi
atas Imbalan Kerja 64.595.911 22.021.960 42.573.951
Penghapusan Piutang Tak Tertagih 4.416.132.154 4.416.132.154 -
Piutang atas Hak Tagih 2.130.603.944 - 2.130.603.944
Penghapusan Aset
Pajak Tangguhan dari
Piutang atas Hak Tagih (154.780.750) - (154.780.750)
Penyusutan Aset Tetap 221.267.074 49.526.172 171.740.902
6.677.818.333 4.487.680.286 2.190.138.047
Perusahaan Anak 584.361.687 345.850.654 238.511.032
Jumlah Aset (Kewajiban)
Pajak Tangguhan Bersih 7.262.180.020 4.833.530.940 2.428.649.079
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti Undang-Undang Pajak No. 7/1983, tarif
pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari
2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset
direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan.
Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13
Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003, kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja per 31 Maret 2010 dan 2009 dihitung oleh
aktuaris PT. Rileos Pratama dengan laporan bertanggal 5 Maret 2010.
Manajemen berpendapat bahwa estimasi atas uang jasa tersebut telah memadai untuk menutup kewajiban manfaat
karyawan Perusahaan.
16
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja oleh Aktuaris pada tanggal 31 Maret 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010 31 Maret 2009
Usia Pensiun Normal 55 tahun 55 tahun
Tingkat Diskonto 11% per tahun 11% per tahun
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji : 5% per tahun 5% per tahun
Tingkat Pengunduran Diri 10% sampai dengan usia 40 tahun, 10% sampai dengan usia 40 tahun,
kemudian menurun secara linier sampai kemudian menurun secara linier sampai
dengan 0% pada saat usia 55 tahun dengan 0% pada saat usia 55 tahun
Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal per saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham (lihat
Catatan 1.b.), kemudian berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Bersama Seluruh Pemegang Saham Tanpa Mengadakan
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan No. 19 tanggal 14 April 2005, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di
Jakarta, telah menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan yaitu dari Rp 100.000.000.000 yang terdiri dari
1.000.000.000 saham menjadi modal dasar sebesar Rp 250.000.000.000 yang terdiri dari 2.500.000.000 saham, serta
peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang berasal dari kapitalisasi laba yang ditahan sebesar Rp 20.000.000.000
yang didistribusikan secara proporsional kepada PT. Asuransi Reliance Indonesia sebanyak 140.000.000 saham dengan
nilai nominal seluruhnya Rp 14.000.000.000 dan kepada Reliance Financial Holdings Limited sebanyak 60.000.000 saham
dengan nilai nominal seluruhnya Rp 6.000.000.000.
Pada tanggal 13 Juli 2005, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak
200.000.000 saham (lihat Catatan 1,b). Dana yang berhasil dihimpun sebagai setoran modal adalah Rp 20.000.000.000
sehingga modal disetor Perusahaan seluruhnya menjadi Rp 90.000.000.000.
Komposisi pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Persentase Jumlah
Pemegang Saham Kepemilikan Lembar Saham Jumlah (Rp)
Agio dan Biaya emisi saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan oleh Perusahaan pada tanggal 13 Juli 2005
(lihat Catatan 1.b.).
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) tanggal 15 Mei 2008 yang disahkan oleh Notaris Eliwaty Tjitra, SH,
pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2007 untuk:
a. Pembayaran dividen tunai sebesar Rp 4.500.000.000 atau Rp 5 per lembar saham. Dividen tersebut telah dilakukan
pembayarannya pada tanggal 30 Juni 2008.
b. Penambahan cadangan umum sebesar Rp 200.000.000
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) tanggal 15 Mei 2009 yang disahkan oleh Notaris Eliwaty Tjitra, SH,
pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun 2008 untuk penambahan cadangan umum sebesar Rp
200.000.000.
17
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang
normal sebagaimana transaksi dengan pihak ketiga lainnya dan telah diungkapkan seluruhnya dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas sebagai perantara pedagang efek.
Akun ini merupakan pendapatan pinalti yang diperoleh dari saldo kurang dana nasabah sehubungan dengan transaksi
efek yang dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan. Sedangkan beban penalti merupakan insentif yang diberikan untuk
saldo kredit rekening nasabah.
Akun ini merupakan keuntungan dari transaksi perdagangan efek ekuitas, efek hutang, dan efek reksadana yang terdaftar
di bursa efek di Indonesia. Rincian akun ini adalah sebagai berikut :
31 Maret 2010 31 Maret 2009
(Rp) (Rp)
a. Keuntungan (Kerugian) yang Telah Direalisasi
Keuntungan Penjualan Efek Ekuitas (11.768.354) -
Jumlah (11.768.354) -
Akun ini merupakan pendapatan atas imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjual untuk penawaran umum
efek.
18
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Akun ini merupakan imbalan atas jasa penasihat manajemen investasi yang diberikan kepada nasabah.
Akun ini merupakan pendapatan dividen dari portofolio efek ekuitas yang dimiliki Perusahaan.
Akun ini merupakan beban rekening koran, jasa transfer keuangan termasuk penggunaan fasilitas Real Time Gross
Settlement (RTGS).
Akun ini terutama merupakan beban pajak bumi dan bangunan, tunjangan pajak penghasilan karyawan, dan tagihan pajak
lainnya.
Akun ini merupakan pendapatan dan beban yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional rutin
Perusahaan.
19
PT Reliance Securities, Tbk dan Anak Perusahaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2010 DAN 2009
Dalam rangka memperkuat kondisi keuangan dan kemampuan operasional Perusahaan Efek, maka perlu dilakukan
peningkatan modal disetor dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Perusahaan Efek. Sehubungan hal tersebut,
Pemerintah mengeluarkan 2 (dua) keputusan yang terkait dengan peningkatan modal disetor dan MKBD Perusahaan Efek,
yaitu Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek
dan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-20/PM/2003 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan
dimana Perusahaan efek yang melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek atau yang menjalankan kegiatan sebagai
perantara perdagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki MKBD sekurang-kurangnya
sebesar Rp 25.000.000.000.
Berdasarkan pemeriksaan auditor independen atas perhitungan MKBD secara sampel sebanyak 25 hari kerja secara acak
selama tahun buku yang diperiksa, jumlah MKBD yang disajikan telah memenuhi jumlah yang dipersyaratkan dan telah
didasarkan oleh informasi yang benar serta dihitung dan dilaporkan dengan benar. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31
Maret 2009 , Perusahaan memiliki MKBD masing-masing sebesar Rp 85.512.222.672 dan Rp 41.892.935.635. Dengan
demikian, MKBD Perusahaan sudah di atas ketentuan yang ditetapkan Bapepam dan Lembaga Keuangan.
a. Berdasarkan Lease Agreement tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan yang
berlokasi di Jl. K.H Mas Mansyur kav 126, milik Suryatama Tigamitra selama 5 tahun yang akan berakhir pada tanggal
1 Maret 2013.
b. Berdasarkan Lease Agreement tanggal 3 Agustus 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan yang
berlokasi di Jl. Pluit Putra Kencana nomor 15A milik PT. Suryatama Tigamitra yang berlaku selama 5 tahun dan akan
berakhir pada 3 Agustus 2014.
c. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 2 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan yang
berlokasi di kota Malang yang berlaku selama 2 tahun dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2010.
d. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 3 April 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan yang
berlokasi di wilayah Cibeunying Bandung yang berlaku selama 2 tahun yang akan berakhir pada tanggal 1 April 2011.
e. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 24 Nopember 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan
Ruko yang berlokasi di Plaza Kebon Jeruk, Jakarta yang berlaku selama 2 tahun yang akan berakhir pada 24 Nopember
2011.
f. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan yang
berlokasi di Surabaya yang berlaku selama 2 tahun yang akan berakhir pada 30 Juni 2011.
g. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 1 Mei 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan
berlokasi di Yogyakarta yang berlaku selama 3 tahun dengan tenggang waktu 1 bulan dan akan berakhir pada 1 Juni
2010.
h. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 3 September 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan
berlokasi di Jl. Raya Pluit Sakti Jakarta yang berlaku selama 2 tahun yang akan berakhir pada tanggal 1 Oktober 2011.
i. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 20 Agustus 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangunan
berlokasi di Pantai Indah Kapuk Jakarta yang berlaku selama 3 tahun yang akan berakhir pada tanggal 20 Agustus
2012.
j. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa tanggal 22 Juli 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa bangaunan
berlokasi di Jl. Diponegoro Surabaya yang berlaku selama 2 tahun 2 bulan yang akan berakhir pada tanggal 22
September 2011.
k. Perusahaan memperoleh dua Fasilitas Intraday dari BCA yaitu untuk Pembelian Surat Utang Negara dengan jumlah
maksimum Rp 50.000.000.000 dan untuk penyelesaian transaksi saham dengan jumlah maksimum Rp.
20.000.000.000. Perjanjian tersebut telah beberapa kali diubah dan diperpanjang terakhir pada tanggal 23 Desember
2009 dengan nomor surat 31060/GBK/2009 sampai dengan tanggal 14 September 2010.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada
tanggal 21 April 2010.
- - - oooOooo- - -
20
LAMPIRAN I
2010 2009
(Rp) (Rp)
ASET
7.698.575.187 5.357.920.645
Aset Pajak Tangguhan 6.677.818.333 2.190.138.047
Aset Lain-lain 889.589.129 2.078.143.320
2009 2008
(Rp) (Rp)
KEWAJIBAN
Hutang Bank 1.314.736.291 1.912.504.966
Hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 152.221.766.500 60.860.775.000
Hutang Efek Jual dengan Janji Beli Kembali - -
Hutang Nasabah 129.728.662.286 58.205.501.074
Rekening Nasabah 67.852.522.533 33.536.731.426
Beban Masih Harus Dibayar 1.595.725.812 736.377.127
Hutang Pajak 1.331.297.081 742.588.548
Hutang Lain-lain
Pihak Hubungan Istimewa 4.489.314.822 4.310.963.549
Pihak Ketiga 144.819.763.921 45.297.067.857
Kewajiban Pajak Tangguhan - -
Kewajiban Estimasi atas Imbalan Kerja 340.120.653 252.032.814
EKUITAS
Modal Saham
(Modal Dasar per 31 Maret 2010 dan 2009 sebesar
2.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100
per lembar, Modal ditempatkan dan disetor penuh per
31 Maret 2010 dan 2009 sebesar 900.000.000
saham) 90.000.000.000 90.000.000.000
2010 2009
(Rp) (Rp)
PENDAPATAN USAHA
Komisi dari Transaksi Perantara Pedagang Efek 7.458.446.789 2.297.817.080
Pendapatan Pinalti atas Transaksi Nasabah - Bersih 4.010.290.048 6.680.523.204
Keuntungan atas Perdagangan Efek
yang telah direalisasi - Bersih 188.231.500 -
Keuntungan (Kerugian) atas Perdagangan Efek
yang belum direalisasi - Bersih 2.738.325.976 (3.557.310.188)
Jasa Penjamin Emisi dan Penjualan Efek 840.432.372 1.230.280.964
Jumlah Pendapatan Usaha 15.235.726.685 6.651.311.060
BEBAN USAHA
Umum dan Administrasi 1.708.726.440 1.335.136.859
Gaji dan Tunjangan 2.649.967.692 2.138.917.008
Penyusutan Aset Tetap 799.698.584 604.121.201
Sewa 311.935.576 239.382.099
Pemasaran 3.066.507.599 1.479.634.646
Jumlah beban usaha 8.536.835.891 5.797.191.813
2010 2009
(Rp) (Rp)