Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR M3

Aplikasi Teori Belajar dan Pembelajaran

Disusun Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Ketercapaian Tugas Akhir M3 PPG dalam Jabatan Angkatan 5 Tahun 2019

Oleh:

Yuniarti, S.Pd

19090118010297

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 5

PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2019

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ingatkah anda kapan anda pertama kali jatuh cinta? Sebagian besar
orang pasti menjawab mereka masih mengingatnya, siapa cinta pertamanya
dan kenangan manis apa yang pernah terjadi. Namun jika anda ditanya
tentang semua nama unsur yang ada di tabel sistem periodik, apakah anda
masih mengingatnya? Mungkin sebagian besar orang yang telah
meninggalkan bangku sekolah menengah akan menjawab tidak ingat. Tuhan
menciptakan setiap manusia dengan begitu sempurnanya. Manusia
merupakan satu-satunya makhluk sempurna yang diciptakan Tuhan Yang
Maha Esa karena selain dikaruniai fisik yang bagus juga dikaruniai otak
sebagai modal utama dalam proses berpikir dan berperilaku di samping hati
sebagai pusat kendali dari perasaan manusia. Otak memastikan semua
bagian tubuh bekerja dengan baik dan bertanggung jawab atas pemikiran,
perasaan dan ingatan (Morris, 2005). Trilyunan sel otak memiliki fungsi
spesifik tetapi saling berhubungan. Mengendalikan seluruh aspek fisik dan
psikis manusia. Kapasitas penyimpanan memori di dalam otak jauh melebihi
kapasitas hardisk komputer terbesar sekalipun.
Memori atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang
melibatkan encoding, storage dan retrieval. Semua informasi yang kita
peroleh terekam di dalam ingatan. Akan tetapi, tidak semua informasi tersebut
dapat bertahan lama dalam ingatan atau hilang karena ada beberapa faktor
yang mempengaruhinya. Ketika individu memperoleh suatu informasi, secara
tidak langsung otak akan memproses informasi tersebut. Semakin banyak
informasi yang diperoleh seseorang berarti semakin sering terjadi kaitan
antara informasi satu dengan informasi yang lain. Apabila dalam pemrosesan
tersebut terdapat perhatian (attention) pada informasi yang diperoleh, maka
akan menghasilkan suatu pemahaman.
Namun betapapun kuatnya ingatan seseorang pada suatu waktu
kemudian ingatan itu akan mengalami suatu proses kelupaan. Ingatan pada
suatu ketika tidak dapat lagi menghadirkan suatu keterangan yang diperlukan
karena lupa. Kelupaan terjadi karena tiada penggunaan. Hal ini sesuai dengan

1
teori memudar pasif (passive decay theory) bahwa ingatan membuat jejak fisik
dalam otak seseorang yang lama-lama terhapus dengan berlalunya waktu.
Berdasarkan uraian tersebut penulis membuat makalah ini yang membahas
tentang proses pengorganisasian informasi dalam memori manusia agar
kemampuan memori dapat ditingkatkan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia?
2. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan memori?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar guru dapat
mengetahui dan memahami tentang pengorganisasian informasi dalam
ingatan manusia sehingga guru dapat berupaya agar dapat meningkatkan
kemampuan memori.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia


Ingatan merupakan proses langsung dalam mengangkat kembali
informasi yang pernah diterima dalam kesadaran (Parnawi, 2019). Informasi
yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses berpikir. Resnick
(1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan informasi
memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana
pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa
pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung
terus-menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran.
Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi,
kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut
adalah:
1. Sensory Memory (SM)
Sensory Memory (SM) merupakan ingatan sekilas atau sekelebat yang
didapat melalui panca indera biasanya.
2. Working Memory (WM)
Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang
diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas
terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa
pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari
stimulus aslinya.
3. Short Term Memory (STM)
Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas
yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori,
yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal
dari lingkungan kita.
4. Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang
telah dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c) sekali
informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.

3
Beberapa model pemrosesan informasi telah dikembangkan antara lain
Gagne, Gagne dan Berliner, serta Le Francois. Berdasarkan ketiga model
tersebut dapat dikembangkan diagram pemrosesan informasi berikut ini :

Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh Sensory Memory,


sensory memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran,
penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk
sensoriknya yang mentah. Melalui perhatian yang selektif (selective attention)
informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short
term memory), sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan.
Hubungan antara memori jangka pendek dan memori kerja (working memory)
masih belum jelas namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah
memori sadar maka maka memori kerja adalah setara dengan catatan post-it.
Selanjutnya dengan rehearsal and encoding informasi yang telah dipelajari
disimpan di memori jangka panjag (Long Term Memory).
Contohnya saat kita ingin mengingat nomor telepon. Sebagai stimulus
awal nomor telepon ditangkap oleh pancaindra (bisa melalui telinga jika dalam
bentuk suara, atapun mata jika dalam bentuk tulisan). Nomor telepon yang
ditangkap melalui pancaindra disimpan di working memory. Saat kita mengingat
nomor telepon untuk sesaat berarti kita menyimpannya di short term memory.
Ketika kita mengulang secara verbal secara terus menerus dan sewaktu-waktu
kerap diulang kembali (recalling) nomor tersebut akan disimpan di memori
jangka panjang (long term memory).

B. Teori Ingatan (Memori)


Adapun teori yang paling banyak yang digunakan oleh para ahli adalah
teori tentang tiga proses memori, seperti berikut :

4
1. Encoding
Encoding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam bentuk
yang dapat diingat. Encoding dapat dilakukan dengan metode chunking,
yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata (small chunks),
sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan serangkaian frase
sebagai kalimat (even larger chunks). Proses pengubahan informasi dapat
terjadi dengan dua cara, yaitu tidak sengaja dan sengaja.
2. Storage
Storage adalah penyimpanan apa yang telah diproses dalam enconding
tersebut. Proses ini disebut juga dengan retensi yaitu proses
mengendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu.
Sistem penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori (sensori
memori, memori jangka pendek, atau memori jangka panjang). Setiap
proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak dalam diri seseorang dan
jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatannya. Sehubungan dengan
masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting yang dapat dicatat,
yaitu interval atau jarak waktu antara memasukkan dan menimbulkan
kembali.
3. Retrieval
Retrieval adalah menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam
ingatan. Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat
menggunakan 3 cara yaitu:
 Recall: proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa
lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Misalnya
mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.
 Recognize: proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari
melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Misalnya
mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan yang
bersangkutan.
 Redintegrative: proses mengingat dengan menghubungkan berbagai
informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks.
Proses ini terjadi apabila seseorang ditanya sebuah nama misalnya
Suci (tokoh sinetron), maka akan teringat banyak hal dari tokoh
tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.

5
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ingatan (Memori)
Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Individu. Proses mengingat akan lebih efektif apabila individu
memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu
dalam pengamatan dan pembelajaran memiliki kondisi Fisik dan kesehatan
yang baik.
2. Faktor Sesuatu yang Harus di Ingat. Sesuatu yang memiliki organisasi dan
struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan
individu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat.
3. Faktor Lingkungan. Proses mengingat akan lebih efektif apabila ada
lingkungan yang menunjang dan terhindar dari adanya gangguan-
gangguan.
D. Meningkatkan Kemampuan Memori
Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori
harus memenuhi tiga ketentuan sebagai berikut:
1. Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu
menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu
untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini.
2. Mempunyai kaitan dengan hal-hal yang sudah dikenali sebelumnya.
3. Pengorganisasian memori yang baik dengan cara memahami kebutuhan
memori apa yang seharusnya digunakan dengan rutin melakukan latihan-
latihan yang berkaitan untuk meningkatkan memori.
Selanjutnya, dilansir dari halaman https://id.wikihow.com/Meningkatkan-Daya-
Ingat ada 3 metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya ingat
diantaranya:
1. Menggunakan alat bantu ingat (mnemonic) misalnya dengan
menggunakan teknik pengelompokkan (chunking) atau menggunakan
akronim.
2. Mencoba trik-trik lainnya misalnya misalnya dengan meggerakkan bola
mata dari sisi ke sisi selama 30 detik tiap harinya atau perdalam
pernapasan saat anda harus mengingat sesuatu.
3. Memperbaiki gaya hidup misalnya dengan menerapkan pola hidup teratur
olahraga tiap hari dan istirahat yang cukup.

6
BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan mengacu pada rumusan masalh, dapat disimpulka


sebagai berikut:
1. Ada 4 komponen pemrosesan informasi yaitu Sensory Memory, Working
Memory, Short Term Memory dan Long Term Memory.
2. Berdasarkan teori ingatan ada 3 proses ingatan yang terjadi yaitu Encoding,
Storage dan Retrieval. Retrieval dapat ditimbulkan dengan 3 cara yaitu Recall,
Recognize dan Redintegrative.
3. Faktor – factor yang mempengaruhi ingatan yaitu faktor individu, faktor
sesuatu yang harus diingat dan faktor lingkungan.
4. Upaya untuk meningkatkan kemampuan memori harus memenuhi tiga
ketentuan sebagai berikut, a) Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman”
karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di
masa lalu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini.
b) Mempunyai kaitan dengan hal-hal yang sudah dikenali sebelumnya. c)
Proses memori memerlukan pengorganisasian.

7
DAFTAR PUSTAKA

Morris, Neil. 2005. Tubuhku yang hebat. Jakarta: Erlangga


Parnawi, Afi. 2019. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Deepublish
Resnick. 1981. The Psychology of Mathematics for Instruction. Hillsdale :
Lawrence Elrbaum Associates, Inc
http://myname-usna.blogspot.com/2013/10/teori-belajar-pemrosesan-
informasi.html, diakses pada tanggal 7 Juli 2019
https://id.wikihow.com/Meningkatkan-Daya-Ingat , diakses pada tanggal 7 Juli
2019

Anda mungkin juga menyukai